Keluhan Surat Pembaca Gojek Memblokir dan Menonaktifkan Akun karena Komplain atas Kesalahan yang Dilakukan Gojek Sendiri 5 Mei 20255 Mei 2025 Hasan 35 Komentar Akun Dibekukan, Akun Pengguna, Akun terblokir, Call Center, Customer complaint handling, Customer Service, GoJek, Ojek Online, pemblokiran akun Ikuti kami di Google Berita Kami memesan GoFood pada 31 Maret 2025. Saat akan memesan, biaya pemesanan dan pengiriman masih wajar seperti biasa. Namun setelah klik pesan, biaya tersebut tiba-tiba naik hampir dua kali lipat menjadi Rp24.300 dan kami tidak bisa membatalkannya. Ini bukan pertama kali terjadi, tapi sudah sering terjadi baik di GoFood, GoRide, maupun GoCar, di mana harga bisa tiba-tiba naik tinggi dan dana kami seperti dicuri. Seharusnya bila terjadi perubahan harga, sistem otomatis kembali ke halaman pesanan dengan memunculkan harga baru untuk dikonfirmasi pelanggan. Tapi Gojek tidak mau melakukannya karena ingin seolah menipu dan mencuri diam-diam. Kami sudah menanyakan via chat dan tidak ada kejelasan. Hingga sekarang masalah pencurian diam-diam masih terjadi! Kemudian pengiriman GoSend yang sering tidak diteruskan oleh kurir Gojek seperti nomor resi GK-11-814929115 dan GK-11-809648185. Dari Tokopedia disuruh komplain langsung ke pihak jasa kirimnya. Setelah kami chat, Gojek tidak mau bertanggung jawab dan tidak membalas chat kami! Bahkan resi GK-11-814929115 per 4 Mei 2025 masih belum diteruskan pengirimannya dan dana kami masih tertahan! Kami juga memiliki komplain mengenai transaksi 22 Desember 2024 yang tidak ada balasan chat dan tidak ada bantuan sama sekali. Karena kami komplain via chat dan membagikan ke media sosial Instagram, akun kami (yang telah terverifikasi Plus) diblokir dan dinonaktifkan. Saat kami tanyakan via chat, hanya dijawab melanggar ketentuan dan kasus langsung ditutup tanpa penjelasan apa yang dilanggar. Padahal kami tidak merasa melanggar apa pun. Kami menuntut jawaban dari Gojek: Ketentuan apa yang kami langgar? Apakah karena kami komplain kecurangan, pencurian, dan masalah GoSend yang dilakukan oleh Gojek sendiri? Hasan Jakarta Barat Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bob5 Mei 2025 - (23:24 WIB)Permalink 1. Jangan terlalu berharap. Bukannya apa, saya sudah sering baca mereka gampang ngeban orang sembarangan karena hal2 kecil yang mungkin menyinggung mereka. Apalagi kasus anda yang mempublikasikan taktik mereka. 2. Walaupun bagian Tokopedia yang diambil alih TikTok Shop, entah kenapa CS gojek juga ikutan jadi ngak responsif. Intinya begitu dah, semua jadi buruk. Madesu. 5 52 Login untuk Membalas
Ekonuur11 Mei 2025 - (08:41 WIB)Permalink Dulu ada cerita yg menaikan reating lewat gosend instan jdi ada akativitas mencurigakan banyak yang ke banned karena hal ini semua dipukul rata Login untuk Membalas
HasanPenulis artikel6 Mei 2025 - (21:51 WIB)Permalink Benar gojek BERBUAT CURANG MENIPU TARIF. SUDAH TERBUKTI MALAH MEMBLOKIR DAN MENONAKTIFKAN MEMBER PLUS YANG SUDAH TERVERIFIKASI. JANGAN ADA YANG PERCAYA gojek dan toped. Komplotan PENIPU PENCURI 4 43 Login untuk Membalas
