Ganti SIM Card Hilang di Gerai Indosat Mall Ambassador Harus Bayar Rp185 Ribu

Pada hari Jumat, 27 November 2020 saya mengalami kehilangan (kecurian) barang berupa handphone, laptop dan sejumlah uang. Musibah tersebut terjadi di ruangan kantor saya, ketika saya tinggal untuk sholat Jumat. Sekitar pukul 14-an WIB, saya menuju ke Gerai Indosat terdekat dari lokasi kantor, yaitu di Mall Ambassador, Jakarta Selatan untuk mengurus penggantian kartu.

Kartu IM3 ini sangat penting bagi saya karena sudah hampir 20 tahun saya gunakan, dan terkoneksi ke berbagai layanan termasuk perbankan. Sangat penting bagi saya untuk segera mengganti kartu SIM tersebut sebelum saya mengalami kerugian yang bisa saja lebih besar karena mobile banking saya menggunakan nomor IM3 tersebut.

Sesampainya di Gerai Mall Ambassador, saya langsung menuju salah satu counter yang kosong, diterima oleh salah satu CS (saya lupa tidak tanya nama mbak CS-nya). Saya langsung mengutarakan maksud pergantian kartu. Tentu saja ada prosedur pencocokan data seperti nama Ibu kandung, dan diminta menunjukkan KTP.

Saya sempat kaget ketika CS mengatakan bahwa ada biaya penggantian sebesar Rp185.000, nominal yang mahal sekali. Dulu sekitar tahun 2010/2011 saya juga pernah kecopetan handphone, dan mengurus pergantian kartu di tempat yang sama tidak dikenakan biaya.

Ketika saya tanya ke CS mengenai biaya ini, jawabannya adalah ini merupakan kebijakan baru yang berlaku mulai tahun 2019, bila tidak bersedia tidak akan diproses penggantian kartu. Saya sudah kepalang tanggung tidak ingin berlama-lama apalagi sampai berdebat dan tidak punya pilihan lain karena lebih penting bagi saya untuk mendapatkan akses ke nomor tersebut daripada saya menanggung rugi akun internet/mobile banking dibobol.

Dari info yang dikatakan CS, biaya sejumlah Rp 185 ribu tersebut akan dikonversikan sebagai kuota data selama 3 bulan (kalau tidak salah per bulan dapat kuota data 10 GB). Ternyata itu adalah kuota untuk kartu baru (starter pack baru). Di sini saya merasa ini adalah cara yang licik untuk berjualan dengan menindas orang yang sedang tertimpa musibah.

Ketika CS menagih biaya, saya bertanya apa bisa bayar pakai kartu, karena di dompet saya bahkan tidak ada sejumlah uang tersebut, setelah sebelumnya maling mengambil uang dari dompet saya. Untungnya, kartu identitas, kartu ATM dan kartu kredit tidak diambil. CS kemudian menawarkan saya untuk ke ATM dulu mengambil uang, karena tidak melayani pembayaran non tunai dengan kartu bank. Saya keluar sebentar ke ATM terdekat dan kembali dengan uang Rp200 ribu, mbak CS sudah menyiapkan uang Rp 15 ribu untuk kembalian. Kartu pengganti dan starter pack Rp 185 ribu juga sudah disiapkan.

Dua jam setelahnya saya sampai di rumah, saya mengaktifkan kartu pengganti menggunakan handphone lama yang sudah lemotnya minta ampun (alhamdulillah sudah bisa). Kemudian karena penasaran terhadap besarnya biaya penggantian kartu tersebut, saya coba browse di internet, dan ternyata saya tidak sendirian. Banyak pelanggan Indosat lain yang mengalami kejadian serupa dengan biaya yang besarnya bervariasi tiap daerah, bahkan bagi yang hanya ingin menukar ke kartu 4G (bukan karena kehilangan).

Padahal dulu tahun 2017 saya juga pernah tukar kartu ke versi 4G gratis. Untuk memastikan biaya yang sesungguhnya saya coba telepon ke Contact Center Indosat. Cukup lama bagi saya untuk menemukan nomor Contact Center Indosat adalah 185 (saya jadi kepikiran apakah nominal biaya sejumlah Rp 185 ribu tersebut biar cocok dengan nomor Contact Center ini).

Di sini saya berbicara dengan CS bernama Mas Rumi, dan saya langsung bertanya terkait biaya penggantian kartu dan jawabannya adalah hanya diharuskan membayar sejumlah Rp 25 ribu untuk penggantian kartu.

Sangat disayangkan cara kotor berjualan seperti ini dilakukan oleh gerai resmi IndosatOoredoo, karena sepemahaman saya tadi, CS di Gerai Mall Ambassador mengatakan tidak akan melayani pergantian kartu jika tidak membayar sejumlah Rp 185 ribu. Oh ya, dengan Rp 185 ribu tersebut, saya tentu saja mendapatkan kartu pengganti untuk SIM card yang hilang, dan mendapat satu starter pack baru yang berisi kuota data selama 3 bulan. Saya bahkan tidak tahu mau diapakan kartu baru ini. Saat ini saja saya sudah memakai 2 buah nomor Indosat (satu saya gunakan di handphone sebagai nomor utama, dan satu lagi saya pasang di modem 4G khusus untuk internet).

Layanan Indosat sebenarnya tidak buruk-buruk amat, harga kuota internet termasuk yang paling terjangkau dan beragam pilihannya. Hampir 20 tahun saya menggunakan nomor IM3 sebagai nomor utama, sekarang saya kok jadi kepikiran apa perlu ganti ke provider lain yang lebih manusiawi. Jika bukan karena nomor yang hilang tersebut adalah nomor utama saya dan terhubung ke berbagai layanan finansial, lebih mudah bagi saya untuk membeli SIM card baru yang lebih murah.

Melalui surat pembaca ini, saya berharap pihak Indosat Ooredoo bisa memberikan tanggapan, dan mengkaji ulang kebijakan biaya penggantian kartu yang mencekik seperti ini (kalau tidak mau dibilang jualan terselubung). Semoga para pembaca yang budiman sebagai pelanggan Indosat Ooredoo bisa lebih berhati-hati terhadap nomornya, dan tidak mengalami kejadian seperti ini.

Setiawan Utama
Tangerang, Banten

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Indosat Ooredoo untuk Bapak Setiawan Utama

Dengan Hormat, Terkait dengan keluhan yang disampaikan oleh Bapak Setiawan, seperti yang dimuat di mediakonsumen.com tanggal 28 November 2020 terkait...
Baca Selengkapnya

 Apa Komentar Anda mengenai Indosat Ooredoo?

Belum ada komentar.. Jadilah yang pertama!

Ganti SIM Card Hilang di Gerai Indosat Mall Ambassador Harus Bayar Rp1…

oleh Setiawan dibaca dalam: 3 menit
28