Grab Memotong Jarak Agar Bisa Mengambil Lebih Banyak Potongan dari Driver

Grab Indonesia terlalu banyak memotong pendapatan driver dengan alasan yang tidak masuk akal. Contohnya, Grab seringkali mengurangi jarak yang dihitung, sehingga penghasilan yang diterima driver menjadi sangat minim, sementara potongan untuk Grab justru lebih besar.

Tarif dasar Grab untuk driver adalah Rp10.400 untuk jarak pengantaran antara 1 Km hingga 4 Km. Jika jarak pengantaran melebihi 4 Km, driver seharusnya mendapatkan tambahan sebesar Rp2.500/Km, dan pemesan akan membayar lebih jika jarak pengantaran juga lebih jauh.

Namun, kenyataannya di lapangan, ketika pengantaran melebihi 4 Km, pemesan memang membayar lebih dari tarif dasar, tetapi driver tetap hanya menerima Rp10.400. Pembayaran tambahan yang seharusnya diterima driver sepenuhnya diambil oleh Grab.

Jarak yang tercantum di aplikasi dan yang sebenarnya di lapangan seringkali tidak sejalan. Terkadang, Grab seolah-olah mengurangi jarak, sehingga penghasilan driver menjadi rendah. Berikut ini saya berikan contoh buktinya:

Garis hijau menunjukkan rute yang disarankan oleh aplikasi berdasarkan peta, sementara garis biru adalah jalur yang diambil oleh driver saat mengantarkan pesanan. Bagaimana mungkin driver bisa menempuh perjalanan dengan garis lurus seperti itu? Hal ini membuat jarak pengantaran terlihat tidak lebih dari 4 Km.

Driver terpaksa menjalankan pesanan dengan jarak yang lebih jauh, tapi dengan tarif yang sangat tidak adil. Semoga ini bisa menjadi suara bagi semua driver Grab. Kami berharap pihak Grab tidak lagi semena-mena mengambil hak-hak driver.

Terima kasih.

Fatur Rahman
Jakarta Pusat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

101 komentar untuk “Grab Memotong Jarak Agar Bisa Mengambil Lebih Banyak Potongan dari Driver

      • 18 November 2024 - (20:34 WIB)
        Permalink

        Kalo dapet pemesan yang ngerti enak bang. Tapi kalo yg gk ngerti mah,, tapi biasanya saya juga kalo gk mau yah saya cancel.

        2
        1
        • 19 November 2024 - (05:32 WIB)
          Permalink

          Mudah mudahan corporate membuat kebijakan yg adil agar mitra sejahtera grab juga semakin berkembang,
          semoga Allah SWT memberikan keberkahan

          • 20 November 2024 - (10:51 WIB)
            Permalink

            Sebenernya GRAB itu rampok, Rampok uang Driver, Rampok tenaga Driver. Mencari keuntungan sendiri aja. Sekarang sy tanya ke driver, apakah driver yg mata pencahariannya hanya dari ojol bisa melunasi cicilan kredit motor !!? Untuk sekarang ini byk yg nunggak. Karna keuntungan hanya di dapat oleh pihak aplikator saja, sedangkan Driver hanya kerja Rodi saja. Tolong lah pemerintah mengatasi ini untuk keseĵahteraan para Driver.

          • 19 November 2024 - (21:28 WIB)
            Permalink

            Kalau anda melihat ini sebagai bentuk pamer dari banyaknya driver ojol.

            Mungkin ada yang salah dengan saraf berfikir otak anda.

          • 24 November 2024 - (23:09 WIB)
            Permalink

            Jangan gitu kita semua itu jongos budak sm kacung.

        • 19 November 2024 - (20:38 WIB)
          Permalink

          Semua perbuatan yg tidak adil… Termasuk mencurangi akan ada konskwensinya di dunia dan akhirat,.
          Apa yang kau tanam itu yg akan kamu tuai,.
          Semua perbuatan akan kembali kepada pelakunya… Dan itu pasti,.

        • 20 November 2024 - (09:07 WIB)
          Permalink

          Banyak yg ngk ngerti cara ngasih tip,hanya sekedar pakai aplikasi untk di jemput dn diantarkan,tidak tau filosofi RASA menghargai perjuangan saat dijemput dn diantarkan dgn selamat sampai tujuan

          • 22 November 2024 - (20:35 WIB)
            Permalink

            Tadinya aku di grab sehari bisa 30 trip, belakangan penghasilan semakin menurun, akhirnya aku ke lala aj 🤣🤣🤣

        • 20 November 2024 - (17:36 WIB)
          Permalink

          Gocar lebih parah lagi om,,untuk order dari sekitaran area gambir lewat nya jalur jalan biasa,,sedangkan penumpang lebih banyak memilih lewat tol yg sudah pasti jaraknya bisa beda 10 sampai 15 km,,seringkali terjadi kesalah pahaman antara driver dg penumpang dalam kasus ini🤦‍♂️

        • 21 November 2024 - (13:55 WIB)
          Permalink

          Klw pengen banyak orderan harus di nyalain hematnya klw ga ya lama nunggunya. Dikala dpt penumpang hemat 4orang dewasa ongkosnya 10rb jarak dibawa 2km

