Shopee Xpress Jangan Pelit!

Halo, salam sejahtera kepada pembaca Media Konsumen.

Melalui surat ini saya hanya ingin memberikan keluhan dan saran kepada manajemen Shopee. Sebagai seller di Shopee, tepat bulan ini genap saya berjualan di marketplace Shopee sudah 1 tahun. Sudah 6 bulan saya memasukkan Shopee Xpress, sebagai salah satu pilihan jasa pengiriman. Tidak saya pungkiri, 80% pesanan semua larinya ke Shopee Xpress dan 20% sisanya baru ke kurir-kurir lainnya seperti J&T, JNE, SiCepat, dsb.

Saya selaku seller, pastinya memikirkan untung rugi berjualan ya. Berjualan online, tentunya kita memperhitungkan biaya operasional (pegawai), biaya packing (kardus, bubble wrap, lakban), tambah lagi biaya layanan (gratis ongkir, admin, cashback, dll). Untuk meringankan beban kurir juga, belakangan ini saya putuskan untuk membeli label termal, untuk memudahkan kurir langsung scan di tempat saat pickup barang.

Terus terang, saya bukan penjual besar, dengan pesanan rata-rata per bulan hanya 500 – 600 pesanan (seperti terlampir). Mungkin ada yang bilang, halah cuma label termal aja perhitungan sekali. Namun coba lihat biaya layanan Shopee, terus terang, terbesar dibanding marketplace lainnya yang saya pakai. Sebagai contoh, di bawah ini biaya layanan sampai 10% harga produk yang kami jual.

J&T selaku penyedia jasa pengiriman, bersedia memberikan label termal setiap bulan kepada toko kami. Padahal pesanan dengan J&T kurang dari 250 pesanan per bulan. Jadi setidaknya, harapan saya selaku penjual, manajemen Shopee bisa mempertimbangkan untuk memberikan label termal kepada penjual-penjual yang sudah mencapai target tertentu.

Saya sudah chat CS Shopee, mereka tidak bisa memenuhi permintaan. Begitu juga dengan supervisor Shopee di Hub Jember, tidak bisa memberikannya. Kalau mau main logika, bisa saja saya tulis tangan resi-resi tersebut, dan buat repot tim Shopee Xpress print label termal sendiri di kantor Shopee. Itu justru merepotkan tim Shopee sendiri bukan?

Jadi, anggap 500 pesanan di-print out 1-1 di kantor Shopee, atau beri penjual 1 label termal tiap bulan, dan serahkan ke penjual untuk print out label termal tersebut. Lebih mudah mana? Mohon manajemen Shopee pertimbangkan kembali.

Yang saya keluhkan cuma itu. Bila J&T dengan pesanan yang lebih sedikit dari Shopee bisa, kenapa Shopee tidak bisa? Bahkan dengan biaya layanan macam-macam yang terbilang lebih besar dari marketplace lainnya. 1 roll label termal 500 pcs seharga Rp50.000. Mungkin untuk seller besar terlihat murah ya, tapi untuk saya lumayan juga itu pengeluaran tambahan per bulan.

Semoga ada kebijakan lebih baik dari manajemen Shopee, untuk memberikan layanan tambahan kepada seller-seller kecil seperti kami. Terima kasih.

Andika Christianto
Jember, Jawa Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

23 komentar untuk “Shopee Xpress Jangan Pelit!

  • 7 Maret 2023 - (10:22 WIB)
    Permalink

    tidak ada gunanya kak komplain kyk gini, mereka cuma perlu bilang perhatikan kembali semua biaya yang ditimbulkan agar tidak rugi dan ujung2nya klo g mau rugi, naikkan harga jual yang tidak menjadi garansi dagangan laris di platform mereka.

    komplain ke mereka juga tidak langsung diberi solusi, tunggu 3 hari plg cepat, memang shopee ini lagi sakit luar dalam, ga kyk tetangga nya, tanda2 nyusul JD.ID

  • 7 Maret 2023 - (11:33 WIB)
    Permalink

    Coba dicek lg mungkin salah kategori, ada ikut program yg biaya fee nya besar dll. Sy jualan yg 145rb admin fee skitar 7rban

  • 7 Maret 2023 - (11:38 WIB)
    Permalink

    Sebenarnya udah di telpon sama shopee barusan.
    Tapi syarat dapat label termal itu harus 200 pesanan per hari hahaha.
    (Lha ini, jadinya cuma pro ke seller2 besar aja, seller2 kecil kayak saya mah gak bakal disupport).

    beda dengan J&T cuma kasih syarat 250 pesanan per bulan.

