Hanya di JNE Bayar Dobel, Ongkir dan Print Barcode

Saya memiliki toko online di salah satu e-commerce. Setiap kali ada pesanan yang masuk, saya buatkan catatan dan segera saya lakukan pengiriman supaya performa toko saya baik. Banyaknya pilihan jasa pengiriman sangat mempermudah fasilitas toko kami terutama toko online. Salah satu yang terkenal merupakan JNE. Keberadaan agennya sudah tersebar hampir seluruh Indonesia, sehingga mudah dijangkau.

Setiap kali ada pesanan, fitur toko online yang sudah bekerja sama dengan layanan pengiriman sangat mempermudah pemilik toko karena langsung menerbitkan kode pengiriman. Sehingga dapat langsung dituliskan pada pesanan yang siap untuk dikirimkan, tanpa perlu menyalin ulang alamat tujuan.

Namun sangat disayangkan, ketika ada kemudahan yang diciptakan, di sisi lain mengurangi pendapatan kami sebagai penjual. Karena selain packing dan ongkos kirim dari pihak JNE juga meminta dana untuk biaya pencetakan barcode pada pesanan yang akan dikirimkan sebesar Rp2.000. Nominal yang tidak begitu besar, tapi jika dikalikan dengan berapa paket yang dikirimkan itu cukup mengurangi margin keuntungan sebagai penjual.

Saya kira itu merupakan salah satu fasilitas yang seharusnya disediakan di agen-agen yang tersebar di seluruh Indonesia, tanpa dikenakan biaya. Sehingga dapat memaksimalkan keuntungan kami sebagai penjual. Pembebanan biaya ini saya alami di seluruh JNE daerah Babelan, Kabupaten Bekasi.

Saya tidak memiliki bukti pembayaran, karena langsung diminta oleh petugas. Namun saya memiliki salah satu bukti keluhan dari pengguna lain pada Google Maps sejak 10 bulan lalu. Saya hanya berharap pihak JNE dapat mengkonfirmasi hal tersebut, apakah benar ini sebagai biaya layanan atau hanya pungli saja dari beberapa agen?

Saya kurang paham apakah ini benar SOP dari Head Office JNE atau bagaimana. Saya berharap dari pihak JNE mengatur ulang regulasi pembiayaan cetak barcode ini agar lebih baik ke depannya. Terima kasih.

Maestro Cipta Rohmat
Bekasi, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

49 komentar untuk “Hanya di JNE Bayar Dobel, Ongkir dan Print Barcode

  • 7 April 2023 - (12:05 WIB)
    Permalink

    Kalau kirim paket cashless, coba ke JNE cabang. Di agen biasanya begitu dipungut biaya cetak resi/barcode. Katanya sih komisi untuk agen nggak seberapa kalau paket cashless.

    4
    2
    • 7 April 2023 - (12:47 WIB)
      Permalink

      Saya juga sering drop di agen belum pernah dimintai biaya. Cuma kalau saya sendiri, resi pengirimannya saya cetak, di print sehingga di agen cuma tinggal scan, tempel, selesai. Modal dikit bukan modal dengkul. 😀 kebanyakan cuma ditulis kode booking saja, kl cuma bebera biji tdk terlalu bermasalah, kl smp puluhan hingga ratusan bisa bermasalah krn harus tulis manual, salah ketik bisa eror. Itu golongan seller ndablek. 😀

      12
      7
      • 7 April 2023 - (13:06 WIB)
        Permalink

        Kalo agen dekat rumah sy, gak mau terima cashless yg tulis nomor resi, maunya udh diprint resinya biar tinggal scan. Sy sering tuh ketemu org yg ditolak paketnya karna gak print resi

        4
        1
        • 7 April 2023 - (14:25 WIB)
          Permalink

          Gak bs dibilang salah siapa sih, yg minta bayar itu karyawan di agen atau yg punya agen? Bs aja itu karyawan yg hanya mengikuti arahan dari bosnya. Saran sy sih kalau jualannya udh rame dan paketnya bnyk, bs beli printer aja, skrg bnyk kok yg murah, itung2 jadi nambah aset kan. Seingat sy agen JNE emang udh gak tempelin resi lg kalo kita udh print, beda sm sicepat atau anteraja yg tetap print resi trs ditempelin lg.

          5
          1
          • 7 April 2023 - (18:24 WIB)
            Permalink

            logis nya gini bu kalau gk mau kena cas 2rb perak cb deh sewaktu ibuk cetak label nya ada kn bacaan pastikan laber tertempel di body paket ,nah jika sudah ada pastikan label tsb tertempel jdi tidak aakan ada nama nya dimintai cas waktu anter paket. itu sop di shopee bu cb di pahami.

