Pelunasan Home Credit yang Mencekik Konsumen

Mohon maaf sebelumnya, saya menulis ini karena tidak ada tempat mengadu lagi. Pertama-tama, saya Gede Mas Setiawan selaku pelanggan setia Home Credit Indonesia merasa dirugikan, karena pinjaman modal usaha yang dijanjikan dengan bunga 2,99%, ternyata tidak benar. Mengapa saya bisa bilang seperti itu?

Saya meminjam kira-kira pada bulan Agustus 2021, saat ini genap 12 bulan. Saya membayar sebesar Rp996.100 setiap bulannya dan tidak pernah menunggak. Saat cicilan berjalan 3 bulan, karena usaha lagi sepi, saya bermaksud untuk melunasi sisa hutang yang masih tersisa. Dari pinjaman sebesar Rp16.700.000, setelah 3 bulan sudah berjalan, saya harus melunasi Rp17.100.000. Saya komplain, karena sisa hutang dan besarnya pinjaman tidak sesuai.

Setelah itu saya berdiskusi dengan istri untuk melanjutkan kembali sisa kredit yang lagi berjalan, berharap ada perubahan di usaha kami. Setelah berjalan tepat 12 bulan, saya bermaksud melunasi biar tidak terbebani dan untung dari usaha itu sudah ada.

Setelah saya telepon (yang sangat-sangat susah dan menghabiskan banyak pulsa), saya berusaha cari kontak WA. Setelah saya WA, jawaban mesin hanya Ya atau Tidak. Karena saya bermaksud ingin tahu sisa hutang dalam bentuk nominal uang, bukan sisa bulannya, saya cari kontak email.

Saya merasa terkejut saat dibalas emailnya. Ternyata sisa hutang yang dijelaskan sebesar Rp14.588.000. Saya mulai tertegun, karena besar pinjaman senilai Rp16.700.000 dan pembayaran cicilan sudah jalan 12 bulan (setahun), ternyata masih menyisakan hutang Rp14.588.000. Ke mana uang cicilan yang selama ini saya bayar?

Komplain di berbagai media sama saja komentarnya, “Siapa yang suruh pinjam?”, “Kok tidak membaca isi perjanjian?”. Saya mau membayarnya kalau memang masuk di akal, tapi kalau masalahnya seperti ini, saya membayar sesuatu yang sangat mencekik dan membunuh masyarakat kecil.

Mungkin ini yang bisa saya tulis, semoga pihak PT. Home Credit Indonesia bisa lebih bijak lagi buat aturan, tidak mencekik nasabahnya. Kalau dari awal dijelaskan, mungkin saya tidak akan pinjam di sini. Untuk pemerintah, mohon pengawasan untuk pinjaman seperti ini diawasi dan diatur suku bunga ideal demi kenyamanan masyarakat luas.

Gede Mas Setiawan
Singaraja, Bali

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Home Credit atas Surat Bapak Gede Mas Setiawan

Yth. Redaksi Surat Pembaca MediaKonsumen.com, Sehubungan dengan keluhan dari Bapak Gede Mas Setiawan di MediaKonsumen.com pada 24 Agustus 2022 di...
Baca Selengkapnya

27 komentar untuk “Pelunasan Home Credit yang Mencekik Konsumen

  • 24 Agustus 2022 - (13:57 WIB)
    Permalink

    Selama ini angsuran yg telah dibayarkan masuk ke perhitungan bunga (mengurangi bunga) bukan ke pokok, jd wajar klo pokok pinjaman masih sangat besar

    • 24 Agustus 2022 - (14:50 WIB)
      Permalink

      Maaf kak..diawal dibilang bunga 2,99% sesuai dengan penjanjian kontrak.

      • 24 Agustus 2022 - (15:27 WIB)
        Permalink

        justru itu.. bukannya wajar ya kalau masih sisa segitu untuk pinjamannya? saya setuju mencekik karena itu memang lebih baik dibaca dulu dengan baik konsekuensi2 nya, anda kalau bayar 996rb sebulan untuk 36 bulan kan jatuh nya 34-35 jutaan apabila anda lunasi normal

      • 24 Agustus 2022 - (16:14 WIB)
        Permalink

        Hmkredit memang raja riba
        Jauhi
        Kelak anak bini mereka yg kerja di
        Hmkredit matinya
        Akan langsung di lempar ke neraka
        Jahanam tanpa peradilan

        3
        2
  • 24 Agustus 2022 - (14:32 WIB)
    Permalink

    Sadisnya riba itu nyata.
    Apa pikiran karyawan yg kerja disitu? Kasih makan anak dari hasil riba.

    Untuk Pak Gede semoga ada jalan keluarnya.

