Ilustrasi Headline Keluhan Surat Pembaca Beli HP di Shopee, Isi Paket Batu 13 Januari 202126 Januari 2021 DENI 60 Komentar Akulaku, Belanja Online, Customer complaint handling, Customer Service, e-Commerce, Fraud, Indikasi Fraud, JNE Express, Kredit online, Marketplace, Mediasi Konsumen, Pengembalian dana, Refund, Shopee Ikuti kami di Google Berita Pada tanggal 07 Desember 2020 saya pesan sebuah handphone di Shopee, yaitu Infinix Note 8 dengan nomor pesanan: 20120705YETQV6 melalui jasa kirim JNE dengan nomor resi: 8826412098557483 dari Semarang. Deskripsi pesanan saya Setelah 4 hari saya menunggu, paket akhirnya datang juga. Saya aga merasa curiga, karena paket yang saya terima keadaan penyok dan beratnya pun ringan. Ketika paket dikirim, saya pun selalu update di situs cek resi dan saat pengiriman barang pun terhenti di Semarang selama 1 HARI tanpa ada keterangan. Paket yang harusnya datang dalam 2 hari saja, tetapi malah hampir 3 hari untuk pengiriman dari SEMARANG ke BOYOLALI. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak saya inginkan, lalu paket saya foto dan saya videokan saat membukanya. Setelah saya buka ternyata isi paket adalah BATU. Di situ saya mulai bingung dan saya chat seller-nya. Kata si seller, dia sudah mengirim barang yang benar, tetapi seller cuma menuliskan nomor resi dan nama saya saja di atas paket menggunakan spidol hitam. Saya pun gak terima, karena saya merasa ditipu. Saya pun mengajukan pengembalian barang, tetapi si penjual menolaknya, dengan alasan mengirim barang sudah benar. Kalau tidak salah, saya juga tidak akan meminta pengembalian barang. Karena saya beli HP tersebut menggunakan cicilan AKULAKU, saya pun sudah konfirmasi ke AKULAKU, tapi tetap saja tidak bisa membantu, karena AKULAKU hanya menyediakan pembayarannya saja. Selang beberapa hari, pihak Shopee pun mengabari saya lewat telepon dan disuruh meng-upload bukti seperti foto dan video. Saya pun melakukan seperti apa di arahkan pihak Shopee dan si pihak penjual pun sama disuruh meng-upload bukti seperti yang saya lakukan (penulis menyertakan link Youtube untuk 6 video unboxing, yang masing-masing berdurasi 30 detik – redaksi). Sampai berhari-hari saya menunggu hasil keputusanya, sampai di akhir bulan tagihan saya pun muncul. Mau gak mau saya harus bayar dulu itu tagihan. Ya saya kesel lah orang saya aja ditipu, pesanan HP malah dikirim batu. Sudah menunggu berhari-hari, katanya Shopee sedang melakukan investigasi pada pihak jasa kirim JNE, tapi hasilnya pun nihil. Selang beberapa hari saya dapat notifikasi dari Shopee untuk meng-upload bukti terakhir, dan saya pun meng-upload bukti terakhir. Penjual pun disuruh melakukan hal yang sama seperti saya, tetapi penjual tidak bisa menunjukan bukti yang di minta pihak Shopee, otomatis pengajuan pengembalian saya disetujui pihak Shopee. Saya pun mengembalikan barang tersebut dengan panduan yang diberikan oleh Shopee. Selang 2 hari, barang tersebut diterima oleh penjual, tapi penjual malah mempersulit saya dengan naik banding lagi dengan keterangan barang yang diterima tidak sesuai. Padahal di keterangan penjual dapat naik banding jika barang yang saya kembalikan tidak sampai ke penjual. Masalah ini dikonfirmasi oleh Shopee lagi, dan masalah pun kembali. Ribet karena Shopee sedang menunggu konfirmasi dari pihak ekspedisi. Padahal masalah ini sudah 1 bulan lamanya, tapi tidak ada kelanjutannya, cuma ada sedang menunggu konfirmasi dari pihak terkait. Tolong Shopee segara urus masalah ini, karena saya merasa keberatan dengan masalah ini, tidak menerima barang tetapi disuruh bayar. Saya sebagai buruh harian pun merasa berat sekali