            1
            1
        • 8 April 2023 - (07:08 WIB)
          Permalink

          Kalo kiriman anda mpe puluhan/ratusan, modal dikitlah di print walaupun pake print yg biasa. Tar kalo ada kesalahan ketik & tempel resi, anda jg menyalahkan ekspedisinya.

      • 8 April 2023 - (12:10 WIB)
        Permalink

        @hery mulyanto Gak bisa salahin seller juga donk bang.. Sy dulu waktu awal2 seller baru, modal hnya dibarang & lakban, bungkusan paket dr plastik kresek bekas dan label ditulis tangan pake kertas yg dicomot sana-sini.

        Makin lama makin bnyak pembeli, penghasilan makin gede. Barulah bisa upgrade meski bertahap. Mulai dr bungkusan polymailer, trus pake kertas label yg bisa tempel langsung meski tetap tulis tangan.. Barulah kebeli printer trus laptop, trakhir hp baru khusus buat dagang. Semua butuh proses.

        Klo mau jualan tp musti ada semua barang2 itu dulu, malah bukannya itu yg namany calon pengusaha ndablek.

        Klo soal agen yg pake biaya adm itu sy blum pernah ngalamin meski dlu jg prnah ngasih paket ke agen kecil.. Mgkn trgantung kebijakan agen2 itu.. Klo sdh tau bgitu & keberatan, ya bisa lngsung drop ke counterny sj

  • 7 April 2023 - (13:26 WIB)
    Permalink

    Hallo Saya Pelanggan JNE sungguh JNE kebanggan Negara indonesia dengan pelayanan memuaskan jaringan luas

    1
    13
  • 7 April 2023 - (14:29 WIB)
    Permalink

    Ini masalah klasik yang berulang2 yang dihadapi para seller e-commerce sejak diberlakukannya fitur cashless. Saya coba berikan beberapa informasi akurat mengenai ini. Ini bukan jawaban langsung dari permasalahan diatas ya hanya share informasi saja.
    1. Kode 99 pada plank jne diatas menandakan kepemilikan dan pengelolaannya oleh Perorangan/PT diluar JNE pusat. Kepemilikan dan pengelolaan oleh JNE langsung biasanya diawali kode 77.

    2. Pada transaksi cashless, agen 99 itu hanya memperoleh 5-10% saja dari ongkir, biasanya 20-30% untuk layanan cash/tunai.

    3. Dari pihak e-commerce sendiri mengatakan resi dapat ditulis manual (namun menyarankan seller memiliki printer dan mencetak sendiri), dan pihak agen manapun tidak boleh menolak paket dngn alasan tidak diprint, tapi agen ekspedisi keberatan karena hanya mendapat komisi yang kecil namun harus mencetak label yg juga butuh biaya, apalagi menggunakan printer thermal, dan kertas sticker label termal yang mahal.

    4. Pada sistem komputer di agen, resi cashless bisa discan, bisa juga diinput dgn mengetik pakai keyboard, jadi sebenarnya tidak ada alasan tidak bisa discan.

    5. Pada keagenan yang statusnya dikelola oleh jne langsung ataupun statusnya cabang jne, hal diatas tidak menjadi masalah karena dikelola oleh karyawan jnenya, jadi permasalahan kertas resi, biaya, scan, komisi keuntungan yang kecil, bukan jadi masalah.

    Semoga informasi ini bisa membantu. ?

    • 8 April 2023 - (07:04 WIB)
      Permalink

      Emg tdk boleh menolak paket yg dtg yg tdk ada print resinya kalau cm bbrpa. Tp kalo sdh msk puluhan atau ratusan, itu akan bermasalah karena bs terjadi salah input nmr resi atau salah tempel. Kalo sellernya udah nyampe puluhan/ratusan barangnya tp ga mau ngeprint resi, pasti akan di tolak.

      • 10 April 2023 - (06:06 WIB)
        Permalink

        Kalau sudah puluhan/ratusan sebaliknya malah diterima banget, kalau perlu dipickup ke tempat, daripada dikirim ke agen/ekspedisi lain, cuan banget itu. Masalah resi nanti dipikir yg penting cuan, hehehe .

  • 7 April 2023 - (15:33 WIB)
    Permalink

    Kayak nya memang itu biaya tambahan buat Agen nya sih, dulu saya juga ditarik 2000 per paket katanya untuk biaya Kertas Cetak resi nya, Akhirnya saya matiin Expedisi JNE nya karena jarang juga yg make, harus nganter juga, mending pake J&T atau Shopee express paket di ambil di rumah ga bingung bayar tambahan Cetak resi juga.

