BCA dan Danamon Telah Melanggar Asas Prudential Banking dan Hak Perlindungan Konsumen Terhadap Nasabah yang Sah

Saya mengalami tindakan penipuan via transfer antarbank pada tanggal 30 Mei 2022. Adapun kasus ini melibatkan beberapa rekening bank di BCA dan Danamon dengan beberapa transaksi berbeda. Namun yang saya mau bahas di sini adalah satu transfer antarbank yang saya lakukan, yakni dari rekening asal saya Danamon ke rekening penipu di BCA.

Semua nama dan detail rekening akan saya rahasiakan mengingat kasus ini masih diinvestigasi oleh pihak kepolisian untuk menjaga kerahasiaan data.

Saya telah melaporkan kejadian tsb di tanggal 30 Mei 2022 sesuai dengan alur prosedur yang berlaku via panggilan telpon ke HALO BCA 1500888 dan HELLO Danamon 1500090 (pada rentang waktu 17:50-20.00), dan juga langsung pada hari yang sama menyerahkan persyaratan seperti copy Kartu Identitas, Surat Kronologis Kejadian dan Penahanan Dana ditanda-tangani dan bermaterai IDR 10,000. Tembusan yang sama saya kirimkan ke kedua bank tsb, melalui e-mail.

Adapun nomor laporan di BCA adalah: 2066370323. Sedangkan nomor laporan di Danamon pada awalnya saya diberikan nomor: 16280359, namun kira-kira satu jam berselang saya dihubungi oleh CS Danamon yang sama bahwa nomor laporan direvisi menjadi: 16282070.

Kemudian pada tanggal 31 Mei 2022 saya pun telah melaporkan kejadian tsb ke Kepolisian Republik Indonesia dan mendapatkan Surat Tanda Penerimaan Laporan/Pengaduan, dan telah saya kirimkan juga ke kedua bank tsb. Saya juga telah mendatangi langsung kedua bank tsb, untuk mendapatkan informasi jelas tentang kasus ini.

Pada awal saya melaporkan pada tanggal 30 Mei 2022, saya diberitahu oleh pihak Danamon bahwa saya harus menghubungi BCA untuk blokir dana, dikarenakan Danamon menginformasikan tidak dapat menghentikan proses SKN yang telah selesai transaksi.

Namun setelah saya menelpon Halo BCA disampaikan CS karena dana belum masuk maka rekening penerima tidak dapat diblokir (padahal dana saya yang juga masuk ke rekening BCA lainnya, sudah bisa dilihat langsung dihabiskan oleh penerima, karena transaksi bca ke bca, real time). Jadi ini ada indikasi kegiatan kriminalitas, dan saya bukan sembarang menuduh.

CS BCA bersikeras hanya bisa melakukan mediasi dengan nasabah penerima, yang walaupun telah dicoba dihubungi berulang-kali tetap tidak bisa tersambung per telepon (logikanya penipu mana mau juga mengangkat telpon), dan akhirnya panggilan selesai begitu saja (saya di-hold di saluran telpon lain, sembari menunggu panggilan mediasi ini dan saya ada rekaman suara lengkapnya).

Maka dari itu keesokan harinya tanggal 31 Mei 2022 karena kurang sreg dengan layanan Halo BCA yang sangat “text-book” dan tidak ada logikanya, saya langsung mendatangi cabang bank BCA untuk mendapatkan kejelasan informasi. Pada saat itu saya diinformasikan oleh pihak bank cabang BCA, bahwa dana saya masih ada dan rekening penerima tsb sudah terblokir. Saya pun sedikit bernafas lega, paling tidak masih ada dana saya yang bisa terselamatkan.

Kemudian saya menunggu realisasi semua hasil investigasi dari pihak BCA dan Danamon, sembari menunggu kabar kapan dana saya yang belum bisa diakses penipu ini dikembalikan ke saya.

Namun setelah berulang-kali korespondensi per email, tiba-tiba di tanggal 16 Juni 2022 saya mendapatkan email dari Halo BCA yang intinya berbunyi demikian

“Menindaklanjuti perihal tsb kami informasikan bahwa saat ini laporan ibu telah selesai diproses dan informasi dari pihak terkait kami seperti yang sudah disampaikan sejak ibu menghubungi Halo BCA pertama kali terkait transaksi bisnis dengan transfer LLG tidak bisa diproses di BCA. Kami sarankan ibu Lydia menghubungi Bank Penerbit/pengirim dana dan laporan ibu ditutup di BCA”.

Akhirnya karena jawaban seperti ini saya langsung juga menghubungi pihak Danamon baik itu via korespondensi email, kunjungan langsung ke cabang dan sambungan telepon dengan Hello Danamon. Perlu dicatat sejak 30 Mei 2022 – sampai dengan sekarang, saya tetap secara aktif mengirimkan email dan mendatangi bank Danamon untuk follow-up kasus ini, jadi tidak hanya satu arah dengan BCA.

