Cashback Tokopedia Dibatalkan dengan Tuduhan Pelanggaran Tanpa Bukti

Pada tanggal 26 Januari 2022, istri saya (a.n. Viecentia Wijaya) melakukan pembelian sebuah smartphone di Tokopedia, dengan menggunakan voucher cashback, nomor invoice: INV/20220126/MPL/1984456988. Memang saya dan istri terkadang melakukan pembelian smartphone di Tokopedia dengan memanfaatkan voucher cashback untuk stok barang kami sebagai pedagang kecil-kecilan di depan rumah.

Lalu tanggal 30 Januari 2022 ketika transaksinya diselesaikan, ternyata tidak mendapat cashback apa pun. Saya lihat invoice-nya juga memang tidak tercantum adanya penggunaan cashback (saya kira memang istri yang lupa). Akan tetapi hari berikutnya istri bilang di emailnya ada info dari Tokopedia mengenai pembatalan cashback dengan indikasi pelanggaran.

Lalu saya gunakan fitur chat dari akun Tokopedia istri saya untuk menanyakan perihal pelanggaran yang dimaksud. Namun sampai saat ini jawaban admin Tokopedia hanya berputar-putar soal pelanggaran, tanpa menyebutkan detail pelanggaran aturan yang mana dan tanpa menyertai bukti melalui data yang konkret.

Untuk diketahui ini adalah tuduhan pelanggaran yang ketiga kalinya kami alami. Yang pertama sekitar 2-3 tahun lalu, akun istri dibatalkan cashback-nya karena terindikasi penggunaan 2 akun yang sama untuk mendapatkan cashback. Setelah kami minta bukti, ternyata akun lain yang dimaksud itu akun Tokopedia saya sendiri (karena kami punya akun Tokopedia masing-masing). Akhirnya setelah kami beri bukti dengan upload KTP masing-masing, cashback kembali diberikan.

Kejadian yang kedua, akun saya yang dibatalkan cashback-nya dengan tuduhan yang sama yaitu penggunaan 2 akun yang sama. Setelah saya klarifikasi akhirnya cashback kembali diberikan dengan permintaan maaf dari CS Tokopedia.

Ini yang ketiga kalinya, tapi kali ini Tokopedia bersikeras bahwa sistem validasinya yang paling benar tanpa bisa memberikan bukti yang otentik mengenai pelanggaran yang dimaksud, dengan alasan data internal. Terus terang kami merasa ditipu oleh Tokopedia, dengan cara dipancing untuk belanja dengan iming-iming voucher, tetapi saat transaksinya diselesaikan malah voucher dibatalkan sepihak dengan tuduhan yang mengada-ada.

Sungguh miris sekali, jika marketplace yang iklannya paling gencar di media massa seperti Tokopedia, melakukan cara-cara tidak terpuji seperti ini, hanya untuk memancing penggunanya agar belanja di platform miliknya.

Akun istri dan akun saya sendiri bersedia mendapatkan sanksi atau hukuman, bahkan penghapusan akun jika memang Tokopedia bisa memberikan bukti pelanggaran yang dimaksud. Namun jika Tokopedia hanya melemparkan tuduhan tanpa bukti, itu akan menjadi preseden buruk bagi semua pengguna Tokopedia dan pembaca yang membaca tulisan saya ini.

Terima kasih untuk Media Konsumen yang sudah memberikan kesempatan bagi saya dan orang lain untuk mencari keadilan dan menceritakan masalah kami di sini.

Kristian
Jakarta Pusat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

67 komentar untuk “Cashback Tokopedia Dibatalkan dengan Tuduhan Pelanggaran Tanpa Bukti

  • 9 Februari 2022 - (13:24 WIB)
    Permalink

    Tokopedia itu memang terlalu mendewakan sistem.
    Pokoknya kalau menurut sistem mereka cashback batal ya sudah. Hubungi cs pun cuma dijawab template, poin M nomor sekian. Hafal banget saya.
    Memang sistemnya kelewat baper, sampai transaksi real pun dianggap manipulasi. Entah setelah buat surat pembaca apakah akan direspon atau tidak, tapi saya belum pernah melihat Tokopedia menanggapi surat pembaca tentang keluhan platformnya di media konsumen ini.

    9
    2
    • 9 Februari 2022 - (13:36 WIB)
      Permalink

      mereka punya hak mutlak yang setiap pengguna tokopedia setujui sendiri pada saat daftar akun tokopedia

      programmer nya bukan yang bikin website ecek2..