  • 24 Agustus 2022 - (15:01 WIB)
    Permalink

    Tanya y pak.. :
    Dulu awal pinjam, pakai ttd kontrak/ perjanjian tdk y pak? Lalu ada ky tabel angsuran & bunga yg wajib dibayar perbulan tdk pak?
    Biasanya & seharusnya ada berkas seperti itu pak.. 1 utk arsip sana & 1 arsip pribadi.
    Jika ada itu bisa dijadikan sejenis aduan ato gugatan knp angsuran msh besar gtu pak.. ?

    • 24 Agustus 2022 - (16:00 WIB)
      Permalink

      Maaf Buk,kalau pinjaman bank harusnya ada kartu pembayaran untuk mengetahui berapa bunga dan pokok yang telah kita bayar.Ini hanya ttd electronik dan semua pembayaran lewat aplikasi yang tidak tahu berapa sisa hutangnya.Hanya sisa bulan saja.

      • 24 Agustus 2022 - (16:12 WIB)
        Permalink

        Ow.. ini saran aja.. coba aplikasiny agak di ubek ubek.. cari sejenis perjanjian elektronikny ato semacam aturan yg isiny ttg bunga ato pembayaran gtu.. bener2 memastikan klo bunga yg omong diawal itu 2,99% perhari perbulan ato bunga utk totalan hutang gtu pak..

  • 24 Agustus 2022 - (15:33 WIB)
    Permalink

    Home Credit memang paling sadis bunga nya, apalagi kalau pinjaman tunai, mencekik, makanya hati hati sama leasing ini deh. Mending kalo mau modal usaha mending ke bank. Mau kredit apapun pake leasing Home Credit juga hati hati, saya ga pernah tergiur sekalipun ambil ke leasing ini. Apalagi liat review nya yang bunga nya sangat mencekik. NgeRIBAngeeett

    Buat Pak Gede, semoga dilimpahkan rezeki buat bisa lepas dari jeratan utang nya yah pak.

    2
    1
  • 24 Agustus 2022 - (17:00 WIB)
    Permalink

    Itulah jebakan pinjol HCI, mereka tidak membantu tapi mencekik nasabahnya sampai “mati”. Setiap nasabah yang utang ke pinjol HCI akan jadi sapi perah mereka, hampir tidak ada jalan keluar kecuali membayar sesuai keinginan HCI. Tidak hanya HCI, pinjol lain dan KTA Bank juga memeras nasabahnya. Tapi, pinjol HCI paling mengerikan, sadis dan tidak berperikemanusiaan.

    Jika boleh saran, jika Anda memang keberatan dengan kebijakan HCI tentang sisa utang Anda, coba bawa jalur hukum melalui pengadilan, bukan laporan polisi tetapi ke pengadilan, nanti pengadilan akan memutuskan tentang sisa utang Anda ke HCI. Membuat laporan pengadilan tidak dikenakan biaya, paling cuma sidang beberapa ribu rupiah.

    Membuat laporan ke pengadilan mungkin agak ribet tapi itu jalan keluar daripada anda harus membayar Rp14.588.000. Mungkin anda akan kalah di pengadilan karena melawan rentenir HCI, tapi bisa juga anda yang menang sehingga yang harus Anda tidak sebesar yang diminta oleh HCI.

    Lain kali, jangan pinjam modal ke pinjol HCI atau pinjol yang lain, cari pinjaman yang ringan bunganya, misalnya pinjaman Bank, atau cari partner usaha untuk jangka waktu terbatas dan dengan sistem profit sharing, tanpa bunga tapi saling berbagi berbagi profit.

    Bagi yang belum terjerat pinjol HCI, harap berhati-hati, jangan sampai kasus penulis diatas menimpa Anda.

    • 24 Agustus 2022 - (18:21 WIB)
      Permalink

      Semoga tidak ada lagi korban seperti saya Pak ya.Terimakasih atas saran dan masukanya..?

      • 29 November 2022 - (07:38 WIB)
        Permalink

        Wahh.. ada pak saya… saya sedang berusaha untuk mengajukan relaksasi cicilan skrg. Saya ada 3 kontrak yg sedang berjalan. 2 kontrak sudah hampir lunas dengan total pinjaman yg hampir beres dan 1 kontrak yg sudah setengah jalan. Semua blm pernah telat bayar kecuali bulan ini mulai menurun omsetnya. Maka dari itu ingin mengajukan relaksasi cicilan. Entah gimana lanjutannya. Awal balasan di email siy ga bs.. pas saya blg mau bawa ke media konsumen, baru dibikinin laporan tp blm ada jawaban.

  • 24 Agustus 2022 - (17:09 WIB)
    Permalink

    Pokokan : 16.700.000
    Bunga : 2.99% x 16.700.000 = 499.330
    Bunga 36bln = 499.330 x 46 = 17.975.880
    Bunga + pokok = 16.700.000+17.975.880 = 34.675.880
    Gede jg y pak.. ??