      • 19 November 2024 - (16:11 WIB)
        Permalink

        Pendapatan ojol anda bilang potongan 20%, ini adalah salah, melainkan 30%, ini sudah berjalan 3thnan lebih. Awal mula aplikator seenaknya membuat aturan berawal dr gojek, grab hanya ikut2an, Krn mengacu pada gojek notabenenya merupakan karya anak bangsa, dr awal mulanya dulu tidak ada insentif/bonus dll sampai sekarang.
        Yg tololnya KLO ojol demo bkn langsung k kantor, demo bikin jadwal perwilayah/hari, sampai tuntutan dipenuhi , jgn mau di kadalin garda demo k MPR/DPR/gubernur, ada pejabat yg ngambil keuntungan dari itu

        • 19 November 2024 - (18:16 WIB)
          Permalink

          Fakta nya potongan mencapai 35% itu yang real nya. Jadi BUKAN 20% sebagaimana aturan resmi nya. Grab juga berbuat curang untuk layanan grabfood yang double pengantaran nya. Disitu harga yang di dapat driver bukan harga dua pengantaran, padahal itu orderan berasal dari dua konsumen yang berbeda dengan harga masing-masing konsumen membayar penuh, tapi yang di terima driver kurang dari harga seharusnya. Pokoknya parah bener aplikator sekarang mereka memeras keringat rakyat baik konsumen, apalagi driver seperti kerja rodi. Dulu mereka bakar duit untuk memanjakan konsumen dan driver tapi sekarang giliran mereka yang dimanjakan

      • 20 November 2024 - (05:06 WIB)
        Permalink

        Betul para aplikator ojol mau menang sendiri dan mberi keuntungan untuk konsumen dan aplikator, buktinya bila ada keluhan dari konsumen langsung ditindak lanjuti tapi bila driver yg dirugikan aplikator tutup mata, contoh order fiktif, no motor tdk sesuai, potongan komisi yg seharusnya 20 % aplikator jadikan 33 % dgn alasan pon emangnya driver pegawai perusahaan yg di gaji sesuai UMR, pemerintah harus bertindak tegas kalau perlu tutup aplikator yg merugikan driver dgn solusi mengambil alih ojol dibawah naungan perusahaan bumn yg bergerak dibidang transportasi jadi driver bisa hidup layak dan dianggap sebagai karyawan bukan mitra

      • 20 November 2024 - (12:00 WIB)
        Permalink

        Iyabang klo dpt jarak jauh mendingan d opangin aja potongan nya nyekek bgt,bil untung nyq besar bgt aplikator nya,.klo pun d tanya pst jwbn nya SISTEM,pd lps tanggung jwb,.

    • 18 November 2024 - (21:00 WIB)
      Permalink

      Bukan grab saja yang melakukan hal tsb ,gocar juga sering kali jarak di aplikasi tidak sama dengan sebenarnya atau jarak real yang ditemput.mestinya pemerintah harus turun tangan ,memaksa aplikator untuk terbuka agar aplikator tidak semena mena dalam menentukan tarif /ongkos /sewa seenaknya

      • 18 November 2024 - (23:42 WIB)
        Permalink

        Jangan hambat kesejahteraan driver mitra mu dengan aturan yang terlalu besar potongan mu

      • 19 November 2024 - (08:09 WIB)
        Permalink

        betul semua apk sama..semua itu krna persaingan bisnis.grab gojek bersaing maxsim indriver yg tarifnya di bawah grab gojek.mau ga mau duo ijo mengatur setrategi agar mampu bersaing wlpun dngn mengorbankn mitranya demi ke untungan perusahan.

    • 19 November 2024 - (08:02 WIB)
      Permalink

      Kalau bisa pakai argometer saja kayak taksi yang dulu… penumpang nyaman perusahaan nyaman

    • 19 November 2024 - (17:26 WIB)
      Permalink

      Minta tolong pihak grab jangan memotong uang
      driver lewat pemotongan sepihak harus ijin dinas perhubungan terkait

  • 18 November 2024 - (15:57 WIB)
    Permalink

    Yang terjadi dilapangan adalah, pelanggan merasa terlalu mahal sedangkan driver mendapat harga yang nyatanya terlalu murah.

    Sebagai driver beberapa kali kita dapet order yang titik jemput dan pengantarannya sama. Trus penumpang nanya “kok sekarang harganya naik 1000 atau 2000 yah?”. Dan pas kita jelasin kalo yang kita dapet itu harga yang sama aja kaya biasanya dengan menunjukan yg ada di hp kita. Penumpang juga kaget dan cuma berkomentar “Gede banget yah potongannya”.

    8
    2
    • 18 November 2024 - (19:25 WIB)
      Permalink

      Ya memang benar faktanya di lapangan seperti itu, tindakan culas mirip seperti maling. Dipasang kode etik buat driver tapi kelakuan mereka sendiri culas. Mengambil hak driver sama aja korupsi, korupsi ya MALING

      • 19 November 2024 - (17:30 WIB)
        Permalink

        Kalau bisa di demo aja kekantor grab pusat bagaimana driver diperas sama aplikasi grab. Kasihanilah driver dari pagi sampai malam mencari uang untuk nafkahi anak istri. Apakah anda tidak. Dosa makan uang driver…!!