Awaludin8 Mei 2025 - (00:19 WIB)Permalink Apalagi sama Drivernya, customer bayar mahal yang di terima driver sedikit, gojek skrg tidak seperti dulu,patut lah gojek juga byk di tinggalkan drivernya dan customer nya krn memang sudah tidak transparan,terlalu byk ngambil keuntungan ntah itu dari customer maupun drivernya 1 Login untuk Membalas
HasanPenulis artikel9 Mei 2025 - (23:22 WIB)Permalink Benar semoga cepat bangkrut. Juga ambil gede dr resto food 1 Login untuk Membalas
ET8 Mei 2025 - (12:25 WIB)Permalink Gopay Later, Gojek, dkk itu tak pernah lagi membela pelanggan. Mungkin CS nya udah layoff semua. 1 Login untuk Membalas
Bob8 Mei 2025 - (12:44 WIB)Permalink Kayanya persiapan Gojek mau dibeli Grab. Di berita begitu katanya. 1 Login untuk Membalas
HasanPenulis artikel9 Mei 2025 - (23:24 WIB)Permalink Semoga CEPAT DIAMBIL GRAB DAN SEMUA CS BACKOFFICE DAN IT DI PHK KARENA ITU MAUNYA MEREKA. TIDUR DI RUMAH SAJA TIDAK PERLU LAGI MELAYANI CUSTOMER 1 Login untuk Membalas
Eoh7 Mei 2025 - (07:56 WIB)Permalink Kasusnya sama dengan yg terjadi di Shopee.. Tim penindakan / tim terkait Shopee juga baperan, kalo seller brani protes kebijakan mreka maks toko langsung dibuang dari algoritma toko terlaris.. Udah bnyak toko yg omzetnya di atas 100 juta/bulan mendadak anjlok jadi cuma 5-10 juta / bulan setelah komplain kebijakan Shopee. Akhirnya banyak seller di shopee males berdagang lagi di sana dan fokus dagang di Lazada dan aplikasi lain. Nah otomatis omzet pendapatan shopee sendiri berkurang dong, untuk dongkrak omset Mereka lagi sekarang mereka melakukan segala macam cara termasuk mencuri uang dari seller. Tentu mencuri di sini seperti kasus gofood tadi, diam-diam shopee naikan harga iklan perklik gila-gilaan, untuk satu klik aja saldo iklan berkurang hampir 1000 perak, retur yang dulu gratis sekarang penjual yg disuruh bayar dgn cara potong dari saldo pendapatan, shopee bagi bagi diskon ke pembeli tapi harga diskon itu ternyata penjual yg tanggung, dll.. Akhirnya Shopee nanti akan hancur oleh ulah karyawannya sendiri 2 23 Login untuk Membalas
Alpin7 Mei 2025 - (17:55 WIB)Permalink Alhamdulillah saya jualan di shopee udah hampir 7 tahun lancar mulus gak pernah ada kendala apapun. Pengalaman saya CS shopee bagus kok melayaninya cepat dan solusi yang dikasih sesuai harapan. Makanya kamu jualan barang yang bagus dan berkualitas dong supaya gak ada komplain dan retur dari pembeli. Saya justru setuju kebijakan shopee yang memberi hukuman pinalti kepada seller yang nakal menjual barang jelek. Sedangkan buat voucher potongan diskon ataupun cashback itu kan pilihan kita sendiri sebagai seller mau ikut program promonya atau kagak. Kalo seller jual barang berkualitas pasti sukses tokonya. 1 16 Login untuk Membalas
Abby7 Mei 2025 - (20:12 WIB)Permalink Saya juga jualan di shopee.. Sejak 2010 udah cukup lama.. Saya termasuk yang cukup vokal memprotes kebijakan shopee terutama soal bebas pengembalian dan penagihan biaya asuransi walaupun barangnya di retur. Memang betul ada kalanya penjualan anjlok drastis, tapi saya nggak punya bukti kalau memang algoritmanya di mainkan oleh shopee.. Saya rasa anda juga tidak punya bukti… 12 Login untuk Membalas
