Saya Terjebak Hutang KTA DBS akibat Tawaran Telemarketing untuk Top Up walau Tidak Sesuai dengan Penghasilan

Dear Bank DBS,

To the point ini merupakan surat terbuka kedua saya yang mana sebelumnya saya menulis dengan judul “Permohonan Rescheduling KTA Bank DBS“. Namun pada kenyataannya di bagian collection saya tetap tidak mendapatkan solusi yang baik untuk itikad baik saya yang masih ingin meneruskan membayar kewajiban saya mencicil sejumlah yang saya mampu. Dengan alasan bahwa KTA saya belum memenuhi syarat untuk mendapatkan program tersebut. Saya merasa sangat kecewa dan sedih terhadap Bank DBS yang tidak perduli terhadap nasabahnya yang mana saya adalah nasabah cukup lama yang selalu taat tidak pernah lewat tanggal dan koperatif selama menjadi nasabah, boleh cek di sistem. Tetapi ketika keadaan dan kondisi saya benar-benar sulit dan tidak mampu lagi membayar ingin memohon merubah jumlah cicilan yang ada namun tidak diberikan.

Singkat cerita saya ditawarkan dan dirayu beberapa kali melalui telepon untuk TOP UP KTA DBS dengan nominal pinjaman Rp150 juta dan cicilan sejumlah Rp6.5 jutaan tenor 3 tahun padahal posisi jabatan pekerjaan saya hanya sebagai teller di sebuah bank dengan nilai gaji yang tidak sesuai dari sejumlah cicilan saya. Namun telemarketing-nya tetap merayu untuk membantu targetnya. Karena kebetulan pada saat tsbt kondisi saya sedang sangat butuh dana karena saya terlilit hutang.

Di sini saya tegaskan tidak pernah mengisi form/tanda tangan di form manapun untuk ikut program KTA tsbt hanya melalui telepon dengan alasan direferensikan dari limit kartu kreditnya. OKE saya ambil tanpa pikir panjang. Namun yang buat saya tidak habis pikir apakah pihak Bank DBS tidak ada tim analyst untuk pencairan dana??? Mengapa saya dapat dana segitu besarnya dengan posisi pekerjaan saya yang tidak sesuai dengan penghasilan??? Mohon dikaji ulang masalah tersebut karena saya merasa seperti terjebak. Kalau saja dari awal saya dianalisis mungkin dana tersebut tidak akan cair ke rekening saya karena dilihat dari kemampuan penghasilan saya bukan?? Agar mengurangi resiko kredit macet pada bank Anda.

Saya hanya berpikir positif, saya dapat membayar cicilan TOP UP KTA DBS ini sampai lunas dan selesai walau tagihannya lumayan besar tidak sesuai penghasilan saya. Namun jika saya gabungkan dengan gaji suami saya pada saat itu masih masuk karena suami saya masih bekerja. Tanpa pikir panjang resiko yang bisa saja terjadi. Dan benar baru jalan 5 bulan cicilan suami saya memilih untuk keluar dari tempat kerjanya karena sudah 3 bulan gajinya tertahan tidak dibayarkan karena tempat bekerjanya mengalami kolaps yang mana CEO nya kabur tidak bertanggung jawab dengan gaji karyawannya. Tapi dari awal tahun memang sudah tidak beres bayar gaji telat dan kurang terus yang membuat keuangan saya berantakan makanya saya terlilit banyak hutang dan mengambil TOP UP KTA DBS.

Sampai pada akhirnya berpengaruh ke pekerjaan saya sering dapat surat peringatan dan teguran berapa kali dan saya memilih untuk resign bekerja karena banyaknya faktor yang sudah saya ceritakan oleh bagian collection.

Dengan begitu jelas dan rincinya saya sudah ceritakan keadaan saya sampai memohon-mohonpun kepada pihak DBS mengapa saya sampai tertunggak benar-benar tidak mampu lagi membayar sampai saat ini sudah telat 4 bulan cicilan yang ada, namun tetap sampai saat ini Bank DBS sangat menyulitkan dan tidak bersahabat karena tidak dapat memberikan solusi yang terbaik untuk mengubah cicilan sesuai kemampuan nasabahnya agar cepat menyelesaikan kreditnya yang macet.

Sampai saat ini saya masih menunggu kebijakan Bank DBS untuk mengkaji ulang kredit macet saya agar saya dapat meneruskan kewajiban saya membayar KTA DBS yang tertunggak.

Terima kasih.

Selvia Susanti
Palembang

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Bank DBS Indonesia atas Surat Sdri. Selvia Susanti

Redaksi Surat Pembaca Mediakonsumen.com Yth., Pertama-tama, kami ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Mediakonsumen.com. Melalui surat ini, kami...
Baca Selengkapnya

 Apa Komentar Anda mengenai KTA DBS?

Belum ada komentar.. Jadilah yang pertama!

Saya Terjebak Hutang KTA DBS akibat Tawaran Telemarketing untuk Top Up…

oleh Selvia Susanti dibaca dalam: 2 menit
29