  • 7 April 2023 - (22:35 WIB)
    Permalink

    Ya sebaiknya mudahkan pekerjaan orang lain dengan beli printer dan cetak sendiri. Kalau hanya menulis kode booking bisa terjadi kesalahan pengetikan, salah tempel dan nambahin kerjaan orang lain

    • 7 April 2023 - (23:01 WIB)
      Permalink

      Menurutku coba print aja resinya lebih aman juga. Apalagi sekarang jne pengiriman tercepat seindo rugi banget kalo di nonaktifkan?kalo di tempat saya print resi itu ga di bayar cuma minusnya di wilayah saya JNE ga bisa pickup jadi mungkin tiap tempat beda regulasinya

  • 8 April 2023 - (00:41 WIB)
    Permalink

    Saya sendiri sebagai agen JNE, penghasilan yg diterima oleh agen berkisar 10-20% dari ongkir, yg mana service OKE/JTR/INTERNATIONAL Komisinya 10% sedangkan untuk service YES/REG Komisi 20%, semuanya blm dipotong pajak ya, sementara cashless komisi hanya 5% untuk semua jenis service, tp ada beberpa marketplace yg memberikan komisi 10% tp jarang banget, kebanyakan cuma 5%, sekali lg sebelum dipotong pajak ya, dan rata2 agen yg menyiapkan printer sendiri, saya sendiri pakai printer inkjet biasa, kertas hvsnya dikasi sama JNE, tp tintanya kita beli sendiri.
    Ditempat saya kebanyakan cashles itu antar kota saja, yg mana ongkirnya cuma Rp. 9.000, jadi komisi yg didapatkan agen cuma Rp.450 (BELUM DIPOTONG PAJAK), jadi kebayangkan dapat untung 450 perak, keluar modal banyak, printer, tinta, komputer, sewa ruko, dll. Belum lg agen yg harus bawa paketnya ke cabang terdekatnya, karena kalau dipickup oleh cabang, komisi agennya dipotong lagi, Makanya ngak heran ada banyak agen JNE yg tutup karena untungnya kecil, memang sih ada beberapa agen yg dapat tempat strategis sehingga banyak paket yg diterima tiap hari, bahkan cahlessnya sampai ratusan.

    Kalau di agen saya, cashless semua saya terima walaupun cuma tulis tangan, menurut saya agen salah kalau menolak paket cashless karena itu merupakan kewajiban dari semua agen JNE, kalau ada agen yg menarik pembayaran sampai 2000 rupiah untuk cetak resi menurut saya kemahalan sih tp itu semua kembali ke kebijakan agen masing2, tp saya tidak tahu hal itu diperbolehkan atau tidak, saya sendiri kadang menarik biaya kalau ada bungkus tambahan yg diberikan kayak karung/kardus/bubble wrap, tp kalau kardus kecil dan bubble wrap sedikit biasanya saya kasi gratis, dan saya jg jualan online di banyak marketplace dan kita memang disarankan untuk print resi sendiri, makanya yg dikasi oleh marketplace itu label resinya langsung bukan sekedar kode booking.

    Bukannya saya membela JNE karena saya “orang dalam’ nya ya, saya jg sering kesal dgn pelayanan JNE karena banyak keluhan dari customer, bahkan paket saya sendiri jg sempat telat 1 minggu, saya yg ” Orang dalam” Aja susah komplainnya, udah tanya digrup JNE, kontak langsung ke pusat jg, tetap aja penanganannya lama, tp memang sejauh ini tidak ada jasa ekspedisi yg sempurna,bisa dicek di review aplikasinya di PlayStore, aplikasi2 jasa ekspedisi rata2 bintang 3 kebawah ?

    Kembali ke kasus diatas, ya namanya jg “AGEN” ya jadi cuma perantara aja, kalau mau pelayanan terbaik mending ke cabang aja langsung, semuanya gratis, dulu saya jg sebelum punya agen drop dicabang terus, soalnya gk ada printer di rumah, hehehe.

    Dan lg saya tidak bisa menyalahkan JNE yg memberikan komisi kecil untuk agen, karena peta persaingannya sangat ketat sekarang, dgn banyaknya jasa ekspedisi yg bermunculan, dan adanya perang harga JNE harus banyak memperminim costnya, dan untuk casless sendiri kenapa agen dapat komisi yg sedikit karena marketplace nya jg dapat komisi dari itu, makanya sebenarnya udah win2 solution, sekali lg saya tidak tahu mana yg benar mana yg salah untuk kasus di atas, mungkin informasi yg bertele-tele dari saya ini bisa menjadi bahan pertimbangan untuk diskusi teman-teman sekalian.

