Ilustrasi Hati-Hati Headline Keluhan Surat Pembaca Modus Penipuan oleh Penjual di Tokopedia 4 Februari 2019 Sukamto 23 Komentar Belanja Online, Customer complaint handling, Customer Service, e-Commerce, Fraud, Marketplace, Modus Penipuan, Penipuan, Tokopedia Ikuti kami di Google Berita Tanggal 3 Februari 2019 saya melakukan transaksi, dengan penjual (toko) SITI FAHAT, di mana di halaman tersebut TIDAK ADA TULISAN TOKO DALAM STATUS MODERASI. Unit yang dibeli ponsel Asus Zenfone 5Z ZS620KL – 6GB/128GB – Garansi Resmi 1 Tahun, Nomor faktur INV/20190203/XIX/II/266769067. Tak lama berselang datang email konfirmasi pengiriman. Tak lama kemudian ada telepon dari penjual mengatakan telah diproses dengan kurir Go-Jek GK148328066, pengemudi bernama Andi Surya, dengan nomor HP 0895411986352. Lalu dari penjual dengan nomor telepon 08119211129 dengan tulisan: Tokopedia- 44XXXX adalah kode untuk masuk, Waspada terhadap kasus penipuan jangan menyebarkan kode ke siapapun termasuk pihak yang mengaku Tokopedia. Tulisan tersebut tidak mengatakan bahwa itu adalah OTP. Pihak penjual meminta nomor kode tersebut saya berikan ke penjual. Dikarenakan datang dari Tokopedia, dan memang itu bukan OTP (tidak ada tulisan OTP) maka saya berikan. Jelang sesaat timbul email, pengajuan komplain untuk pesanan sebanyak 1 kali disusul dengan e-mail pesan baru terkait komplain pesanan sebanyak 3 kali. Selanjutnya Komplain Pesanan INV/20190203/XIX/II/266769067 telah dibatalkan. Selanjutnya datang telepon dari Bapak Radit yang menjelaskan bahwa penjual dengan nama Siti Fahat terindetifikasi melakukan penipuan dan telah ada yang melaporkan. Selanjutnya saya menanyakan kenapa tidak tertulis toko dalam status moderasi saat saya melakukan transaksi. Radit mengatakan sekarang sudah ditempeli toko dalam status moderasi. Itupun setelah SEKARANG. Saya mengetahui setelah diberitakan oleh Bapak Radit dari Tokopedia. Bagaimana bisa penjual menggunakan nomor telepon Tokopedia melakukan pengiriman Kode yang bukan OTP tapi sebenarnya itu adalah OTP? Bagaimana bisa ada ketentuan bahwa status yang dikomplain jika telah diselesaikan, maka uang akan ditransfer ke si penjual. SEHARUSNYA status harus masih dalam status pengiriman, karena TOKOPEDIA TIDAK MENGETAHUI isi komplain tersebut. Sekali lagi bukan dari pembeli yang mengajukan, walaupun penjual menyalahgunakan kode tersebut. Di sini artinya pihak TOKOPEDIA TELAH MEMBERIKAN PELUANG UNTUK PENJUAL MELAKUKAN AKSI PENIPUAN, yang mana Tokopedia terbuka memberikan nomor akses telepon pribadi saya kepada penjual. Ini adalah masalah dari Tokopedia dan tidak berlaku surut jika Tokopedia mengatakan karena pembeli memberitahukan KODE tersebut. JIKA TOKOPEDIA tidak memberikan akses NOMOR PRIBADI SAYA dan AKSES UNTUK MENGIRIM KODE, maka peluang tersebut tidak ada. JELAS ini adalah masalah dari Tokopedia, bukan yang tertipu alias pembeli. MOHON KESADARAN manajemen dari Tokopedia untuk memblokir akun dan rekening penjual tersebut. Tokopedia degan sengaja memberi kemudahan untuk penjual yang ingin mencoba-coba kelengahan dari pembeli. Hari ini sudah beberapa kali saya memberikan email balasan dari tim customer service selalu dikatakan bahwa saya telah memberikan kode tersebut. Jelas dalam hal ini Tokopedia pun terkait akan masalah ini. Setiap saya menjelaskan hal tersebut di atas, selalu dapat jawaban seperti itu. Apakah ini menyelesaikan masalah atau hanya ingin nama Tokopedia customer service-nya