Kecurangan Telemarketing Asuransi Merugikan Konsumen!

Pada bulan November 2023, saya menerima telepon dari agen telemarketing BNI Life. Sebenarnya, mereka sudah menghubungi saya berkali-kali tanpa henti, hingga akhirnya saya memutuskan untuk mengangkat telepon mereka agar tidak terganggu lagi.

Setelah saya menjawab, mereka memperkenalkan diri dan meminta izin untuk menjelaskan tawaran produk asuransi mereka. Namun, saat itu saya tidak sepenuhnya memahami apa yang mereka sampaikan. Singkatnya, agen tersebut bertanya apakah saya mengerti, dan saya hanya menjawab “ya” agar percakapan cepat berakhir (perlu dicatat, “iya” saya bukan berarti “setuju”). Setelah itu, agen tersebut menyebutkan harga produk asuransi yang ditawarkan sekitar ratusan ribu, bukan jutaan rupiah, dan percakapan pun selesai.

Keesokan harinya, pada tanggal 23 November 2023, saya menerima SMS dari BNI yang memberitahukan bahwa telah terjadi transaksi menggunakan kartu kredit saya sebesar Rp1.547.000 untuk Solusi Proteksi Sehat. Tentu saja, saya sangat terkejut. Siapa yang melakukan transaksi itu? Karena selama saya menggunakan kartu kredit BNI, saya tidak pernah melakukan transaksi apapun.

Pada akhir Januari 2024, saya mengunjungi kantor cabang BNI Life di kota saya untuk mengajukan pembatalan asuransi. Di sana, mereka menjelaskan bahwa dana tidak bisa dikembalikan karena sudah lebih dari satu bulan. Meskipun saya merasa kesal, saya tetap memutuskan untuk menutup asuransi tersebut karena saya tidak memanfaatkannya.

Pegawai di kantor cabang menjelaskan langkah-langkah penutupan, yaitu melampirkan rekening koran dan menghubungi mereka melalui email. Setelah saya melakukannya, BNI Life merespons dengan meminta surat kronologis kejadian, yang juga sudah saya kirimkan. Namun, pengajuan saya ditolak dengan alasan yang tidak jelas. Ketika saya menghubungi call center, mereka meminta saya menunggu 5-7 hari kerja untuk dihubungi kembali, tetapi tidak ada panggilan yang saya terima. Mereka mengklaim sudah mencoba menghubungi saya, padahal saya selalu menunggu dan nomor saya aktif.

Hari ini, 26 November 2024, saya menerima pesan dari BNI Life melalui WhatsApp bahwa premi saya akan jatuh tempo besok dan akan langsung didebit dari kartu kredit saya. Saya sudah berkali-kali mengajukan pembatalan, tetapi masih saja dipersulit! Saya mencoba menghubungi call center, tetapi sangat sulit untuk terhubung. Saya juga mengirim pesan langsung di Instagram, tetapi hanya mendapatkan balasan template.

Setelah mencari informasi, saya menemukan bahwa banyak orang mengalami masalah serupa. Saat menawarkan polis asuransi, agen hanya perlu mendengar kata “ya” dari calon nasabah, dan kemudian bisa menarik dana dari rekening nasabah. Namun, saat ingin menutup, prosesnya sangat rumit dengan berbagai dokumen yang harus dikumpulkan dan formulir yang harus diisi, ditambah lagi harus menunggu waktu kerja yang ujung-ujungnya ditolak.

Saya ingin membagikan kutipan dari salah satu konsumen BNI Life yang mengalami hal serupa dengan saya di platform Media Konsumen ini:

“Saya heran kenapa pemerintah mengijinkan asuransi jiwa yang menjual produknya dengan metode personal selling. Cara personal itu membuka peluang besar untuk memanfaatkan kelemahan, kekurangjelian, ketidakcermatan calon nasabah atau konsumen. Seperti yang kalian lakukan sekarang.”

Pernyataan ini sangat relevan, seolah-olah konsumen dimanfaatkan dan akhirnya merasa tertipu!

Saya merasa ini adalah strategi dari BNI Life untuk membodohi masyarakat yang tidak memahami aturan telemarketing. Aturan apa yang membenarkan bahwa hanya dengan menjawab “setuju” saat ditawari produk telemarketing, kita sudah sepenuhnya memahami dan sadar untuk menggunakan produk tersebut? Tanpa tanda tangan dan tanpa membaca kelebihan serta kekurangan produk, bagaimana mungkin itu bisa dianggap sah?