    Maaf kalau ada salah kaya, Terimakasih.

    11
  • 8 April 2023 - (12:54 WIB)
    Permalink

    Printer resi ga perlu printer mahal2, di olshop banyak cuma 200 ribuan, 300 ribu udah dapet yg bagus, drpd marah2 mulu yekan, obat stress & stroke lebih mahal ?

    1
    1
  • 9 April 2023 - (15:13 WIB)
    Permalink

    Lah emangnya TS jualan online belum punya Printer dan tidak cetak sendiri Resi Pengirimannya ? Masih mengandalkan jasa Expedisi buat cetak label pengirimannya ??? Udah waktunya keluar modal beli printer wahai TS, biar tidak lagi kena biaya 2.000

    • 11 April 2023 - (00:39 WIB)
      Permalink

      Wahai Soleh. Itu adalah fasilitas. Kalo nggak bisa menyediakan, ditiadakan saja. Jangan malah membebankan nominal 2000 yang seharusnya nggak ada. Pengiriman stiker stok itu dikirimkan dari pusat ke agen-agen wahai Soleh Solihun. Bukti pembebanan 2000 aja gak ada. Soal keuntungan agen, itu beda persoalan

      • 11 April 2023 - (03:40 WIB)
        Permalink

        Wahai Jimi, oh seperti itu faktanya… kalau begitu bagaimana apabila semua expedisi tutup tidak melayani pengiriman lag & semua penjual harus punya kurir masing-masing.

        Oh wahai Jimmi, solusi apabila kurir minta biaya 2.000, sebagai penjual harus pintar-pintar mencari solusi dengan cara menaikan keuntungan dari barang yang dijual.

        Jadi bagaimana wahai Jimi, seandainya kita menjual kolor biasanya harga 7.000, kita naikan jadi 9.000 supaya masih ada keuntungan buat kita ?

        Bagaimana wahai Jimi, apakah sepakat ??

        • 11 April 2023 - (04:44 WIB)
          Permalink

          Wahai Soleh Solihun, kertas dan printer itu adalah kewajiban yang harus dilimiki agen untuk mempermudah pengiriman dari agen juga wahai. Membebankan biaya 2000 di luar ketentuan dari JNE bisa disebut pungli. Kecuali memang kebijakan dari JNE wahai Soleh anak soleh

          Cara ambil keuntungan tidak begitu caranya wahai Soleh anak soleh. Itu di luar kesepakatan dari agen dan pengirim paket wahai Soleh. Jangan disamakan sama jual beli barang dong wahai Soleh. Itumah beda lagi wahai Soleh

          Kalau nggak mau print, jangan disediain, tulis tangan sama sama counternya. Bagaimana? Sepaket wahai Soleh?

      • 11 April 2023 - (04:11 WIB)
        Permalink

        Fasilitas? Wkwkwkwk, anda pikir itu printer kertas biasa?
        Beli sendiri dl bos biar tau gmna harganya. Blm isi ulangnya.
        Ekspedisi memberikan keringanan dgn tidak di wajibkan resinya hrs dari printer thermal biar seller tdk rugi. Apalagi yg barang jualannya sdh banyak.

        • 11 April 2023 - (04:46 WIB)
          Permalink

          Baiklah. Anda sudah menjawab pertanyaan anda, ya. Jadi kenapa agen tidak bilang saja di awal, “Kalau mau print, bayar 2000 mase, soalnya buay keuntungan saya, nih. Dari JNE kureng” nah jadi pengirim bisa pilih dong mau pake kertas thermal atau tidak. Gituloh wahai Mulya

          • 13 April 2023 - (07:22 WIB)
            Permalink

            Agen ga perlu blg spti itu kalau sellernya sdh memasang sendiri print out resinya.
            Masa kalah sama seller yg penjualannya hanya beberapa tp punya sendiri print outnya.

        • 11 April 2023 - (04:59 WIB)
          Permalink

          Gak usah diladenin, si wahay Jimmi orangnya kehabisan obat..

          Beda pemahaman sama kita, dia kayanya jarang sedekah.. jadi berat hidupnya.

          Wkwkkk… wahay Jimmi ✌️ PEACE

          • 11 April 2023 - (16:17 WIB)
            Permalink

            Waduh, argumen dibalas argumen dong, kok jadi bilang keabisan obat. Mentok, ya?