telah memberikan jawaban dengan benar? Sedangkan urutan masalahnya dibalik oleh Tokopedia. Apakah Tokopedia masih tetap bersikukuh dengan layanan seperti ini? Saya telah memberikan beberapa attachment dalam menanggapi e-mail yang diberikan customer care Tokopedia. Saya tidak menyetujui bahwa sebelum pengembalian dana pembelian, kasus tersebut dinyatakan selesai. SILAKAN SELESAIKAN dengan penjual, tapi penyelesaian dengan pembel,i yaitu pengembalian uang yang sudah ditransfer ke penjual ke saya, masih dalam status belum selesai. Selama Tokopedia memberikan akses pemberian data pribadi ke penjual dan penjual dapat memberikan OTP tanpa sepengetahuan Tokopedia, kasus seperti ini akan makin banyak, karena hanya mencoba kelengahan si pembeli. Silakan bagian customer care selalu menjawab balasan e-mail. Jangan menganggap bahwa setiap e-mail yang dikirimkan ke bagian customer care telah dijawab, dan diterima oleh customer jika tidak ada balasan lagi dari customer. Tokopedia bisa mengatakan tidak memberikan apapun kepada si penjual dan pihak Tokopedia, AKAN TETAPI pihak penjual bisa melakukan, ini adalah tindakan patut dicurigai dari penerima kemudahan dan pemberi kemudahan. Saya mohon dikembalikan uang pembelian saya ke rekening saya. Tidak ada gunanya pengambilan uang dengan cara yang tidak halal maupun hanya sekedar berapa persen dari hasil penjualan diterima oleh pihak Tokopedia. Joeng Sukamto Jusuf Jatiluhur, Purwakarta Jawa Barat 41101 Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Donny G4 Februari 2019 - (16:01 WIB)Permalink Ini maksudnya gimana gan? Akun agan dibobol sama penipu berkedok penjual itu? Terus uangnya dilarikan ke mana? Login untuk Membalas
Akmal fajar10 Mei 2019 - (02:33 WIB)Permalink Saya juga baru saja mengalaminya, membeli hp xiaomi 9 se di toko rosan shop (sptinya akun rosan palsu) dan membeli assesoris di dua hari pada tgl 5 mey 2019 namun mgk krn hari sabtu jadinya dikirim tgl 7. Sebelumnya pihak yg mengaku rosan menelpon dan menanyakan kode otp yg di smskan ke saya, anehnya seperti terhipnotis saya beritahukan hingga 3 x kode otp. Setelah sadar saya menutup telp dan membaca kalau kode tersebut rupanya tidak boleh diberitahukan siapapun bahkan pihak tokopedia. Tak lama kemudian saya cek email kalau hp xiaomi yg saya pesan di rosan shop telah dikirimkan tanpa saya cek email lainnya kalau assesoris yg dikirim toko dua hari juga telah dikirimkan. Keesokan saya melihat konfigurasi di akun tokopedia bahwa hp xiaomi yg saya pesan di rosan telah diterima pembeli padahal saya belum menerima dan saat saya track resi j&t bahwa memang belum tiba barangnya. Saya baru yakin kalau akun saya telah di hack. Keesokannya begitu saya track resi dan diberitahukan bahwa barang tiba saya langsung ambil di counter jnt ternyata barangnya assesoris yg saya pesan di dua hari. Saya cb cek email utk melihat no resi ternyata no resi assesoris dan no resi hp xiaomi yang saya pesan adalah sama. Sebagai informasi, bahwa sejak tgl 8 saat saya yakin akun saya di hack, saya telah membuat pengaduan ke tokopedia dan telah dihubungi oleh pihak tokopedia. Dan saya juga membalas email dr tokopedia lengkap dengan lampiran bukti2 penipuan dan dr balasan email tokopedia saya diminta menunggu hingga esok hari tgl 10 mei 2019 sampai pukul 2 siang. Semoga besok dana saya bisa dikembalikan oleh pihak tokopedia karena kasus yang saya alami mirip dengan yang dialami bapak sukamto dan semoga akun penjual tersebut (rosan shop abal2) di hapus agar tidak terjadi lagi pada orang lain. Terima kasih Login untuk Membalas
