Headline Keluhan Surat Pembaca Furniture IKEA yang Dibeli di Tokopedia Rusak saat Pengiriman oleh JNE, Belum Ada Pertanggungjawaban dari Ketiga Pihak 12 Februari 202514 Februari 2025 Adri Muhammad Rivai 13 Komentar asuransi pengiriman kurir, Customer complaint handling, Customer Service, IKEA Indonesia, Isi paket rusak, JNE Express, kerusakan barang, Klaim kerusakan, Kurir, Tokopedia Ikuti kami di Google Berita Melalui surat ini, saya meminta agar seluruh pihak yang terlibat dalam transaksi ini (IKEA, Tokopedia, dan JNE) bertanggung jawab atas kerusakan furniture seharga 3 juta rupiah yang membuatnya tidak dapat berfungsi lagi. Sampai surat ini dikirim, saya belum mendapatkan pertanggungjawaban dari ketiga pihak dalam bentuk apa pun. Pada tanggal 13 Januari 2025, saya membeli furniture IKEA yaitu MALM Lemari 6 Laci di aplikasi Tokopedia melalui jasa pengiriman JNE, beserta dengan asuransi pengiriman oleh Tokopedia, dengan nomor resi TLJC3DMC5JGEV19D. Paket sampai pada hari Kamis sore, 16 Januari 2025, saat saya sedang tidak ada di rumah. Paket terdiri dari tiga kardus besar yang diletakkan dan ditumpuk oleh kurir di dalam rumah. Dikarenakan ukuran furniture yang besar dan membutuhkan waktu lama untuk di-assembly, saya sudah berniat untuk membuka paket sekaligus meng-assemble-nya pada hari Minggu, 19 Januari 2025. Hari itu, saya membuka paket mulai dari kardus terbesar yang terletak pada tumpukan paling bawah. Betapa kagetnya saya begitu membuka kardus dan menyadari bahwa papan furniture yang paling besar (yang seharusnya menjadi top table lemari) sudah dalam kondisi terbelah dua. Hal ini otomatis membuat lemari tersebut tidak dapat digunakan lagi. Selain papan yang terbelah dua, terdapat luka-luka fisik di komponen lainnya yang membuat kondisi barang tidak sempurna lagi. Menindaklanjuti penemuan ini, saya langsung berhenti membuka paket (sampai saat ini saya belum membuka dua kardus lainnya) dan menghubungi ketiga pihak untuk meminta pertanggungjawaban. Berikut kronologi komunikasi saya dengan ketiga pihak: 19 Januari 2025 Setelah menyadari kerusakan paket, saya langsung membuka aplikasi Tokopedia untuk meminta pertanggungjawaban. Ternyata, pesanan saya sudah selesai secara otomatis, sehingga saya diarahkan untuk menghubungi seller, yaitu IKEA. Saya langsung menghubungi IKEA melalui aplikasi Tokopedia. Dari sana, saya diarahkan untuk menghubungi WhatsApp resmi IKEA, yang saya langsung lakukan di hari yang sama. Di WhatsApp IKEA, saya memilih menu “Keluhan Pelanggan” dan mengajukan tiket untuk “Investigasi dan Pengecekan”, dengan estimasi durasi pengecekan 3×24 jam. 22 Januari 2025 Dikarenakan belum ada kabar setelah 3×24 jam, saya menghubungi IKEA kembali melalui WhatsApp. IKEA membalas dan menginfokan bahwa produk dalam kondisi baik dan tanpa cacat pada saat serah terima kepada tim pengiriman (JNE). IKEA juga menyatakan: “Kerusakan produk maupun kemasan pada saat diterima dapat dipastikan akibat adanya kesalahan penanganan pada saat proses pengiriman oleh kurir.” Melalui chat yang sama, IKEA juga menyertakan foto-foto kardus saat serah terima kepada JNE sebagai bukti bahwa barang dalam kondisi mulus. Betapa kagetnya saya melihat kondisi kardus yang