    • 19 November 2024 - (17:41 WIB)
      Permalink

      Bang..pernah hitung gak pendapatan anda sama yg abang bawa pulang.. sesuai gak dengan apa yg di dapat di aplikasi saya ..pernah grab bang pendapatan saya tdk sesuai apa yg saya dapat malah kurang..misal nya saya dapet 200 yg ada di kantong cuma 100 ribu saldo habis juga di potongin gak kembali jadi tunai
      Pernah kepikiran gak semua teman” grab ngitungin secara matematis..beda gojek.?.gojek kita dapat tunai xa gojek potongin saldo xa jadi pendapatan seimbang sama yg kita dapat

    • 20 November 2024 - (05:16 WIB)
      Permalink

      Nah, hajat hidup rakyat driver & penumpang yg sudah banyak ini seharusnya di atur oleh pemerintah, miisalnya buat aplikasi yang dinaungi oleh pemerintah gitu, jadi bisa terkontrol harganya dan aplikasi pihak ke-3 gak biisa monopoli harga.

    • 20 November 2024 - (22:42 WIB)
      Permalink

      Kadang sudah 4 km lebih masih saja tarifnya standart,,,sudah murah,,eh jarak juga di korupsi.

  • 18 November 2024 - (16:03 WIB)
    Permalink

    sebenarnya status “mitra” di sini sangatlah dilematis

    Mungkin secara sekilas driver & aplikator saling membutuhkan
    Tetapi di lapangan , pihak driver jauh lebih membutuhkan aplikator dibandingkan aplikator membutuhkan driver

    Pada akhirnya komplain sejenis ini akan hanya sekedar lewat semata

    9
    1
    • 18 November 2024 - (16:30 WIB)
      Permalink

      Itu pentingnya turut andil pemerintah ngatur hal hal kaya gini. Potongan yang lebih dari 20% pada kenyataannya. Batasan penerimaan mitra. Harga yang bisa mensejahterahkan mitra. Atau kalo bisa lapangan pekerjaan yang disediakan biar gk banyak yg daftar dan yg udah terdaftar bisa kerja yang lain.

      Sayangnya pemerintah kita emang gk mau repot buat rakyatnya. Jatohnya hal hal kaya gini yah pemilik perusahaan yang seenaknya buat aturan mencekik.

      9
      1
      • 18 November 2024 - (16:38 WIB)
        Permalink

        kebetulan saya bukan ojol

        saya nyomot dari aturan dishub
        Zona I (Sumatera, Jawa di luar Jabodetabek, Bali):

        Tarif Batas Bawah: Rp 2.000 per km
        Tarif Batas Atas: Rp 2.500 per km
        Biaya Jasa Minimal: Rp 8.000 – Rp 10.000 untuk empat km pertama

        Kalo saya ambil dari perhitungan di atas , serta rute yang TS jalankan, plus komisi grab 20%
        Perhitungan nett yang driver dapatkan sudah sesuai

        Contoh, 4,06km
        Dianggap ama sistem 5km x Rp. 2,500 = Rp. 12,500
        Komisi 20% , sisa nett Rp. 10,000

        Mungkin kalo saya salah, bisa dikoreksi ya kak

        5
        2
        • 18 November 2024 - (18:14 WIB)
          Permalink

          Tepat bang.
          Tapi sayangnya yang terjadi pembulatan yang dilakukan justru menyurangi ekor jarak pada KM. Dengan alasan yg banyak sekali gk masuk akal pada rute. Kadang disuruh trabas jalan tol. Kadang tembus tembok. Kadang suruh masuk area gedung dan atau yg ada digambar atas. Driver dianggap menjalankan pengantaran dengan garis lurus hingga dianggap tetap dibawah 4KM dan hanya berhak menerima 10.400 bukan 12.000

          8
          1
          • 19 November 2024 - (00:32 WIB)
            Permalink

            Daripada keluh kesah di sini gada tindakan, mending bergerak tapi gausah demo, ada yang tau info petinggi² grab, ******* atau ****** aja mereka, itu hak kita mereka maling, sy pernah anter penumpang bayar tunai, tarif 23 rb eh potongan saldo dompet tunai smpe 37 rb dari awal saldo dompet tunai sy 72 rb jd 30 rb.. potongan 20 persen dr mana itu sama aja ngerampok ?

        • 19 November 2024 - (01:19 WIB)
          Permalink

          Apa daya
          Semoga Pemerintahan baru Pimpin Presiden kita Pak Prawobo mendengarkan suara rakyat kecil,khusus ojol, saya baru balek ojol karena belum dapat panggilan kerja lagi, yg q rasakan jauh lagi apalagi ada LEVEL/Tingkatan Di aplikasi yang mulai dari dasar Sampai Pro, mau ada orderan mesti bawa bike kadang miris angkat org, mohon maaf apalagi bobot melebihi kapasitas kendaraan kita yang membuat shock belakang cepat bocor/rusak.belum lagi udah sampai terkadang dititik disuruh nunggu lagi, kadang dibAwak rewel2 mau ya cepat.
          Bukannya kita tidak bersyukur tapi inilah segelintir curhat dari Para ojol saat ini mencari rezeki.
          Belum lagi orderan beda resto ongkos ya pun kena sunat sama aplikator, makanan belum siap nunggu waktu tanpa ditentukan. Terkhusus kalau hujan orderan memang ada tapi gak laen apalagi kalau banjir kereta bisa mogok.
          Harusnya udah ada Undang Undang untuk OJOL.
          Salam Santun inilah Real kenyataan lapangan kita para ojol Mencari Rezeki dengan keadaan hidup semakin lama semakin banyak tantangan. Semoga kita Pengais rezeki sehat2 dan lancar dalam usaha kita

