Anteraja Asal Antar Saja?

Sudah sering ya rasanya ternyata mendengar semboyan dari konsumen tentang “Yang penting anter aja”. Yang sebenarnya merujuk pada kecerobohan dan tidak bertanggungjawabnya Anteraja. Ya, artikel saya ini tentang Anteraja yang sudah memicu kemurkaan saya. Berikut kronologi pengalaman saya:

Pada tanggal 8 November 2021, saya kecelakaan, tangan kiri saya tersiram minyak panas. Pada hari yang sama, dokter menyarankan untuk membeli salep pengobatan merk MEBO. yang ternyata adalah obat yang sudah langka di Indonesia. Tidak ada di Bandung di apotek mana pun, sudah dicari oleh 3 staf saya. Hingga ke rumah sakit terbesar di Bandung pun out of stock.

Baiklah, akhirnya saya membelinya di sebuah marketplace, dengan term PO 3 hari. Untuk sementara tangan saya diobati dengan Burnazin dan Bioplacenton.

Tanggal 12 November 2021, barang dikirim, dan tertulis maksimal tiba tanggal 14 November 2021. Memang ada jaminan dari marketplace itu, berupa uang pengiriman kembali. Namun apalah artinya, karena gratis ongkir dengan Anteraja.

Tanggal 15 November 2021, paket akhirnya menuju ke lokasi rumah saya, pada pukul 16:52. Namun toh saya pulang kantor jam 17:00, dengan lama perjalanan hingga ke rumah adalah 1 jam. Pukul 18:00 cuaca hujan, sehingga saya masih di tol. Namun obat yang diantar oleh Anteraja ini, tiba-tiba saja muncul di notifikasi sudah tiba.

Bagaimana bisa? Siapa yang menerima? Ketika saya melihat ke marketplace, dikatakan diterima oleh “Ba*****s Ja****io”, alias nama saya sendiri. Ketika saya lihat CCTV, ternyata anjing saya sedang mengoyak paket saya. Rupanya kurir Anteraja menganggap anjing saya, adalah saya. Kejadian ini tidak hanya terjadi pada saya, ternyata juga ke banyak teman-teman saya. Yang paling lucu, ditulis diterima oleh “TERAS”.

Cerita tidak berakhir di sini. Anjing saya tentu tidak hanya mengoyaknya, tapi juga mengunyah obat luar saya ini. Dia juga menelan 30 gram dari 40 gram salep ini. Tak berbekas. Walau segala upaya sudah saya lakukan lewat CCTV, saya panggil, saya alarm. Namun namanya juga binatang, apa mengerti ketika rasa penasarannya lebih tinggi?

Inilah yang saya khawatirkan. Anjing saya memakan obat luar. Malamnya saya konsul dengan dokter hewan di Halodoc, dan saya berikan obat norit. Syukurlah masalah tidak semakin berat. Obat untuk tangan saya? Sisa 10 gram saja yang bisa saya selamatkan. Udah kayak seonggok wasabi di sushi. Udah langka, makin langka aja.

Saya ada menghubungi pihak Anteraja, mention dengan kemurkaan saya kepada Anteraja. Namun demikianlah sebuah perusahaan yang sepertinya tidak memiliki investasi tinggi terhadap customer service. Hanya begitu saja balasannya.

Moral of the story, Jangan pakai Anteraja untuk keselamatan paket Anda. Kecuali memang gapapa kalau paketnya lenyap, hancur lebur, atau nyasar. Tanya saja pada sekitar Anda pengalaman menggunakan Anteraja, memang cuma di Anteraja.

Barnabas Januario
Bandung, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Anteraja atas Surat Bapak Barnabas Januario

Dengan Hormat, Sehubungan dengan surat Bapak Barnabas Januario yang berjudul: “Anteraja Asal Antar Saja?” di mediakonsumen.com pada tanggal 18 November...
Baca Selengkapnya

86 komentar untuk “Anteraja Asal Antar Saja?

  • 18 November 2021 - (08:52 WIB)
    Permalink

    wah parah ya pak, untung anteraja masih bagus di tempat saya. dan jawaban cs nya simple banget sih.

    • 19 November 2021 - (23:58 WIB)
      Permalink

      Sop anter aja kacau emang, paket nyampe gudang diatas jam 16 aja masih dianter ke penerima. Logistiknya amburadul, jam 9 malam pun masih ada yg nganter paket. Kan bisa besok.

      2
      5
  • 18 November 2021 - (09:03 WIB)
    Permalink

    Sama, paket saya juga sering asal lempar atau ditaruh di atas pagar (untung tidak hilang). Di rumah saya ada bel dan selalu ada orang, kurirnya tidak mengebel tapi langsung lempar. Untung saya sering cek cctv jadi tau kalau ada paket.
    Ekspedisi lain tidak ada satupun yang asal lempar selalu mengebel, bahakan kadang menelepon untuk memastikan ada orang di rumah.