Jadi ini sekarang BCA lempar tanggung-jawab ke Danamon. Danamon pun sampai tanggal 20 Juni 2022 saya berbicara dengan CS Hello Danamon yang ditugaskan mengabari perkembangan kasus ini, asyik berkelit mengatakan bahwa Danamon telah aktif meminta kerjasama BCA untuk pengembalian dana namun hanya disuruh menunggu, bahkan mendapatkan informasi dari pihak BCA, bahwa nasabah penerima tsb telah bisa dihubungi kemudian berjanji akan datang menyelesaikan permasalahan ke BCA, namun sudah zonk begitu saja.

Seharusnya kalau sampai penipu ini sudah bisa dihubungi, harus sudah dikoordinasikan dengan pihak kepolisian untuk segera diringkus. Jadi dana saya dimana BCA dan Danamon??

Itu uang halal saya, hak-milik saya. Mengapa tidak segera diurus pengembalian dananya? Karena secara logika rentang waktu, saya telah melaporkan tindakan kriminalitas ini sebelum dana resmi masuk ke rekening penipu via SKN. Tanggal 30 Mei 2022 sudah dilaporkan resmi dengan semua surat pendukung, dan tanggal 31 Mei 2022 jam 07:00 dana baru selesai di sistem SKN.

BCA melindungi nasabah bodong, yang dihubungi saja tidak bisa! Namun saya nasabah nyata puluhan tahun yang data-data bisa dipertanggung-jawabkan, sejarah mutasinya jelas dianggap angin lalu.

Danamon juga tidak bisa memberikan informasi yang valid untuk kasus seperti ini, seharusnya saya disarankan untuk mengosongkan saja isi tabungan untuk menghindari proses SKN, lewat cut off time seperti ini (seperti info cabang Danamon yang saya datangi).

Jadi jelas ada hak perlindungan konsumen saya yang dilanggar.

Prudential banking merupakan suatu azas atau prinsip yang menyatakan bahwa bank dalam menjalankan fungsi dan kegiatan usahanya wajib bersikap hati-hati (prudent) dalam rangka melindungi dana masyarakat yang dipercayakan padanya.

BCA dan Danamon tidak menggunakan norma berpikir dalam menemukan kebenaran dan melindungi dana nasabahnya. BCA dan Danamon berusaha berkelit dari tanggung-jawabnya dan melimpahkan permasalahan HANYA kepada kepolisian dan pengadilan Indonesia.

Mengapa hak perlindungan saya sebagai nasabah tidak dihiraukan. Namun BCA dan Danamon sangat melindungi data dan dana nasabah bodong ?!

Bank tidak bisa semena-mena seperti ini. Pihak bank harus konsisten melaksanakan peraturan perundang-undangan di bidang perbankan berdasarkan profesionalisme dan itikad baik.

Lembaga perbankan merupakan suatu lembaga yang sangat tergantung kepada kepercayaan masyarakat. Lembaga perbankan harus menjaga kepercayaan masyarakat dengan memberikan perlindungan hukum terhadap kepentingan masyarakat, terutama kepentingan nasabah.

Hanya nasabah yang sah yang bisa dilindungi oleh hukum. Nasabah yang terlibat kegiatan kriminalitas tidak boleh dilindungi!

Pantas saja kegiatan penipuan melibatkan bank merajalela di Indonesia, karena bank membangun tembok bagi nasabah sah, dan ada pembiaran yang sistematis oleh perbankan Indonesia.

Saya telah melakukan semua kewajiban saya dalam pelaporan ini. Sekarang tolong penuhi hak saya. Penulisan surat pembaca ini hanya awal dari perjuangan saya untuk mendapatkan hak saya.

Lydia Theodora
Jakarta Utara

Catatan redaksi: Penulis melampirkan beberapa bukti untuk redaksi terkait surat pembaca ini


Update (5 Juli 2022): Surat pembaca di atas juga mendapat tanggapan dari pihak BCA sebagai berikut:

 

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Danamon atas Surat Ibu Lydia Theodora

Yth. Redaksi mediakonsumen.com di Tempat Perihal : Tanggapan Danamon Sehubungan dengan pengaduan dari Ibu Lydia Theodora melalui redaksi mediakonsumen.com, pada...
Baca Selengkapnya

 Apa Komentar Anda?

Belum ada komentar.. Jadilah yang pertama!

BCA dan Danamon Telah Melanggar Asas Prudential Banking dan Hak Perlin…

oleh Lydia dibaca dalam: 4 menit
127