Ms U16 Mei 2019 - (15:38 WIB)Permalink Saya juga membeli hp dg harga murah karena lagi promo Ramadhan katanya. Jumlah keseluruhannya 400000 katanya dg ongkos kirimnya. Saya tanya cuma segitu kan biayayanya, katanya iya. Lalu saya tf duitnya. Dan dia menlefon balik kesaya kalau barang udh diantar ke pihak jne. Dan dia mengasih saya nomor jne untuk memberi info diri yg lengkap agar tidak terjadinya kndala pengiriman. Lalu saya hub no pihak jne yg dkasih kesaya. Dan pihak jne trsbut mnyruh saya memberi data yg lengkap. Saya hanya memberikan nama dan alamat saja. Dan selanjutnya pihak jne tersebut meminta saya untuk mentransfer uang 2jt karena ada kendala mengenai nota konter. Lah saya bngung, dari awal tidak ada seperti itu perjanjiannya. Dan lagi pembiyaan semua dari awal udh saya tanyakan ke penjual, dan tidak ada penambahan biaya segala macam. Dan saya baru sadar kalau strategi ini sudah menjurus ke penipuan. Lalu saya hub pihak penjual tersebut, dan saya ingin meminta uang saya kembali karena perjanjiannya tidak ada seperti itu. Malahan dia menyuruh saya untuk mengikuti apa kata jne. Saya bilang ke penjualnya saya tidak ada uang sebanyak itu, saya ingin uang saya kembali. Dan penjualnya malah memaki saya dan memblokir saya. Pihak jne yg dikasih nomornya ke saya juga begitu telah memblokir saya. Dan sekarang uang saya lenyap seketika. Membuat saya tidak percaya lagi dengan tokopedia. Sudah saya laporkan dan tidak ada tanggapan sama sekali dari tokopedianya. Login untuk Membalas
sanjisan_13118 September 2019 - (18:32 WIB)Permalink Terus kelanjutannya gimana mba, saya juga mau transfer uang nih di toko gudan ponsel jaktim. Hp dengan harga murag realme 319.000 Tolong cek dong si toko ini bener ga?? Login untuk Membalas
Dwi Andika5 Februari 2019 - (01:39 WIB)Permalink Aplikasi yang berhubungan dengan virtual money ojol/ecomm/dsb, juga brangkas uang kita. Hati-hati. “kode untuk masuk” adalah istilah OTP dalam bahasa. Kalau sudah diberikan ke orang lain artinya sudah menyerahkan brangkas itu sendiri. Tokopedia seharusnya mengusut tuntas seller tipu2 dari tracking data penjual,rekening penjual,dll dan dipidanakan. agar tidak ada korban lain. Tolong ditindak tegas. Modus serupa saya alami pada produk digital/gadget saat itu yang saya beli Camera Dslr. Tergiur harga murah dengan produk fiktif di toko tsb ,setelah pembayaran dan transaksi. seller aktif komunikasi via wa dan mentautkan link di wa agar kita klik dan digiring untuk login App tokopedia melalui link tersebut, yang mana adalah modus instant untuk menyeleseikan tracking pengiriman dan mencairkan uang dari transaksi kita. Bila terjadi pada agan/sista segera info ke CS dan buat pengaduan. Semoga bermanfaat. Login untuk Membalas
Donny G5 Februari 2019 - (04:41 WIB)Permalink Terus kelanjutannya gimana gan? Duitnya balik lagi gak? Apa jawaban Tokopedia? Login untuk Membalas
Dwi Andika9 Februari 2019 - (16:02 WIB)Permalink Saya ajukan Pembatalan sebelum seller si tipu2 proses pesanan. Dan lapor ke layanan pengguna. Login untuk Membalas