    7
    2
    • 18 November 2021 - (21:48 WIB)
      Permalink

      Buat keranjang saja kak untuk paket nya jdi tidak dilempar kasih notif tambahan saat memesan barang agar kurir pun tau untuk peletakan paket tersebut dan agar tidak rusak..apa lagi rmh kakak ad cctv nya bisa terlihat juga kan terimakasih hanya saran saja

      17
      2
  • 18 November 2021 - (10:52 WIB)
    Permalink

    Dari cerita di atas, Anteraja berhasil mengantarkan paket tersebut dengan selamat ke rumah Anda.

    Yang jadi masalah adalah, ada anjing di rumah Anda yang merusak paket tersebut. Sehingga penyebab permasalahan ini bukanlah kurir Anteraja, melainkan Anda yang membiarkan anjing Anda tidak diikat sehingga merusak paket yang dikirim kurir tersebut.

    95
    51
    • 18 November 2021 - (19:00 WIB)
      Permalink

      Walah, respon jawaban yang sangat konyol sekali. Dengan mudahnya menyalahkan si anjing. Harusnya , moral value nya adalah pengiriman paket itu harus menghubungi si pemiliknya, ataupun kalau tidak di simpan dahulu di tempat mereka seperti mitra antar paket yang lain. Bukan asal2 seperti itu cara kerjanya, apalagi main lempar. Coba bayangin posisi bapak seperti kejadian seperti apa bagaimana responya, misalkan paket yang bapak pesan berharga dan mahal tapi perlakuan seperti itu gimana?

      23
      22
      • 18 November 2021 - (20:33 WIB)
        Permalink

        Kurir tidak hanya mengirim paket satu orang saja, tapi ada banyak paket yang harus dikirim setiap harinya. Jadi, tidak ada waktu bagi kurir untuk menunggu pemilik rumah.

        Paket akan mereka bawa kembali hanya jika mereka kesulitan menemukan alamat rumahnya. Kalau alamatnya sudah ketemu dan tidak ada orang, biasanya akan diletakkan di teras di dalam pagar yang tidak terlihat dari luar.

        Paket saya sering diletakkan kurir di teras rumah saya, dan aman-aman saja, tidak robek ataupun rusak. Sedangkan pemilik rumah ini punya anjing dan anjing itulah yang merusak paketnya. Seharusnya dia sadar untuk selalu mengikat anjingnya agar tidak merusak paket, bukan malah menyalahkan kurir yang mengirimnya.

        56
        25
        • 19 November 2021 - (08:29 WIB)
          Permalink

          Iya kurir tidak hanya mengurusi paket anda. Dia juga gak dikasih pulsa untuk menghubungi pembeli. Kurir mana bisa menyesuaikan jam pengiriman untuk ketemuan sama pembeli. Kalau barang dibawa balik nanti pembeli komplen juga terlambat mengirimkan paket. Serba salah emang

          25
          11
          • 22 November 2021 - (02:05 WIB)
            Permalink

            Lah pembelaan anda konyol sekali mau satu juta paket duajutapaket ..tetap harus melalui prosedur..jika orangnya gak ada di rumah telpon wa ..itu tanggung jawab kurir ..emang kalau gak ada konsumen darimana kurir dapat gaji?????

            6
            3
        • 22 November 2021 - (02:00 WIB)
          Permalink

          Sepertinya anda kurir anter aja..???..mau bawa 2 paker satu juta paket itu bukan urusan konsumen …konsumen sudah bayar taunya barang aman dan diterima orang bukan asal taro ..sekarang bukan jaman batu di setiap paket sudah jelas tertulis nomor penerima ..tinggal di wa aja bisa nomor di paket bukan hiasan tetapi untuk dihubungi jika penerima tidak ada di tempat..jangan salalahkan ANJINGGGG?

          5
          1
        • 10 Desember 2021 - (10:07 WIB)
          Permalink

          Jangan2 anda ini pihak dari anteraja atau sbenarnya si anjingnya bpk itu ya . Sama2 Nggak punya otak

      • 18 November 2021 - (21:44 WIB)
        Permalink

        Ya karna kurir punya target satu hari ada 3 rit satu rit terkadang bawa hingga150 paket x3 maka klo ada iven bisa ada rit emapat bayangin satu runah butuh berapa mnit kalau nunggu ybs nya atau kel orang rumh.mungkin karana almt sesuai jd mereka berani me naruh barang tsbt di sekitar rmh.positif aja.karna mereka sbagai pemesan barang blom tau rasanya di posisi menjadi kurir pahit manis nya seperti apa dikejar target.saya sering mengikuti iven kurir j#t dan saya tau rasa nya seperti apa…solusi saya buat lah keranjang paket di rmh anda apa bila sering ber belanja online dan sering bepergian ..kasih notif saat memesan paket untuk peletakan tempat nya aga kurir paham…tsrimakasih sekian dari saya

        26
        6
      • 19 November 2021 - (17:40 WIB)
        Permalink

        Iniini cerita dari versi bapak nya, kita belum tau versi dri kedua pihak, jadi jgn mudah menyimpulkan sesuatu, be smart people