HasanPenulis artikel7 Mei 2025 - (23:26 WIB)Permalink Terima kasih atas sharing yang bermanfaat. Memang tidak akan ada bukti kecuali orang IT perusahaannya sendiri 1 Login untuk Membalas
HasanPenulis artikel7 Mei 2025 - (23:23 WIB)Permalink Terima kasih masukannya. Karena saya tidak beriklan di shopee jadi tidak tahu. Tapi admin shopee lebih baik daripada gojek dan toped. Shopee mau mendengarkan. Kalau gopay dan toped cenderung tidak mau mendengarkan dan kasus langsung ditutup tanpa ada jawaban. Memang benar biaya komisi jualan online naik tinggi belum seller yang ikut promo dll. Di gojek/food dan toped juga pasti biaya tinggi. Hal ini terbukti mengapa harga makanan di offline beda jauh dengan di kurir online pada toko yang sama. Khususnya goJEK MUNGKIN BANYAK PEMBELI GOFOOD YANG TIDAK MENYADARI BILA TARIF ANTAR NAIK SEDIKIT. HARUSNYA MENCONTOH GRAB BILA TERJADI PERUBAHAN HARGA AKAN BALIK KE HALAMAN SEBELUMNYA SUPAYA PEMBELI KLIK ULANG PESAN BILA SETUJU. KITA CHAT ADMIN gojek BBRP KALI MALAH DIBLOKIR DAN DINONAKTIFKAN. PADAHAL SDH MEMBER PLUS TERVERIFIKASI. DITANYA ALASAN BLOKIR TDK BISA JAWAB. HANYA MELANGGAR KETENTUAN. PASTI ALASAN YG BENAR KARENA KITA TULIS DI MEDSOS NYA. HARUSNYA BERTERIMA KASIH ATAS SARAN KITA TAPI MALAH DIBLOKIR 2 Login untuk Membalas
dadan8 Mei 2025 - (01:01 WIB)Permalink Jangankan anda sebagai costumer, saya saja sebagai driver hampir setiap hari dicurangi jarak pengirimannya di aplikasi 0,2km jarak sebenarnya 3km, diaplikasi jarak 7km jarak sebenarnya 11km, di aplikasi jarak 5km jarak sebenarnya 8km, hampir dalam 1 bid ada 1 order yg tidak sesuai jaraknya,otomatis argonya pun tidak sesuai, kenapa ya mereka sekolah tinggi2 hanya bisa berbuat ccurang seperti itu,klo mungkin kesalahan sistem sekali atau 2x it’s ok,ini hampir setiap hari.ini sudah bukan kesalahan sitem lagi,tapi sudah jdi kecurangan terhadap coostumer dan driver. Saya sering komplen via email saja ,yg menjawab hanya bot.dan jawabnnya ga nyambung 4 Login untuk Membalas
HasanPenulis artikel8 Mei 2025 - (21:36 WIB)Permalink Parah sekali dari 0,2 km dari 3 km itu sdh 15x lipat. Ini memang keterlaluan pencurian terselubungnya. Benar bot semua. Bahkan kalau berhasil chat dengan orangnya pun sdh dicuci otaknya utk menipu customer dan driver untuk mencuri . 2 Login untuk Membalas
Alpin7 Mei 2025 - (18:00 WIB)Permalink Coba cek di saldo tokopedia takutnya dana pengembalian masuknya ke saldo tokopedia bukan ke sumber dana pembayaran transaksi. Saya pernah belanja di tokopedia bayarnya pake BCA tapi waktu batalkan pesanan dan pengembalian dana malah duitnya masuk ke saldo tokopedia bukan ke saldo rekening BCA saya. 2 5 Login untuk Membalas
HasanPenulis artikel7 Mei 2025 - (23:29 WIB)Permalink Terima kasih atas sarannya. Tapi tidak ada. Benar bila pembayaran pakai VA Bank, tidak bisa dikembalikan ke saldo rekening bank karena tidak ada no rekening bank kita. Kecuali pakai kartu kredit. 1 Login untuk Membalas