SukamtoPenulis artikel5 Februari 2019 - (12:54 WIB)Permalink Sebagai tambahan TOKOPEDIA menggunakan 2 nomor telpon ” 08119211129″ dan “TOKOPEDIA”. KODE SMS dikirim melalui 08119211129 bukan “TOKOPEDIA”, tertulis “Tokopedia- 44XXXX adalah kode untuk masuk, Waspada terhadap kasus penipuan jangan menyebarkan kode ke siapapun termasuk pihak yang mengaku Tokopedia. Siapa yang bisa mngetahui itu dari TOKOPEDIA? Maaf bukan mendeskritkan TOKOPEDIA, tapi begitu faktanya, dan dapat dipikirkan oleh logika. ALASAN APA TOKOPEDIA MENGELUARKAN KODE SMS kepada PEMBELI, SIAPA yang meminta, TUJUANnya apa, SIAPA yang memberi. Tolong diperiksa. Patut diduga pihak TOKOPEDIA dengan alasan atau tanpa alasan dapat memberikan KODE SMS kepada PENJUAL tanpa diminta. SISTEM KEAMANAN yang sangat bermasalah. Kalau bukan system yang bermasalah pasti orang dalam yang bermasalah. MANAJEMEN SEKURITAS TOKOPEDIA dan PEREKRUTAN KEANGGOTAAN PELAPAK PATUT DIPERTANYAKAN. Satu hal lagi ketentuan dari tokopedia. ” Dalam hal ditemukan adanya dugaan pelanggaran terhadap Syarat dan Ketentuan Tokopedia, kecurangan, manipulasi atau kejahatan, Pengguna memahami dan menyetujui bahwa Tokopedia berhak melakukan tindakan pemeriksaan, pembekuan, penundaan dan/atau pembatalan terhadap penarikan dana yang dilakukan oleh Pengguna.” “Penarikan dana sesama bank akan diproses dalam waktu 1×24 jam hari kerja, sedangkan penarikan dana antar bank akan diproses dalam waktu 2×24 jam hari kerja.” JELAS INI PASAL YANG MENGUNTUNGKAN UNTUK PENIPU, dalam 1 x 24 jam dapat dicairkan. SEHARUSNYA dalam 24-48 jam baru dapat dicairkan. Kenapa begitu, jika salah transaksi, pembeli mempunyai kesempatan untuk memperbaiki. Dari pihak TOKOPEDIA pak Radit, mengatkan apabila “Pembatalan sudah dibatalkan, maka uang akan terkirim ke pada pihak penjual”. Lha ini masalah keamanan yang tidak diperhatikan oleh toko pedia. Kerena status Pembatalan bukan dari pembeli. Oke Oke saja penjual melakukan pembatalan transaksi, dan status pembatalan dibatalkan, ARTINYA STATUS PENGIRIMAN MASIH BERLANJUT. BANYAK PASAL PASAL yang dapat diambil keuntungannya oleh Penjual yang tidak bertanggung jawab seperti SITI FAHAT. Dan anehnya lagi sampai sekarang belum ada perubahan sama sekali. Dapat diketahui bahwa TOKOPEDIA MENGAMBIL KEUNTUNGAN DARI HASIL PENJUALAN oleh PENJUAL JIKA SUDAH SELESAI TRANSAKSI. Bukan dari PEMBELI. TAPI YANG MENGELUARKAN UANG ADALAH PEMBELI, sudah SEPATUTNYA pihak TOKOPEDIA MEMBERIKAN PERLINDUNGAN KEPADA PEMBELI BUKAN PENJUAL. Login untuk Membalas
SukamtoPenulis artikel5 Februari 2019 - (13:04 WIB)Permalink Tidak dapat melindungi pembeli, malah menguntungkan penipu, Banyak pasal pasal syarat dan ketentuan berlaku jika diperhatikan urutan kronologis SAMA SEKALI TIDAK ADANYA PENGAMANAN UNTUK PEMBELI. Call center tidak tersedia, suatu saat terjadi salah transaksi dapat dipenggail langsung. SYSTEM CONTACT US yang berbelit. membutuhkan waktu lebih dari 5 menit untuk mengakses, apalagi mengetik. PENIPU SUDAH DULUAN MENARIK UANG. SISTEM KODE SMS dapat diberikan dari nomor bukan TOKOPEDIA ke PEMBELI. TOKO PEDIA TIDAK DAPAT MENGETAHUI kode SMS yang diminta dari penjual seharusnya dari PEMBELI. TOH yang bayar pesanan kan pembeli bukan penjual. PENJUAL SEHARUSNYA TIDAK DAPAT MEMINTA KODE SMS UNTUK DITERUSKAN KE PEMBELI. Toh dalam 3 x 24 jam jika tidak berhasil transaksi akan diulangi oleh pembeli Login untuk Membalas
Andi DaniaS.P.5 Februari 2019 - (18:11 WIB)Permalink Sy juga pernah mendapat kode OTP melalui sms kurang lebih 2 minggu lalu, tapi karna sy merasa tidak pernah meminta kode OTP, berarti ada orang lain yg mencoba membobol akun sy. Sy langsung hapus smsnya dan mengganti password. Karna biasanya kode OTP sy terima kalo login menggunakan perangkat lain nah berarti org tersebut sudah tau username dan passwordnya. Kok bisa ya dia tau passwordnya?? Login untuk Membalas