        3
        2
    • 18 November 2021 - (23:50 WIB)
      Permalink

      Blm lama saya alami jg, pesen barang di marketplace, pake kurir anteraja, pas jam 12 siang, ada notifikasi masuk di hp, paket sdh sampai, penerima : Teras Rumah. ..(pdhal saya ada di rmh lho.. )
      Saya keluar rumah sampe cari2 paketnya gak ketemu, saya langsung complain chat ke CS nya … “Mba paket saya katanya sdh sampai, penerima : Teras Rumah… Tp Rumah siapa?? Nah looo… Si mba nya bingung..
      Solusinya disuruh sabar nunggu,..kami akan menghubungi kurir ybs….
      Eh sore menjelang malam, ada telp msk dr kurir, kt nya mau antar paket saya, akhirnya saya terima paket nya. Kan di alamat penerima ada no HP, kenapa gak dihubungi drtd siang, koq mudah aja bilang, penerima : Teras Rumah, padahal barang blm dikirim.
      Haha.. buat pengalaman aja deh pake kurir yg satu ini.

      17
      2
    • 19 November 2021 - (01:20 WIB)
      Permalink

      Kalau tidak ada orang , biasanya paket akan dibawa kembali oleh kurir, atau pihak kurir bisa menghubungi penerima. Tidak asal lempar.

      9
      2
    • 20 November 2021 - (20:21 WIB)
      Permalink

      Anjing disalahkan. Wah wah hati bosqu kalau anjingnya dengar atau baca bisa digigit loh..wkwkwk

    • 24 November 2021 - (08:07 WIB)
      Permalink

      Masalahnya bukan pada kurir. Penerima paket ga pernah menyalahkan kurir. Tapi pada SOP ANTERAJA itu sendiri. Berarti ga ada kewajiban kurir anteraja memastikan paket diterima dengan baik karena ga dituntut perusahaan seperti itu. Yang penting sampe. Mungkin begitu.
      .
      .
      Tinggal bandingin sama kurir lain aja.

      • 18 Desember 2021 - (09:57 WIB)
        Permalink

        Sependapat.
        Jadi bisa disimpulkan SOP Anteraja itu buruk sekali apabila SOP-nya berupa :
        “Pokok elu sebagai kurir sudah anter barang dan barang sudah elu taruh di rumah … TIDAK APA APA apabila itu (A) rumah kosong rumah orang laen ataupun (B) rumah kosong rumah pembeli”

        Dengan demikian ya bukan salah kurir-nya.

        TAPI…
        klu baca email Anteraja buat TS, itu pihak Anteraja minta maaf dan Anteraja bilang akan meng-edukasikan kurir-nya.

        Berdasarkan email, yang bisa disimpulkan itu adalah “salah si kurir”.

    • 18 Desember 2021 - (09:17 WIB)
      Permalink

      Tidak begitu pak.

      Anjing tidak ada hubungan-nya dengan masalah TS.
      TS membawa kisah anjing hanyalah untuk menambahkan kisah “efek samping”.

      Ada anjing kek, gak ada anjing kek – yang jadi masalah itu adalah : Pihak Anteraja menyatakan “Pesanan telah diterima. RECEIVED BY PENERIMA ASLI (Barnabas Januari)” – sementara padahal kenyataannya “barang dilempar ke teras rumah”.

      Apabila bapak membenarkan tindakan kurir tersebut, maka perihal “efek samping” bisa akan terjadi :
      A. Kurir meninggalkan barang kiriman ke teras rumah (karena tidak ada orang di rumah).
      Ada orang nakal melihat hal itu. Setelah kurir pergi, orang ini mengambil barang tsb.

      B. Kurir bekerja sama dengan orang lain. Setelah kurir tau bahwa barang yang dia taruh begitu saja di teras rumah (karena kebetulan tidak ada manusia yang menerima) – kurir memberi tahu temannya, Temannya datang ke rumah kosong tsb, lalu mengais-ngais barang kiriman si kurir. Setelah barang didapat pergilah sang teman tsb.

      Nah, apabila kejadian-nya seperti diatas, begimana pula bisa ada orang yang bilang :
      “PENYEBAB PERMASALAHAN BUKANLAH KURIR ANTARAJA melainkan pembeli-lah yang salah karena membiarkan rumah kosong sehingga paket dikais orang lain” ???? ???

      “Kurir dikejar target” tidak bisa dijadikan sebagai PEMBENARAN untuk menyatakan :
      1. Barang telah diterima – received by penerima asli.
      2. Bukan salah kami sebagai pihak Anteraja … si kurir kan dikejar target, jadi ya TIDAK MASALAH si kurir taruh barangnya di teras.

  • 18 November 2021 - (11:22 WIB)
    Permalink

    Semoga jadi pelajaran, anjingnya lain kali diikat atau ditaruh dalam rumah aja. Kurir juga ada target, ga mungkin juga nunggu diterima langsung oleh penerima. Selama ini gitu, ditaruh di dalam pagar kalau tidak ada orang dirumah. Semua kurir juga gitu, itu pengalaman saya selama ini.

