CS Telkomsel Meminta Nomor Kartu Kredit dan Rekening Koran Terkait Kegagalan Pengisian Pulsa

Saya pengguna nomor Telkomsel: 0813897360**. Sudah 2 kali dalam 2 hari ini saya melakukan pengisian pulsa melalui MyTelkomsel, masing-masing sebesar Rp200.000 (total Rp400.000), pada tanggal 12 Oktober 2020 pukul 02:16 WIB, dan tgl 13 Oktober 2020 pukul 01:50. SMS pemberitaan berhasil melakukan transaksi datang dari BNI, yang isinya ucapan terima kasih atas transaksi kartu kredit. Namun dari masing-masing transaksi, pulsa saya tidak bertambah. Tidak ada notifikasi dari Telkomsel bahwa ada kegagalan transaksi di tanggal 12. Akan tetapi ada notifikasi “Transaction failed” di tanggal 13 Oktober 2020.

Tanggal 12 Oktober 2020 saya menghubungi “Veronika” chating, diterima oleh sdri. Ilis. Intinya untuk menelusuri/menyelesaikan masalah ini, diperlukan nomor transaksi, nomor seri dari Telkomsel dan BNI. Nomor referensi dari BNI atas transaksi di tanggal 12 (setelah saya menghubungi BNI) adalah 6674, dan telah saya berikan ke ibu Ilis.

Saya juga menulis email ke cs@telkomsel.co.id. Dini hari (13 Oktober 2020) saya mengisi ulang pulsa, dikarenakan pemberitahuan dari Telkomsel, tidak ada sistem pengisian pulsa yang bermasalah. Ternyata transaksi berhasil dilakukan oleh BNI, akan tetapi gagal oleh Telkomsel (transaction failed). Kedua bukti telah saya sampaikan di email berupa screenshot.

Salah satu operator e-mail correspondence, yaitu sdr. Zack meminta 16 angka nomor kartu kredit yang melakukan transaksi dan rekening koran. Saya menjawab email tersebut bahwa tidak ada haknya dari seorang operator correspondance Telkomsel meminta saya untuk mengisi (ditulis) 16 angka nomor kartu kredit, serta rekening koran. Karena menurut saya itu masalah privacy dan sensitif. Kalaupun pak Zack memerlukan, sistem data dari Telkomsel bisa memberikannya, berikut jam, nomor transaksi, dan nominalnya. Kalaupun hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh sistem data Telkomsel, itu merupakan masalah dari Telkomsel sendiri, bukan dari pihak customer. Bukankah setiap transaksi antar bank saja ada transkrip data seperti itu. Sesuatu yang istimewa haknya untuk sdr Zack meminta nomor kartu kredit dan rekening koran.

Setelah saya menuliskan alasan tsb, jawaban email pun datang kembali dari Ibu Meisy, yang menulis “Terkait keluhan isi ulang pulsa pada tanggal 13/10/2020 yang belum diterima di nomor XXX052, saya cek kembali validasi data yang Bapak berikan berupa nominal atau tanggal isi ulang terakhir (yang berhasil diterima) belum sesuai sehingga belum bisa dibantu dibuatkan laporan kepada tim terkait melalui layanan email. Disarankan untuk mengunjungi GraPARI terdekat dengan membawa SIM Card dan e-KTP asli yang masih berlaku agar dapat dibantu lebih lanjut. Informasi lengkap lokasi GraPARI dapat diakses pada link https://www.telkomsel.com/contact-us/my-grapari.”

Saya menganggap ibu Meisy melempar masalah dari tim corespondance e-mail ke GRAPARI. Di sini pula Sdri Meisy menganggap permintaan sdr Zack itu adalah lumrah, dan sebagai customer wajib memberikan data tersebut. Screenshot yang saya buat dan yang saya bisa upload ke Telkomsel itu adalah seadanya. Bagaimana saya bisa mendapatkan data jika Telkomsel tidak memberikan kepada saya?

Aneh buat saya, kalau ada masalah selalu ditanyakan transaksi yang terakhir yang berhasil dilakukan. Apakah dengan jawaban tersebut segala data bisa terbuka? Kalau saya bisa tahu transkasi pembelian pulsa bisa gagal, apakah saya membeliya. Ini Telkomsel mengada-ada, mempersulit customer, walaupun memang sengaja Telkomsel mengeluarkan SOP seperti ini. Nayatanya tidak ada tertulis di syarat dan ketentuan maupun di FAQ Telkosmel sebagi syarat pembelian pulsa. Permintaan itu hanya permintaan dari operator saja, bukan dari Telkomsel itu sendiri.

Jadi menurut Ibu Meisy, apa yang saya tulis sudah sesuai dengan notifikasi dari Telkomsel berupa SMS pun dianggap tidak valid. Dan melemparkan masalah kepada saya agar menghubungi GRAPARI dengan membawa sim card dan e-KTP, bukankah itu suatu bentuk ketidak pedulian dan melempar tangung jawab?