SukamtoPenulis artikel20 Februari 2019 - (22:25 WIB)Permalink Dear Tokopedia, Dana telah di kembalikan ke akun rekening saya, terima kasih. Best regards, Sukamto Login untuk Membalas
Stepfani Do25 April 2019 - (14:07 WIB)Permalink Bagaimana proses untuk melaporkan penipuan di tokopedia pak? Apa yang harus dilakukan terdahulu? Saya mengalami apa yang bapak alami saat transaksi pembelian ditokopedia Mohon direspon pak, terimakasih Login untuk Membalas
521 Juli 2019 - (09:41 WIB)Permalink Pagi Pak Joeng, saya ingin tau bagaimana proses akhirnya dana anda dikembalikan oleh Tokopedia padahal pihak Tokopedia blg bahwa dana tersebut sudah cair ke rekening si penjual alias penipu? Karena tepat kemarin jam 16:45 saya juga kena penipuan ini. Mohon petunjuknya agar saya juga bisa mendapatkan kembali hak saya. Terima kasih banyak Login untuk Membalas
tc1927 Mei 2019 - (09:30 WIB)Permalink Bagi saya yang terbaik tetap saja membeli secara OFFLINE, dan hanya beli secara ONLINE kalau ada keuntungan yang signifikan seperti diskon atau cicilan 0%. Di marketplace seperti Tokopedia bukan hanya banyak penjual palsu, tapi barang palsu atau bajakan juga banyak! Login untuk Membalas
5929 Juni 2019 - (13:25 WIB)Permalink Hai orang2 awam, biar saya bantu jelasin ya.. Sebelumnya saya sampaikan bahwa saya tidak berpihak manapun, dulu saya jurusan cyberlaw disalahsatu unv negeri di Indonesia, jadi saya paham manajemen resiko yang diadopsi marketplace di Indonesia di tulisan diatas disebutkan “Tokopedia- 44XXXX adalah kode untuk masuk, Waspada terhadap kasus penipuan jangan menyebarkan kode ke siapapun termasuk pihak yang mengaku Tokopedia. Tulisan tersebut tidak mengatakan bahwa itu adalah OTP. ” Memang sih ditulisan sms itu gak ada tulisan OTP tapi anda bisa membaca kan?? Disitu jelas tertulis jangan menyebarkan kode kesiapapun termasuk pihak yang mengaku Tokopedia, logikanya ke pihak Tokopedia aja kodenya gk boleh kasih apalagi ke orang yang gk kenal. Apa itu OTP ? OTP singkatan dari One Time Password, secara singkat OTP itu untuk keamanan ganda pengguna untuk menghindari penyalahgunaan akun melalui hacking sistem karena kode password yang diberikan akan secara acak setiap kali diminta, platform ternama pasti akan menggunakan sistem ini karena ingin menjaga keamanan akun penggunanya salah satunya Google, biasanya kalo saya login ke gmail dengan perangkat yang baru itu akan diberikan kode otp dan diminta masukan kode tersebut, justru sebagai konsumen harusnya waspada dengan platform yang tidak menggunakan sistem ini karena biasanya sistemnya masih dalam pengembangan, lebih banyak resiko dan lebih mudah dibobol dari para cracker. Sebagai konsumen seharusnya pahami dulu cara bertransaksi, baca FAQ juga syarat dan ketentuan yang ada, padahal di tiap marketplace itu diinfoin parameter seller terpercaya sama yang enggak, bisa dilihat dari ulasan, review, rating penjual dan fitur lainnya yang disediain marketplace, seperti Shopee memiliki logo Star Seller, Shopee Mall dan terdapat rating bintang, Tokopedia memiliki logo badge bronze, silver, gold, diamond, official store, power badge dan rating bintang, Bukalapak ada BukaMall, logo lapak terbaik, rating bintang. Begitu juga dengan marketplace lain mereka punya parameter masing2, lalu kenapa kok masih transaksi ke toko yang belum