Lala7 Mei 2025 - (18:28 WIB)Permalink Seharusnya anda lebih teliti lagi , melihat tarif biaya pengirimannya , saya sering melakukan pemesanan gofood dan tidak ada masalah ongkir 2x lipat 3 5 Login untuk Membalas
HasanPenulis artikel7 Mei 2025 - (23:01 WIB)Permalink Justru sudah lihat maka klik pesan. Yang masalah setelah klik pesan langsung naik hampir 2x lipat dan dana dicuri gopay. Sudah bbrp kali terjadi. Bahkan waktu pertama kali komplain dijawab admin gojek sdh benar tergantung kuota kurir. Sekarang dichat kasus langsung ditutup. Yang kita masalahkan dicuri diam-diam. Harusnya bila terjadi perbedaan harga sistem balik ke halaman sebelumnya seperti grab. KESIMPULAN gojek toped SARANG PENCURI PENIPU. BUKTI JELAS TDK BAKAL ADA JAWABAN gojek bila kita tulis di medsosnya. Bahkan toped tdk bisa kita chat DM nya. TERBUKTI TIDAK MAU MENJAWAB PERTANYAAN DAN KOMPLAIN NASABAHNYA. 2 Login untuk Membalas
HasanPenulis artikel7 Mei 2025 - (23:47 WIB)Permalink Terima kasih atas sarannya. Justru karena teliti jadi ketahuan kecurangannya. Mungkin bila tidak teliti tidak akan tahu. Kita mulai tahu sewaktu tarif pengantaran berubah hampir 2x lipat. Kita lihat tarif langsung klik pesan. Tapi setelah klik langsung berubah hampir 2x lipat. Dan tdk dapat dibatalkan karena orderan food. Walaupun bbrp kali sudah ada perasaan ada perbedaan tarif sebelumnya. Tapi perbedaan kecil jadi tidak dapat memastikan. Ini sdh yang kedua kalinya kita mengalami kenaikan tarif pengantaran hampir 2x lipat. Jadi kita komplain chat ke admin yang tidak dihiraukan. Kemudian share ke medsos. Kita menyarankan bila tarif naik sudah seharusnya sistem otomatis kembali ke halaman sebelumnya yang menampilkan harga yg naik tsb supaya bila setuju kita klik pesan lagi seperti sistem grab. Bukannya mengikuti saran kita yang baik tapi malah memblokir dan menonaktifkan member plus yg sdh terverifikasi. Pasti gojek takut pembeli mengurungkan pembelian bila melihat harga naik dan mereka tdk dpt komisi. 2 Login untuk Membalas
Shierly Octaviana Hugo7 Mei 2025 - (19:06 WIB)Permalink Saya kira ini pola, ga cuman di Gojek sama Tokopedia ya. Saya kaget lho habis ribut sama JNE sampai masalahnya naik ke ranah internasional (saya di grup FB itu cuman tanya para traveller dan orang asli Jepang produk itu asli apa enggak, bukan bermaksud menjatuhkan JNE). Bahkan surat pembaca saya pun sudah publish di sini. Waduh masalahnya kok sama ngeplek ya. Kalo di saya, saya itu terima intimidasi berupa spam call dan WA dari JNE. Saya terpaksa balas, kalau enggak, mereka bisa framing kalau nomor saya ini sudah tidak aktif. Suka heran aja sih, mau itu JNE kek, mau itu Gojek dan Tokopedia kek. Customer lapor itu kan karena di sistem mereka gak beres. Dalam artian kesalahan kan pada mereka. Tujuan dari adanya laporan itu apa sih buat perusahaan ? Berbenah diri. Saya rasa perusahaan2 seperti Gojek, Tokopedia, JNE, yang punya reputasi besar, terkenal di seluruh penjuru Indonesia, sedikit banyak bakalan menerapkan “terima kasih atas feedback-nya”. Namun sekadar terima kasih dan modal lipsync saja, saya kira tidak akan menyelesaikan masalah. Barangkali selama ini kita sering