Barang Kiriman Seberat 31 Kilogram yang Diserahkan ke JNE Hilang: Kelalaian Kerja atau Sindikat?

Pada tanggal 11 September, saya mengirimkan paket berisi baju jualan saya ke pelanggan di Surabaya dari Jakarta menggunakan layanan pengiriman JNE JTR dengan nomor resi 015080034821324. Paket tersebut beratnya 31 kilogram, dengan total nilai barang Rp10.671.000, dan saya membayar ongkos kirim sebesar Rp201.500.

Pada tanggal 12 September, tertera di resi bahwa paket sedang menuju kota tujuan, keluar dari Jakarta. Namun, setelah itu tidak ada perkembangan atau pembaruan sama sekali hingga tanggal 22 September.

Pada tanggal 17 September, saya menghubungi pihak agen untuk memeriksa kenapa paket tidak kunjung sampai. Pihak agen menyatakan bahwa layanan JTR membutuhkan waktu 14 hari kerja.

Kemudian, pada 19 September, saya kembali menghubungi agen untuk melacak posisi paket karena hingga saat itu tidak ada pembaruan sama sekali pada resi dan tracking. Setelah itu, agen memberitahukan bahwa ia telah menghubungi pusat untuk menindaklanjuti masalah ini.

Tiga hari kemudian, agen menyatakan bahwa pihak JNE pusat menginformasikan bahwa paket saya dinyatakan hilang dan meminta saya menyerahkan invoice dan KTP untuk memproses klaim kehilangan. Setelah saya melampirkan bukti pembayaran, invoice, surat pernyataan, dan foto paket yang dikirim, beberapa hari kemudian pihak CS menelepon untuk mengkonfirmasi terkait kiriman saya.

Tidak lama kemudian, pihak JNE menghubungi saya dan menyatakan hanya bisa mengganti sebesar 10 kali ongkos kirim karena paket yang dikirimkan tidak memiliki asuransi. Saya menolak usulan itu dan tetap meminta penggantian 100% atau paket saya dikembalikan.

Pihak JNE kemudian menawarkan untuk mengganti sebesar 50% dari total nilai invoice, tetapi saya tetap menolak dan meminta penggantian penuh atau pengembalian paket saya. Mereka berinisiatif untuk membuka investigasi ulang dan meminta waktu dua hari kerja untuk mencari paket.

Selama itu, saya terus-menerus menghubungi CS untuk menanyakan perkembangan paket saya. Pada hari ketiga setelah investigasi ulang dimulai, CS mengatakan paket telah ditemukan dan sedang berada di kota transit menuju kota tujuan, dan menyuruh saya menunggu pembaruan pada resi. Namun, informasi ini ternyata palsu, karena CS lain kemudian menyatakan bahwa barang saya tetap dinyatakan hilang.

Di sini pihak CS JNE telah memberikan informasi palsu kepada pelanggan. Saya juga merasa aneh. Bagaimana paket yang dinyatakan hilang hanya dengan 3 hari dibilang ketemu tetapi tidak ada telepon atau konfirmasi ke saya kalau paket telah diterima.

Sehingga saya telepon lagi dan menanyakan lagi kondisi barang saya. Ternyata pihak CS yang lainnya menyatakan barang saya tetap statusnya hilang.

Selama dua minggu berikutnya, pihak klaim terus menghubungi saya dan hanya menawarkan penggantian sebesar 50%, hingga kini sudah lebih dari 1,5 bulan sejak barang dinyatakan hilang. Saya juga telah dua kali berkunjung ke kantor pusat JNE di Tomang, Jakarta Barat, namun hingga saat ini mereka hanya bersedia menggantikan 50% dari nilai barang.

Saya menulis surat terbuka ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang buruknya pelayanan JNE, kebijakan perusahaan yang merugikan, memberikan informasi palsu kepada pelanggan, dan tidak bertanggung jawab atas kelalaian mereka sendiri (atau bahkan, mungkin ada sindikat pencurian dalam operasi JNE).

Yunita
Jakarta Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

43 komentar untuk “Barang Kiriman Seberat 31 Kilogram yang Diserahkan ke JNE Hilang: Kelalaian Kerja atau Sindikat?

  • 23 Oktober 2024 - (17:47 WIB)
    Permalink

    Sepertinya sindikat. Karena saya juga pernah mengalami hal yg kurang lebih sama. Tutup JNE selamanya, hidup akan tenang.

    6
    2
    • 1 November 2024 - (10:28 WIB)
      Permalink

      Klarifikasi penulis:

      Pada tanggal 31 Oktober 2024 JNE melakukan kompensasi kehilangan sebesar 100 persen melalui transfer bank ke rekening bank penulis.