memiliki rating dan ke penjual yang permintaannya aneh seperti meminta kode otp?? Jika penjual minta aneh2 ya langsung aja minta untuk batalin dari awal, gk perlu kasih apapun kan di FAQnya jelas. Jadi konsumen harus teliti lah jangan tergoda karena harga murah tapi perhatikan juga penjualnya terpercaya atau tidaknya. Wajar memang jika konsumen selalu membandingkan 1 marketplace dengan lain, tapiii.. tiap marketplace itu beda jenis ada yang C2C (pengguna ke pengguna) , B2C (produsen ke pengguna) dan gabungan lainnya. Jadi bisa diperhatikan juga jenisnya karena berpengaruh harga dan kualitas barang, jadi yang harus diperhatikan baik2 adalah penjualnya, kalo dari marketplacenya sebagai konsumen mungkin bisa dilihat benefitnya seperti promo yang ditawarkan dan juga FAQ tentang risiko keamanan alur sistem transaksinya atau faktor lain seputar aplikasi. Jika dilihat dari case diatas itu jenisnya C2C (Tokopedia sendiri punya 3 jenis ada C2C, B2B dan B2C), Tokopedia sebagai platform perantara jual beli online sudah memberikan resiko keamanan yang baik kepada Anda, mungkin Anda heran kenapa kok ada permintaan kode OTP, seperti yang sudah saya sampaikan diatas jika saya login Gmail dari perangkat beda pasti ada sms kode OTP, jadi kemungkinan pelaku coba login akun Anda dan karena perangkatnya bukan dari perangkat Anda maka kode OTP dikirimkan sebagai konfirmasi, secara simplenya si sistem ini pengen tau bener gak sih ini kamu yang login ke perangkat baru. Mungkin Anda juga bertanya kok penjual bisa coba login ke akun saya? Ada beberapa platform yang memiliki alternatif untuk login seperti melalui email dan no telp, nah sipelaku itu coba login melalui no telp, kok penjual tau no telp Anda? Kalau Anda pernah berbelanja online di Instagram pasti mencantumkan no telp dong, gunanya biar pihak kurir bisa menghubungi ketika antar pesanan, begitu juga dengan marketplace no telp akan tercantum di nomor pesanan/invoice. Nah kembali lagi kenapa si pelaku bisa masuk ke akun Anda, ya karena kodenya udah diberikan oleh Anda sendiri ketika si pelaku menghubungi Anda melalui telp, padahal di sms kode OTP sudah jelas “jangan berikan kepada siapapun”. Katanya pake sistem OTP itu lebih aman dan melindungi tapi masih saja ada kejadian seperti ini? Saya sudah jelaskan diatas OTP adalah perlindungan ganda dari hacking, yaitu mengambil alih akun melalui sistem sedangkan case diatas adalah social engineering, yaitu penipuan dengan cara memanipulasi pikiran orang, bahkan case kaya gini gk perlu melalui online pun pernah terjadi ya seperti sms mendapatkan hadiah undian harus transfer dulu sebagai uang pajak atau alasan apalah, atau juga sms “mama minta pulsa”, anak kecelakaan minta transfer biaya rawat, saudara ditangkep polisi minta uang jaminan dan modus lainya. Perbedaannya kalo hacking punya hardskill tinggi tapi kalo Social Engineering yang penting bisa ngomong dan bisa bikin korbannya percaya seperti hipnotis tapi sebenarnya bukan. kok pelapak gak di moderasi? Pak dalam sistem C2C itu siapa aja boleh membuat akun dan berjualan, bayangkan ada berapa ratus ribu mungkin juta akun yang mendaftar dan membuka toko, bagaimana moderator bisa tau orang yang buka toko itu berniat untuk menipu sebelum adanya pelaporan? Makanya jika sudah ada indikasi penipuan jangan memberikan apapun yang diminta, segera minta batalkan transaksi dan melaporkan ke pihak marketplacenya bisa melalui contact centre atau mungkin media lain yang disediakan. Bagaimana jika sudah terlanjur tertipu pelaku? Lapor ke kantor polisi atau subdit Cyber Crime, bisa online atau konvensional. Jika ditarik kesimpulan dari Case diatas itu kesalahan Bapak sendiri, Ikhlasin aja pak. Mungkin ketika Bapak banyak rezeki Bapak lupa kewajiban 2.5% dari penghasilan untuk orang yang membutuhkan atau pernah punya hutang sudah lama namun khilaf kelupaan. Semoga info yang saya berikan bisa bermanfaat dan memberikan pelajaran bagi semuanya. 1 Login untuk Membalas