masih mulus saat diserahkan ke JNE, yang sangat berbeda dengan kondisi kardus yang saya terima, di mana sudah terdapat garis-garis lekukan dan luka-luka. Setelah itu, berdasarkan arahan dari IKEA, saya langsung menghubungi Tokopedia Care untuk mendapatkan solusi. Agen Tokopedia Care menginfokan bahwa mereka akan mengoordinasikan dengan pihak JNE. Pada saat yang sama, saya juga mengecek riwayat pengiriman barang yang ada di aplikasi Tokopedia. Ternyata, barang melalui proses transit yang cukup panjang melewati empat titik transit, yang semakin memperbesar kemungkinan barang tersebut rusak dalam proses pemindahan oleh JNE. Selain itu, sampai saat ini tidak ada bukti foto kondisi paket saat proses pengiriman dan saat sampai di rumah saya. Bukti pengiriman yang dicantumkan oleh kurir JNE hanya berupa foto pagar rumah saya. 23 Januari 2025 Karena saya membeli asuransi pengiriman, pihak Tokopedia menyarankan untuk melakukan klaim asuransi dan mengisi formulir klaim. Saya langsung mengisi formulir tersebut di hari yang sama. 24 Januari 2025 Jumat siang, ada satu kali telepon masuk dari nomor tidak dikenal, namun saat itu saya tidak dapat mengangkat telepon karena sedang salat Jumat. Pada malam harinya, setelah membuka chat dari Tokopedia, saya baru mengetahui bahwa yang menelepon saya adalah pihak Tokopedia. Melalui chat, Tokopedia menginformasikan bahwa pengajuan klaim saya tidak dapat diproses karena sudah melebihi SLA pelaporan ke pihak kurir (JNE) dan menyuruh saya untuk berdiskusi dengan IKEA kembali. Namun, pihak Tokopedia tidak menjelaskan detail SLA yang dimaksud, dan informasi terkait SLA ini tidak dapat saya temukan di detail pesanan saya. Selanjutnya, saya menanyakan bukti pengiriman dari JNE kembali karena berdasarkan data dan foto dari IKEA, saya yakin kerusakan terjadi saat proses pengiriman, namun tidak ada respons dari Tokopedia sampai esok harinya. 25 Januari 2025 Pihak Tokopedia Care mengklaim bahwa mereka telah mencoba menghubungi saya kembali, namun saya tidak melihat ada missed call atau telepon masuk di ponsel saya sama sekali. Saya mempertanyakan kembali terkait detail SLA, namun tidak dijawab oleh pihak Tokopedia Care. Admin Tokopedia hanya mengulang informasi di mana saya diminta untuk menghubungi IKEA selaku penjual. Pihak Tokopedia menyampaikan bahwa mereka akan melakukan koordinasi ulang dengan pihak asuransi. Di saat yang sama, saya juga meminta agar dilakukan koordinasi dengan pihak kurir (JNE). 26-27 Januari 2025 Belum ada pembaruan dari pihak Tokopedia. Admin Tokopedia Care hanya menjawab bahwa sedang dilakukan proses koordinasi dengan pihak asuransi dan meminta saya untuk menunggu. 28 Januari 2025 Pihak JNE menghubungi saya melalui WhatsApp. Setelah saya menyampaikan keluhan dan detail, menurut JNE seharusnya pihak IKEA menyediakan kemasan seperti bubble wrap, dll. Pernyataan dari JNE: “… seharusnya dari pihak toko sudah include (kemasan) karena produknya yang mungkin rentan…” dan menyarankan untuk melakukan pengajuan pengembalian barang melalui marketplace (Tokopedia). Saya mempertanyakan kenapa hal yang seharusnya menjadi SOP seperti standar kemasan tidak dikoordinasikan antara penjual (IKEA), kurir (JNE), dan marketplace (Tokopedia), namun tidak ada respons lagi dari pihak JNE. Saya menyampaikan hasil komunikasi saya dengan JNE ke pihak Tokopedia Care, namun admin Tokopedia Care hanya mengulangi informasi yang sama (proses koordinasi dengan pihak asuransi sedang dilakukan). 