Dengan cara seperti ini, saya sebagai konsumen merasa dirugikan dengan cara dan dalih yang seolah dibenarkan. Faktanya, karyawan telemarketing seringkali berbicara dengan cepat dan menggunakan intonasi yang tidak jelas, sehingga sulit untuk memahami bahwa yang ditawarkan adalah produk asuransi. Ataukah hanya BNI Life yang menggunakan metode ini dan menyulitkan nasabah yang menjadi korban dalam menutup polis asuransi yang mereka tawarkan?

Chairunissa
Bandung, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

22 komentar untuk “Kecurangan Telemarketing Asuransi Merugikan Konsumen!

  • 27 November 2024 - (13:38 WIB)
    Permalink

    Saya ingin menambahkan, setelah terjadi pemotongan dana dari rekening saya untuk membayar asuransi tersebut, saya sama sekali tidak menerima buku polis/asuransi yang katanya akan di kirim ke alamat saya. Saya baru mengetahui nomor polis saya ketika saya mendatangi kantor cabang BNI Life

    • 27 November 2024 - (14:04 WIB)
      Permalink

      Maaf kak izin bertanya, saya juga mengalami hal serupa, apakah bulan depan akan ada pemotongan secara sepihak lagi oleh nasabah, jika ya bagaimana cara menghentikan nya??

    • 27 November 2024 - (20:48 WIB)
      Permalink

      Saya pernah ngalamin. Di telp hampir 1 jam. Ujungnya saya jawab ya. Besok rekening bni saya langsung di debit. Satu satunya jalan saya tarik dana di rekening bni sampe mati sendiri/ ketutup otomatis.

    • 28 November 2024 - (11:38 WIB)
      Permalink

      Seperti pengalaman yg saya alami,berkali kali menggubungi call center,kirim email sanggaha seperti yg diminta,tetap tidak bisa menutup assuransi bni life,akhirnya saya tertolog dengan masa kartu saya yg sdh berakhir ,otomatis ganti baru dan tidak bisa diautodebet.Saran saya,blokir kartu dan ajukan kartu baru

  • 27 November 2024 - (21:04 WIB)
    Permalink

    Sdikit byk, penulis ini tipe yg gak enakan pasti. Sharing sdikit sy jg mantan pegawai bank, sy mendpt pelajaran dr senior sy di kantor, saat itu dia bolak balik di tlp tele CC bank lain, jwb nya dia singkat padat, gak berminat y mbak. Maaf sy tdk berminat. Maaf sy tdk berminat. Iya gpp mba. Maaf y trims ya . Tutup tlp.

    Nah klo sdh terjadi bgini, lbh baik kita akalin balik. Opsi tutup kartu kredit bs dicoba shingga akan terjadi gagal debet utk premi slanjutnya. Misal gk bs tutup krn blm ada dana utk lunasin CC nya, ajukan blokir saja dgn alasan kartu hilang. Tp case sperti itu pasti akan dikirimkan kartu baru, yg setau sy itu dlm posisi aktif walau tdk kita call ke call centre utk aktivasi krn dianggap kartu pengganti. Tp dicoba aja, ktika kartu baru dtg, jgn di aktivasi dulu, cb pakai utk belanja nominal kecil misal 100rb, bisa gak dpake? Klo gk bs dipake dan hrs diaktivkan via call centre, nah jgn diaktifkan diamkan saja. Tp anda ttp hrs cari cara membayar tagihan CC yg lama spy tdk ditagih debt collector. Atau cara lain, tlp call cetre bni life utk merubah pendebetan premi selanjutnya ke tabungan pribadi. Lalu, kosongkan rek tab nya spy pendebetan gagal. pelajaran utk kita smua jgn susah utk berkata TIDAK kalau mmg kita tidak menginginkan hal itu. Prinsip saya, wong cuma ktemu suara doang, katakam saja TIDAK, maaf tdk berminat, tdk butuh, tdk ada uang nya utk bayar premi mbak. Maaf ya. Tutup tlp nya.

  • 27 November 2024 - (21:14 WIB)
    Permalink

    Setelah sy pelajari sekian lama.. Telemarketing asuransi apalah.. Selalu menanyakan sesuatu yg sifatnya dasar menjawab iya sampai 3x br kemudian menwarkan produk, krn alam bawah sadar kita akan meng iyakan.. Psikologi dasar, selalu jawab pertanyaan dg tidak tidak tidak maka anda akan selamat dr penawaran asuransi.. Selamat mencoba..

  • 27 November 2024 - (22:56 WIB)
    Permalink

    Kesalahan orang yg ditelpon telemarketing adalah menjawab kata “ya, apalagi dgn menjawab ‘setuju’. Kalau ditanya mengerti atau tidak jawab dgn ehmmm…! Dan sebaiknya kalau gak mau ya jawab dgn tegas tidak, maaf dan langsung tutup aja telponnya. Maka gak bakal ditelpon lg

    • 28 November 2024 - (06:50 WIB)
      Permalink

      Wow seandainya segampang itu, mungkin dari awal saya jg ga akan di telpon lagi. Bisa diperhatikan teks sy di atas, tlpn yg telemarketing tsb lakukan sudah berkali-kali bahkan sudah sangat menganggu.

