Keluhan Surat Pembaca Jualan di Shop Tokopedia, Barang Ditukar dengan Sampah Lalu Dana Ikutan Dipotong, Sadis! 11 Januari 2025 eric 7 Komentar Alasan pengembalian, Isi paket berbeda, Layanan kurir, Retur barang, ShopTokopedia, Tiktok, TikTok Shop Ikuti kami di Google Berita Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Media Konsumen karena telah mengizinkan artikel pengaduan ini terbit. Jujur, saya tidak tahu harus mengadu ke mana lagi karena sudah diperlakukan tidak adil oleh Shop Tokopedia (sebelumnya TikTok Shop). Saya menerima pesanan di platform Shop Tokopedia pada tanggal 30 Desember 2024 dengan nomor pesanan 577722620044150462. Pesanan tersebut sampai ke tangan pembeli tiga hari setelahnya. Namun, pembeli kemudian mengajukan komplain dengan nomor aduan 4035393803162650302 dengan alasan tidak perlu lagi. Barang di pesan Walaupun alasan dan bukti yang dilampirkan tidak masuk akal, saya masih menerima keputusan pembeli. Saya pikir, jika barang dikembalikan, saya masih bisa menjualnya lagi. Besoknya… Barang sampai di alamat saya, dan di sini kecurigaan saya mulai muncul. Ketika paket diangkat, barang terasa sangat ringan. Saya pun berinisiatif membuka paket tersebut sembari merekam proses unboxing. Ternyata, kecurigaan saya benar! Setelah dibongkar, isinya adalah barang bekas yang tidak sebanding dengan barang yang saya jual—bahkan bisa dikategorikan sebagai sampah karena bekas pakai. Saya langsung mengajukan banding karena tidak terima dengan kekeliruan ini. Selang beberapa jam setelah banding diajukan, pembeli tiba-tiba mengirim chat kepada saya dan mengakui bahwa barang yang dikirimkan salah. Namun, setelah menunggu kurang lebih empat hari, saya sangat terkejut ketika keputusan banding saya ditolak. Dana hasil penjualan malah dikembalikan kepada pembeli. Saya sangat kecewa dengan keputusan Shop Tokopedia. Tujuan saya berjualan adalah mencari keuntungan dengan menjual barang asli. Namun, keuntungan yang tidak seberapa ini justru berubah menjadi kerugian dan rasa sakit hati. Saya pun mengajukan banding ulang, tetapi hasilnya tetap sama—Shop Tokopedia berpihak pada pembeli nakal yang ingin mendapatkan barang dagangan saya tanpa membayar. Alasan banding ditolak karena tidak cukup bukti. Bagaimana mungkin? Padahal, video unboxing dan pengakuan dari pembeli yang salah pun sudah ada, tetapi Shop Tokopedia tetap bersikukuh pada keputusannya. Saya kehilangan semangat untuk berjualan di Shop Tokopedia. Lebih parah lagi, percobaan saya untuk membuka toko baru satu bulan yang lalu tiba-tiba diblokir oleh Shop Tokopedia dengan alasan melakukan tindak penipuan. Padahal, saya hanya ingin membuka cabang dan menjual barang yang berbeda. Mungkin di lain waktu saya akan menerbitkan artikel terkait pemblokiran toko baru saya. Namun, fokus saya saat ini adalah meminta keadilan kepada Shop Tokopedia. Saya sangat kecewa dengan keputusan Shop Tokopedia yang meloloskan pembeli nakal seperti ini, yang jelas-jelas sangat merugikan penjual. Saya hanya ingin barang saya dikembalikan sesuai dengan yang saya jual. Apabila tidak bisa dikembalikan, saya hanya meminta barang tersebut dibayar! Sekali lagi, terima kasih kepada Media Konsumen. Semoga para pembaca bisa mendapatkan wawasan tambahan dan lebih berhati-hati ketika berjualan di Shop Tokopedia lewat pengalaman saya ini. Eric Kota Bandung, Jawa Barat Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
kreasi11 Januari 2025 - (17:27 WIB)Permalink Heran Memang kadang admint² kok sepertinya kepada lebih memihak ke buyer yg nakal..bukti sudah cukup tetap saja ditolak…masa sih ada kongkalikong Login untuk Membalas
Endah Amarta11 Januari 2025 - (17:35 WIB)Permalink Turut Prihatin ya, Mas. Nasibnya sama, cuman bukan disini, tp jualnya di jeruk. Saya hampir setiap hari mengalami alasan yang tidak masuk akal dari pembeli, sekarang dengan adanya fitur pengembalian barang /berubah pikiran, sangat meresahkan Penjual. Karena, kebanyakan: barang yang dikembalikan pembeli tidak sesuai bahkan rusak dan tidak layak dijual kembali. Effort sekarang itu, kita pegang Mediakonsumen.com, karena banyak hal yang tidak menyenangkan terjadi. Login untuk Membalas
ericPenulis artikel11 Januari 2025 - (18:29 WIB)Permalink Iya kak. Mau jeruk, pepsi, cendol, ma yg terakhir bendera hitam putih udah ga ada yg bener. Bikin aturan seenak perut ujung2nya seller yg dirugikan. Saya mulai jualan di marketplace dr tahun 2017 terasa sekali makin kesini makin ga bener, makanya mulai pikir2 buat coba toko offline saja Login untuk Membalas
Tjahya12 Januari 2025 - (19:56 WIB)Permalink Sdh bnyk keluhan MP joged sedianya dibuat utk hiburan jadi tdk serius menjalani bisnis ini karna msh ada kakak tokoijo malah naik biaya ongkir 20rb makin gila skarang Login untuk Membalas
clara13 Januari 2025 - (11:26 WIB)Permalink coba di lapor polisi aja kali pak.. ini kyk ada indikasi Tokopedia kerja sama dengan buyer nya untuk melakukan penipuan.. Login untuk Membalas
ericPenulis artikel13 Januari 2025 - (15:32 WIB)Permalink alasan kk masuk akal, saya lihat ada grup whatsapp yang membernya merupakan korban merasa tertipu berjualan di tiktok shop, jumlah membernya kurang lebih ada 100orang kerugiannya macam2 ada yang barang ditukar sampah seperti saya hingga dana ditahan yg jumlahnya sampe 550jt. Yang saya heran hampir setiap anggota grup sudah buat laporan polisi, bahkan ada yg berani datang langsung ke kantor tiktok di SCBD tapi hasilnya nihil. Saya curiga ini aplikasi ada persekutuan dengan kepala naga di negeri ini 1 Login untuk Membalas
tobias_boon15 Januari 2025 - (14:53 WIB)Permalink Pembelajaran yang cukup mahal (uang, waktu, tenaga) Saatnya tutup TiktokShop! Login untuk Membalas