        • 19 November 2024 - (05:03 WIB)
          Permalink

          Kalau perhitungan yang Anda lakukan memang benar. Tapi masalah yang dibahas disini itu adalah jarak tempuh yang di pangkas. Misalnya jarak tempuh sebenarnya 7 km, tapi oleh “kecerdikan” IT Grab jarak tersebut diukurnya seperti pakai Mistar/Penggaris, dibawa lurus hingga mangkas jarak 3km. Jadi jarak yang dipakai oleh Grab, tetap 4 km. Tapi Costumer membayar sesuai jarak 7km tersebut. Alhasil, yang harusnya potongan itu 20%, ini malah hingga 34%.

    • 19 November 2024 - (17:22 WIB)
      Permalink

      dgn grab tidak mengurangi km atau tarif pun masih banyak kok penggunanya dan para pengguna pun mampu utk membayar krna kebutuhan.makanya baik nya para mitra hrs lbh bijak melayani customer agar customer tidak pergi ke lain hati.pengguna masih lbh memikirkan kenyamanan walaupun tarif nya mahal ketimbang murah tp ngk nyaman.dan pihak grab pun hrs bijak melihat kondisi ekonomi sekarang ini,kalaupun pihak aplikator menurunkan tarif sebaiknya pihak aplikator hrs menurunkan biaya jasa yg 20% menjadi 10,℅ dan hilangkan biaya pemesanan yg di bebankan oleh pengguna atau penumpang.

      • 19 November 2024 - (21:35 WIB)
        Permalink

        Yap setuju.
        Kalau pemesan udah bayar mahal dan yang diterima sesuai pasti gk akan jadi masalah.

        Sekarang yg terjadi, pemesan bayar mahal dan cuma tau itu semua larinya buat driver. Sementara driver dapetnya gk seberapa, dalam waktu tertentu dijam jam macet hal ini malah bikin driver males jalanin order. Ujung²nya pemesan nunggu lama ehh cuma di cancel.

        Pemesan jadi rugi karena buang waktu, driver pun rugi karena melewatkan order yang mempengharui rating dan order berikutnya jadi susah.

  • 18 November 2024 - (19:41 WIB)
    Permalink

    PERSAINGAN ANTAR APLIKATOR MEMBUAT DRIVER MERANA, MEREKA BERSAING BUKAN MENGORBANKAN KOMISI YG MEREKA PEROLEH TETAPI BAGIAN DRIVER LAH YG DI AMBIL.. PENGELOLAAN TRANSPORTASI ONLINE OLEH 2 KEMENTERIAN BERBEDA YAKNI APLIKATOR OLEH KOMDIGI DAN TRANSPORTASI OLEH PERHUBUNGAN MEMBUAT RUANG BAGI APLIKATOR UNTUK SEMAKIN MENEKAN PARA DRIVER YG NOTA BENE ADALAH PEMILIK KENDARAAN.. DENGAN ADANYA BERBAGAI KASUS DAN DEMO2 SERTA AKSI2 YG DILAKUKAN OLEH PARA DRIVER DISELURUH INDONESIA SEHARUSNYA MEMBUAT PEMERINTAH SADAR DAN MERUBAH UNDANG PENGELOLAAN TRANSPORTASI ONLINE DI KELOLA OLEH SATU KEMENTERIAN SAJA YAITU KEMENTERIAN PERHUBUNGAN.. TANPA ADA NYA PERUBAHAN UNDANG2 ATAU PERATURAN SOAL PENGELOLAAN TRANSPORTASI ONLINE TANPA DISADARI STATUS KEMITRAAN JUSTRU BERUBAH MENJADI BUDAK NYA APLIKATOR

    5
    1
    • 18 November 2024 - (20:38 WIB)
      Permalink

      Harusnya gitu. Tapi kalo saya liat dari orang orang pemangku kekuasaan di negara kita ini. Kayanya demo sebesar apapun gk akan ngaruh. Aplikasi lebih pasti kan lebih memilih membayar mereka agar diam tak ikut campur. Sementara pemerintah justru jadi dapat double dari pajak perusahaan dan uang tutup mata karena tak membela keluhan driver yang isinya rakyat biasa.

      5
      1
      • 19 November 2024 - (05:14 WIB)
        Permalink

        Kalo demo aja ga di dengar brati jalan satu-satunya ya offbid massal, tapi masalahnya kadang sesama driver ada yg ga mau di ajak kerjasama dengan alasan kebutuhan masing-masing, padahal offbid juga demi kepentingan bersama semua driver biar aplikator tau driver bisa kompak, dan sekali kompak bisa bikin mereka rugi milyaran…
        Sayangnya bagi sebagian orang mereka ga berpikir kesitu…

    • 18 November 2024 - (22:37 WIB)
      Permalink

      ga bisa ngomong apa2.. blank.. saking banyak nya kekurangan dari aplikator tsb.. ampe ga muat ini memori otak.. 🤣