sanjisan_13118 September 2019 - (18:34 WIB)Permalink saya mau transfer uang nih di “toko gudan ponsel jaktim.” Hp dengan harga murah realme cuma 319.000 Tolong cek dong si toko ini bener ga?? Saya takut kena tipu. Mohon solusi dan bantuannya Login untuk Membalas
Alexandre Pratama15 September 2019 - (18:44 WIB)Permalink SAYA juga pernah ketipu atas nama dian sitourus. saya membeli sepedah listrik tapi barang gak datang. di menu pesanan ada tulisan barang sudah saya terima. bagaimana cara mengajukan komplen kepada pihak tokopedia ya. terima kasih nomer hp 089865497** akun tokopedia setyo hadi Login untuk Membalas
Alexandre Pratama15 September 2019 - (18:47 WIB)Permalink bukan hanya di tokped di buka lapak saya juga kena ambil hp 3 unit senilai 4850 emang nomer hp si pelaku masih aktif dan masih merespon tapi responnya hanya melalui chat gak ada uang itikat uang di kembalikan Login untuk Membalas
M Zubir10 Oktober 2019 - (14:58 WIB)Permalink Membaca keluhan diatas, saya melihat ada kelengahan di pihak pembeli, yaitu dengan memberikan kode masuk kepada penjual, padahal sudah diingatkan: “Waspada terhadap kasus penipuan jangan menyebarkan kode ke siapapun termasuk pihak yang mengaku Tokopedia”. Adapun sangkaan pembeli dimana Tokopedia telah membuka peluang terjadinya penipuan dengan memberikan nomor telepon pembeli kepada penjual, tampaknya tidak benar. Tokopedia TIDAK mungkin bertindak merugikan pembeli dengan memberikan nomor kontak costumer-nya kepada penjual. Jika penjual mengetahui nomor telepon pembeli – yang digunakan untuk mengakses akun pembeli – biasanya pembeli mencantumkan nomor telepon dialamat pengiriman. Diduga si pelaku mengetahui nomor telepon pembeli dari alamat pengiriman untuk mengakses akun. Meskipun demikian, akun tidak mungkin bisa diakses oleh pelaku / penjual nakal tanpa mengetahui kode masuk / OTP. Disinilah masalah itu terjadi. So, hati-hati dengan kode masuk / OTP, apalagi sudah diingatkan untuk TIDAK diberikan kepada siapapun, termasuk petugas e-commerce. Mengenai pesanan komplain dan selesai, hal itu sengaja dibuat oleh pelaku karena akun sudah dikuasai oleh pelaku. Dengan selesainya komplain maka transaksi dianggap selesai oleh sistem Tokopedia. Itu adalah cara yang dilakukan oleh pelaku penipuan untuk mendapatkan pembayaran dari Tokopedia. Dalam banyak kasus penipuan on-line, seringkali disebabkan oleh kecerobohan pemilik akun, dengan memberikan kode masuk / OTP kepada pelaku penipuan. Semoga kasus diatas menjadi pelajaran bagi konsumen untuk lebih berhati-hati dalam bertransaksi online, tidak tergiur dengan harga miring dan promo yang menggiurkan. Tidak kalah penting untuk memilih toko / penjual yang bonafid untuk bertransaksi. Login untuk Membalas
the_fantasia7 November 2019 - (15:06 WIB)Permalink Izin bertanya semisal kalau seller dari Tokopedia nya ada badge “Power Merchant” apakah seller tersebut aman? Login untuk Membalas