    • 23 Oktober 2024 - (20:46 WIB)
      Permalink

      di paragraf pertama sudah jelas tertera isi kirimannya om, dibaca baik2.
      “Pada tanggal 11 September, saya mengirimkan paket berisi……..”

      7
      1
  • 23 Oktober 2024 - (19:09 WIB)
    Permalink

    kasus kayak gini aman gan kalau masuk media konsumen. sekali media konsumen muat article, pasti jne akan menghubungi dan akhirnya kompensasi 100%. saya sudah 3 x pengalaman barang shopee hanya mau di kembalikan sebagian tapi langsung berhasil setelah bikin article di media konsumen

    4
    4
  • 23 Oktober 2024 - (21:09 WIB)
    Permalink

    Hak anda meminta penggantian 100%, jika JNE tidak bersedia mengganti 100%, lanjutkan lapor ke polisi.

    38
  • 23 Oktober 2024 - (21:21 WIB)
    Permalink

    Sudah gak asing lagi kirim paket di expedisi ini, gak tau kenapa, atau memang ini sindikat atau bgmn, yang jelas sering sekali kasusnya muncul di MK tapi sepertinya gak kapok²

    18
    1
    • 24 Oktober 2024 - (07:45 WIB)
      Permalink

      31 kg jakarta-surabaya 14 hari, itu baju nya djual dulu apa gimana? Mending lainkali pake ekspedisi besar aja kl lebih dr 10kg. Kaya sentral, TAM, dan sejenisnya. Keterlaluan kl jkt sby 14 hari. Sangat ga profesional.

  • 23 Oktober 2024 - (23:10 WIB)
    Permalink

    Kalau seperti ini enak sekali JNE ya, semua barang secara random hilangkan saja or diambil, terus ganti aja 50 persen or 10x.
    Hati2 neh pakai JNE

    9
    2
  • 24 Oktober 2024 - (02:47 WIB)
    Permalink

    Itu tgl 20 sudah proses kirim, tp tidak pernah sampai. Bisa dikemplang kurirnya, bisa juga dicuri saat proses pengiriman.

    4
    41
    • 24 Oktober 2024 - (08:54 WIB)
      Permalink

      Rekor dislike, ayo tambahi lagi. Cek saja resinya, tgl 20 barang with delivery courier, proses pengantaran. Kl belum sampai ya bisa hilang dimakan kurir, bisa hilang dalam proses pengantaran, hisa juga memang belum diantar karena barang berat harus pakai mobil. Mudah investigasinya.

      3
      51
      • 25 Oktober 2024 - (11:38 WIB)
        Permalink

        Bnr bang sepemikiran, jika with delivery hrsnya itu proses pengantaran.. kemungkinan besar jne ini menutupi kesalahan yg g bisa d sebut

      • 1 November 2024 - (10:30 WIB)
        Permalink

        Klarifikasi penulis:

        Pada tanggal 31 Oktober 2024 JNE melakukan kompensasi kehilangan sebesar 100 persen melalui transfer bank ke rekening bank penulis.

  • 24 Oktober 2024 - (08:35 WIB)
    Permalink

    31 KG
    luar biasa

    kalo gedenya kayak kotak hape mungkin masih mudah ytk dicuri oleh oknum
    sat set masuk tas

    lah ini 31KG brooo
    mau sat set gimana coba
    segede itu juga
    sat set hilang paket nya?
    kagak mungkin kalo pelakunya cuma 1 doank

    di agen, ada banyak orang
    di HUB , jg banyak orang
    di truck, pasti ada supir dan kernet nya

    trus 31KG segede itu , bisa sat set 1 orang doank?

  • 24 Oktober 2024 - (11:13 WIB)
    Permalink

    Wkkwkw sindikat ini agen dengan kurir pick up. 🤣 Dan pihak sortir gudang.🤣 Ahk banyaklah kemungkinan.

  • 24 Oktober 2024 - (11:14 WIB)
    Permalink

    JNE sebagai jasa ekspedisi sudah menghilangkan barang pelanggan kok malah nego nego an soal ganti rugi?

    Kalo jasa ekspedisi sudah menghilangkan barang pelanggan ya TANGGUNG JAWAB DAN GANTI 100 PERSEN

    KOK MALAH NEGO HARGA? KALO NEGO HARGA MAH RESELLER KALI. APA JANGAN2 EMANG NIATNYA EMANG CURI BARANG PELANGGAN TERUS DI RE SELL MAKANYA NEGO HARGA?? UDAH NYURI BARANG PELANGGAN TERUS MAU DIJUAL LAGI?