diceramahi teori, tetapi tidak cukup praktek lapangan. Sehingga saat praktek di dunia kerja, teori berupa ocehan terima kasih atas feedback dll itu masih terbawa. Saya juga pekerja. Saya sebagai pekerja (remote), kalau bos atau klien saya kasih feedback atau hal-hal yang harus direvisi, terima kasih di saya itu hanya berlaku ketika saya sudah benar-benar mantap. Kalau masih bekerja gimana bentuk terima kasihnya? Revisi sesuai ketentuan (maksimal minimal, mayor minor, dll), konfirmasi ulang sebelum pengiriman, baru saat kedua belah pihak mantap, saya kirim. Jadi bagi saya, dengan bilang terima kasih atas feedback-nya tanpa melakukan apa-apa, tentu saja itu artinya pengabaian sistemis. Apalagi menyangkut hal yang sangat berharga bagi saya sejak dua tahun terakhir. Dan terlebih ketika saya kena spam call tanpa seizin saya, kemudian ybs kirim pesan WA ke saya tanpa foto, dan diduga ada beberapa buzzer menyusup di grup FB yang saya viralkan. Ya intinya dari sisi customer (saya), kalau saya salah, ya saya perbaiki. Tapi saya paling ga bisa dipaksa untuk segala hal, termasuk minta maaf ketika saya salah. Jadi tentu saja, saya (dalam hal ini kami, karena kami kan di Media Konsumen memiliki concern yang serupa) berharap perbaikan nyata dari sisi penyedia jasa (misal Gojek, Tokopedia, JNE), bukan hanya jawaban template, formalitas, apalagi intimidasi dan perlakuan secara sepihak, karena dengan memperbaiki itu adalah bentuk relasi yang setara. 3 Login untuk Membalas
HasanPenulis artikel7 Mei 2025 - (23:59 WIB)Permalink Benar kak Shierly atas penjelasannya. Terima kasih juga untuk Media Konsumen yang sudah mewadahi nya. Sudah banyak perusahaan yang meresponse dan beriktikad baik. Tapi masih banyak yg belum ada keinginan utk berubah menjadi lebih baik dan hanya pura-pura lipsync terima kasih dan minta maaf saja tapi dalam hati sebodoh amat. Tapi gojek toped masuk ke kelompok ketiga yaitu tidak ada iktikad baik untuk memperbaiki juga tidak akan minta maaf dan terima kasih. BUKTI JELAS TDK PERNAH ADA TANGGAPAN DR gojek dan toped DI MEDIA KONSUMEN INI!!! Benar bila kita tidak salah tidak perlu minta maaf. 2 Login untuk Membalas
Shierly Octaviana Hugo8 Mei 2025 - (00:15 WIB)Permalink Sebenernya yang bikin heran itu bukan hanya mereka enggak ada surat tanggapan ke keluhan-keluhan kita di sini. Itu ngeselin, apalagi kok cuman ada satu perusahaan yang bisa kasih tanggapan ke surat kita. Kita keselnya ke lebih dari satu perusahaan, mestinya dari Media Konsumen mengizinkan tanggapan bagi lebih dari satu perusahaan. Yang lebih menghermankan alias mengherankan itu perusahaan2 ybs malah kirim buzzer buat suspend akun media sosial. Ditambah lagi mereka melakukan teror lewat panggilan ponsel dan chat WhatsApp dari nomor tak dikenal. Minta supaya ulasan2 yang jelek2 dihapus. Barangkali karena dari kecil udah dibiasakan sungkan, kalau bisa ngomong hal yang baik2 aja ke orang sekitar, ngomong jelek itu tabu/pamali, kritik itu jelek, ga naik kelas tandanya go titik blog dan gak mampu, makanya culture itu terbawa sampai kerja dan membaur dengan masyarakat. Btw selain