  • 18 November 2024 - (19:47 WIB)
    Permalink

    Waktu pertama kali diterapkan biaya pemesanan, Mitra mendapatkan notif bahwa biaya yg dibebankan kpd penumpang itu akan diberikan kpd Mitra Driver, tp dlm praktek nya biaya itu dan biaya2 lain tetap masuk ke Aplikator.. ditambah skrg ada biaya sewa aplikasi, semakin banyak beban2 biaya yg dibebankan oleh Aplikator kpd penumpang td tdk ada satu pun yg masuk ke pendapatan Mitra… Aplikator makin kaya dan Mitra Driver makin miskin krn disaat biaya hidup makin mahal dgn dgn banyaknya harga2 barang naik atupun biaya operasional utk motor makin mahal tp pendapatan Mitra msh jalan ditempat…

    3
    1
  • 18 November 2024 - (20:15 WIB)
    Permalink

    Grab TDK ada tranparansi akan detil jarak n argo…semua ditutupi. Terindikasi byk melakukan kecurangan dan hal yg sangat merugikan driver…posisi driver sangat TDK ada kekuatan, pemerintah harus tegas jgn membiarkan perusahaan seperti grab ngojek.

    4
    1
    • 18 November 2024 - (22:19 WIB)
      Permalink

      Kalo saya rasa bang, sebenernya pemerintah bisa aja tegas dan mungkin udah bicarakan ini ke pihak aplikasi.

      Tapi besar kemungkinan mereka justru saling main mata. Aplikasi ketimbang hilang cara bermain dari jutaan driver. Mending kasih uang ke pemerintah sekian ratus juta, gk sampe satu bulan dengan ratusan juta order yang ada udah nutup.

      Tujuan utama saya disini cuma mau muntahkan uneg uneg aja. Kalo berharap sih sama sekali gk ada. Negara kita masih dipimpin sama orang orang yang cuma mau memperkaya diri sendiri.

      • 19 November 2024 - (05:21 WIB)
        Permalink

        Nah ini juga kecurigaan ane bang, demo besar kemarin pihak kominfo janji bakal bertemu aplikator dan menyampaikan tuntutan ojol dan mengumumkannya seminggu setelah pertemuan, tapi sampe sekarang detik ini tidak pernah ada kabar apapun dari kominfo yg udah bertemu aplikator…
        Pesimis kalo demo mah, soalnya pejabat negeri ini kalo liat duit langsung beda sikapnya… Makanya kalo pas ada demo ane lebih milih off aja daripada harus ikut ke tempat demo…

    • 18 November 2024 - (22:27 WIB)
      Permalink

      Yapsss!
      Khususnya order non tunai. Diakhir saat penyelesaian tidak ada detail berapa yang dibayar penumpang. Cuma terlihat pendapatan bersih driver setelah potongan ini itu.

      Sekali pernah nanya dengan jarak pengantaran 5KM. Yang driver terima 11.800 pas kita tanya sama penumpang, dia membayar 20.000.

  • 18 November 2024 - (20:51 WIB)
    Permalink

    Klo masalah rute sebaiknya ikuti saja rute yg disarankan di aplikasi biar ga merasa rugi karena jarak yg dihitung adalah jarak dr rute yg ditentukan di aplikasi, bkn dr jarak rute yg diambil driver. Rute dan jaraknya itu ditentukan otomatis oleh aplikasi dan dlm hal ini setau saya aplikasi map yg dipakai baik itu di grab maupun di gojek adalah aplikasi maps google. Grab dan Gojek ga bs ngutak-ngatik itu aplikasi maps karena aplikasi itu sepenuhnya dikendalikan oleh Google, Grab dan Gojek hanya mengambil rute dan jarak yg didpt dr Google Maps lalu diolah utk menentukan berapa argo nya. Klo soal rute yg diambil driver itu mah resiko sendiri klo ternyata lbh jauh, lbh lama (karna kena macet), dll yg membuat driver menjadi rugi. Saya jg driver Gojek, saya selalu mengikuti rute yg sdh ditentukan di aplikasi bkn dr rute google maps ataupun rute pilihan sendiri (jika tau dan hapal jalannya) biar ga terlalu rugi karena kejauhan..

    1
    3
    • 18 November 2024 - (22:21 WIB)
      Permalink

      Sampe sekarang aja masalah maps aplikasi masih ngaco! Udah pernah disuruh tembus tembok? Jalan diatas aer? Suruh masuk gedung lah!

      Dan liat gambar diatas, ada 1 order yg aplikasi menganggap driver menjalankan order dengan rute garis tegak lurus. Apa itu masuk akal??

      • 18 November 2024 - (23:21 WIB)
        Permalink

        Semakin lama Grab bukan menjadi semakin baik tetapi sebaliknya menjadi semakin buruk.
        Dulu awal saya join Grab tahun 2019 masih normal aplikasinya. Tapi mulai 2021 seterusnya mulai banyak nggak benernya aplikasi ini.
        Saya menyesal memberikan komentar yang bagus2 dalam survei karena pada kenyataannya malah semakin buruk saja aplikasi ini.
        Banyak rekan2 sesama driver yang mengalami dirugikan aplikasi tetapi pasrah saja demi tetap bisa mencari makan.
        Saya yakin, kalau ada pekerjaan yang lebih baik pasti sudah meninggalkan aplikasi ini.