    Semoga lekas sembuh.

    35
    12
  • 18 November 2021 - (11:46 WIB)
    Permalink

    Kocak nya artikel ini. Tapi kasihan sama anteraja yang sial dapat pelanggan seperti ini.

    andaikata, penulis pakai sicepat, jne, wahana, jnt, dll. Datang bersamaan dengan anteraja. Mereka juga melakukan hal yang sama, karena mereka punya RKI. Jadi kalau target pengiriman gak tercapai, RKI mereka merah.

    yang salah itu AN-JING LO tau. Kalau gak mau kayak gini, lu bayarnya COD. Kalau COD, jika rumah kosong, maka barang dibawa lagi sama kurir.

    orang kayak kok gak punya otak, suka nyalahin orang lain. Gak waras lu

    38
    33
    • 18 November 2021 - (19:04 WIB)
      Permalink

      wkwkkwkwkkwkkk
      yg salah si MEBO tauk ???, om
      itu salep luka bakar yg mahal dan sulit di cari …. jadi yg beli esmosi ?☝️….. dan yg sial “AnterAja?

      ( note : saya pernah gunakan MeBo, yg 20 gram harga nya 400 ribuan, om ? )

      5
      2
    • 19 November 2021 - (06:03 WIB)
      Permalink

      OTAK MANA OTAKK….? OTAK DI TARUH DI PANT4T SIH LO.. ATAU OTAK LO CUMA BUAT HIASAN DOANK? ATAU OTAK LO EMANG KURANG SETETES? Wkakkaakaa

      3
      14
    • 21 November 2021 - (12:41 WIB)
      Permalink

      Apa sih yang diharapkan dari biaya ongkir yang murah?
      Apakah kurir datang harus seperti menghadapi Raja?
      Menunggu penerima datang, telpon pake kuota dan pulsa yang tidak ditanggung perusahaan?
      Bikinlah kotak paket, kalo dulu kotak surat.

      Padahal masih ada paket lain yang diantarkan. Anjing kok disalahkan, salahkan pemilik anjingnya lah

      4
      1
  • 18 November 2021 - (12:27 WIB)
    Permalink

    Antaraja emang espedisi MALING (cabang watu tulis) ada paket retur tapi TDK kembali pada sy anehnya menu lacak sudah d trima. 1 paket lagi mulai bulan 7 sape skrng d tahan GK ada perubahan sama sekali. Telp cs malah d pimpong. Brikut bukti paket 10001649683533
    10001657394584

    10
    6
  • 18 November 2021 - (15:43 WIB)
    Permalink

    Ya mau bagaimana lagi terhadap kurirnya kalo saja ditempat anda / dirumah tidak ada seseorang dan tetangga tidak ada kurir pasti naro depan pintu aman atau tidaknya, diliat orang atau tidak tergantung rumahnya. dan sikurir punya target pengantaran jadi paket akan diatas namakan sang penerima meski tidak ada seseorang..!

    Tanda terima Anjing emang begitu guys, si Anjing harus cek apa yang majikan pesan.!
    Kurirnya pasti takut liat si Anjing :v

    Tapi itu tangan yang luka mending balur sama telur saja :v

    Tips supaya tidak barang diterima oleh anda bila status paket sedang dianter ke lokasi rumah anda harap jangan kemana mana / yuruh orang untuk menerima paket sekian…..

    14
    3
  • 18 November 2021 - (17:41 WIB)
    Permalink

    Saya adalah kurir yg di ekspedisi lain.. biasanya kalo alamat sesuai dan jelas bahwa itu adalah alamat penerima jika tak ada orang Memang di taro d teras.(biasanya saya konfir via wa).. saran saya supaya siapkan keranjang atau tas khusus paket dan d letakkan di tempat aman dr hewan dan hujan..
    Di masa pandemi ini sdh banyak konsumen yg menyiapkan keranjang paket.. Alhamdulillah,walau gak dtrm ybs tapi paket sampai dgn selamat… Kurir aman paket aman penerima aman….

    36
    1
    • 18 November 2021 - (18:50 WIB)
      Permalink

      Setubuh, saya juga begitu. Kasihan kurir kalau harus bolak balik. Saya sudah siapkan box khusus dgn gembok di teras. Saya beri instruksi masukkan paket ke box, foto, kirim lwt wa dan gembok. Selesai. Aman.

      10
      1
    • 19 November 2021 - (08:21 WIB)
      Permalink

      Judul nya “Anteraja asal antar saja?” Bukankah tugas kurir ekspedisi memang cuma antar saja? Memangnya JNT sama JNE ngapain selain “antar saja”?

      Saya setiap belanja online pake kurir anter aja kerena pake kupon gratis ongkir. Ketika paket diantar kerumah pasti dihubungi terlebih dahulu jika si kurir mau tanya alamat detail, atau kurir dah di depan rumah tapi tidk ada orang. Klo tdk ada penerima pasti disimpan di teras. Masa iya sih kurir harus nunggu anda pulang, hujan pula lagi. Paket sampai, tugas kurir selesai di rumah anda. Jadi tdk bisa disalahkan ke kurir. Yang salah si anjing karena ngerusak paket anda, anjing anda tanggung jawab anda.

