“Hadiah” Rp600.000? Terima Kasih, tapi Itu Memang Hak Saya

Kepada Tim Manajemen tiket.com,

Saya menulis surat ini sebagai bentuk kekecewaan mendalam atas pengalaman yang saya alami sebagai member Diamond — status tertinggi yang, seharusnya, merefleksikan layanan terbaik dan eksklusif. Sayangnya, pengalaman saya justru bertolak belakang dari ekspektasi tersebut.

1. Voucher BCA yang Tidak Dapat Digunakan

Saya menerima voucher dari program kartu kredit BCA Tiket.com, yang tentu saya anggap sebagai benefit loyalitas. Namun, ketika ingin menggunakannya, voucher tersebut tidak berfungsi. Saya langsung menghubungi customer service melalui chat dan email. Sayangnya, respons yang saya terima sangat lambat, melebihi 1×24 jam.
Ironisnya, ketika saya coba gunakan kembali pada hari tersebut sampai hari terkahir masa berlaku, voucher tetap tidak bisa dipakai. Sebuah proses yang melelahkan, penuh ketidakpastian, dan tentu saja merusak rencana saya.

2. Layanan “Prioritas” yang Tidak Prioritas

Sebagai member Diamond, saya dijanjikan layanan khusus, termasuk akses live agent 24 jam. Namun dalam praktiknya, balasan datang setiap 15-20 menit, bahkan saat kondisi urgent. Respons yang lambat dan tidak solutif ini sangat mengecewakan. Saya bertanya berkali-kali, tapi tidak ada kejelasan, hingga akhirnya waktu habis dan voucher saya hangus begitu saja.

Kalau boleh jujur, rasanya seperti berbicara dengan sistem auto-reply, bukan agen profesional. Sangat disayangkan, karena dalam situasi seperti ini, kecepatan dan ketepatan tanggapan adalah kunci utama.

3. Kehilangan Kesempatan Terbaik

Akibat ketidaksiapan tim customer service dan sistem yang tidak responsif, saya kehilangan kesempatan untuk memesan hotel impian saya dengan harga terbaik. Voucher hangus, harga hotel naik, dan rencana staycation saya gagal total.

Kerugian ini bukan hanya soal nominal, tapi soal waktu, kenyamanan, dan kepercayaan yang saya berikan kepada tiket.com padahal saya sudah meninggalkan Traveloka dan Agoda hanya karena tiket.com berafiliasi dengan BliBli dan Bank BCA yang harapan saya memiliki kualitas pelayanan yang sama.

4. Email “Permintaan Maaf” yang Menggelikan

Beberapa hari kemudian, saya menerima email berjudul “Hadiah untuk Kepercayaan Anda” yang menawarkan voucher Rp600.000. Saya ingin menggarisbawahi bahwa voucher ini sebenarnya adalah hak saya yang sejak awal yang tidak bisa saya gunakan, bukan bentuk “hadiah” atau bentuk kemurahan hati dari tiket.com.

Jika memang ada niat baik untuk meminta maaf dan menunjukkan itikad memperbaiki kesalahan, kompensasi tambahan semestinya diberikan sebagai kompensasi saya kehilangan harga hotel terbaik di waktu yang sudah saya jadwalkan — bukan hanya mengganti sesuatu yang memang sudah menjadi hak pelanggan.

Saya menyayangkan bahwa pengalaman ini membuat saya harus mempertimbangkan kembali loyalitas saya terhadap tiket.com. Saya juga memutuskan untuk menutup kartu kredit co-brand BCA tiket.com, karena ternyata afiliasi tersebut tidak menjamin pengalaman pelanggan yang lebih baik.

Semoga ini bisa menjadi bahan evaluasi yang serius bagi tiket.com. Pelanggan setia tidak mengharapkan hal yang muluk-muluk — cukup komitmen, kejelasan, dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan masalah. Karena pada akhirnya, itulah yang menentukan apakah pelanggan memilih untuk kembali — atau pergi.

Hormat saya,

Dinmas Masyudin
Jakarta Selatan

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan perihal “Hadiah Rp600.000? Terima Kasih, tapi Itu Memang Hak Saya”

Halo sobat tiket Dinmas, Kami telah menelusuri laporan sobat tiket dan mengonfirmasi bahwa kendala dalam penggunaan voucher menyebabkan voucher tersebut...
Baca Selengkapnya

Satu komentar untuk ““Hadiah” Rp600.000? Terima Kasih, tapi Itu Memang Hak Saya

 Apa Komentar Anda?

Ada 1 komentar sampai saat ini..

“Hadiah” Rp600.000? Terima Kasih, tapi Itu Memang Hak Saya…

oleh Dinmas dibaca dalam: 2 menit
1