      4
      7
      • 26 September 2023 - (15:46 WIB)
        Permalink

        Herannya bnyk bngt org yg bikin akun sampe lbh dari 5 akun tp bs lolos. Coba lihat di group FB bnyk bngt yg gembar gembor pamerin akun2nya. Kadang2 pengen rasanya jd cepu toped wkwkwk.

    • 9 Februari 2022 - (22:29 WIB)
      Permalink

      Tokped itu yg terbaik sampai saat ini mnurut saya, banyak cashback, klaim refund/ongkir gak ribet. Memang aturannya tokped kalau 1 alamat ya 1 akun jika ingin ngejar promo atau cashback, itu cara mereka berlaku adil sob. Lha kalau orang serumah bisa untung banyak trus yg lain gimana, tokped kan juga gak mungkin punya dana yg tidak terbatas. Saya pakai tokped kalau dihitung2 sudah dapat jutaan rupiah dari sistem cashback mereka. Sebagai catatan, saya dan istri berbagi akun yg sama untuk belanja di tokped, itu saja kupon cashbacknya ya selalu saja ada.

      8
      6
      • 10 Februari 2022 - (10:47 WIB)
        Permalink

        Setuju!, sy jg sampe skrg gak pernah ada masalah CB, karena dirmh hy pake 1 akun sy aja blanja onlen & biasa nya sll pake gopay ato ovo kl +pake poin cb jd berkurang ato malah ilang… itu kan uda jelas cb tdk tercetak di invoice uda ditolak otomatis by sistem & ketentuan poin yg dilggr jg by sistem, cs jg males atuh menjelaskn dg detail itukan sifatnya hy bonus, dubaca aja di skb uda jelas…

        6
        7
        • 11 Februari 2022 - (19:39 WIB)
          Permalink

          Klo sistem cashback mutlak yg menentukan tokopedia,.ga usah buat syarat dan ketentuan. Buat aja JIKA ANDA BERUNTUNG

          Aplikasi itu buatan manusia, meski yg buat manusia paling pintar pun pasti ada bugs nya, makanya ada update terus termasuk aplikasi tokopedia. Sekelas mobil listrik terlambat autopilot aja ada salahnya..

          Dpt masukan dr pelanggan spt ini mestinya jd bahan perbaikan utk tokopedia, bukan malah defense…

          Masa iya hanya krn satu alamat suami,istri, anak, mertua, art jd dianggap fraud. Masa iya hanya krn satu alamat sekosan atau sekantor atau sekontrakan jd dianggap fraud… aplikasi nya tidak berdasar logika

          3
          4
        • 14 Februari 2022 - (08:47 WIB)
          Permalink

          Dibaca ya bro kronologi nya dgn jelas. Kyaknya hanya komen anda yg gagal paham dgn kronologi yg sudah dijelaskan. Perbaiki literasi anda dalam membaca sebelom komen

      • 11 Februari 2022 - (17:41 WIB)
        Permalink

        Lah ini yg berikutnya akun sya dan istri masih bisa dpt cashback. Aturan tokped yg mana yg mewajibkan 1 rmh hanya boleh dpt 1 akun? Apa anda sedang mengarang bebas ya :p

        • 11 Februari 2022 - (17:55 WIB)
          Permalink

          M. Promo
          1. Tokopedia sewaktu-waktu dapat mengadakan kegiatan promosi (selanjutnya disebut sebagai “Promo”) dengan Syarat dan Ketentuan yang mungkin berbeda pada masing-masing kegiatan Promo. Pengguna dihimbau untuk membaca dengan seksama Syarat dan Ketentuan Promo tersebut.

          2. Pengguna hanya boleh menggunakan 1 (satu) akun Tokopedia untuk mengikuti setiap promo Tokopedia. Jika ditemukan pembuatan lebih dari 1 (satu) akun oleh 1 (satu) Pengguna yang mempunyai informasi akun yang sama dan/atau identitas pembayaran yang sama, maka Pengguna tidak berhak mendapatkan manfaat dari promo Tokopedia.

          Ente baca itu poin no. 2, kalau ente dapat ya untung, kalau gak dapat jangan protes. Kayak pengguna baru tokped aja, aturan gitu gak tahu dan malah protes sob.