    Ya udah, untuk shopee express saya tulis tangan resinya saja.
    Saya gak muluk2 mintanya, cuma 1 roll saja per bulan untuk ngurangin cost pengeluaran.
    Shopee lebih suka anak buah mereka kerja tambahan dengan print label per paket.

    logikanya gini, saya ada pesanan shopee express per bulan -+ 500 pesanan,

    Pilihan 1: saya tulis tangan di kertas biasa, kurir shopee pickup paket, dan bawa ke kantor, mereka print resi lagi dengan label termal per pesanan.

    Pilihan 2: kasi saya 1 roll label termal per bulan, saya print in sendiri di rumah, kurir shopee cukup scan saja pesanan tersebut.

    Tapi ya, apa boleh buat, shopee lebih suka pilihan pertama.

    Semoga shopee bisa ada perubahan, mungkin mendata kembali seller2 yang request label termal, dan mendata 3 bulan terakhir untuk jumlah pesanan seller tersebut dapat tidaknya dipertimbangkan memenuhi syarat untuk diberi label termal.

    7
    1
      • 7 Maret 2023 - (17:45 WIB)
        Permalink

        logikanya gini, saya ada pesanan shopee express per bulan -+ 500 pesanan,

        Pilihan 1: saya tulis tangan di kertas biasa, kurir shopee pickup paket, dan bawa ke kantor, mereka print resi lagi dengan label termal per pesanan.

        Pilihan 2: kasi saya 1 roll label termal per bulan, saya print in sendiri di rumah, kurir shopee cukup scan saja pesanan tersebut.

        Dinalar aja boss, shopee lebih suka pegawainya dapat kerjaan tambahan.

        • 7 Maret 2023 - (19:23 WIB)
          Permalink

          Klo tulis tangan jgn ngambek klo nanti paket nyangkut di gudang.
          OL kaga modal pisan, padahal kertas 1 rim ukuran A4, bisa dipotong jadi A6, selembar kertas A6 bisa untuk 2 resi, modal kertas satu rim 20rb rupiah bisa buat 4000 resi. Printer pake ink jet satu tank bisa 48ribu resi!.

    • 8 Maret 2023 - (09:00 WIB)
      Permalink

      Cost penjualan ya tanggung jawab penjual.
      Kalau dapat subsisdi sticker thermal atau cashback dr ekspedisi anggap “bonus” bukan “kewajiban membantu”, tiap eskpedisi beda-beda dalam hal memberi bonus.

      Punya printer thermal tapi mau di tulis tangan, lah selain merepotkan orang lain, merepotkan diri sendiri juga toh? Rugi waktu, tenaga, Apalagi kalau sampai paket tertukar/hilang gara2 salah input. Mencari hal kecil tapi mengorbankan hal besar.

      Maaf bukan membela spx, saya juga tidak simpati dgn ekspedisi tsb.

  • 7 Maret 2023 - (12:06 WIB)
    Permalink

    500_600 pesanan masih kategori pedagang kecil? Itu hanya di shopee, belum di toped, bl, dll. Edan.

    • 7 Maret 2023 - (17:47 WIB)
      Permalink

      kalau yang dijual laptop dan handphone ok lah kakak 500-600 pesanan per bulan pedagang besar. yang saya jual kebanyakan produk kebutuhan rumah tangga di kisaran ribuan, paling mentok 200k. tau sendirilah produk rumah tangga untungnya tipis-tipis.