karena permasalahan belum terselesaikan sudah sampai 1 BULAN ini dan saya harus menanggung cicilan di AKULAKU. Terima kasih untuk Media Konsumen yang telah membantu menyampaikan permasalahan saya. Deni Kristianto Boyolali, Jawa Tengah Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Irfan14 Januari 2021 - (01:21 WIB)Permalink Sebenernya ada 2 kemungkinan gan 1. Seller memang melalukan penipuan 2. Kurir yang melakukan pembongkaran dan menggantinya dengan batu Saya kerja di ecommerce,lebih dominan di poin 2 gan setelah di investigasi banyak kurir yang nakal.. Ini pengalaman pribadi aja setelah handle beberapa case seperti ini.. Biasanya jarang banget seller yang melakukan penipuan seperti ini apa lagi seller yang sudah banyak penjualan,kecuali mungkin seller yang abal abal.. 2 1 Log masuk untuk Membalas
om14 Januari 2021 - (10:19 WIB)Permalink waduh, baru tau saya, biasanya itu ulah penjual, bukan kurir, soalnya selama ini pake berbagai macam kurir untuk transaksi elektronik masih aman² saja meski seringnya di toko nonofficial ? 1 1 Log masuk untuk Membalas
Taufik Rahman14 Januari 2021 - (06:39 WIB)Permalink Kalau kasus sering terjadi seperti ini maka secara tidak langsung bisnis penjualan online akan hancur dengan sendirinya, memang lebih mantap itu belanja offline, kita bisa lihat barangnya dan ada uang ada barang tidak seperti membeli kucing dalam karung ! 3 4 Log masuk untuk Membalas
Yopi14 Januari 2021 - (10:27 WIB)Permalink Ngeri banget banyak komen fishing, hati2 buat user akulaku jangan klik link nya. Anjim tuh orang 1 1 Log masuk untuk Membalas
AneGoogle14 Januari 2021 - (19:37 WIB)Permalink Terlalu gampang jadi seller di marketplace. Makanya penipu banyak berkeliaran di sana. Kalaupun tokonya ditutup paling buat akun seller baru lagi. Seharusnya ada regulasi baru untuk jadi seller. 1 1 Log masuk untuk Membalas
sabrina14 Januari 2021 - (22:51 WIB)Permalink klo lihat dr video unboxing emang terlihat janggal yah..efek sy sering nontn film nih..bagaimanakah jikalau si buyer nya yg nipu menang banyak dong..dpt hp gratis tanpa perlu bayar cicilan trus kasihan dong seller nya kehilangan uang nya..ini kaya teka teki yah hanya allah yg tau..mana yg benar/salah antara sipenjual dan pembeli juga si kurir..semoga kejadian sprti ini tdk ada lagi mengingat banyak nya orang yg sangat mengandalkan belanj onlen 1 1 Log masuk untuk Membalas
om15 Januari 2021 - (13:17 WIB)Permalink terlalu riskan kalo pembeli mau nipu lalu nulis disini, lagipula kenapa tidak sekalian beli hp mahal seperti iphone 12 max pro, kenapa cuma hp harga 2 jutaan. 3 1 Log masuk untuk Membalas
DENIPenulis artikel15 Januari 2021 - (18:19 WIB)Permalink Ya kalo saya penghasilanya banyak, saya iklaskan, pak.. Saya cuma buruh pabrik di kampung yg upah hanya 55rb/hari saya keberatan lah kalo saya suruh bayar cicilan nya… Saya mau di tuntut. Ke, polisian siap jga. Orang barang jga ga ada. Saksi banyak. Itu unboxing jga ga di rumahh melainkan warung deket saya kerja.. Kalo niat nipu ngapai jga saya niat bwt upload di sini.. 1 1 Log masuk untuk Membalas
Xplod15 Januari 2021 - (10:33 WIB)Permalink Penasaran sama endingnya, yang mana yang klaim nya palsu ya. Kalo saya jadi PEMBELI yang dikirimin Batu, pasti saya bawa ke Ranah Hukum. Kalo saya jadi PENJUAL yang difitnah seperti itu, saya gak akan tinggal diam, karena pencemaran nama baiknya parah sekali. Apalagi menyangkut nama perusahaan besar seperti JNE dan SHOPEE. Tapi kalo melihat secara transparan ya, kejanggalannya langsung di Video Unboxing nya. Video Unboxing harusnya dari awal sampe akhir dari belum dibuka sampai dibuka seperti ini https://www.youtube.com/watch?v=MFvYBmtQHfg&list=PLN8UIkWf7lhhzXXA99KflCvIn6HfyVvgi&index=11 Dibuktikan juga dengan paketnya belum terbuka, ketika di unboxing. Kalo itu kenapa dibukanya dengan cutter dari bawah bukan dibuka atasnya. Kalo sampe ke pengadilan, bakal jadi kasus pertama dimana video unboxing jadi bukti untuk praktek penipuan dari marketplace dan e-commerce. 1 1 Log masuk untuk Membalas
