Keluhan Pertanyaan Surat Pembaca Denda Gaib Tagihan Kartu Kredit Bank UOB, Informasi Customer Service Tidak Logis dan Plin-plan 7 Februari 20238 Februari 2023 Djuwanda 8 Komentar Bank UOB Indonesia, Bunga kartu kredit, Customer complaint handling, Customer Service, Kartu Kredit Bank UOB, Kartu Kredit UOB, Pembayaran tagihan, Rincian Tagihan, Tagihan kartu kredit, Transparansi Informasi Ikuti kami di Google Berita Saya Djuwanda, pemegang kartu kredit UOB sejak tahun 2019, dengan status kualitas kredit lancar. Pada tahun 2021, sudah 3x terjadi tagihan kartu kredit UOB saya muncul denda bunga, dengan nominal bervariasi, dari ribuan sampai belasan ribu rupiah. Padahal pemakaian kartu kredit saya tidak over limit dan pembayarannya selalu lunas sebelum tanggal jatuh tempo. Saya menghubungi Customer Service Bank UOB untuk menanyakan, dari mana munculnya denda tersebut? Tidak ada jawaban yang jelas, CSO cuma menulis laporan untuk pengembalian denda tersebut. Denda di-refund, saya tidak rugi apa-apa, jadi saya terima saja. Pada bulan November 2022, muncul denda bunga Rp26, pada tagihan kartu kredit UOB saya. Tentu saja saya malas mengurusnya, jadi saya abaikan dan saya bayar lunas. Bulan Januari 2023, muncul lagi denda bunga sebesar Rp86. Kemunculan denda gaib dengan nominal kecil yang berulang kali ini mulai mengganggu benak saya. Saya menghubungi Customer Service Bank UOB untuk meminta penjelasan dari mana munculnya dan bagaimana perhitungan denda bunga tersebut, dengan nomor laporan: 230128105060. Hasilnya, Customer Service Officer Bank UOB memang kacau: CSO Yuni menjanjikan jawaban keluhan akan disampaikan melalui telepon, ternyata cuma via email. CSO Budi via email menyatakan denda bunga muncul karena adanya pemindahan pembayaran di antara dua kartu kredit UOB saya. Bertolak belakang dengan CSO Yuda via Voice Call aplikasi yang menyatakan, seharusnya pemindahan pembayaran pada sesama kartu kredit UOB tidak dikenakan biaya/denda. Aturan Bank UOB plin plan??? Informasi CSO Puspita via telepon yang paling parah: * Pembayaran tagihan kartu kredit yang saya lakukan dari merchant Blibli dikenakan biaya sebesar Rp7.500 dan tercetak pada detail tagihan. Padahal biaya yang tercetak itu berasal dari transaksi di Tokopedia, bukan Blibli. Namun CSO Puspita bersikeras dia yang benar. Lucu kan, saya yang transaksi, CSO Puspita yang paling benar. * Perhitungan denda bunga dihitung dari biaya merchant Blibli Rp7.500 yang gaib di atas dikalikan dengan bunga harian dari tanggal pemindahan pembayaran antar kartu kredit UOB sampai dengan tanggal cetak berikutnya. Jadi denda bunga tersebut dihitung dalam posisi tagihan kartu kredit saya sudah LUNAS! Ajaib bukan? * CSO Puspita mengatakan rincian perhitungan denda bunga telah diemailkan ke saya. Padahal sampai saat ini (10 jam berlalu) email tersebut tidak pernah ada/masuk! CSO Bank UOB menipu nasabah supaya tidak memegang bukti tertulis?? Semua informasi dari CSO Puspita jelas tidak logis dan tidak sesuai dengan history transaksi tagihan kartu kredit UOB saya. Namun CSO Puspita tidak mau tahu dan menganggap keluhan saya sudah terjawab. Jadi indikasinya memang tidak ada dasar untuk denda bunga yang muncul pada tagihan kartu kredit UOB tersebut, CSO cukup memproses refund jika ada nasabah yang komplain. Mayoritas orang lebih memilih mengabaikan biaya gaib dengan nominal kecil, sebab jika komplain tidak sepadan dengan waktu dan biaya yang terbuang. Namun sebaliknya, bayangkan keuntungan tambahan yang didulang Bank UOB dari menarik biaya gaib tersebut, tinggal kalikan saja nominal kecil tersebut dengan berapa banyak pemilik kartu kredit yang dikenakan