29 Januari – 3 Februari 2025 Belum ada pembaruan dari pihak Tokopedia Care terkait hasil koordinasi dengan pihak asuransi. Saya juga menanyakan apakah ada estimasi waktu, namun admin tidak dapat memberikan estimasi. 4 Februari 2025 Pihak JNE kembali menghubungi saya dan mengulang pertanyaan yang sama dengan admin JNE sebelumnya. Saya menyampaikan ulang keluhan dan detail yang sama. Namun, lagi-lagi pihak JNE menyalahkan pihak IKEA karena barang tidak disertai bubble wrap atau kemasan tambahan dan kembali menyarankan saya untuk mengajukan pengembalian barang melalui marketplace (Tokopedia). Saya meminta JNE untuk melakukan koordinasi dengan Tokopedia dan IKEA kalau memang solusinya pengembalian. Namun, pihak JNE tidak memberikan jawaban yang jelas dan langsung menutup percakapan. Di saat yang sama, saya menyampaikan informasi dari JNE kembali ke Tokopedia Care, namun admin Tokopedia Care hanya mengulangi jawaban yang sama (proses koordinasi dengan pihak asuransi sedang dilakukan). 5-9 Februari 2025 Lagi-lagi belum ada pembaruan dari pihak Tokopedia Care terkait hasil koordinasi dengan pihak asuransi. Saya juga menanyakan apakah ada estimasi waktu, namun admin tidak dapat memberikan estimasi. 10 Februari 2025 Pihak Tokopedia Care memberikan informasi bahwa pengajuan klaim tidak dapat diproses oleh pihak asuransi dan mengarahkan saya untuk berdiskusi dengan penjual (IKEA) kembali. 11 Februari 2025 Sebelum saya mengirim surat ini, saya memastikan sekali lagi ke IKEA. Jawaban pihak IKEA masih sama dengan komunikasi kami terakhir: “… berdasarkan dokumentasi yang Kakak berikan sebelumnya, diindikasikan bahwa kerusakan disebabkan oleh penanganan pada saat pengiriman, oleh karena itu dengan menyesal kami informasikan bahwa penukaran/pengembalian produk tidak dapat diproses dikarenakan metode pengiriman yang dipilih adalah layanan pengiriman yang disediakan oleh pihak Tokopedia dan tidak bekerja sama secara langsung dengan IKEA.” Dari kronologi tersebut, dapat dilihat bahwa tidak ada satu pun dari ketiga pihak yang terlibat (IKEA, Tokopedia, JNE) yang mau memberikan solusi terhadap masalah yang sejatinya disebabkan oleh mereka sendiri. Saya, selaku konsumen yang sudah membayar lunas dan bahkan sudah membeli asuransi, malah dilempar-lempar antara ketiga pihak dan secara tidak langsung dipaksa untuk mencari solusi sendiri. Saya yakin pembelian saya ini bukan transaksi pertama produk IKEA yang dilakukan di Tokopedia dengan jasa pengiriman JNE. Namun, kenyataan yang saya dapatkan, seperti keluhan dari JNE tentang kemasan IKEA yang tidak mencukupi, mendorong saya untuk menyimpulkan yang sebaliknya: tidak ada SOP antara ketiga pihak, dan kebetulan saya menjadi konsumen pertama yang terimbas akibatnya. Surat ini menjadi bentuk permintaan saya kepada ketiga pihak untuk memberikan pertanggungjawaban atas kerugian yang saya alami, sekaligus menjadi ekspresi kekecewaan saya terhadap tiga merek yang sudah setia