Media Konsumen, apakah sempat membuat laporan, sekalipun mungkin hanya berupa story media sosial yang tag Gojek dan Tokopedia? Disclaimer, saya gak tahu siapa yang edit bagian ini: Tapi saya paling ga bisa dipaksa untuk segala hal, termasuk minta maaf ketika saya salah. Di sini biar saya klarifikasi: Saya paling benci dipaksa minta maaf ketika saya tidak salah. Atau saya terlihat salah, karena beberapa pihak menyusup ke dalam, kemudian framing seolah saya minta yang aneh-aneh atau muluk-muluk. Login untuk Membalas
HasanPenulis artikel8 Mei 2025 - (21:58 WIB)Permalink Benar harusnya semua pihak (perusahaan) yang kita komplain bisa memberikan tanggapan di media konsumen ini. Maka dari itu saya sengaja kirim dua (2) surat untuk dimuat yaitu komplain gojek (surat ini) dan toped (yang baru dimuat tgl 8 Mei 2025) padahal isinya ada yang sama. Tapi kedua perusahaan itu dikuasai oleh 1 grup yang otaknya hanya menipu dan mencuri dana nasabah. TERBUKTI KEDUANYA TIDAK AKAN MEMBERIKAN TANGGAPAN!!!! Kalau sdh sampai teror via telp dan WA share saja di medsos biar kelihatan oleh publik tindakan SANGAT TERCELA PERUSAHAAN TSB (dengan menutupi bbrp nomor). Tidak perlu menghapus tulisan dan ulasan karena publik akan berterima kasih atas sharing atas perusahaan yang buruk yang mana dapat terjadi pada mereka juga. Laporan kita hanya sebatas media konsumen saja karena tidak ada tempat lain lagi. Selain di instagram gojek dan toped. YANG JUGA TIDAK DITANGGAPI MEREKA. Yang ada gojek MEMBLOKIR DAN MENONAKTIFKAN MEMBER PLUS KITA YANG SDH TERVERIFIKASI 1 Login untuk Membalas
Yeni8 Mei 2025 - (11:04 WIB)Permalink Iya kebanyakan jawaban hanya template aja, sekedar pencitraan bahwa mrk gercep & peduli dgn pengaduan qta.. Yg org lain ga tau bahwa ketika mrk blg sdh menghubungi itu bkn berarti mslh selalu sdh terselesaikan.. Banyak jg yg msh komen bahwa “dihubungi” Versi mrk itu ternyata jg hanya jawaban template tanpa hasil jg.. 1 Login untuk Membalas
HasanPenulis artikel8 Mei 2025 - (22:03 WIB)Permalink Benar rata-rata menjawab sdh menghubungi kita atau sdh chat via DM dan sdh menyelesaikan masalahnya. Padahal blm tentu ada. YANG PASTI DAN PARAH gojek dan toped PASTI TDK AKAN MENJAWAB ATAU MENANGGAPI SEDIKITPUN. Login untuk Membalas
Diana8 Mei 2025 - (01:22 WIB)Permalink Yang pertama harga naik karena di cancel terus sama driver ( di naikan agar ada driver yg berminat ambil) dan ini berlaku untuk semua aplikasi ojol. Trus akun di blokir biasanya karena terlalu sering komplain , karena menurut mereka terindikasi penipuan , agar barang dapat uang kembali. Tapi kalau mau jawaban pasti tunggu klarifikasi dari gojeknya aja. 2 Login untuk Membalas
Bob8 Mei 2025 - (11:10 WIB)Permalink > Tapi kalau mau jawaban pasti tunggu klarifikasi dari gojeknya aja. Mereka udah lama ngak respon Surat Pembaca di Media Konsumen loh. Terakhir 2023. Dan kalau dilihat komentar2 Surat Pembaca, mereka juga ngak respons secara privat. Dan saya pribadi kontak mereka juga ngak diladenin. Udah ngak ada CSnya kali. 2 Login untuk Membalas