setiap bulan. Beginikah cara Bank UOB mencari keuntungan?? Untuk perhitungan biaya kartu kredit yang kasat mata saja tidak konsisten dan tidak bisa dipercaya. Bagaimana dengan perhitungan bunga rekening tabungan yang mungkin tidak ada seorang pun nasabah yang benar-benar menghitung secara detail? Jangan-jangan bunga rekening Bank UOB juga gaib? Djuwanda Surabaya, Jawa Timur Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Sunjaya7 Februari 2023 - (07:31 WIB)Permalink Sistem UOB mirip SCB, kalau ada beberapa kartu di dalam satu tagihan atau CIF, sistem dengan “pintar”nya bisa mengoper pembayaran atau kelebihan saldo CR ke kartu lain yang “membutuhkan”. Saking pintarnya, beberapa kali saya mengalami kekurangan bayar jadinya di salah satu kartu tapi itu dulu sih, belakangan pemakaian pas jadi bayar juga pas, tidak sampai kejadian oper saldo lagi. Dulu pernah kena bunga sekian puluh sampai ratus ribu karena oper saldo sehingga dianggap tidak bayar, kena bunga. Komplain via call center, untungnya dihapus langsung walau pernah juga sampai debat soal bayar sudah benar nominal dan ke kartu yg memang ada tagihannya, bukan ada pemakaian berjalan sebelum jatuh tempo. UOB ini perlu berbenah sistem kartu kreditnya suka ada aneh2….. 2 Login untuk Membalas
Richjulian7 Februari 2023 - (13:16 WIB)Permalink Makanya saya di tawari UOB saya tolak mentah mentah, sistem payah, manajemen amburadul, SDM karyawannya dibawah rata rata orang kerja dibank meskipun itu bagian OB 1 1 Login untuk Membalas
herna7 Februari 2023 - (19:45 WIB)Permalink Kan msh ditawari blm jd nasabah dr mana tau amburadul? & dr mana tau karyawan dibawah rata2? Jgn apa kt2 orang dialamin dulu br ngomong 1 1 Login untuk Membalas
327 Februari 2023 - (23:11 WIB)Permalink Wajar mbak. Orang kita kan kebanyakan lebih percaya ke “katanya”. Login untuk Membalas
Pejuang7 Februari 2023 - (14:10 WIB)Permalink Saran saya tutup CC UOB yg membuat nasabah jadi bertanya tanya terkait hal yg di sampaikan di MK. Saya punya pengalaman yg sama dan solusinya saya tutup. 1 Login untuk Membalas
Rizki7 Februari 2023 - (14:34 WIB)Permalink Apa semua yang pake CC UOB pada mengalaminya atau cuma beberapa orang saja. Kalo banyak orang berarti sistem dan managemen di UOB perlu di upgrade biar profesional. kalo cuma beberapa orang saja ya anggap saja itu human error yang perlu dibenahi. 1 Login untuk Membalas
Rio8 Februari 2023 - (08:49 WIB)Permalink Oke, saya kalau gitu akan blacklist UOB dari daftar provider saya. Login untuk Membalas
DjuwandaPenulis artikel9 Februari 2023 - (12:07 WIB)Permalink ini lho jawaban sekelas manajer/superviser bank UOB: httpsdrive.google.comfiled1ZjRPLwj1GKMBLqq6pqwR6oUFYneby9Ytviewusp=share_link penjelasan yg super bodoh, tdk sesuai dgn aturan biaya bank & kartu kredit. 1. pemindahbukuan antar sesama kartu kredit UOB adalah gratis, tidak ada biaya. 2. jelas2 pemindahbukuan di atas sesama kartu kredit UOB, bagaimana bisa muncul admin CIMB Niaga?? masa dana dari kartu UOB pertama keluar ke bank Niaga dulu, kemudian masuk lagi ke kartu UOB ke2?? luar biasa TOLOL bukan? hahaha.. tim terkait UOB dan ibu Amelia sama sekali tidak paham bahwa jika ada biaya admin pembayaran kartu kredit dari bank lain maka biaya tsb akan tercatat untuk tagihan bulan berikut, bukan menambah tagihan yg sdh tercetak. pada kasus saya, meskipun ada pemindahbukuan Rp 14.420.456,-, status tagihan kartu kredit saya sudah LUNAS, bahkan ada lebih bayar sebesar Rp 550.000,- sebagai cadangan untuk tagihan bulan berikut. sudah jelas salah sistem, bank UOB masih bersikeras cari pembenaran.. argumennya makin lama makin KONYOL! =D 1 Login untuk Membalas