Keluhan Surat Pembaca Shopee Melakukan Pembiaran Terhadap “Star Seller” yang Melakukan Kecurangan Manipulasi Stok Barang 26 Desember 202128 Desember 2021 Adeline Herdianto 139 Komentar Call Center, Customer complaint handling, Customer Service, dispute, e-Commerce, e-Voucher, Marketplace, Mediasi Konsumen, Pembatalan pesanan, Pembatalan Sepihak, Promo Diskon, Promosi, Pusat Resolusi Shopee, Shopee, Stok Produk, Voucher, Voucher Belanja Ikuti kami di Google Berita Pada tanggal 13 Desember 2021 pukul 00:09, saya melakukan transaksi pembelian di aplikasi Shopee melalui Star Seller: djakartagalerindo, dengan nomor pesanan 2112130T6RB6TG. Transaksi menggunakan voucher diskon terbatas 12.12, dengan jumlah potongan yang besar. Saya hendak menggunakannya untuk hadiah Natal dan sangat senang karena bisa mendapat harga promo. Pemesanan diatur sistem untuk dikirim pada 20 Desember 2021. Saya memaklumi karena mungkin pesanan menumpuk sehingga waktu pengemasan seller menjadi lama. Saya sempat berkomunikasi dengan seller untuk menambahkan packing tambahan dan asuransi pengiriman, karena katanya supaya ada jaminan dari seller kalau barang hilang, serta konfirmasi warna produk, pada tanggal 14-15 Desember 2021. Pada tanggal 17 Desember 2021 pukul 13:20, saya melakukan follow up kepada seller terkait pengiriman dan dijawab pada tanggal 18 Desember 2021 pukul 14:49, bahwa barang sedang diusahakan untuk dikirim. Pada tanggal 19 Desember 2021 pukul 23:17, saya kembali melakukan follow-up kepada seller dengan mengingatkan bahwa batas pengiriman barang adalah esok hari tanggal 20 Desember 2021. Sedangkan saya melihat ulasan produk sudah ada barang dengan tipe sama yang sampai, bahkan prosesnya hanya 4 hari saja (ke daerah kepulauan yang asumsi saya daerah sulit), hanya saja dengan model warna yang berbeda. Saya sebenarnya hanya ingin konfirmasi untuk memperpanjang masa garansi sampai 3 hari ke depan, jika memang seller butuh waktu tambahan. Saya juga menanyakan ketersediaan stok. Namun demikian, jawaban seller sangat mengagetkan saya dan di sinilah awal mula masalah yang sebenarnya menjadi lebih besar. Saya marah karena di sini sangat jelas bahwa seller yang tidak menyanggupi pengiriman barang, tetapi malah meminta saya sebagai buyer untuk cancel barang, sangat tidak profesional. Saya masih menahan diri dan mengajukan solusi bahwa saya sudah memperpanjang masa garansi 3 hari dan menunggu itikad baik seller. Saya bahkan sudah nego, misalkan warna produk yang saya minta tidak ada, saya minta dikirimkan warna lain saja yang ready karena saya butuh barangnya. Anehnya, di halaman produk, jumlah stok warna produk yang saya beli masih ada 12 dan waktu itu stok keseluruhan produk masih 66. Di sini saya mulai curiga bahwa seller melakukan manipulasi stok. Sehingga saya tekan seller untuk jujur. Seller tidak menjawab chat saya sampai tanggal 21 Desember 2021 pukul 09:36, yang jawabannya membenarkan kecurigaan saya. Saya masih memastikan yang dimaksud seller adalah warna produk yang saya minta yang tidak ada. Akan tetapi esok harinya seller kembali memberikan jawaban yang sama dan mengatakan bahwa pengiriman masih diusahakan sampai batas tanggal pengiriman 23 Desember 2021. Setelah saya marah-marah, seller kemudian mengubah semua stok produk di halamannya menjadi kosong/habis. Tanggal 23 Desember 2021 pukul 6 pagi ketika saya cek halaman produknya ternyata masih tersisa 1 stok, seller tidak kunjung mengirimkan, malah beralasan stok barang ada lagi karena sisaan cancel. Yang membuat saya lebih kecewa lagi adalah tanggapan Shopee atas masalah ini. Pada tanggal 20 Desember 2021 pukul 15:14, saya menghubungi agen Shopee via chat di aplikasi (nomor laporan: 250840285) untuk menyampaikan indikasi seller yang melakukan kecurangan. Akan tetapi jawaban yang diberikan pun mengecewakan, yaitu diminta membatalkan pesanan dan diminta menunggu sampai batas waktu yang ditentukan, sehingga pesanan bisa batal dengan sendirinya. Di sini agen Shopee sangat tidak profesional. Karena jika pesanan batal, maka voucher saya akan hangus. Hal