Hery Mulyanto15 Januari 2021 - (13:56 WIB)Permalink Setuju. Buyer menang besar. 1 Log masuk untuk Membalas
om15 Januari 2021 - (13:12 WIB)Permalink akhirnya saldo dibalikkan ke pembeli, videonya terpotong², video utuh ada di hp dia, tapi kalo penjual bawa ke pengadilan juga hampir pasti kalah, dia tidak ada bukti video rekaman saat pengemasan 2 1 Log masuk untuk Membalas
Xplod16 Januari 2021 - (09:16 WIB)Permalink Kalo kita chat ke Seller nya di Shopee, katanya permasalahannya ada di Ekspedisi. Akibatnya ekspedisi yang bersangkutan tidak diaktifkan lagi oleh Seller. Sekarang tinggal ekspedisinya tindakannya ke depan gimana. Saran saja kepada penulis, videonya bisa diupload di Youtube aja gan. Nanti link nya bisa di attach disini. Siapa tau ada tindakan lebih lanjut dari pihak ekspedisi yang ingin mengusutnya sampai tuntas. Untuk meluruskan asumsi – asumsi juga. 1 Log masuk untuk Membalas
Hery Mulyanto15 Januari 2021 - (13:53 WIB)Permalink Hahaha dilihat dr cara buka paket, sudah sangat meragukan. Seller, buyer dan kurir. Kl saya disuruh curiga, maka saya pilih buyer. Paket tdk ada update sehari jg tidak masalah, sudah sering terjadi. Apalagi jika pengiriman padat, bnayak kurir yg absen, dll. Dan kl niat mengganti dgn batu tdk mungkin cuma 2-3 butir. Tnggu saja nanti mana yg benar di pengadilan Tuhan. 1 1 Log masuk untuk Membalas
DENIPenulis artikel15 Januari 2021 - (18:13 WIB)Permalink Saya siap pak.. Saya cuma mencari kebenaran saja, ya walau saya orang kampung saya ga di ajarin ama keluarga saya bwt berbohong. Pengalaman beli hp di akulaku 2x berhasil barang sampai. Dengan selamat allhamdulilah lunas semua.. 1 1 Log masuk untuk Membalas
Xplod16 Januari 2021 - (09:32 WIB)Permalink Ini video yang diupload penulis di Youtube lanjutan dengan label bukti 3. Dan ternyata Label dari toko onlinenya di selotip ulang..wkwkwk.. https://www.youtube.com/watch?v=0zNBRWXO6I4&feature=youtu.be Parah lu bro, bisa kena pasal 378 KUHP tentang penipuan.. Ini video dengan label Bukti 4. JNE Tidak akan bisa memproses pesanan kalo label dari penjual ke lakban gtu, labelnya ketutup lakban berarti udah dibuka dilakban ulang. Parah ente.. Paraahhh… https://www.youtube.com/watch?v=tALLXzvx4HA&feature=youtu.be 2 2 Log masuk untuk Membalas
Xplod16 Januari 2021 - (10:23 WIB)Permalink Menguatkan lagi, di gambar kedua diatas yang di attach oleh Penulis. Perhatikan bahwa label pada kardus tersebut tertulis : To : Bayu Banzal . . . . Semarang . . . . Jln Kawi Oey . . . . yang juga bisa dilihat Di Video “Bukti ke 4” detik ke 0.03 yang di upload penulis di Youtube ini https://www.youtube.com/watch?v=tALLXzvx4HA&feature=youtu.be Setelah di plastik dibuka di video unboxing, kardus kemudian dibalik dan terdapat label dari JNE dengan kode PSR (akan lebih terlihat jika dibuka dengan laptop dengan mode fullscreen) pada detik ke 0.09 Kesimpulannya kardus tersebut bukan merupakan kardus yang dikirimkan toko online Aaron.nick dari Semarang ke Boyolali dan bukan merupakan kardus sesungguhnya. Bagaimana tindakan perusahaan yang namanya disebut dalam Surat Pembaca ini ? Patut kita nantikan.. 1 2 Log masuk untuk Membalas
Rezza12 Februari 2021 - (21:08 WIB)Permalink Yahhh udh kelar om, dananya udh balik katanya 1 Log masuk untuk Membalas