saya gunakan selama bertahun-tahun: IKEA, Tokopedia, dan JNE. Adri Muhammad Jakarta Selatan Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bob12 Februari 2025 - (12:18 WIB)Permalink Udah banyak yang kena, termasuk saya. Liat aja reviewnya Ikea di Tokopedia. Apalagi in JNE Trucking kargo kan? Intinya kalau barang agak besar, walaupun berasa bukan pecah belah kaya cermin, selalu pilih kurir toko Ikea. Atau lebih baik lagi, beli dari website ikea langsung aja, harga banyak barang besar lebih murah di website Ikea. 3 35 Login untuk Membalas
tobias_boon12 Februari 2025 - (12:45 WIB)Permalink Turut prihatin atas masalah yang dihadapi TS. 1. Tokopedia lepas tangan karena order sudah “konfirmasi pembelian” secara automatis sehingga keluhan tidak mau mereka proses. 2. IKEA sebagai penjual sudah menerima pembayaran/ penerusan dari Tokopedia karena order sudah terkonfirmasi. 3. JNE yang merupakan partner IKEA di Tokopedia (bisa dilihat ada pilihan Kargo) sudah lepas tangan dan tidak mau membantu dengan alasan tidak ada pengamanan yng baik saat pengiriman (ya kenapa mereka mau ambil barang dengan kondisi begitu). Sudah banyak sekali keluhan terkait JNE dan tidak ada satupun yang diresponse JNE.. sudah semakin parah … Semoga ada pencerahan untuk TS. 2 14 Login untuk Membalas
Febryan13 Februari 2025 - (03:46 WIB)Permalink JNE INI MEMANG PARAH !!! KIRIMAN YES (YAKIN ESOK SAMPAI) TAPI ACTUALNYA YES BOHONGNYA !! BUTUH BERHARI HARI !!!! 2 3 Login untuk Membalas
Q16 Februari 2025 - (14:10 WIB)Permalink JNE tuh ekspedisi terburuk daripada yang lain sudah beberapa tahun ini 0 Login untuk Membalas
Hendra13 Februari 2025 - (11:57 WIB)Permalink ya sudah, pesanan selesai otomatis krana 3 x 24 jam terlewati …. itu berarti “ikea terima dana dan dianggap pesanan benar dan baik , klo pun pembeli komplain keras ya dak bisa , krana order sudah selesai, penjual trima dana ! klo jne, pasti lepas tangan lah ! ya trima aja sudah, uang melayang dapat produk rusak, om 1 Login untuk Membalas
Atull13 Februari 2025 - (12:56 WIB)Permalink Melihat Gagalnya Komplain Tak liat Memang Karena Abangnya Telat Unboxing Paket Pada Waktunya Sehingga Pesanan Selesai otomatis,.. Terlihat juga sih aplikator seperti nya nggak ada niat juga melindungi pembeli.. Tapi serius perihal Begini Saya pernah alami di toko Orange Tapi Tetep Dapet Solusi dan penggantian, Pesen HT 10 Unit waktu di Kalimantan dikirim gak ada batrenya, karena lama gak turun ke kota pesanan terkonfirmasi otomatis, tapi pas unboxing Gak ada, chat Cs Orange di tanggapi, seller kekeh, karena bukti valid, tetep dapet Voucher pengganti sesuai dengan 10 Unit batre itu… Semoga Abang dapet solusi terbaik, supaya Abang gak dirugikan.. kalau liat nominal ya sama bang soalnya waktu itu 3.5 juga 🙏 Salam konsumen 1 1 Login untuk Membalas
Paulus1813 Februari 2025 - (20:21 WIB)Permalink Ngeri pakai JNE sudah lelet, update lacak susah. Tidak ada ganti rugi kasihan dong pembeli, meski salah pembeli tidak unboxing dulu. Semoga ada titik terang. Login untuk Membalas
