Pengalaman Booking Hotel dengan Traveloka, Bisa-bisa Tidur di Jalanan

Terima kasih kepada Media Konsumen atas penerbitan surat dan keluhan saya ini.

Pada hari Jumat sore tanggal 1 Juli 2022, saya membuat pemesanan hotel melalui Traveloka di Kota Tanjung Balai – Sumatra Utara, untuk keluarga saya yang berjumlah 4 orang, termasuk satu anak kecil berusia belum 2 tahun. Pemesanan saya lakukan untuk menginap di sebuah hotel untuk esok harinya, tanggal 2 Juli 2022, untuk tipe Kamar Suite Family.

Esok harinya, setelah tiba di hotel tersebut, pihak hotel mengatakan hotel sudah penuh untuk tipe kamar tersebut, dan mereka mengatakan tidak tahu menahu mengenai sistem Traveloka yang masih menyediakan kamar tersebut.

Kemudian saya menelepon pihak Traveloka mempertanyakan hal ini. Pihak Traveloka meminta saya menunggu 60 menit untuk menyelesaikan masalah. Setelah 60 menit tidak ada telepon masuk, lalu saya menghubungi kembali pihak Traveloka, lalu saya diminta menunggu kembali selama 30 menit.

Sudah 1 jam 30 menit menunggu di emperan jalan, sambil membawa anak kecil di tengah hari yang panas. Karena saya tadinya menunggu Traveloka menjanjikan akan memberikan voucher hotel untuk tipe kamar yang sama di lokasi sekitar.

Akhirnya untuk terakhir kalinya saya menghubungi Traveloka dan saya terhubung dengan CS yang menggunakan nickname Nana. Menurut Nana, yang dari cara bicaranya sedikit tidak sopan, memang Traveloka lepas tangan terhadap masalah ini dan mengakui bahwa memang Traveloka tidak dapat menyelesaikan masalah ini,

Yang kemudian jadi permasalahan, kalau memang tidak bisa menyelesaikan dan tidak bisa memberikan solusi, kenapa di awal saya diiming-imingi pengembalian dana atau voucher? Akhirnya saya beralih ke tiket.com untuk melakukan booking kamar di hotel lain, dengan meng-ikhlaskan uang saya yang di Traveloka hangus. Sekelas Traveloka, tapi bobrok pelayanan.

Muhammad Izazad
Jakarta Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Surat Tanggapan Traveloka untuk Muhammad Izazad

Kepada Yth., Bapak/Ibu Muhammad Izazad, Terima kasih telah menjadi pengguna setia Traveloka. Menanggapi surat terbuka yang Bapak/Ibu Muhammad Izazad tujukan...
Baca Selengkapnya

72 komentar untuk “Pengalaman Booking Hotel dengan Traveloka, Bisa-bisa Tidur di Jalanan

  • 10 Juli 2022 - (19:06 WIB)
    Permalink

    Kalau saya biasanya nih, sehabis pesan online traveloka, tiket, agoda, dll saya akan telp hotelnya, mau konfirmasi apakah pesanan saya sudah masuk. Sudah jadi hal yg saya biasakan, karena saya sering sekali mendapati berita seperti ini.

    Terus juga pilih hotel yg rating dan reviewnya cukup bagus. Lihat umumnya keluhan hotel tsb apa dan apakah kita tdk mslh dengan hal tsb.

  • 11 Juli 2022 - (07:19 WIB)
    Permalink

    Sama saya juga kapok make traveloka, padahal udah make aplikasi itu dari 2014an. Untuk oyo atau redorz lebih baik langsung ke aplikasinya masing-masing.

  • 12 Juli 2022 - (08:09 WIB)
    Permalink

    Hi, saya juga ada pengalaman g enak dengan burung biru.. Pernah pesen 4 tiket berangkat kejuaraan anak di thailand untuk keberangkatan bulan Maret 2020, untuk pulangnya pesen di tiket,com. Saya minta refund bulan Januari bahkan Indonesia baru ngumumin pasien covid pertama di bulan februari, saya mengajukan refund dengan menunjukkan surat pembatalan dr panitia kejuaraan bahkan surat mentri Thailandnya bahwa thailand tutup border untuk peserta international..berangkat malindo pakai burung biru, pulang Thai Lion pakai tiket, com..Dana saya belum sebulan sudah direfund tiket,com tanpa potongan, sedangkan sama burung biru harus berkali-kali ditanyain hampir setahun dan pas dapat ehhh bentuknya voucher yang sekarang sudah expired. Padahal menurut peraturan pemerintah saat itu untuk pengajuan refund sebelum bulan Mei 2020, customer berhak dapat refund uang bukan voucher. Dan sekarang mulai pesen2 tiket beralih ke tiket,com..

 Apa Komentar Anda mengenai Traveloka?

Ada 72 komentar sampai saat ini..

Pengalaman Booking Hotel dengan Traveloka, Bisa-bisa Tidur di Jalanan…

oleh Raffliecious dibaca dalam: 1 menit
72