      14
      • 18 Desember 2021 - (10:17 WIB)
        Permalink

        Bapak tulis :
        “Ketika paket diantar kerumah pasti DIHUBUNGI terlebih dahulu jika (A) si kurir mau tanya alamat detail, atau (B) kurir dah di depan rumah tapi tidk ada orang”.

        Apabila TS terima WA dari kurir “pak… ini rumahnya kosong, begimana?”
        Lalu TS balas “oh ya gpp, letakkan saja di halaman rumah”….
        Maka ya jelas jelas itu salah TS.

        Namun di post, TS tidak ada bilang bahwa dia terima WA dari kurir atau tidak.
        Di email Anteraja, terbaca bhw pihak Anteraja akan meng-edukasi kurir-nya tsb.

        Dengan demikian logikanya adalah :
        Edukasi Anteraja ke kurir-nya itu berupa “WA ke nomor yang tertera di barang kiriman apabila rumah pembeli kosong”.

        “Masa iya sih kurir harus nunggu anda pulang?”.
        Aneh… begimana itu ceritanya “si kurir TAU bahwa dia harus menunggu pembeli pulang” ? apabila WA ke si pembeli saja tidak ada ?

        Laen cerita apabila kurir kirim WA ke pembeli “pak… gak ada orang nih di rumah-nya”, WA respond pembeli ke kurir “tungguuu…. saya sebentar lagi sampai nih”. Anyway, si kurir tetep pergi setelah taruh barangnya di halaman rumah. Nah baru ini patut utk diajukan : “Masa iya sih kurir harus nunggu anda pulang?”.

  • 18 November 2021 - (18:06 WIB)
    Permalink

    Ini maunya ts : kurirnya suruh nunggu dia pulang selama 1 jam dan kondisi hujan…ah mukeee gilee

    19
    2
  • 18 November 2021 - (18:56 WIB)
    Permalink

    mau coment tapi gimana ya ?
    mau nyalahin tapi gimana ya?
    soooo…. gini loh :
    kalau si kurir sudah sampe , pemilik ga ada …. masa musti tunggu sampe pemilik datang ?
    sedangkan kurir di kejar tayang buat kirim all paket !
    di bawa lg, salah !
    di lempar dalam rumah , ada doggy ? yg kebetulan rusak paket !!
    kesimpulan nya :
    sebener nya yg salah si WEBo !!
    wkwkkwkwkkkk tuntut si WEBo …. tenggelamkan ?,,????????☝️

    #semoga cepat sembuh pak! dan doggy kesayangan ga apa apa makan si WEBo?…

    10
    1
  • 19 November 2021 - (01:51 WIB)
    Permalink

    Rata2 kurir seperti itu pak ya setidaknya bkn barang elektronik yang dilempar, bisa dimakan anjing mungkin karna paking tdk pake dus cuma plastik ya

  • 19 November 2021 - (01:58 WIB)
    Permalink

    Sepertinya ini murni kesalahan kurir. Dia malas menunggu yg punya paket ataupun memang asal nganterin aja ke alamat tujuan tanpa mengikuti SOP perusahaan. Pihak perusahaan harus bertindak tegas kepada kurir yg seperti ini jika tak mau citra perusahaan menjadi jelek. Btw luka nya parah bgt. semoga cepat sembuh.

    4
    26
    • 19 November 2021 - (03:10 WIB)
      Permalink

      SOP nya apa? Situ kerja di expedisi gak? Kalo lu cuma merasa SOP itu harus ketemu orang nya, ya itu cuma pemikiran elu aja. Belum tentu SOP perusahaan seperti itu.
      Misal lu penerima, lalu elu nya pergi, lalu kurir harus menunggu berjam jam? Gitu kan yang lu mau? emang lu siapa harus ditungguin? Kayak orang penting aja lu

      26
      8
    • 19 November 2021 - (08:34 WIB)
      Permalink

      Eehhh kurir disuruh tunggu pembeli pulang? Targetnya gimana?? Dibawa balik nanti komplen juga karna telat. Kalau di rumah gak ada orang dan barang gak mau di taruh di teras ya jangan order online sih gw bilang

      10
      3
    • 25 November 2021 - (04:47 WIB)
      Permalink

      Emang yang belanja online cuma seorang doank..? Dari sekian buanyakk yang belanja online yang pengiriman pesanannya via ekspedisi pastinya ada yang keburu butuh kirimannya segera sampai. Gimana dengan kebutuhan konsumen lainnya yang nunggu diantarkan kirimannya segera?!?!?! Apa iya disuruh maklum nunggu antrian lama dan diminta pengertiannya kalau kiriman telat jika seumpama saja ada salah-satu konsumennya ingin dilayani bagaikan raja egois yang ditunggu kepulangannya ke istana sedangkan sama² bayarnya?!?!?! Saya sebagai konsumen ‘pun ogah kalau pengiriman pesanan ditunda dan lama antriannya hanya gegara nurutin ego segelintir konsumen lain yang banyak maunya. Pikirin kepentingan konsumen yang lainnya pula donk.