      Saya disini menyampaikan keluhan saya ingin meminta solusi bukan di sudutkan sebagai konsumen, sekiranya tidak membantu tidak usah komentar! Memang orang gampang berkomentar jika tidak merasakannya langsung ckck

      • 28 November 2024 - (08:33 WIB)
        Permalink

        Kan bukan anda aja yg ngalamin. Saya dan semua orang yg pegang CC pasti ngalamin yg namanya diteror telpon oleh telemarketing. Itu sy bagi pengalaman karna sy sperti itu cara menanggapinya. Dan lumayan berkurang walaupun dalam 1 bln masih ada 2 atau 3 x ditelpon. Dan gak ada yg bilang gampang. Dan sy bilang jgn pernah bilang ya atau setuju di telpon karna bisa salah paham dan ribet urusannya

    • 28 November 2024 - (06:55 WIB)
      Permalink

      Bisa di liat di mediakonsumen ini, banyak keluhan yang sama juga seperti saya, dan case-nya jg hampir sama dilakukan oleh telemarketing BNI Life, bukan hanya sekali atau dua kali.

      Berarti itu sudah masuk masalah serius, bukan hanya karena konsumen tidak bisa menjawab dengan tegas!

  • 28 November 2024 - (05:52 WIB)
    Permalink

    Saya pakai app truecaller, sampai saat ini sdh aman dr pihak telemarketing, selain akan diblokir otomatis, biasanya mereka punya tipikal ciri khas khusus di nomer hp-nya, tinggal blokir menggunakan ciri khas nomer tsb. Atau klo keangkat yah langsung tutup aja pas tau dr telemarketing dan sejenisnya, persetan dengan ga enakan, karan ujungnya kita yang susah.

    Klo no pribadi dan no non telemarketing, saya selalu biasakan mereka “dipaksa” untuk WA terlebih dulu dan klo ada miscall masuk dan bukan kategori spam, cek dengan tekan tombol whatsapp di app truecaller, klo ga aktif WA-nya yah masuknya telemarketing dan sejenisnya.

    Yang rada njelimet dan selektif yg depannya no kode area seperti 021, harus trial dan error dulu, karna kadang urusan telemarketing dan non telemarketing dijadikan satu, tinggal tutup aja langsung klo kita tdk berkenan, jangan sampai ngobrol bakal kita yang kena jerat.

  • 28 November 2024 - (07:33 WIB)
    Permalink

    Semoga permasalan ibu bisa terselesaikan dengan baik, akibat ulah marketing asuransi yg tidak terpuji.
    Bagi saya asuransi model begini tak ada gunanya..
    Coba kita pikir ,apa manfaatnya..?
    Ketika pendebetan..enak sekali dia.
    Tapi ketika kita melakukan klaim asuransi ada aja alasanya,..lengkapi ini lengkapi itu,ujung ujungnya ditolak. Bahkan ketika dirumah sakit pas mau dipakai..banyak yg tidak cair..sampai pulang..dirumah..jga tidak keluar klaim asuransinya, Terus apa manfaatnya?( Memang tidak semuanya.)
    Itung itungan saja
    Bayar premi asuransi 1.5 JT/ blm
    Selama 2 th 36 JT.
    Pas kerumah sakit abis biaya 15 jt.
    Mau pakai asuransi..udah ruwet..
    Ujung ujungnya Ndak cair.
    Terus untuk apa bayar asuransi?
    Saya kira banyak yg mengalami.
    Lebih baik ditabung sendiri,ada keperluan tinggal pakai.
    Akhirnya ya itu, sekarang orang udah jeli. Ditawarin asuransi banyak yg nolak,akhirnya pakai jebakan Batman.
    Mestinya bisa ke YLKI
    Bisa jga mengarah penipuan…pemerasan..pemaksaan,
    Mana tanda tangannya,
    Ayo bang Hotman ..
    Bagaimana kalau ada kasus seperti ini…salam kopi bareng.

  • 28 November 2024 - (07:47 WIB)
    Permalink

    Kakaknya kayak saya,orangnya gak enakan.Di kasus saya Danamon x Manulife (Bisa baca postingan saya).Bedanya polis saya sudah dibatalkan sejak si telemarketing telp,tapi anehnya rekening saya didebet.Krn nomor polis saja tidak ada,maka saldo cepet direfund balik.Saya malah kaget Bank BUMN/BNI segitu rakus dan tamaknya pada nasabah.Uang kakaknya gak bisa balik iya,karena sudah berbulan2.Langkah selanjutnya jika masalah kakaknya sudah selesai,saya sarankan buat tutup rekening dan JANGAN PAKAI LAGI BANK BUMN.