      • 19 November 2024 - (04:29 WIB)
        Permalink

        kan saya udah bilang klo soal aplikasi maps itu diluar kendali dr grab ataupun gojek karena aplikasi maps itu pakainya aplikasi google maps dan yg mengendalikan google. Jd klo ada error dgn maps nya ya itu bkn kesalahan dr grab ataupun gojeknya dan mereka ga bs berbuat apa2 utk mengatasinya..

        • 19 November 2024 - (05:23 WIB)
          Permalink

          Bukannya kalo grab dia map nya beda sendiri ya?
          Cmiiw
          Beda ama gojek yg ngambil 100% dari gmaps…

          • 19 November 2024 - (05:37 WIB)
            Permalink

            Aplikasi maps yg dipakai oleh aplikasi2 ojol itu cuma 2 pak, google maps sama waze, klo grab dan gojek setau saya pakenya google maps, klo waze biasanya dipakai oleh aplikasi2 ojol yg msh baru2. Dan klo ada yg bilang klo aplikasi ojol pakainya maps nya sendiri (buatan dr aplikatornya) yg biasany driver2 jaket kuning itu yg bilang, itu ga mungkin karena aplikasi maps itu butuh satelit dan pendataan jalanan2 dan daerah2 yg sangat luas dan ga mungkin aplikator ojol bs membuatnya sendiri. Google maps aja pake satelit yg satelitnya kepunyaan google sendiri dan mereka jg menggunakan mobil ataupun motor yg dilengkapi dgn kamera canggih utk mendenahkan atau memetakan jalanan2, bangunan2, dsb.. Butuh biaya yg sangat besar jg utk membuat aplikasi maps sendiri jd ga mungkin pihak aplikator ojol mau merogoh kocek banyak hanya utk membuat aplikasi maps sendiri, mereka pasti akan lbh memilih memakai aplikasi maps yg sdh ada dan sdh banyak yg menggunakannya..

        • 19 November 2024 - (06:02 WIB)
          Permalink

          Kalo gak tau tak usah komen karna lo bukan driver jadi gak paham di lapanggan, justru google sama aplikator di setting ngambil jarak terdekat biar argonya murah, kau gak paham kalo semua yg ada di aplikasi semua di setting pihak aplikasi.

          • 19 November 2024 - (07:07 WIB)
            Permalink

            Gue jg driver gojek, udh 5th gue jd driver ojol. Mksd lu google disetting apa aplikator apaan? Google browser? Google mail? Google drive? Atau perusahaan google nya? Klo google maps disetting sama aplikator biar ngambil jarak yg terdekat, lah ya emang begtu, dmn2 jg klo naik transportasi pasti yg diambilnya yg jarak terdekat. Emang lu mau naik taksi tp dibawanya lewat rute yg jauh padahal ada rute yg lbh dekat?!! Begtu jg customer ojol, ya pada maunya lewat rute yg terdekat lah. Lu aja yg jd driver maunya jarak dekat tp dibayarnya jarak jauh!!

    • 19 November 2024 - (04:12 WIB)
      Permalink

      Betul itu, motong jarak seenaknya, jalan tidak boleh belok kanan, aplikasi maen belok. Sedikit sedikit potong km lama lama banyak km kepotong bahkan puluhan km. gilaa, koruptor, korupsi gaya baru.

      • 19 November 2024 - (21:39 WIB)
        Permalink

        Bisa gk bisa grab dengan rute yg dikasih nyuruh driver tembus tembok, jalan diatas aer, potong jalan tol. Entah saking canggih driver atau saking anehnya aplikasi dah hahaha

  • 18 November 2024 - (22:07 WIB)
    Permalink

    Saya juga sama driver ojol ..sekarang mah kita harus menerima karena kita bukan Mitra tetapi Budak aplikator..kita yg melanggar kode etik padahal ..sudah menjalan kan sesuai SOP tapi yg namanya budak ga bisa apa apa…suka suka aplikator aja…Biarkan saja pihak aplikator mau curang juga ..asal manfaat aja uang kecurangan yg di makan semua karyawan berikut para petinggi aplikator uang haram di makan anak istri …nya ..kita mah Nerima aja dgn ikhlas …Hukum alam itu berlaku..
    Dan kita juga harus menerima bahwa kita juga Bukan Rakyat indonesia Tapi Budak pemimpin negara indonesia ..karena ga ada pemimpin yg mementingkan Budak nya ..ga ada pemimpin negara kita yg peduli….atas keluh kesah driver ojol…yg penting bagai mana caranya bisa Korupsi ..masa bodo Budak mah ..

    • 18 November 2024 - (23:52 WIB)
      Permalink

      Biar Allah yg balas semua kecurangan dari aplikator. Pengadilan Allah lebih pedih dibandingkan pengadilan di dunia.

      • 19 November 2024 - (09:48 WIB)
        Permalink

        Amin allahuma amin, semua manusia bakal mati dan kematian lah yg akan mempertanggung jawabkan kelak di yaumil qiamah, kita sebagai mitra sabar aja allah gak akan tidur melihat hamba nya yg sedang mengais rezeki tetapi di curangkan oleh pihak yg pintar.