  • 19 November 2021 - (07:18 WIB)
    Permalink

    Selama ini pake jnt.. udah dekat juga sama kurirnya..saya selalu bilang paketnya kalo gak ada orang dirumah…tarok aja depan rumah bg..tapi mereka selalu menelpon mengabari kalo pket nya ditarok di depan rumah, naroknyapun gak asal2… disembunyikan di tempat2 tertentu biargak ilang… harus nya kurir seperti ini… punya tanggung jawab…

    • 18 Desember 2021 - (10:28 WIB)
      Permalink

      Sependapat.
      Berdasarkan yang terbaca, TS tidak ada menceritakan bhw si kurir ada menghubungi/WA ke TS.

      Jadi pertanyaannya : SOP Anterja ke kurir itu bagaimana ? Apakah ada yang berupa (misal) : “hubungi/WA nomor yang tertera di paket apabila rumah kosong” ?

  • 19 November 2021 - (08:01 WIB)
    Permalink

    Pasti si ijo ya? Itu yg bikin saya males belanja di si ijo Bebas Ongkirnya gak bisa milih ekspedisi cuma bisa sama Anteraja. Mending si Oren pilihan ekspedisi yg Bebas Ongkir lumayan banyak.

    1
    7
    • 19 November 2021 - (10:59 WIB)
      Permalink

      tergantung sellernya jika anteraja di OFF dan sicepat di ON, otomatis free ongkir masuk ke sicepat.

  • 19 November 2021 - (08:38 WIB)
    Permalink

    Judul nya “Anteraja asal antar saja?” Bukankah tugas kurir ekspedisi memang cuma antar saja? Memangnya JNT sama JNE ngapain selain “antar saja”?

    Saya setiap belanja online pake kurir anter aja kerena pake kupon gratis ongkir. Ketika paket diantar kerumah pasti dihubungi terlebih dahulu. Klo tdk ada penerima pasti disimpan di teras. Masa iya sih kurir harus nunggu anda pulang, hujan pula lagi. Paket sampai, tugas kurir selesai di rumah anda. Jadi tdk bisa disalahkan ke kurir. Yang salah si anjing karena ngerusak paket anda, anjing anda tanggung jawab anda.

  • 19 November 2021 - (10:23 WIB)
    Permalink

    Sudut pandang saya sih, anteraja sdh selesai melaksanakan tugasnya mengantar ke rumah. 1. Ada anjimg di rumah itu kesalahan pemilik kenapa gk di ikat.
    2. Kalau gmw rusak, BIKIN KOTAK POS di depan rumah.

    Skrng sdh hal biasa kurir naruh paket d depan rumah.. Di luar negeri pun gitu

    11
    1
    • 19 November 2021 - (11:56 WIB)
      Permalink

      Bener banget. Stuju sm pendapatmu mas / pak.. Dilihat dr cerita dan kronologi diatas ini pure kesalahan pemilik anjing..

      Peletakan paket yg bukan pecah belah di teras rumah itu wajar banget, diluar negeri ini hal umum.. Hanya runah yg gk ada teras rumah yg akan dititipin ditetangga sebelahnya atau dibawa pulang lg sm kurir..

      Selebihnya menurut kronologi diatas, kurir tidak salah karena sudah mengantarkan paket dalam kondisi baik, tidak ada cacat dan selamat sampai tujuan dengan baik.

      Masalah utamanya adalah kejadian setelah mengantarkan paket yg selamat tsb. Adalah keberadaan anjing di teras rumah yg mengancurkan isi paket tsb yg harusnya baik baik saja ketika sampai.

      Mungkin saya mengerti kekesalan pemilik karena harga obat sangat mahal , tp alangkah baiknya kekesalan tsb ditelaah lebih lanjut, siapa yg salah, apa yg terjadi.

      Saya rasa mempermalukan orang yg tidak salah di publik malah membuat malu sendiri.
      Selebihnya saran saya memberikan kotak diluar rumah untuk paket dan surat akan jah lbh efesien jika anda sadar anda memiliki seekor anjing yg masih suka bermain main dengan barang baru.

      14
      1
  • 19 November 2021 - (10:48 WIB)
    Permalink

    Lagian belum ada ya, fitur marketplace yang bisa milih hari kapan dianter ke rumah? Saya pernah mesan paket hari Sabtu, kata marketplace nya bilang akan dikirim dua hari, eh tau2nya dikirim hari Minggunya dan saya tidak di rumah (Padahal saya udah baca suatu artikel kalo marketplace ini gak nganter hari Minggu). Kalo gini kan jadi repot.

    Coba ada fitur bisa milih hari, misal kalo barang udah nyampe logistik, marketplace bisa konfirmasi lagi hari apa yang pembeli bisa terima, kalo gak dikonfirmasi, kirim aja di hari bebas. Kalo pembeli gak di rumah, nah baru, pembeli bisa disalahkan. Kalo di artikel TS ini, masih antara salah TS sama kurir.