    • 7 Maret 2023 - (23:51 WIB)
      Permalink

      Jngn lihat jumlah pesanan nya tapi jumlah nominal nya bung, percuma kalo pesanan ratusan tapi kalo nominal kecil, penjual tempe samping rumah yg pake sepeda ontel + keranjang aja per hari bisa 60-100 an orang kalo keliling 1 kecamatan (yg beli rata2 cuma beli 2k-4k) jadi perbulan bisa 1800-3000x transaksi, masa’ iya jual tempe keliling pake sepeda ontel + keranjang bambu di anggap pedagang besar hanya karena ada 3000 transaksi? Yg bener aja bung

      • 8 Maret 2023 - (03:07 WIB)
        Permalink

        Masalahnya, penjual tempe lebih pintar daripada penjual di Shopee.
        Penjual tempe sebodoh-bodohnya dia dagang, ga mungkin jualan cuma ngincer balik modal / jual rugi, atau cuma ngincer untung dari cashback ekspedisi doang.
        Coba liat seller Shopee deh.
        Harga pasaran aja ancur, pada main harga rendah, padahal biaya admin tinggi.
        Malah dulu banyak toko yg cuma ngambil cuan dari cashback ekspedisi doang, model bisnis apaan kayak begitu?
        Harus belajar cara dagang sama tukang tempe keliling, yang minimal bisa cari untung dari barang yang dia dagangin.
        Saya yakin penulis juga tipe seller yang suka banting harga, makanya buat beli kertas thermal aja dia kelabakan sendiri, kalah sama tukang tempe keliling. Moga aja bisa belajar dari tukang tempe.

  • 7 Maret 2023 - (13:23 WIB)
    Permalink

    500 – 600 pesanan per bulan
    Sehari di angka 20-50 peak nya 60-100

    Ketimbang merengek soal thermal
    Mending u komplain soal masalah cashback dari mereka ??yang semakin lama semakin setipis sutra …hampir berasa kaga ada

    Gw masih kertas ?
    Di suru pake thermal, mao di ksh mesin nya kg mao.. nanti potong cashback, kl mao ksh mesin yang harga 2jt++ gpp kl di bawah itu kualitas nya ga bagus

  • 7 Maret 2023 - (22:35 WIB)
    Permalink

    Saya jadi bingung, disini sebenernya yang pelit siapa?
    Shopee atau sellernya?
    Sekarang coba logikanya dibalik dari sudut pandang Shopee ya.
    – kamu jualan di tempat lain emang bisa dapet 500 sampai 600 paket perbulan?
    – kamu bayar biaya admin 10% emang sebanding dengan cost mereka kasih gratis ongkir + cashback + diskon dll?

    Anggaplah begini.
    Pesanan gratis ongkir di Shopee di hari normal minimal belanja 30-40 ribu.
    Berarti kamu kena admin 3-4 ribu rupiah / paket.

    Shopee kasih subsidi ongkir maks 20 ribu (sesama pulau) / 40 ribu (antar pulau)

    Anggap lah paket kamu 500-600 paket itu tujuannya ke sesama Jawa semua deh.
    Berarti Shopee udah kasih subsidi ongkir 20 ribu x 500 – 600 paket = 10-12 juta.
    Sedangkan kamu bayar admin 3-4 ribu x 500 – 600 paket = 1,5-1,8 juta.

    “Tapi kan ada transaksi yang nominalnya gede dan biaya adminnya gede?”
    Ada memang, tapi berapa persennya sih? Paling gak sampe setengahnya. Karena tipikal pembeli Shopee ngincer belanjanya mayoritas pas ada event gratis ongkir 0 rupiah. Hari biasa mah sepi, gak seramai pas event.

    Itu baru hitungan kasar dari subsidi ongkirnya doang, kalau Shopee tanggung 50% dari subsidi itu pun tokomu udah banyak dibantu mereka.

    Belum lagi dibantu sama promosi voucher diskon dan cashback. Hitung aja budget yang mesti dikeluarin Shopee buat bikin tokomu laris. Bisa meledak kepalamu nanti.

    Sekarang cuma karena kertas thermal aja perhitungan? Kalau saya jadi kamu, saya lebih milih dikasih 500-600 paket sebulan dan rela beli kertas sendiri, daripada dikasih kertas thermal tapi tokomu anyep gak ada yang beli.

