Ilustrasi Hati-Hati Headline Keluhan Surat Pembaca Penipuan Phishing dengan Modus Menjual Tabung Oksigen di JD.ID 22 Juli 202122 Juli 2021 Fenny 11 Komentar Customer complaint handling, Customer Service, e-Commerce, Fraud, JD.ID, Keamanan akun, Marketplace, Modus Penipuan, Pembajakan Akun, Pembatalan pesanan, penggunaan akun oleh orang lain, Penipuan, Penipuan online, Penyalahgunaan akun, Phishing, Social Engineering Ikuti kami di Google Berita Pada tanggal 19 Juli 2021, saya melakukan pemesanan 1 tabung oksigen 1 m3 melalui aplikasi JD.ID, dari toko Hidayah Bike dengan order ID: 1062712407. Pada hari yang sama, saya di-whatsapp langsung oleh seller, agar mengisi link perubahan ekspedisi pesanan yang dikirimkan oleh seller ke saya, dengan alasan untuk pengiriman daerah tersebut harus diubah. Karena memang pengiriman dari Jakarta ke Solo jauh, saya segera mengisi link tersebut, dimana saya diminta login dan memasukkan OTP ke website tersebut. Tidak lama kemudian, akun JD.ID saya langsung diubah password, nomor hp, dan emailnya. Saya langsung melaporkan ke CS JD.ID untuk masalah ini. CS JD.ID mengatakan bahwa pesanan saya dibatalkan dan uang tersebut telah ditarik ke nomor rekening penipu tersebut pada hari itu juga. Ketika akun diubah password, nomor hp dan emailnya, dan langsung dilakukan penarikan dana, kenapa tidak ada mekanisme untuk menahan dana? Setidaknya akan dikirim dalam 1×24 jam karena indikasi fraud-nya begitu tinggi? Saya terkejut bisa terjadi modus seperti ini pada JD.ID yang bukan baru di ranah e-commerce, dan dari CS JD.ID tidak ada solusi penyelesaian untuk hal ini. Ketika saya cari di Media Konsumen, ternyata hal ini sudah pernah terjadi dari tahun lalu, tapi sampai sekarang tidak ada keamanan yang ditingkatkan dari JD.ID-nya, sehingga semakin banyak korban. Saya rugi materil karena uang saya hilang diambil oleh penipu tersebut, apalagi uang ini untuk membeli tabung oksigen keluarga saya yang sedang sakit. Saya rugi waktu karena saya menghabiskan waktu untuk bolak-balik komplain melalui whatsapp maupun melalui telepon ke CS JD.ID, tapi tidak ada penyelesaiannya. Saya menuntut itikad baik dari JD.ID untuk menyelesaikan masalah ini. Fenny Christin Tannady Jakarta Barat Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
0722 Juli 2021 - (08:32 WIB)Permalink Di mana mana Marketplace selalu wanti wanti untuk menghindari segala sesuatu arahan Seller yang di luar chat di aplikasi. Di mana mana OTP adalah sesuatu yang rahasia ‘bukan untuk dibagikan ke orang lain’ Sorry to saya, ini kebodohan duluan, baru penipuan. Anda memberikan kunci kepada perampok, yang terang terangan minta kunci pada anda. Sudahlah mo ngapain lagi, semoga ada solusi dari JD.ID 5 Log masuk untuk Membalas
Suprapto22 Juli 2021 - (14:37 WIB)Permalink Ibarat kasih kunci ke perampok, saat dibobol, menyalahkan pembuat pintu ya? 4 Log masuk untuk Membalas
Donny G22 Juli 2021 - (09:20 WIB)Permalink Duh lagi musim sulit gini, masih ada aja orang yg tega manfaatin situasi, mana pake bawa2 nama hidayah lagi. ? Terlepas dari kelalaian korban yg ngasih data2 login di link phishing tsb, pelaku sudah tahu celah yang bisa dimanfaatkan dari sistem JD.ID, yaitu bisa langsung nyairin dana dari pesanan yg dibatalkan. Kalo di marketplace lain, dana dari pesanan yg dibatalkan, dibekukan dulu dalam jangka waktu tertentu atau ada jg yg dananya dikembalikan dalam bentuk voucher yg hanya bisa dipake buat belanja lagi, tapi gak bisa dicairin. Kalo sy sih lebih setuju ada jeda waktu, misalkan dana pembatalan pesanan dibekukan 1×24 jam sebelum bisa dicairkan kembali. 11 1 Log masuk untuk Membalas