  • 18 November 2024 - (22:17 WIB)
    Permalink

    Mau grab atau gojek sama sj 11-12…untuk argo multi instant pun yg qt terima jauh dr apa yg pelanggan byr…contoh pickup 2 titik dr kalideres kirim ke pd indah nd fatmawati. Contoh pengirimin k pd indah argo 55 rb tp untuk titik k 2 hny 7 rban krn jarak d ukur dr pd indah – fatmawati bkn dr titik pickup barang. Berapa puluh ribu admin terima pd hal pelanggan membayar sesuai jarak tempuh yg di kirim driver hny jd perah 🤣😂

  • 18 November 2024 - (22:26 WIB)
    Permalink

    Wow system kerja hampir sama dgn perbudakan bedanya ini di jaman modern lebih rapi, halus , tersystem dan terlihat sperti malaikat tp berhati dajjal

  • 18 November 2024 - (23:42 WIB)
    Permalink

    cara terbaik jalan keluarnya sistem setor aja kasih mereka tugas driver selama 8 jam kerja dengan pendapatan dan berpa kali trip dgn di mulai dari start dia jam pertama order ,,untuk dananya pendapatan driver nya di tahan slama 8 jam dia kerja stlah itu potong ppn 10 % dri hasil semua trip kerja 8 jam kerja driver..dah gt kan adil..jadi jelas dan akurat dalam perjanjian driver dan aplikator..

  • 18 November 2024 - (23:59 WIB)
    Permalink

    Pemerintah apa gak bisa ngatur aplikator atau aplikator yang me ngatur pemerintah semua driver di medsos sudah bisa dibaca kondisi nya , pemerintah kok masa bodoh bahkan cenderung bikin aturan yang membebani mitra, sejahterakan rakyat woi

    • 19 November 2024 - (05:26 WIB)
      Permalink

      Gw curiga udah ada yang yg bicara bang antara pejabat-pejabat & pihak aplikator…
      Padahal udah jelas pelanggaran aplikator banyak dan bisa di buktikan secara nyata…
      Nyatanya malah pemerintah kita yg tutup mata…

    • 19 November 2024 - (21:41 WIB)
      Permalink

      Gk ada yang bisa diharepin sih kayanya dari pemerintahan hasil dari joget joget dan pembagian kekuasaan atas nama balas budi.

  • 19 November 2024 - (05:28 WIB)
    Permalink

    GRAB GOJEK SAMA AJA,, Hak driver yg sudah sepatutnya didapat sudah jelas didepan mata dan ada buktinya saja masih bisa akalin…

    Kasian driver2 online di Indonesia ini Meraka ini jadi korban perbudakan modern yg dibungkus dgn kata mitra,,
    Kalo pun demo itu juga percuma, aspirasi kita cuma dianggap angin lalu !!
    Ywdh bang berdoa aja
    Saya berharap kepada presiden kita Prabowo
    Harapannya bukan benerin tuh aplikator,,
    Tapi berharap pemerintah yg skrg bisa membuka lapangan kerja sebanyak banyaknya dan memberi upah yg layak,
    Agar di mulai dr kita sampe ke anak cucu kita tidak ada lagi yg jadi driver online,,
    Saya berharap 1 dan 2 tahun kedepan para aplikator akan kekurangan driver,, karna menurunnya minat masyarakat yg jadi budak aplikator !!

    • 19 November 2024 - (10:25 WIB)
      Permalink

      Assalamualaikum. Kalau mengeluh berhenti JD driver cari pekerjaan lain dunia ini luas. Kalau driver sedikit pasti grab bakal manjain driver. Wassalam

      • 19 November 2024 - (10:30 WIB)
        Permalink

        Emang semua driver jadi Ojol karena pilihan mutlak? Banyak yang udah usaha buat cari kerja yg lain tapi emang belom ada jalannya. Banyak yang korban PHK. Banyak orang tua yang nyari kerja lain terbatas usia. Belom lagi BANYAK yang udah kerja tapi masih ikut nyari sampingan jadi Ojol.

        Kalo cuma sebatas cari kerja lain dunia luas. Gk perlu dibilang semua driver pengen kaya gitu. Jadiin Ojol cuma sampingan.

  • 19 November 2024 - (06:00 WIB)
    Permalink

    Coba di viral kan di X (Twitter) kak…biasanya cepet tanggap klo dah viral..yuup no viral no justice…

  • 19 November 2024 - (06:58 WIB)
    Permalink

    Kalau pemerintah diam saja, Pindah aja ke pesaing²nya n tinggalkan grab, klo sebulan aja nggak ada driver maka grab akan tutup n bangkrut gak bisa bayar biaya operasional n gaji pegawainya,, begitu juga bisa dilakukan utk yg lainnya

  • 19 November 2024 - (08:13 WIB)
    Permalink

    Yah intinya , semua perusahaan nggak mau rugi, mereka mau untung terus tiap tahun harus omset naik, sebagai pekerja kita bijak aja merasa berat tinggalin dengan uninstal aplikasi, cari kerja yang lain, buat apa buang buang tenaga, cari kerja lain apapun itu..

    • 19 November 2024 - (10:37 WIB)
      Permalink

      Gk segampang itu. Alesan orang jadi Driver beragam. Korban PHK, nyari kerja kesana kemari belom ada jalannya, ada yang udah kerja masih jadiin ojol sampingan, ada orang tua yang mau nyari kerja kepentok umur.

      Kalo dibilang cari kerjaan lain, semua driver pasti maunya gitu. Tapi kalo apapun itu, yah buat orang orang yg udah ngelakuin segala hal, yah ojol jawaban dari semua itu.