arga10 Januari 2020 - (13:44 WIB)Permalink Kasus kayak gini mah di bank banyak banget, khususnya pengguna e-banking. Dan skarang udah meluas ke marketplace dan aplikasi ojol. Bahkan mungkin bakal meluas lagi ke aplikasi dompet virtual kayak OVO dan Dana. Intinya sih kalo ga ada unsur keteledoran dari pengguna ya nggak akan ada jalan buat penipunya. Harusnya anda nggak memberi tahu kode apapun yg tiba2 masuk ke sms padahal anda gak request. Jaman sekarang semua pake OTP, bahkan masuk ke social media LINE dll juga pakai. Kalo anda ga merasa request kode apapun tiba tiba terima. Itu udah pasti penipuan. Saya pernah alami itu di app gojek. Tapi saya sadar, malah saya rekam dan saya pura pura bodoh dan sebut OTP asal ke penipu. Sampe dia kirim ulang terus ke kode OTPnya ke nomor saya. Setelah dia sadar dibodohi oleh saya dia tutup telepon sambil marah2. Kalo soal nomor hp anda diketahui kan itu udah jelas terpampang di resi. Makanya si penipu itu hubungi Anda. Saya juga mikir gimana tuh penipu dapat nomor saya yg terdaftar di gojek. Tapi intinya sih Anda akan berfikir semua itu aneh tp kenyataannya penipu pasti punya 1000 cara buat dapat data kita. Pihak ketiga seperti gojek, tokopedia, bank dll udah kasih keamanan. Nah disitu udah jadi tanggung jawab penggunanya. Apalagi kalo ada unsur kesalahan kita, mau anda bawa ke pengadilan pun tetap percuma. Mau nyalahin aturan mereka pun percuma. Pihak ketiga nggak akan bisa dituntut. Karena mereka udah kasih kita keamanan. Intinya akan sulit menuntut kalo ada unsur kesalahan dari penggunanya. Hanya kode OTP yg saat ini aman dan sulit dibobol hacker. Makanya mau gak mau mereka harus hubungi penggunanya dengan berbagai cara agar dapat kode itu. Pelajaran juga sih buat anda untuk lebih hati2. Apalagi jelas disitu ada keterangan waspada. Harusnya anda bisa notice walopun gak ada kata kode otp. 🙂 Login untuk Membalas
Nur28 Juli 2020 - (15:58 WIB)Permalink Bisa jadi itu akal akalan pihak Tokopedia sendiri. Soal kode verifikasi atau apapun jenis jika datang dr Tokopedia ya itu atas nama tokodia, kalau dinyatakan ulah hacker kan Tokopedia dg sigap mengatasinya. Toh kasus lagi, Sudah mlakukan pembayaran transaksi kpd penjual. Ehh ujung2 nya tanpa klarifikasi akunt pembeli di blokir. Setelah dicek katanya mlakukan ksalahan persyaratan. Nah, apakah pihak penjual yg mampu memblokir ?? Bukan toh..?? . Trus anehnya lagi, knapa kok ga ada via nomor contack Personal Tokopedia untuk scara langsung via call mengenai aduan ??? Ada apa..?? Hehee.. Login untuk Membalas
Tonny30 Juni 2021 - (16:47 WIB)Permalink Pintu masuknya Seller Penipu itu bisa tahu data pembeli dari nomor telepon yang diterima dari notifikasi Pesanan Baru disitu disertakan nomor telepon Buyer. Notifikasi Pesanan di Seller Center juga Email seller. Dengan nomor telepon Buyer yang tertera, penipu itu melakukan Forget Password dengan login pakai nomor HP buyer, maka OTP akan dikirimkan ke buyer baik melalui SMS ataupun WA & begitu seterusnya seller penipu itu akan meminta isi kode OTP dengan menelepon langsung ke Buyer korban ataupun WA. Ini metode lama, sebaiknya untuk keamanan akun buyer bisa aktifkan Dua Metode Login dengan penambahan Google Authenticator jadi walapun sudah bisa masuk & mereset password akan diminta tambahan kode Google Authenticator baru benar-benar sukses login. Tetapi kalau sampai dua kode itu masih diberitahukan ke seller penipu ya itu sudah keterlaluan asli b*d*h nya Login untuk Membalas