Enjoymylife8 Mei 2025 - (13:43 WIB)Permalink sepertinya cs gojek udh ga ada lgi mas, masa manusia komplain malah bot yg bales udh kaga manusiawi ga menghargai manusia 1 Login untuk Membalas
HasanPenulis artikel8 Mei 2025 - (22:31 WIB)Permalink Benar PASTI TIDAK AKAN ADA JAWABAN ATAU KLARIFIKASI DARI gojek KARENA SUDAH TERLALU BANYAK KEBURUKANNYA. MAKA MAU KLARIFIKASI APAPUN PERCUMA KARENA TIDAK ADA YANG PERCAYA LAGI. BENAR CHAT HANYA JAWABAN TEMPLATE. SEMOGA TIDAK ADA LAGI CS gojek. Semoga segera terealisir diambil alih oleh grab DAN SEMUA CS, BACK OFFICE DAN IT gojek DI PHK semua. Karena sudah DICUCI OTAKNYA UNTUK MENIPU DAN MENCURI.TIDAK MELAYANI CUSTOMER 1 Login untuk Membalas
Ence10 Mei 2025 - (04:31 WIB)Permalink Cs nya dah pada modar mas…dah ganti robot semua,makanya dah mo bangkrut…sistimnya lama2 kaga jelas,semaunya sendiri…jd nya konsumen yg dirugikan 1 Login untuk Membalas
HasanPenulis artikel8 Mei 2025 - (22:19 WIB)Permalink Benar kita menyadari bila driver sedikit dibanding permintaan maka akan naik harga nya. Yang menjadi masalah adalah harga pengantaran sebelum klik pesan dan setelah klik pesan naik hampir 2x lipat. Apakah BUKAN PENIPUAN DAN PENCURIAN??? Harusnya sistem mengikuti grab bila harga berubah maka sistem mengembalikan ke halaman sebelumnya dengan menampilkan harga terbaru untuk kita klik pesan lagi bila mau. Bila terlalu sering komplain harusnya diinvestigasi kebenarannya karena menyangkut nama baik perusahaan. Bila sering komplain yang menipu memang perlu diblokir. Bila benar ya diperbaiki sistem dan kinerjanya BUKAN MALAH MEMBLOKIR KITA. Bila orang yang komplain menipu apakah akan share ke media sosial dan tulis di media konsumen? TERBUKTI gojek dan toped MEMANG HANYA BERTUJUAN MENIPU DAN MENCURI. PASTINYA TIDAK AKAN ADA KLARIFIKASI DARI gojek dan toped (Kita belum pernah melihat ada tanggapan dari keduanya di tulisan media konsumen) KESIMPULAN DIBLOKIR KARENA gojek TIDAK SUKA ADANYA KOMPLAIN BAHKAN TULISAN DI MEDIA KONSUMEN ATAS KEBURUKANNYA 1 Login untuk Membalas
Rachman9 Mei 2025 - (11:30 WIB)Permalink Gojek….gojek tak seindah 10 thn yang lalu dimana masih di pegang oleh Nadiem Makarim. Gojek sekarang penuh dgn tipa tipu para IT nya mungkin hingga pengelola nya sekarang. Kalau di baca artikel di atas.,maka wajar para customer akan hilang satu persatu dan tumbalnya pun di tuju ke para drivernya,dengan cara potongan besar untuk menggaji para IT yang tak bertanggung jawab. 1 Login untuk Membalas
HasanPenulis artikel9 Mei 2025 - (23:28 WIB)Permalink BENAR SEMOGA SEGERA DIAMBIL GRAB DAN SEMUA CS, BACKOFFICE DAN IT DI PHK SEMUA KARENA ITU MEMANG MAUNYA MEREKA TIDAK MAU MELAYANI CUSTOMER DAN TIDAK ADA TANGGUNG JAWAB. YA TIDUR DIRUMAH SAJA 1 Login untuk Membalas
HasanPenulis artikel17 Mei 2025 - (22:52 WIB)Permalink TERBUKTI gojek PENIPU PENCURI PENGECUT. MENCURI DANA CUSTOMER DIKOMPLAIN CHAT TIDAK BERANI JAWAB!!!! SHARE KE MEDIA SOSIALTIDAK BERANI JAWAB. CUMA BERANI BLOKIR. PADAHAL DATA KITA JELAS MEMBER PLUS TERVERIFIKASI. BUKTI SANGAT JELAS DI MEDIA KONSUMEN TIDAK BERANI JAWAB DAN TIDAK ADA TANGGAPAN. AYO TELEPON KITA KALAU BERANI. PENGECUT Login untuk Membalas