      Dan ini tuh bukan cuma sekedar kita banyak ngeluh. Tapi kita sebagai driver pengen muntahin uneg uneg aja. Toh pembaca luas disini, jadi tau kondisi driver dilapangan. Biar kedepan juga gk ada lagi pemesan yang ikut nambah beban driver dengan lokasi jauh dikit cancel, nunggu baru 5 menit cancel, gk ada lagi penumpang yang minta banyak lewat jalan yang dia mau, gk banyak mampir ke sana kesini. Itu aja udah.

  • 19 November 2024 - (10:35 WIB)
    Permalink

    aplikator di indonesia pajaknya semakin tinggi, jadi tidak heran kalo mereka menghalalkan berbagai cara untuk meraup keuntungan lebih, tidak hanya platform perjalanan tapi juga belanja online biaya layanan dan biaya lain lain yang sifatnya tidak transparan.
    semoga ada atensi dari pihak terkait ya mas.

    • 19 November 2024 - (10:41 WIB)
      Permalink

      Kita hidup di Negara yang berdiri atas Pajak Rakyat. Tapi kesejahteraan Rakyat gk dipikirin.

      Terlalu sulit selama pemerintah masih di isi sama orang yang menjabat dari hasil balas budi bukan karena kompetensi.

  • 19 November 2024 - (13:41 WIB)
    Permalink

    Kalau tak mampu mensejahterakan mitranya lebih baik hengkang dari Indonesia, lebih gentle…bukan jadikan ladang bisnis seperti menyewakan kendaraan, menawarkan pinjaman dll… Grab hanya memikirkan bagaimana pengguna bisa banyak berlimpah, tapi tidak pada mitranya…susah dan syulit cara korupsi dengan cara potong jarak walaupun itu 1-2km yang sangat berharga bagi para driver

  • 19 November 2024 - (14:14 WIB)
    Permalink

    Tenang2 aja…
    Mereka Bakal diminta pertanggungan jawab nya kok nanti di akhirat…
    Ngambil hak orang lain…
    Mudah2an dibuka pintu hati mereka untuk bisa adil ke driver…Aamiin…

    • 19 November 2024 - (17:18 WIB)
      Permalink

      Masyarakat butuh pelayanan
      Dan saling sama2 membutuhkan satu sama lain.
      Di balik saling2 ada yang manfaatkan keadaan hingga lewat potongan harga.
      Perusahaan transportasi (…..) memang sangat merongrong hasil pendapatan si pelayan yaitu drivernya dengan segala cara.
      Harus ada pengawasan kasian driver nya ke hujanan ke panasan untuk pelayanan masyarakat.

  • 19 November 2024 - (18:18 WIB)
    Permalink

    Masih mending penghasilan grab dibanding lalamove potongan besar dengan jarak yg lumayan jauh dan belum lagi banyak customer ga tau diri nipu driver dengan berat barang yg sangat tidak sesuai ketentuan lalamove,,,,
    Mereka rata2 org kaya tapi punya pikiran pelit alias tidak mau rugi, tapi ada juga yg bs ngerti,,,tetapi banyakan yg lebih gatau diri menurut saya,,mereka yg gatau diri rata2 ga pernah mikirin tenaga dan kendaraan yg dipake driver dimana semua itu butuh modal sementara mereka hanya mengeluarkan uang yg sangat sedikit,,,

  • 19 November 2024 - (18:35 WIB)
    Permalink

    Tanpa ojol sepi jalan, pemerintah tidak begitu peduli dengan ojol karena dianggap menodai program angkutan massal yg digaungkan dimana mana, biarlah waktu yang menjawab, kalo lagu Ebiet, “tanyakan pada rumput yang bergoyang”🇮🇩🇮🇩🇮🇩

    • 19 November 2024 - (21:45 WIB)
      Permalink

      Emang sulit hidup di Negara yang rakyatnya cuma dimanfaatkan atas pajaknya aja.

      Mau heran tapi ini Indonesia,

  • 20 November 2024 - (06:58 WIB)
    Permalink

    Ya begitu lah nasib driver terkadang sulit d jlaskan, aplikasi lebih mementingkan penumpang d banding driver, saya pernah alami kelupaan masukan biyaya tambahan seperti tol dan parkir, pusat bantuan tp hasil nya nihil dan gak balik duit saya sendripun, tpi giliran penumpang yg komplen cepat sekali respon nya dan driver langsung d kanakan sangsi, tp giliran driver d mintain bantuan karna lupa, ya sudah hilang begitu saja tanpa ada bantuan nya dari apll buat apa ada pusat bantuan klo gak ada guna, yg jls buat sya sih mang perlu d perbaiki lagi kerja sama nya oleh pemerintah biar adil gitu ya

  • 20 November 2024 - (18:42 WIB)
    Permalink

    Percuma demo dan dibahas di media, jikalau ujung-ujungnya dari pemerintah saja masih bisa disogok…
    Jangankan tentang ojol.. RUU omnibuslaw saja nggak bergerak 😌

 Apa Komentar Anda?

Ada 101 komentar sampai saat ini..

Grab Memotong Jarak Agar Bisa Mengambil Lebih Banyak Potongan dari Dri…

oleh Fatur dibaca dalam: 1 menit
101