tersebut sangat merugikan saya sebagai buyer, karena pembatalan ini bukanlah kemauan saya, tetapi saya tidak mendapatkan benefit apapun. Tidak puas dengan hasilnya, saya kembali menghubungi agen Shopee via chat di aplikasi pada tanggal 21 Desember 2021 pukul 12:01 (nomor laporan: 251246119) dan menyampaikan indikasi seller yang melakukan kecurangan. Akan tetapi, anehnya agen Shopee tersebut terkesan sama sekali tidak menanggapi tindakan kecurangan tersebut dan malah menekankan bahwa paket saya hanya belum dikirim oleh seller. Agen shopee juga minta saya untuk membatalkan atau pesanan akan batal otomatis oleh sistem esok harinya. Tentu saja saya tidak mau. Akhirnya saya minta agar kasus ini dieskalasi ke pihak yang berwenang agar pihak Shopee memberikan kompensasi voucher tersebut bisa digunakan kembali dan tidak hangus apabila barang ter-cancel. Agen Shopee tersebut masih memastikan apakah saya mau melaporkan kasus ini lebih lanjut, dimana menurut saya pertanyaan seperti itu tidak perlu jika Shopee benar-benar peduli dengan adanya seller nakal seperti ini. Tanggal 22 Desember 2021 pukul 15:48, saya melakukan follow up menanyakan tindak lanjut kasus ini. Kemudian dibalas oleh agen Shopee pada pukul 20:14, yang meminta saya untuk meminta seller mengirimkan pesanan. Sungguh jawaban yang menurut saya “konyol” mengingat saya sudah menjelaskan kronologi peristiwanya panjang lebar di history chat sebelumnya, tapi seakan tidak dibaca atau digampangkan oleh agen Shopee tersebut. Saya kemudian langsung menghubungi Shopee via telepon dan menjelaskan lagi panjang lebar masalah yang saya alami. Agen Shopee tersebut menjelaskan bahwa ia tidak dapat berbuat apa-ap,a karena saat ini masalah sedang ditangani tim logistik. Sehingga yang bisa mereka lakukan hanya bantu follow up saja. Saya kaget bercampur heran, mengapa diarahkan ke tim logistik? Karena ini bukan masalah di pengiriman. Sampai detik saya menulis laporan ini, tidak ada tanggapan sama sekali dari Shopee. Jika surat ini diterbitkan dan dibaca Shopee, saya hanya ingin voucher yang menjadi hak saya kembali dan bisa digunakan lagi sebagai kompensasi. Karena menurut saya tidak fair jika batal karena kecurangan seller dan bukan kesalahan maupun kemauan saya. Terima kasih. Adeline Tangerang, Banten Update (28 Desember 2021): Terkait surat pembaca di atas, penulis memberikan apresiasi atas tindak lanjut oleh pihak Shopee sbb: Update Surat “Shopee Melakukan Pembiaran Terhadap ‘Star Seller’ yang Melakukan Kecurangan Manipulasi Stok Barang” Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Aku28 Desember 2021 - (22:50 WIB)Permalink Banyaknya bocil yang belanja di marketplace…akan merugikan para seller…??? apalagi yang nggak paham..makin bebal deh klw di bilangin… 5 Login untuk Membalas
Novita29 Desember 2021 - (09:10 WIB)Permalink Memang ada kelalaian seller dikasus ini, tp menurut sy bukan manipulasi buat dpt keuntungan yg gmn.. Bs aja sellernya jg jualan di marketplace lain atau toko offline, dan stoknya gak selalu diupdate krn kendala tenaga kerja.. Bayangin aja mesti hitung stok barang satu persatu trs diupdate tiap hr bukan kerjaan mudah.. Beda dgn kalau kita beli brg di toko lsg, penjual lsg cek dulu stok brg, kalau ksg ya blg ksg.. Makanya seller mesti cantumin “harap cek ketersediaan brg sebelum checkout”, dan buyer biasain chat seller dulu tanya stok SEBELUM checkout.. Dan salahnya si seller lg, waktu dichat soal stok bilangnya ready, pdhal brg realnya sdh kosong, mungkin ini miskom antara admin CS dan org gudang/lapangan, si CS ga mau ribet nanyain org gudang soal stok, krn biasanya admin yg bales2in chat sm org yg nyiapin pesanan itu beda.. Sdgkan untuk pesanan yg dikirim pdhal jenisnya sama, tau darimana pesanan tsb belakangan masuknya dibanding pesanan TS? Bisa aja memang pesanan org lain lbh dulu, tp dikirimnya emang bebrp hr kemudian krn ada lonjakan pembelian pas 12.12, dan berhubung stok warnanya masih ada jd bs dikirimkan.. Tp ya balik lg, seller mestinya jgn php, mungkin sellernya ada niat mau carikan brg ke distributor/toko