Tembakan Cicak dan Ikan Dianggap Senjata Api dan Amunisi oleh Lazada Tanpa Bisa Banding dan Tanpa Dialog

Ikuti kami di Google Berita

Lazada yang kami hormati, saya adalah seller di Lazada dengan ID “ID67XCXS17”. Sudah tiga tahun saya berjualan di Lazada. Di awal-awal lancar, sampai beberapa kali saya mendapat penghapusan produk karena dianggap menjual senjata api dan mesiu.

Perlu diketahui bahwa saya memproduksi Cicak Hunter/ Tembakan Cicak dan Fish Hunter/ Tembakan Ikan. Produk ini menggunakan pipa PVC, pompa semprotan burung/tanaman, dan pelatuk menggunakan kran. Cicak Hunter menggunakan peluru berupa plastisin (lilin mainan lunak), Fish Hunter menggunakan paser yang diberi benang. Tenaga lontarnya dihasilkan dari pemompaan yang anginnya ditahan oleh kran galon sebagai klep dan pelatuknya.

Untuk Cicak Hunter, tidak ada sisi yang membuatnya dinilai melanggar undang-undang karena termasuk kategori mainan. Cicak Hunter seperti sumpit modern yang pelurunya menggunaan tanah liat diganti menggunakan plastisin lunak sebagai pelurunya dan pompa semprotan burung sebagai alat tiupnya. Masyarakat yang membeli beragam seperti wiraswasta, pegawai, dan termasuk anggota TNI/POLRI untuk anak/keluarganya. Mayoritas pembeli menggunakannya untuk membasmi cicak yang mengotori rumah atau tempat ibadah. Sebagian lagi menggunakannya untuk berburu cicak guna memberi makan hewan peliharaannya, misalnya burung hantu, musang, dan lainnya.

Untuk Fish Hunter yang menggunakan paser atau semacam panah kecil sebagai pelurunya, penggunaannya diakomodir oleh pemerintah RI. Fish Hunter atau paser ikan merupakan API atau Alat Penangkap Ikan yang diperbolehkan sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No 18 tahun 2021. Dalam pasal 6 huruf j tentang alat bantu penangkapan ikan disebutkan tentang penggunaan panah, tombak dan lainnya. (Sumber: Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No 18 tahun 2021)

Tentang legalnya penggunaan senapan paser ikan di atas diterangkan oleh seorang polisi pemerhati penggunaan senjata di channel youtubenya yang bernama Komisaris Polisi Agusetiawan SH MH, dengan mengutip undang-undang tersebut. Produk kami telah di-review dengan baik dan direkomendasikan sebagai alat bantu penangkapan ikan. Di channel YouTube Agusetiawan SH MH legalitas penggunaan diberi judul “Senapan Paser Ikan” (Sumber: Channel Agusetiawan SH MH [https://youtu.be/8E9XgmCLNXk])

Legalnya penggunaan paser ikan ditandai juga dengan banyaknya komunitas paser ikan. Kota-kota besar seperti Jakarta, Purwakarta, Pemalang, Kudus, dan kota-kota lainnya sudah ada komunitas pengguna paser ikan. Jika penggunaannya dilarang, tentu komunitasnya juga akan dilarang. (Misalnya Komunitas Paser Ikan Pemalang [https://www.instagram.com/komunitas_paser_ikan_pemalang/])

Semua alasan tadi sudah kami kemukakan saat banding, tapi pihak Lazada tetap mengklaim bahwa produk kami melanggar kebijakan produk karena termasuk senjata api dan mesiu. Penilaiannya merupakan klaim sepihak tanpa dasar terhadap produk kami.

Pengertian senjata api di dalam kamus umum Bahasa Indonesia adalah senjata yang menggunakan mesiu (senapan, pistol, dan sebagainya). Sedangkan dalam Buku Petunjuk Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Senjata Api Non Organik TNI/Polri diterangkan bahwa senjata api adalah senjata yang mampu melepaskan keluar satu atau sejumlah proyektil dengan bantuan bahan peledak.

Dan dijabarkan kembali dalam pengertian yang lebih kompleks bahwa senjata api adalah suatu alat yang terbuat dari logam atau fiber digunakan untuk melontarkan peluru / proyektil melalui laras ke arah sasaran yang dikehendaki, sebagai akibat dari hasil ledakan amunisi. (Sumber: http://repository.unsoed.ac.id/356/3/Abstrak_1.pdf)

Dari pengertian senjata api dan mesiu di atas, jelas sekali bahwa produk kami tidak termasuk di dalamnya. Bahan utama produk kami adalah pipa PVC. Tenaga dorong dihasilkan oleh pompa semprotan burung, bukan ledakan mesiu. Produk kami TIDAK menggunakan mesiu, tidak pula menggunakan sistem ledakan. Tidak ada proyektil yang dilontarkan dari hasil ledakan.

Kami berharap pihak Lazada bisa memperbaiki sistem penonaktifan produk. Usahakan SDM-nya adalah yang mempunyai kapasitas di bidangnya. Diusahakan juga adanya dialog atau diskusi antara penjual dan tim Lazada sehingga ada bentuk dialog dan diskusi agar penilaiannya bukan klaim sepihak tapi benar-benar atas pemahaman sebuah produk baik penjual maupun tim Lazada.

Jika ada dialog yang baik, jika memang ada UKM yang bermasalah nantinya akan bisa memperbaiki produknya. Sebagai bahan catatan, produk kami juga pernah dinonaktifkan oleh marketplace lain, namun alhamdulillah setelah ada penjelasan dan pengajuan bukti produk kami bisa aktif kembali.

Dari penjelasan di atas, semoga pihak Lazada bisa memperbaiki sistem penalti yang ada dan mengembalikan kembali produk kami ke dalam status aktif dan menghilangkan penalti yang didasarkan atas klaim sepihak tanpa dasar itu.

Sigit Hermawan SPt
Cilacap, Jawa Tengah