    Bukan Shopee yang pelit, tapi kamu.
    YA KAMU. Tunjuk dirimu sendiri.

    7
    1
    • 8 Maret 2023 - (06:57 WIB)
      Permalink

      Ya boss saya pelit, saya kadang sisihkan keuntungan untuk beli jajanan buat kurir-kurir yang pickup paket saya. gak jarang juga kurir-kurir yang curhat ke saya. sering lembur karena setelah pickup paket harus follow up lagi print resi-resi di kantor, tapi gak dikasi uang lembur, dikasih jatah bensin 25rb/hari tapi kadang harus tekor karena ada beberapa pembeli yang sehari minta pickup paketnya 2-3x.

      cuma nyampein uneg2 aja dan kasih perbandingan bedanya shopee express dan J&T soal pemberian label termal. balik lagi ke masing2 SOP perusahaan. saya ngerti lah boss, No hard feeling lah.

      Saya tetep print labelnya untuk kurir-kuris shopee express boss, tenang aja boss!
      Saya tau benar susahnya kerjaan kurir-kurir ini, tidak jarang saya lihat paket-paket yang mereka pickup, masih banyak kok seller yang tulis tangan resinya. saya tetap print labelnya boss. gak tega ngasi mereka kerjaan tambahan.

      ok boss, saya memang pelit orangnya, kalau gak untung ya gak bisa makan boss.

      • 12 Maret 2023 - (06:43 WIB)
        Permalink

        Saya kalo jualan online ga pernah memandang marketplace dan bisnis ekspedisinya pelit. Justru kita² tuh terbantu dg dibimbing, dikasi pembelajaran cara berjualan yg benar tuh gimana, cara menghindari penalti, cara promosi, caranya bikin live, caranya dapet trafik. Hal² itu ga akan kamu dapetin kalo kamu jualan sendirian via medsos.
        Imbal balik dari seller ya harus rela bayar biaya layanan dan iklan. Maka dari itu, harga jual harus diperhitungkan dg matang agar bisa menutupi biaya pengadaan, packing, gaji, layanan. Tetaplah bersyukur dapet penjualan yg banyak tiap bulan, karena di luar sana masih banyak seller kurang beruntung yg sepi orderan.

  • 8 Maret 2023 - (06:25 WIB)
    Permalink

    Seller nya yg pelit ini, kalau ga sesuai target ya gausah maksa. Ada lagi yg masih minta fee / diskon dari expedisi. Jangan kebangetan jd seller?

  • 8 Maret 2023 - (16:53 WIB)
    Permalink

    Ini judulnya orang pelit teriak pelit.
    Kalau merasa berat buat beli kertas thermal yaudah balik lagi jualan offline bos.
    Coba sebulan bisa dapet 500-600 orderan ga?
    Toko ente di online bisa laku juga karena kebantu promosi yg disediakan pihak marketplace berupa gratis ongkir, cashback dan diskon. Makanya bisa dapet pesenan segitu.
    Lagian kalau ente pensiun jualan online, masih banyak banget pasti seller lain yg siap gantiin posisi ente. ?
    Malu sama omzet komplain cuma perkara kertas thermal harga 50 rebu doang. Yaelah receh amat.

  • 8 Maret 2023 - (17:41 WIB)
    Permalink

    Baru tau media konsumen bisa jadi tempat ngemis.
    Shopee itu perusahaan bisnis yang cari untung, ya terserah dia mau ngasih kertas termal atau ga.
    Kalau ngerasa g cocok dengan kebijakan shopee ya g usah jualan disana. Lagian transaksi segitu mah g ada pengaruhnya sama shopee mau pindah ke marketplace lain atau engga.
    Terakhir, dari postingan ini saya justru melihat kalau ada orang pelit teriak jangan pelit.

 Apa Komentar Anda mengenai Jualan online di Shopee?

Ada 23 komentar sampai saat ini..

Shopee Xpress Jangan Pelit!

oleh Andika Christianto dibaca dalam: 2 menit
23