  • 24 Oktober 2024 - (12:42 WIB)
    Permalink

    Biasanya paketnya sbnrnya msh ada kak, bukan hilang hanya mereka gak tau nyelip di mana. Paket JTR kan bnyk yg gede2, kadang ada yg nyelip di bagian dlm gudang, tertutup sm paket lain, dan personel di gudang malas utk bongkar. Sering lho ada paket yg udh dinyatakan hilang tau2 dikirim lg, nyampe dan diterima penerima.

    2
    0
    • 24 Oktober 2024 - (15:08 WIB)
      Permalink

      yah ini stuju, kebanyakan nyelip, gudangnya berantakan banget, sdm-nya kurang, saya juga alamin hal ini dan sopir jne sendiri yang bilang

    • 24 Oktober 2024 - (22:19 WIB)
      Permalink

      kalo tidak sanggup menerima paket2 besar kenapa masih dibuka jasa kirim JTR nya? harusnya kalo emang keteteran sama paket besar di nonaktifkan saja.
      Ini jelas seperti permainan org dalam. paket2 besar yang nilainya lebih kecil dr 10x ongkir di curi serta.
      khasus seperti ini bukan 1-2x terjadi.
      ternyata sudah sangat sering terjadi (bisa dilihat dari comment teman2 dan khasus2 yg di up di Mk)
      sepertinya pemerintah harus turun tangan langsung supaya UMKM di Indonesia tidak habis ketipu.

      untuk para korban sebaiknya membuat perkumpulan asosiasi konsumen yang telah dirugikan untuk sama2 lapor ke Pihak berwajib.

      Ayo yang mau lapor, biar tidak ada lagi yang terjerat hal serupa

      • 24 Oktober 2024 - (22:52 WIB)
        Permalink

        Kalau UMKM biasanya gak pake JTR kak, karna bnyk ekspedisi khusus cargo yg jauh lbh murah, sistem koli dgn maksimal volume dan berat tertentu. Sbnrnya JNE sanggup2 aja kok kelola JTR, cm memang ada oknum karyawan di hub tertentu yg kerjanya emang kurang bertanggungjawab. Sy sering pake JTR Puji Tuhan blm pernah bermasalah, palingan dulu pernah dichat admin gudang JNE yg blg paket sy hilang, minta foto bentuk paketnya (kyknya dia mau nyari dulu) eh tau2 dianterin sm kurir, kalo gak salah kata kurirnya admin gudangnya gak input paket sy jd langsung dinaikin aja ke mobil, cm kurirnya kebetulan udh langganan dan kerjanya bagus bngt jd dia anterin aja padahal kalo mau dia bs aja nilep paket itu, yg disalahin kan jadinya org gudang.

    • 25 Oktober 2024 - (17:13 WIB)
      Permalink

      Jangankan 31kg kak, saya 100kg, 4karung beras 25 kg di ikat jadi 1. Bisa bayangin seberapa gedenya, itu aja bisa hilang. 2x saya hilang paket ukuran besar, 50kg dan 100kg penjualan via toko****a. Akhirnya di ganti 100% walaupun harus berkali kali tlpn jne.

  • 24 Oktober 2024 - (15:11 WIB)
    Permalink

    Pake asuransi sih penting jaman skrg apalagi nominal nya besar.

    Kurir juga banyak yang nakal ga di tempat kirim tapi juga tempat menerima itu banyak sindikat harus hati hati

  • 24 Oktober 2024 - (17:37 WIB)
    Permalink

    Apapun alasannya pihak expedisi ( jne ) tidak profesional dlm pelayana. Harusnya di setiap gerai bertuliskan besar² barang hilang hanya diganti 10x ongkir atau 50% tanpa asuransi atau dgn asurasi dijelaskan juga. Biar konsumen bisa memilih. Pemerintah juga wajib ikut andil nyata agar perusahaan tidak semena² terhadap konsumen.

  • 24 Oktober 2024 - (18:29 WIB)
    Permalink

    Ini pengalaman saya dan org2 lain yg memakai jne JTR, kalo status pengiriman ga bergerak, JANGAN SEKALIPUN cek status pengiriman dgn menghubungi CS, karena paket seolah2 akan dibikin HILANG (emang busuk JNE ini). Jadi kalo masih dlm waktu yg ditolerir (dibawah estimasi jne) biarkan saja status pengiriman sampai berubah sendiri.

  • 25 Oktober 2024 - (09:56 WIB)
    Permalink

    kalau 31kg hilang ya aneh ga mgkn angkut pake motor trus jatuh…. ini uda pasti sindikat pencurian orang dalam JNE

  • 25 Oktober 2024 - (10:30 WIB)
    Permalink

    Maaf ya barang segitu mahal kok bisa tidak mau ambil asuransi ya? Situ mau berhemat ataukah ……?