lain, namun krn lonjakan pembelian pas harbolnas mesti ngurusin pesanan menumpuk (yg bukan cm puluhan, bs aja ratusan/ribuan) jdnya gak terkejar.. Soal voucher, krn si TS sdh sebut bukan voucher toko tp voucher yg diklaim rebutan pas jam 12 malam, biasanya ini voucher berlaku disemua toko dgn tag star seller atau mall, mestinya sih shopee yg menanggung selisih harganya ya.. Kalau voucher toko itu beda, voucher toko diklaimnya dihalaman toko, dan toko2 terpilih emang dpt undangan dari Shopee (tp sy gak tau gmn hitungan beban potongannya krn gak pernah menyetujui undangan voucher toko). Sy jg sering ikutan rebutan voucher diskon, tp seblm checkout, bahkan sehari seblm tgl event sudah mskin brg2 ke cart, udah chatin seller apa brg beneran ready atau ga.. Tp ya itu, ada miskom soal stok di kasus ini.. Untuk brg2 bernilai jutaan, makanya sy biasa beli di official store, krn mereka biasanya stok terjamin, keaslian terjamin, pengirimannya jg (bukannya yg beli hp dtgnya sabun batang), no ribet2 lah pokoknya biarpun harga biasa lbh mahal.. Sy jg pernah dpt kasus kyk gini, bedanya sy cm rugi waktu, dideskripsi brg blgnya stok ready, pesanan diterima seller, menunggu pesanan dikemas berhari2 eh ternyata brg ksg dan minta buyer yg batalin biar seller gak kena pinalti.. jdnya sy mesti cari ulang di toko lain.. Mestinya shopee bs belajar sistem marketplace seblah si ijo, pesanan gak otomatis masuk tp harus dikonfirm/diterima dulu oleh seller. Makanya shopee ya, hitungan kuota voucher itu berdasar pas cpt2an klaimnya, bukan cpt2an transaksinya. Kalau voucher sdh berhasil diklaim kan jd hak milik buyer, terserah dia mau gunain/gak nantinya, kapannya jg bebas asal msh dalam masa berlakunya. Kalau kyk kasus gini kan, jelas begitu pesanan dicancel, voucher ikutan hangus, soalnya dlm hitungan menit pun itu voucher shopee pasti masa berlakunya kadaluarsa krn habis terpakai. Jadi kalau sampai pesanan tercancel, jelas rugi krn voucher gak bs dipakai ulang. Sdgkan di marketplace ijo kan, pas pesanan kita batal dan dipesanannya pakai voucher, voucher bs dipakai lg selama masanya masih valid (kecuali kode kupon bank/pembayaran tertentu yg pakai hitungan kuota berdasar transaksi), krn bagaimanapun voucher yg sdh diklaim cpt2an itu ya jd punya buyer. Bahkan kalau di official store yg jaminan stok ada, kalau pesanan sampai batal, buyer dpt kompensasi voucher tambahan. Login untuk Membalas
Dani Albert31 Desember 2021 - (00:25 WIB)Permalink Sy kok heran ya bnyak yg blg SELLER itu jualan dimana², online offline ,bermacam platform, jd hal yg wajar stok tidak selalu UPDATE ?? Bukankah ketika ketika seller melisting produknya harus berikan informasi yg sebenar²nya, dan apakah menjadi pembenaran ketika pembeli sudah membayar ternyata brg kosong dgn dalih stok berjalan trs/tdk terupdate krn berjulan di bermacam marketplace ?? Hal yg sangat konyol menurut sy. Mau ribuan pcs pun brg terjual dlm sehari bkn jd alasan mempermainkan pembeli. Tidak punya barang SELLER haruslah batalkan, jgn melempar balik pembeli yg batalkan. Sesuaikan jumlah brg yg ada dengan program promo yg sedang berjalan, kalaupun ada kekeliruan penghitungan seller yg profesional sy sangat yakin pasti akan siap menanggung segala akibat kerugian yg timbul tanpa mengorbankan pembeli. ingat kan aturannya, LU JUAL, GW BELI Login untuk Membalas
mukidi18 Januari 2022 - (15:44 WIB)Permalink Buat kk yang jualan barang-barang harga tinggi di shopee…hati hati dengan buyer ini –> https://shopee.co.id/shop/252915/ modus dia membeli barang-barang harga mahal….lalu merekayasa video unboxing paket seolah olah seller salah kirim produk dan minta return. ketika barang return kita terima..barang sudah di ganti dia dengan barang murahan. saya sudah menjadi korban orang ini…dan rugi jutaan rupiah. jadi buat kk seller di shoppe hati hati kalau orang ini belanja. ini data alamat waktu belanja di toko saya : Nina Nur Isnaryana, 088242136*** – 085241909*** Jalan Kandea 3 Tepi Kanal No.32a, Baraya, Bontoala, KOTA MAKASSAR, BONTOALA, SULAWESI SELATAN, ID, 90153 Login untuk Membalas