            Bilang saya gak pernah sedekah? Kirim nomor rekning anda, wahai Soleh. Saya kasih sedekah sekalian beli mulut anda

  • 10 April 2023 - (03:33 WIB)
    Permalink

    Kalau dibalik gimana?
    “Nominal yang tidak begitu besar, tapi jika dikalikan dengan berapa paket yang dikirimkan itu cukup mengurangi margin keuntungan sebagai agen JNE…”

  • 11 April 2023 - (05:12 WIB)
    Permalink

    JADI GINI SUPAYA MASALAH MODEL GINIAN GAK BIKIN KACAU SE INDONESIA.

    Wkwkwk

    Konsumen yang tidak setuju dengan aturan sebuah penyedia jasa, tinggal TINGGGALKAN SAJA Bapak/Bapak tidak usah memprotes si penyedia jasa.

    Karena kita hanya sebatas konsumen ya bapak/bapak, hanya konsumen. Kalo produknya tidak sesuai dengan kita, ya tinggalkan gak usah dibeli. Mungkin produk jasa tersebut disediakan bukan buat kalangan kita ya pak. Kita bukan target pasar si dia.

    Ibaratnya HP Android & iPhone. Kita mah hanya mampu beli Android, tapi kita gak boleh mengkritik iPhone hanya gara-gara harganya MAHAL. Kita bukan target pasarnya Iphone soalnya ?

    Lebih baik kita instrospeksi diri lah pak. Sudah cocok ngga kita sama suatu layanan.

    ✌️✌️

    • 11 April 2023 - (15:17 WIB)
      Permalink

      Kalau kehidupan konsepnya begini. Ga cocok tinggalkan saja. Untuk apa fasilitas media konsumen ini huhuhu. Lagian pihak JNE juga masih turu belum konfirmasi pertanyaan gw. Itu biaya sesuai SOP atau gimananya. Kkkk

    • 11 April 2023 - (16:21 WIB)
      Permalink

      “Konsumen yang tidak setuju dengan aturan sebuah penyedia jasa, tinggal TINGGGALKAN SAJA Bapak/Bapak tidak usah memprotes si penyedia jasa”

      Pernyataan macam apa ini? Antikritik dan tidak mau terima masukan dengan berkedok bukan pasarnya. Justru adanya platform Media Konsumen adapah untuk itu, wahai Soleh Solihun. Anda ini bagaimana sih cara berpikirnya

      • 11 April 2023 - (16:31 WIB)
        Permalink

        Cara pikir saya tidak sama dengan isi otak Anda wahai jimmi..

        Oh iya wahai jimi, dari komen Anda diatas, Anda meminta no rekening buat sedekah ya, berikut ini nomor rekeningnya

        BCA : 2828 555 222

        Berapa saja seikhlasnya saja, dan setelah transfer jangan lupa kirimkan tanda bukti transfernya di Media Konsumen ya wahai Jimmy supaya orang lain mendoakan Anda semoga Allah mengganti rizki Anda dengan yang lebih banyak.

        Oh iya Jimmi, sebelum Transfer harap cek kembali nomor rekeningnya jangan sampai kejadian kasus salah Transfer seperti banyak laporan di Media Konsumen.

        Rekening BCA : 2828 555 222
        Atasnama : Yayasan Yatim Indonesia

        Sedekahkan saja buat Anak anak yatim ya pak Jimmi sedekahnya. Di tunggu pak bukti Transfernya..

        • 11 April 2023 - (16:35 WIB)
          Permalink

          Okedeh. Saya menghargai perbedaan dengan cara berpikir anda tanpa saya merendahkan dan bilang jarang sedekah wkwkwk

          Saran anda saya tolak, ya? Boleh, kan? Karena itu hanya tindakan riya. Paham, kan, Soleh?

          • 11 April 2023 - (16:38 WIB)
            Permalink

            Oh kalo begitu tidak usah di umbar bukti Transfernya juga gpp jimmy, diatas no rekeningnya.

  • 8 September 2023 - (14:29 WIB)
    Permalink

    Hemm ini ternyata ada ya kasus seperti ini, saya buka ke agenan JNE ga pernah tuh nolak paket cashless ataupun minta biaya tambahan. selalu saya bilang ke pegawai buat menjaga nama baik usaha dan selalu kerja dengan baik.

 Apa Komentar Anda mengenai JNE Express?

Ada 49 komentar sampai saat ini..

Hanya di JNE Bayar Dobel, Ongkir dan Print Barcode

oleh Maestro dibaca dalam: 1 menit
49