  • 24 Agustus 2022 - (18:03 WIB)
    Permalink

    Semoga permasalahan OP bisa selesai dengan baik ya.
    Saya juga pernah meminjam di HCI tahun 2018, sudah lunas dan tidak pernah terlambat. Karena sekarang saya ingin menghindari yang namanya godaan pinjol saya ingin hapus akun HCI saya. Tapi tidak bisa. Dengan alasan sesuai perjanjian awal, tiket laporan saya ditutup begitu saja. Seperti mafia, bisa masuk tidak bisa keluar.
    Saya coba search di Google pun tidak ada info yang akurat. Kalau ada yang punya info bisa penutupan akun Home Kredit tolong share ya.

  • 24 Agustus 2022 - (18:52 WIB)
    Permalink

    banyak yang tidak mengerti bahwa tahun2 awal KTA/KPR itu hampir 70-80% untuk membayar bunga, sisanya untuk pokok hutang. itu sistem yang selama ini dipake perbankan/leasing.

    • 24 Agustus 2022 - (22:41 WIB)
      Permalink

      Harusnya mungkin dijelaskan di awal,iya semoga dapat solusi yang terbaik buat kedua belah pihak Pak.karena selama ini menghubungi pihak HCI sangat susah dan tidak menemukan jalan terbaik.?

  • 24 Agustus 2022 - (20:57 WIB)
    Permalink

    Kl bapak bayar normal 36 bln x 996rb = 35,8jt, dimana Jumlah pinjaman asli 16,7jt. Jd pasti bunga 2,99% itu perbulan.

    Setau sy, semua jenis kredit sama.perhitungan bunga sangat besar diawal, baru berangsur2 turun. Memang, Jika di total seluruh bunga nya akan sesuai 2,99%/bln, hanya komposisiny di gedein di awal spy mrk cepat untung, dan bagi yg mau pelunasan dipercepat akan dirugikan.

    Sy berikan gambaran… contoh pinjam 20jt bunga 3%/bln selama 36 bulan, maka bunga 600rb/bln. Total bunga 36 bln=21,6jt. Jd total hutang selama 3 taon = 41,6jt. cicilan perbulan “hanya” 1,1jt.
    Nah, contoh komposisinya +-
    Bulan 1: porsi pokok 100rb,porsi bunga 1jt
    Bulan 2: porsi pokok 130rb,porsi bunga 970
    Bulan 3: porsi pokok 150rb,porsi bunga 950
    ….dst.jd diawal2 cicilan itu biasanya seperti bayar bunga saja,lama2 baru terbalik. Jika ditotal selama 36 bulan akan sama 21,6jt td. Kalau misalnya mau pelunasan dibulan ke4, maka sisa hutang pokok masih 19,62jt, meskipun kita sdh bayar 3,3jt.

    Kesimpulannya, mesti bijak dan hati2 dlm berhutang. Banyak orang yg merasa cicilan “hanya” berapa ratus ribu, padahal jika ditotal,bunga bs lebih besar dr pinjaman. Memang ada kondisi2 yg mengharuskan kredit, ya wajar2 saja, monggo, asalkan dihitung baik2.
    Utk kasus bapak, nasi sudah jd bubur, kl hci bs kasih keringanan utk pelunasan, lunasi aja. Tp kl tidak bs krn sdh ttd kontrak,saran sy lebih baik lanjut cicil, krn beda nya sy hitung 4jtan utk durasi 2 tahun, hanya sisa modal td perlu diputar utk usaha mudah2an bs dapat keuntungan utk bayar bulanannya.
    Semoga dpt jalan keluar terbaik, pak

    • 24 Agustus 2022 - (22:37 WIB)
      Permalink

      Baik kak..Terimakasih atas masukanya.Mungkin ini buat pengalaman bagi pelaku usaha kecil seperti saya alami kak..?

  • 24 Agustus 2022 - (22:56 WIB)
    Permalink

    Lain kali harusnya lebih teliti lagi. Yg ditawarkan bunga 2,99% itu sepertinya per bulan jika dilihat dari angsuran pinjaman per bulan. Anda bayar bunga lebih besar daripada pokok pinjaman. Jadi kasarnya per tahun bunganya sekitar 36% dari pokok pinjaman. Kalau anda pinjam 3 tahun total bunganya sekitar 108% dari pokok pinjaman. Itu standar bunga CC bank. Lumayan mencekik itu. Kalau buat usaha mending anda ambil KUR BRI tuh

 Apa Komentar Anda mengenai Home Credit Indonesia?

Ada 27 komentar sampai saat ini..

Pelunasan Home Credit yang Mencekik Konsumen

oleh Gede Mas Setiawan dibaca dalam: 1 menit
27