    0
    2
    • 30 Oktober 2024 - (03:02 WIB)
      Permalink

      Semua expedisi banyak sindikat pencurinya,pasalnya Semua expedisi tidak ada penanggung jawab sepenuhnya,dari pusat,jad tanggung jawabnya masing masing agen,pusat pun tidak sepenuhnya bertanggung jawab. Apa bila ada kendala seperti ini,seharusnya semua kiriman secara otomatis ada asuransinya,karna kita sudah melakukan pembayaran,kalo seperti ini,seandainya paket yang ada di gudang kebakaran bagaimana penangananya,apa iya yang di ganti penuh senilai barang cuma yang di asuransikan,terus para kirir expedisi kebanyakan kurir freeline,bulan kurir tetap,yang mana gajih dan kesejahteraan kurir minim,dan ini berdampak pada barang titipan,kalo ada paket dengan nilai jutaan bisa di embat dan dinyatakan hilang,umpama di suruh ganti paling cuma 10 x lipat ongkir,oknum kurir atau jasa kirim masih untung banyak,hilangnya barang di dalam expedisi tidak lain yakin orang dalam pelaunya

  • 25 Oktober 2024 - (11:25 WIB)
    Permalink

    Wow..31 kg lenyap begitu sj, luar biasa nih JNE..!! Apakah JNE merupakan sekolah pesulap yg berkedok expedisi..?

    • 26 Oktober 2024 - (10:28 WIB)
      Permalink

      di asuransikan kak, kdang konsumen gak mau pke asuransi, klo hilang tnpa asuransi memang 10x nilai ongkir.
      50% dri nilai sbenernya ud lumayan kbijakannya.
      Mngingat si abang gak pke asuransi ya.

      Pernah pngalaman hilang tp pke asuransi… Eh malah untung 😃

      Jd jngan malu2 pke asuransi, nilainya klo gak salah 0.2% dri harga barang. Ini 0.2% pke jnt cargo si… Mngkin beda klo jne cargo.

  • 25 Oktober 2024 - (12:22 WIB)
    Permalink

    Untuk TS next kalo mau kirim barang hub saya jemput dan antar sampai depan pintu rumah/toko/gudang
    Wa 081342157343

    • 1 November 2024 - (10:26 WIB)
      Permalink

      Klarifikasi penulis:

      Pada tanggal 31 Oktober 2024 JNE melakukan kompensasi kehilangan sebesar 100 persen melalui transfer bank ke rekening bank penulis.

  • 25 Oktober 2024 - (17:09 WIB)
    Permalink

    Aduhh sialll..
    barusan aja kirim pake JTR juga..ehh muncul artikel ini..
    kiriman jakarta-lampung..
    Malah jadi kefikiran,yg 31kg bisa ilang apalagi saya punya cuma 15kg..
    Mudah2an ga apes..

  • 26 Oktober 2024 - (13:04 WIB)
    Permalink

    Sebisa mungkin kecil atau besar paket jgn pakai jasa JNE,bagus batal beli kl pengiriman dgn JNE

  • 26 Oktober 2024 - (20:31 WIB)
    Permalink

    Memang ada kok di aturannya, maksimal penggantian 10x ongkir kalau hilang. Kalian gak baca?

    Makanya budayakan membaca. Lagipula asuransi senilai 10 juta kan cuma 25 rb, gak ada apa2nya dibanding ongkir yang 200 rb sekian, apalagi dibanding nilainya yang 10 juta.

    Masih bagus diganti 50%. Mereka gak perlu ganti segitu loh sebetulnya, cuma 2 juta saja.

    Makanya saya nggak mau pake kurir yg tdk menawarkan asuransi atau platform yang tidak bisa asuransi macam tiktok. Asuransi itu penting.

  • 29 Oktober 2024 - (05:03 WIB)
    Permalink

    Buat pelajaran aja jika memang barangnya nilainya besar bisa Jutaan lebih baik di asuransikan itu lebih aman saya sering kirim2 handphone selalu di asuransi pernah terjadi 1x hilang handphone senilai 8jt saat pengiriman karena barang saya di asuransikan saya ajukan claim dan di ganti harga barang senilai 8jt oleh pihak jne nya 100%

 Apa Komentar Anda?

Ada 43 komentar sampai saat ini..

Barang Kiriman Seberat 31 Kilogram yang Diserahkan ke JNE Hilang: Kela…

oleh Irvan dibaca dalam: 2 menit
43