    1
    4
    • 19 November 2021 - (11:32 WIB)
      Permalink

      Masih jarang pembeli yang ingin pengirimannya dijadwalkan di tanggal atau hari tertentu. Mayoritas pembeli ingin mendapatkan paketnya secepat mungkin. Selain itu, mayoritas komplain terhadap jasa pengiriman adalah paket yang terlambat datang, jarang sekali yang komplain karena paketnya dikirim terlalu cepat.

      Mungkin kedepannya akan ada jasa pengiriman yang menawarkan fitur seperti ini, tapi saya yakin tidak banyak yang akan menggunakannya.

      4
      1
      • 19 November 2021 - (13:37 WIB)
        Permalink

        Kalau di marketplace LN ( Eropa dan Thailand ) ada pilihan, dikirim ke rumah atau ambil sendiri di kantor pos/ kantor kurir. Kalau dikirim kerumah ada pilihan, misalkan tidak ada orang dirumah pilihannya :
        1. Ambil paket di kantor pos terdekat
        2. Titipkan tetangga, dan itu disuruh isi nomer rumah yang dititipkan.
        Itu sih pengalaman saya dulu, sering dpt titipan paket tetangga karena saya kerja cuma weekend dulu.

        1
        1
    • 19 November 2021 - (15:48 WIB)
      Permalink

      kalau memang sering belanja, dan merasa sering tidak dirumah, ada baiknya juga mempertimbangkan PO BOX, bayar sih, tapi ya gmn lg, fitur pilih hari belum ada

      • 19 November 2021 - (18:42 WIB)
        Permalink

        Setuju banyak cs saya pada punya tempat paket ada tulisanya paket letakan di sini malah ada yang ngasih plastik ambil tips satu ambil

  • 19 November 2021 - (13:04 WIB)
    Permalink

    udah pake gratis ongkir, terus yg ngerusak barang jg bukan kurir, tp yg disalahin pihak kurir…
    andaikan kan situ yg nungguin orang selama 1 jam didepan rumah orang, emang mau??
    terlepas dr si anjing peliharaan, di bilang salah ya salah, di bilang gak salah ya gak salah, namanya juga HEWAN…
    intinya, pertama tolong di mengerti bagaimana system kerja para kurir DI LAPANGAN, setelah itu pahami juga bagaimana menyikapi sebagai seorang penerima barang…

    11
    2
    • 19 November 2021 - (18:40 WIB)
      Permalink

      Setuju bang kurir lapangan pait bener saya kurir gaji ga seberapa kalo ada mah ga mau jadi kurir kepetok kerja lain kaga ada.. Cod pada bilang belum ada duit di gudang paket harus terkirim csnya pada susah susah di hubngi pokonya makan ati terus anjing yang makan tapi kurir yang di salahin

      5
      2
  • 19 November 2021 - (13:46 WIB)
    Permalink

    Paket yg di antar kurir bukan cuma punya anda saja, klu alamatnya sudah pas dan anda tidak dirumah kurir biasa meletakkan di teras atau tempat yg aman, lain x pak anjingnya di kerangkeng…

  • 19 November 2021 - (14:31 WIB)
    Permalink

    Saya juga pernah kecewa dengan kurir ekspedisi ant*r aja.
    Kurir datang gak sampai 5 menit. Datang, lempar barang terus pergi. Gak ada manggil, pencet bel. Padahal posisi saya ada di ruang tamu. Saya keluar kurir udah kabur.
    Barang yg di lempar botol kaca. Ga bs kepakai sama sekali.
    Saya komplain via Twitter Instagram sampai CS. ditanya ada bukti, saya kirim VIDEO CCTV. besoknya kurirnya datang minta maaf doang, alasan dia dateline.
    Saya bilang ke satpam cluster, kalau ada kurir ant*raja bilangin jangan banting paket.
    Setelah itu, sebisa mungkin saya gak pakai ekspedisi ini.
    Ini kita kasus nya ketolong ada CCTV rumah. Coba yg ga ada CCTV rumah.

    2
    4
  • 19 November 2021 - (15:38 WIB)
    Permalink

    ANTERAJA bertanggung jawab terhadap Paket yang biaya pengirimannya telah dibayar lunas (kecuali bila ada kesepakatan tertentu antara ANTERAJA dengan Pengirim) yang dikirimkan melalui Layanan ANTERAJA. Paket telah dianggap diterima dalam keadaan baik apabila tidak ada keluhan pada saat Paket diserahterimakan kepada penerima atau yang mewakili (“Penerima”) dengan ditandatanganinya bukti tanda terima Paket oleh Penerima secara elektronik (“e-POD”).
    https://anteraja.id/terms-and-conditions

    Baca tuh semua yang ngebelain kurir, yang nyalain anjing.
    Oh iya, faktanya adalah perusahaan Anteraja sudah mengakui kesalahan dari pihak mereka dan meminta maaf, itu aja sih.