  • 28 November 2024 - (08:04 WIB)
    Permalink

    Cara paling simple blokir kartu kredit .. bilang aja ilang kartunya .. minta kartu pengganti ..

  • 28 November 2024 - (09:47 WIB)
    Permalink

    Jngn pakai kartu kredit ,dan jngn bilang apa apa dari bank ,siapapun juga ,nanti anda akan di kasih pertanyaan jebakan ,misal nya contoh,apakah ibu namanya susianti ,kita jawab iya ,tapi kalau kita jawab lain maka nanti akan di arahkan kepada iya atau tidak itu saja katanya ,ngeri kan,?

  • 28 November 2024 - (13:28 WIB)
    Permalink

    Permasalahan seperti ini pasti dialami hampir semua pemegang CC, permasalahan awal terjadi karena anda menerima penawaran itu, harusnya dari awal sudah tahu kalau telemarketing itu penawaran, anda bilang aja maaf saya tidak berminat sudah selesai.. Kalaupun mereka menghubungi terus anda bisa abaikan saja, saya tidak menyalahkan pembuat artikel tapi lebih ke smart people, saya juga setiap hari di hubungi tapi udah tahu dan gak akan saya respon.

    Semoga permasalahan segera teratasi

  • 28 November 2024 - (14:16 WIB)
    Permalink

    Kejam sekali ya jebakan telemarketing, cuma bermodal dapat kata² YA saat menelepon nasabah langsung dengan mudah mendebet saldo rekening,..
    Pada saat mau dibatalkan polis apakah bisa hanya cukup dengan kata YA kemudian polis otomatis dibatalkan.?

  • 29 November 2024 - (09:09 WIB)
    Permalink

    Salam TS Chairunisa,
    Yang perlu diketahui rekan2 medkom bahwa stp CC itu pasti punya Offering Asuransi. Aktivasi asuransi dr CC itu cuma perlu jawaban Ya ketika ditelpon CS Telemarketing (mekanisme berapa kali “Ya”, tombol record telp CS, dsb mungkin ada yg lbh paham blh berkomentar).

    Pengalaman dari rekan2 Embedded Insurance Feature di CC, ada beberapa tips untuk menghindari auto debet CC karena Asuransi saat ditelpon CS Telemarketing :
    1. Not to say “yes”. Misal : Apa benar ini dgn ibu fulani? Apa boleh minta waktunya sebentar? Apa bisa kami terangkan ttg produk asuransi fulan? Jawab dengan Tidak mengatakan Ya
    2. To the point. Misal : Maaf tidak minat. Hindari kata Ya
    3. Block or blacklist. Jalan terakhir apabila sudah muak
    TS usahakan pakai aplikasi semacam ID Call Identifier seperti truec, getc, dsb.

    Apabila tidak berminat namun sudah terdebet, sehingga ingin mengajukan cancellation, ada beberapa tips nya :
    1. New CC Request. Langsung minta penggantian CC Baru yang berbeda no dgn CC lama (terutama no 16 digit).
    2. Not to deny cancellation. Segera urus pembatalan via telpon ke CS atau kantor 1 bulan setelah terdebet. Ikuti petunjuk pembatalan.
    3. Negotiation. Apabila sudah terlanjur pembiaran debet lbh dari 2 bulan namun tetap ingin membatalkan asuransi, TS bisa melakukan tips 1 dan 2 ditambah bumbu negosiasi TS bahwa TS tidak ingin melanjutkan Asuransi, merasa Tidak Menerima Benefit Asuransi dan sudah memiliki asuransi lain yg sejenis serta lebih menguntungkan.

    Dunia gelap Telemarketing itu memanfaatkan kebingungan dan keteledoran client menjadi konfirmasi persetujuan produk hingga valid debet. Maka dari itu, tips terakhirnya adalah belajar menjadi pendengar yg baik dan pemutus yg bijak : tidak perlu membiarkan Telemarketing menjelaskan terlalu lama, hanya setujui yg kita butuhkan (misal lg butuh CC, hanya terima Telemarketing dr CC), berapapun income kita hiduplah dengan healthy dan frugal lifestyle.

    Semoga TS terbantu dgn tips diatas dan segera praktik. CMIW, apabila ada rekan2 medkom yg lebih paham ttg tips di atas, mohon koreksinya. Thx.

 Apa Komentar Anda?

Ada 22 komentar sampai saat ini..

Kecurangan Telemarketing Asuransi Merugikan Konsumen!

oleh Chairunissa dibaca dalam: 2 menit
22