CS LinkAja Terus Menerus Menutup Tiket Tanpa Memberi Solusi dan Jawabannya Tidak Nyambung

Ikuti kami di Google Berita

Saya pengguna LinkAja. Saat ini saya ikut mengumpulkan poin dalam program Apa2Bisa di LinkAja. Setelah poin saya cukup banyak, saya ingin mengecek hadiah apa saja yang bisa ditukar poin saya. Namun rupanya kosong melompong seperti pada screenshot berikut:

Saya pun mengirim email ke CS LinkAja, dan dibuatkan tiket dengan nomor: 07671748. Namun email tersebut tidak boleh dibalas. Saya harus bikin email baru dengan mencantumkan nomor tersebut kalau ingin memberi tanggapan. berikut screenshot tanggapan CS LinkAja:

Seperti yang bisa kita baca sendiri, jawabannya sangat tidak nyambung. Masa ada masalah, tempat penukaran kosong melompong, jawabannya adalah terima kasih, lalu tingkatkan terus transaksi. Lah buat apa tingkatkan transaksi kalau menukarkan hadiah tidak bisa?

Di akhir email, seperti yang sudah saya jelaskan di awal, TIKET DITUTUP. Kalau ada tanggapan, harus buat email baru dengan mencantumkan nomor tiket tersebut, yang mana saya lakukan, dan ini tanggapan LinkAja:

Seperti bisa kita lihat, lagi lagi TIDAK ADA SOLUSI MAUPUN JAWABAN YANG NYAMBUNG dengan masalah yang ada. Bahkan, CS LinkAja menyalahkan saya karena double tiket. Padahal mereka sendiri yang menutup tiket dan meminta saya menanggapi dengan email baru pakai mencantumkan nomor tiket itu.

Lalu mereka mau minta saya nanggapinya gimana?? Dibalas, katanya jangan. Diemail, katanya bikin dobel tiket. Maunya apa coba?

Ini bukan sekali dua kali kejadian, beberapa kali saya hubungi CS LinkAja selalu begitu. Apapun jawabannya, tiket langsung ditutup, gak peduli masalah selesai tidaknya, dan kalau kita beri tanggapan, dikatakan kita buat double tiket.

Sebelum-sebelumnya saya tidak publikasi, karena saya masih sabar. Kali ini saya benar benar butuh solusi. Saya sudah install ulang aplikasi, update ke versi terakhir, login ulang (otomatis karena install ulang), tapi masih tidak bisa tukar hadiah. Sementara program ini kan bakal segera berakhir.

Abraham Dharmawan
Surabaya, Jawa Timur