    4
    9
      • 19 November 2021 - (19:35 WIB)
        Permalink

        Antaraja emang parah saya sebagai seller sudah tidak mengunakan kurir antaraja lagi karena kurirnya lama dalam pengambilan pickup bisa sampai 2 hari baru diambil dan kadang dicancel dengan alasan paket belum siap padahal semua paket yang saya kirim sudah siap sebelum saya merequest pickup, benar2 pelayanan yang buruk dibanding kurir lain

        1
        1
    • 19 November 2021 - (21:10 WIB)
      Permalink

      Semoga keturunan nya kerja sebagai kurir dimana SOP Expedisi harus dikasi ke penerima atau wakil penerima. kalau dikasi di dalam keadaan rumah kosong, keturunannya dikenai denda dan dipecat.

      Biar keturunannya nungguin berjam jam sampai penerima datang.

      Biar keturunannya menyalahkan nenek moyang nya yang nulis kayak gini.

      AMIN….

      4
      1
  • 19 November 2021 - (18:11 WIB)
    Permalink

    Saya juga kurir rata2 semua expedisi seperti itu di taro di teras masalahnya di mana bawa balik kena teguur gudang

    kadang wa atau tlp castamer ga bisa di hubngi buah simalakama jadi kurir slalu salah…. Di kasih paket 170 kasih waktu 4 jam doank harus terkirim gedor2 rumah orang pada kaga keluar… Kalo di tlp satu2 mau brapa jam kirimnya orang kadang ga mau terima tlp yang ga di kenal.. Kurir salalu salah emang

    4
    1
    • 18 Desember 2021 - (10:57 WIB)
      Permalink

      Apabila kurir sudah coba menghubungi/kirim WA ke nomor tertera di paket namun tidak ada respond dari pemilik nomor, maka menurut saya, “kurir menaruh paket di halaman” TIDAK SALAH.

  • 19 November 2021 - (18:14 WIB)
    Permalink

    1. Mungkin maunya penulis itu kurir nunggu dia datang, kalau belum datang bawa lagi paketnya, setelah penulis datang baru kurir balik lagi antar paketnya..

    2. Barang yg di beli mahal tapi pakai kurir yang sebelumnya tahu reputasi kurirnya, artinya bunuh diri om. Udah tahu resiko tapi berani ambil, setelah case orang yg disalahkan padahal dari awal ada pilihan, kalau sy jadi orang kaya dan saya beli paket mahal ekpedisi saya pilih JNE YES bila perluJNE VIP kalau ada bukannya yg gratisan.

    3. Setiap pembelian ada tracking dan bisa dilihat di market place, sebelum datang mestinya siap sedia misalnya keranjang barang. Ini berlian mau datang tapi gak ada orang di rumah, masa gak punya pembantu. Okelah kalau gak ada pembantu setidaknya siap sedia.

    4. Soal anjing ini murni kelalaian bapak, gak semua orang berani sama anjing. Apa Penulis maunya kurir masuk ke teras dan naruh barang baik², kalau anjing gigit bagaimana?

    5. Banyak² memaafkan pak, orang gak selamanya benar dan bapak gak selamanya benar.

    6. Maunya penulis pelayanan anteraja sekelas sama JNE YES. Mungkin.

    • 19 November 2021 - (19:24 WIB)
      Permalink

      Jadi ceritanya yang saya tangkap kira-kira gini gaess:
      1. Perusahaan (anteraja) menzolimi pegawai (petugas kurir) dengan target jumlah paket dan deadline yang sangat berat dan nyaris tidak masuk akal
      2. Kurir tidak mungkin menolak karena beresiko kehilangan pekerjaan, kehilangan penghasilan, tidak bisa beli beras, tidak bisa bayar cicilan, tidak bisa dll
      3. Kurir menghalalkan segala cara demi memenuhi target, termasuk menzolimi customer
      4. Customer komplain, barisan pembela kurir mem-bully dan menimpakan sejuta kesalahan ke customer dan anjingnya yang padahal memang sengaja dilepaskan di halaman rumah untuk mengusir tikus
      5. Perusahaan anteraja mengakui kesalahan pihaknya dan meminta maaf, customer menerima maaf (tapi gak digamblangkan detailnya di tulisan tanggapan yang tampak seperti copy-paste-edit, mirip banget dengan tanggapan2 atas komplain lain di media konsumen ini)
      6. Bagaimana nasib si petugas kurir ya? Kita tunggu episode berikutnya, kalau ada…

      • 19 November 2021 - (21:14 WIB)
        Permalink

        Kurir nya tidur tenang. Gak kena omelan. Lah expedisi cuma copas, dan dianggap angin lalu.

        gw kasi expedisi gratis, lu milih gw. Ya lu komplain, Gw masa bodo. lu juga bakal milih gw lagi, karena lu itu miskin yang nyari gratisan.

        gw = expedisi
        lu = penulis

 Apa Komentar Anda mengenai Anteraja?

Ada 86 komentar sampai saat ini..

Anteraja Asal Antar Saja?

oleh Barnabas dibaca dalam: 2 menit
86