Adri Muhammad RivaiPenulis artikel14 Februari 2025 - (11:09 WIB)Permalink Halo, terima kasih semua atas perhatiannya. Saya Adri, penulis surat konsumen ini. Sedikit update per tanggal 14 Februari 2025 (2 hari setelah surat terbit): – Saya mengirimkan link surat ini ke ketiga pihak (IKEA, Tokopedia, JNE) – IKEA langsung menunjukkan itikad baik dengan mengganti produk yg rusak dengan produk baru, tanpa biaya sepeser pun. Produk baru sudah tiba di rumah kami pada tanggal 13 Februari kemarin – JNE menghubungi kami melalui telepon, namun tidak ada solusi jelas yang ditawarkan – Tokopedia tidak bergeming dan masih memberikan jawaban yang sama seperti sebelumnya Akhir kata, terima kasih kepada Media Konsumen yang sudah memuat surat kami, yang akhirnya mendorong IKEA untuk bersedia mengganti kerugian kami. Kepada IKEA, terima kasih banyak sudah bersedia menunjukkan itikad baik dan memulihkan kepercayaan kami terhadap brand Anda. Untuk JNE & Tokopedia, tolong berbenah diri agar kasus seperti ini tidak terulang kembali. Salam, Adri 1 Login untuk Membalas
Dino17 Februari 2025 - (18:40 WIB)Permalink Nah ini nihh puyengnya klo anter paket yang gampang rusak tanpa kemasan yg aman, ujung2 nya kurirnya disalahin… Padahal bayaran antar cuma goceng bisa disuruh ganti sampe jutaan. Untungnya jasa kirim sudah menetapkan standart kemasan pengiriman yang aman yg wajib dipatuhi penjual, Jadi kurirnya ga dikorbankan.. Sekedar informasi, kadang penjual mengirimkan barang yg mudah rusak tanpa kemasan yg aman, tanpa bubble warp dan cuma berbekal tulisan, jangan ditumpuk dan jangan dibanting.. Dan ini jelas menyalahi Standart pengemasan… Krn mudah rusak dalam perjalanan. Jadi apabila kedapatan paket anda rusak tanpa dilapisi dengan buble warp, silakan hubungi penjualnya langsung… Krn itu memang tanggung jawab mereka. Tetapi apabila paket anda tetap rusak meskipun sudah dilapisi buble warp sesuai standar. Maka ada kemungkinan itu kesalahan jasa kirim atau kurirnya Login untuk Membalas
Bob19 Februari 2025 - (15:41 WIB)Permalink Ngeles terus. Kurir saling bela kurir. Padahal kalau Ikea yang kirim baik2 aja. Pas Ikea transport antara cabang dan gudang juga baik2 aja. Dikira bubble berlapis2 bias apa sih? Lempengan kayu lemari aja sampai hancur begitu. Ngak tau malu. Menurut saya sih memang sengaja kasar penanganannya. 2 Login untuk Membalas
Dino19 Februari 2025 - (17:22 WIB)Permalink Klo emang mau pake kurir toko, ya silakan.. Malah bagus…. Inget untuk kurir reguler itu yg dianter bukan cuma 1 tapi ribuan paket dalam 1 mobil.. Jadi ada syarat dan ketentuannya… Standar pakingnya hrs sesuai SOP. Klo ga sesuai, ya kalo rusak, ya tanggung sendiri Login untuk Membalas
Squall17 Februari 2025 - (22:41 WIB)Permalink Beli produk ikea langsung ditempat kebih baik kan jg ada opsi pengiriman oleh ikea. Kalo lewat ekspedisi mah barang dilempar lempar. Pake palet aja bisa rusak. Dan kalau transaksi ud selesai maka asuransi jg selesai. Tapi untung masih diganti ikea Login untuk Membalas
Harrison18 Februari 2025 - (01:41 WIB)Permalink Beli barang dan di back up dengan asuransi tapi tidak bisa di claim….aneh juga ini. Apa gunanya asuransi itu !? Asuransi hanya akal2an olshop utk mendapat pemasukan lebih. Seperti kesimpulan saya terdahulu bahwa BERBELANJA DI OLSHOP SEPERTI MEMBELI KUCING DALAM KARUNG dan para pihak saling lempar tanggung jawab bila ada kendala. Login untuk Membalas