Kalau saya beritahukan nomor kartu kredit BNI saya, Telkomsel pun tidak dapat berbuat apa apa, karena untuk mengaksesnya diperlukan Pin, dan segudang pertanyaan untuk validasi. Kalau ingin ditanyakan lagi, Grapari dapat berbuat apa, jika saya datang kesana dengan hanya membawa e-KTP dan sim card?

Bagaimana dengan Rp400.000,00 yang telah terdebet dari kartu kredit BNI saya? Jika operator tidak dapat menjawab pun, ada atasan yang lebih kompeten yang bisa menyelasaikan masalah ini.

Hormat kami,

Joeng Sukamto Jusuf
Jakarta Pusat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

7 komentar untuk “CS Telkomsel Meminta Nomor Kartu Kredit dan Rekening Koran Terkait Kegagalan Pengisian Pulsa

  • 15 Oktober 2020 - (18:23 WIB)
    Permalink

    Dulu saya juga pernah transaksi di Bukalapak pakai kartu kredit dibatalkan penjual tapi tetap tertagih. Saya komplain ke Bukalapak diminta nomor kartu kredit yg digunakan dan rekening korannya. Meskipun saya awalnya keberatan tapi akhirnya saya kasih juga dan saldo saya dikembalikan.

    • 16 Oktober 2020 - (20:27 WIB)
      Permalink

      Inti dari Telkomsel, DARI DULU SAMPAI SEKARANG, ga mau ngaku kalau itu adalah masalahnya sendiri. Telkomsel menolak pembelian pulsa, bukan BNI tidak mentransfer uang ke Telkomsel (sudah tertransfer, bukti ada). By system, Uang terdebet dari KK BNI, eehhh malah Telkomsel yang mengatakan buktinya mana (Telkomsel tidak mengakui keabsahan pemberitaan dari BNI, Telkomsel malah minta kepada customer), sampai minta 16 nomor kartukredit dan rekening koran. Itu permintaan dari operator, bukan dari SOP Telkomsel. Setiap transaksi ada transcript sempurna dari no reknening, waktu, jumlah nominal, dll, yang mana dapat diketahui dari system, bukan OPERATOR yang meminta untuk saya tuliskan dan lampirkan. Telkomsel sendiri yang bisa menilai, apakah haknya operator melampaui batas. Ngomongnya sih enak, minta dilampirankan, bagian yang tak boleh dilihat, dihitamkan. Haaa, permintaan seperti ini yang saya komplain, kalau sudah diketahui, memang operator bisa bongkar data untuk mencocokan. Saya yakin tidak bisa. Kalau bisa itu namanya sudah kelewatan. Saya hanya komplain untuk pengembalian, tinggal Telkomsel yang membuktikan sendiri, bukan dari saya. Telkomsel sendiripun tidak mengakui keabsahan dari pemberitaan tgl 13 yang Telkomsel terbitkan Transaction failed. Seharusnya di zaman ini serba komputerize, system seperti marketplace online, dana harus bisa dikembalikan ke KK BNI saya. Operator tinggal beritahu ke bagian accounting.

  • 15 Oktober 2020 - (18:42 WIB)
    Permalink

    Ngeri juga bacanya. Sedari dulu Telkoms*l memang selalu percaya diri dengan sistem yang mereka anggap tidak pernah ada kesalahan. Dari masalah sepele saja soal kesalahan sistem memotong pulsa ketika kuota data internet masih ada. Sampai yang terbaru, kuota utama tetep terpotong banyak ketika saya masih punya kuota maxstream untuk akses disney+.
    Semoga masalah Anda bisa cepat selesai.

      • 16 Oktober 2020 - (20:31 WIB)
        Permalink

        Yang penting bagi perusahaan di jawab dulu, artinya perusahaan tanggap dengan keluhan pelanggan, tanpa melihat history sebelumnya, dan mengabaikan SOP. Dalam kasus diatas, tidak ada Syarat dan Ketentuan pembelian pulsa dan FAQ yang mengatakan operator wajib menanyakan 16 no Kartu kredit dan rekening koran jika terjadi masalah.

  • 18 Oktober 2020 - (20:20 WIB)
    Permalink

    Telkomsel,
    Berita dari corrspondance e-mail Telkomsel bahwa transaksi di batalkan by system, Thank you.
    Jawaban seperti ini yang saya nantikan (by system), bukan tulisan argumen dari operator Telkomsel, minta ini itu yang tak berdasar. Case closed.

    Terima kasih.

 Apa Komentar Anda mengenai Telkomsel?

Ada 7 komentar sampai saat ini..

CS Telkomsel Meminta Nomor Kartu Kredit dan Rekening Koran Terkait Keg…

oleh Sukamto dibaca dalam: 3 menit
7