muhamad junaedi22 Juli 2021 - (10:22 WIB)Permalink DILARANG BERTRANSAKSI DILUAR MARKETPLACE! udah terjadi aja terkejut. “Saya terkejut bisa terjadi modus seperti ini pada JD.ID yang bukan baru di ranah e-commerce, dan dari CS JD.ID tidak ada solusi penyelesaian untuk hal ini. ” Ya bakal ada solusi salah sendiri toh, masa iya JD.id yg bertanggung jawab disetiap kesalah yg dibuat konsumen, bangkrut nantinya. Pelajaran, semoga kedepannya lebih hati hati ya, saya males komen cuma udah sering kaya gini, kesalahan dari konsumen terus sih. Jd.id semoga adil ya.. 4 Log masuk untuk Membalas
Donny G22 Juli 2021 - (10:58 WIB)Permalink “Kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan” . — Bang Napi Kesempatan atau celah itu dalam hal ini adalah dana pembatalan pesanan yang bisa langsung dicairkan ke rekening pelaku. Coba celah atau kesempatan itu ditambal dengan ngasih jeda waktu, misalkan 1z24 jam dananya dibekukan dulu, pasti pelaku jg mikir2 mau nipu kek gini. 5 Log masuk untuk Membalas
Steven22 Juli 2021 - (10:19 WIB)Permalink Ngeliat berita terbaru begini modusnya sama. Kehilangan 110 Juta bukan nominal sedikit menurut saya. Korban shortcut bitly https://kumparan.com/kumparanbisnis/rekening-jenius-dibobol-nasabah-ini-kehilangan-rp-110-juta-tabungan-nikahnya-1wACFUQcgZr Keadaan lagi susah. Banyak orang melakukan tindak kejahatan baik kekerasan (rampok,begal, pemerasan) dan non kekerasan (phising, carding, skimming, social enginering) Log masuk untuk Membalas
muhamad junaedi22 Juli 2021 - (10:23 WIB)Permalink DILARANG BERTRANSAKSI DILUAR MARKETPLACE! udah terjadi aja terkejut. “Saya terkejut bisa terjadi modus seperti ini pada JD.ID yang bukan baru di ranah e-commerce, dan dari CS JD.ID tidak ada solusi penyelesaian untuk hal ini. ” Ya bakal ada solusi salah sendiri toh, masa iya JD.id yg bertanggung jawab disetiap kesalah yg dibuat konsumen, bangkrut nantinya. Pelajaran, semoga kedepannya lebih hati hati ya, saya males komen cuma udah sering kaya gini, kesalahan dari konsumen terus sih. Jd.id semoga adil ya.. Log masuk untuk Membalas
3222 Juli 2021 - (10:36 WIB)Permalink Pada intinya tidak ada mekanisme transaksi yang dilanjutkan “DI LUAR” marketplace itu sendiri baik dalam bentuk telepon, chat, apalagi sampai mengisi data melalui link DI LUAR marketplace. Tidak hanya JD.ID, semua marketplace berlaku seperti itu. Transaksi yang dilakukan di luar marketplace sepenuhnya menjadi tanggung jawab customer. Yah semoga ada solusi dari JD.ID saja. 1 Log masuk untuk Membalas
Sonya23 Juli 2021 - (13:04 WIB)Permalink dan terjadi lagi, padahal seller masuk jd.id itu ketat banget gak semudah kita jualan di topeed ato shopee, tp kadang kyk gt kesalahkan kita sdri, kan sdh diwanti” lwt pemberitahuan di aplikasi, dilarang kasih kode OTP dan transaksi diluar market tp klo smp itu dilanggar ya smua resiko kita, sepertinya susah kita minta ganti JD.ID tp smoga aja ada jln kluar, buat pebgalaman saja Log masuk untuk Membalas
M Zubir23 Juli 2021 - (13:20 WIB)Permalink Kebanyakan penipuan siber, baik dengan modus Phishing, Social Engineering atau modus lainnya terjadi karena kelalaian atau kesalahan korban, karena tergiur iming-iming, hadiah, cashback, atau hal lainnya. Setiap marketplace sudah membuat S&K tentang jual-beli secara daring, tapi seringkali penjual atau pembeli abai terhadap keamanan, seperti melakukan komunikasi diluar dari ketentuan dari marketplace. Lucunya, setelah jadi korban penipuan karena kesalahan sendiri, mereka menuntut tanggung-jawab hingga ganti-rugi ke pihak marketplace. Kenapa tidak menanyakan dulu ke pihak marketplace, sebelum meng-klik link Phishing? Publik paham, kondisi pembeli sangat mendesak dan pingin oksigen segera dikirim oleh penjual (penipu), tapi dalam belanja online tetap harus waspada dan berhati-hati, penipu yang berkedok penjual itu tidak punya rasa kemanusiaan, justru dia melakukan penipuan dengan jualan oksigen, karena dia tahu oksigen sangat dibutuhkan oleh pasien. Log masuk untuk Membalas