          • 14 Februari 2022 - (08:12 WIB)
            Permalink

            Pak kusnul ini sepertinya pasukan nasi bungkus dari toped ya. Uda jelas point no. 2 itu utk akun identitas yg sama, artinya 1 orang tdk boleh lebih dari 1 akun. Klo suami-isrtri itu punya identitas berbeda bisa dibuktikan lewat upload ktp. Dan terbukti transaksi berikutnya akun sya dan istri masih bisa dpt cashback tuh. Masak aturan simple gitu aja bisa gagal paham anda ini

            2
            1
        • 11 Februari 2022 - (19:45 WIB)
          Permalink

          Saya udah pernah tanya ke cs, katanya boleh suami istri punya akun beda. Tapi anehnya tetep dibilang fraud krn klausul M

          1
          3
          • 11 Februari 2022 - (19:52 WIB)
            Permalink

            Boleh boleh aja punya akun beda tapi untuk ikut promo dan cashback ya cuma 1 akun dalam alamat yg sama yg diizinkan. Kalau ente cuma mau blanja biasa ya bebas aja.

            3
            1
  • 9 Februari 2022 - (13:46 WIB)
    Permalink

    dengan banyak nya pengguna tokopedia, tentu tidak bisa ditelpon/di datangi alamat rumah nya satu-satu untuk memastikan pengguna cashback adalah akun asli atau milik 1 orang

    verifikasi melalui KTP pun adalah hal yang bagi tokopedia mengeluarkan uang

    semisal total butuh jam kerja 1 jam untuk verifikasi KTP anda
    gaji 4 jt/22 hari/8 jam=sekitar 22rb per jam nya
    itu kalo verifikasi KTP anda saja, belum orang lain, dikali 1000 orang saja 22 juta

    TokOpeDiA kaN uAnG nyA BanYaK
    ya kalo keluar uang terus ya g jadi banyak, namanya bisnis itu maximize profit

    karena itulah sistem digunakan, tentu data nya memang bukan bukti otentik yang ada rekaman cctv rumah anda atau foto anda
    data tersebut berdasarkan tidak hanya alamat namun IP address, IP provider mu, device dan lainnya
    dan hal tersebut memang data internal, tidak hanya tokopedia, marketplace manapun tidak akan memberikan

    7
    8
    • 9 Februari 2022 - (19:39 WIB)
      Permalink

      Simple nya klo buktiin fraud.
      1. Saat bikin akun pedia ada validasi bisa berupa face recognition / no.id ktp ? Tidak kan. Kenapa repot anda menghitung biaya sistem mereka bla.bla.bla.
      2. Klo alamt email aja beda bagaimana ?walau alamt kirim sama apa bisa di bilang fraud ? Masa iya 1 rumah / 1 kk hanya boleh bikin 1 akun. Klo sprt ini buat lah sistem yg baik pakai validasi yang baik bisa pakai no.hp saya jg bisa kan dan lain tanpa harus scan id ktp
      3. Kesan anda membela sistem yang canggih namun tidak tercermin

      Simple nya tokopedia bisa buktiin fraud seperti apa ? Klo memang ada fraud ya di tunjukan. Masa iya keluari vocer PHP belanjan 10jt nnt dpt vocer 500rb lalu mau di pakai dibilang fraud

      3
      9
      • 9 Februari 2022 - (22:44 WIB)
        Permalink

        Intinya tokped itu mau 1 alamat 1 akun sob. Mereka tak mau ribet memverifikasi satu alamat ada berapa orang lalu akunnya mana saja. Logika berpikir mereka mudah saja, kalau di 1 rumah sudah ada yg punya akun tokped ngapain juga bikin akun lagi kalau bukan cuma cari cashback dan promo. Saya punya teman yang di rumahnya punya belasan hp yg ditata rapi, setelah saya cek ternyata digunakan HANYA untuk cari barang2 promo, yg seperti ini lah yg berusaha diperangi market place seperti tokped, agar lebih sehat dan adil.

        6
        3
        • 11 Februari 2022 - (00:52 WIB)
          Permalink

          Hoki2 an juga sih kalo belanja toped pakai voucher , pernah 2x saya cashback di batalkan dgn alasan serupa, dgn alasan ada kesamaan identitas , sampe dia lampirkan data akun tokped yg data nya sama, padahal saya sendiri tidak mengenali akun tsb, bingung juga memang dari 1 desa itu yg belanja pake tokopedia itu cuma 1 org , banyak kan. Alamat mirip dikit di claim pelanggaran. Aneh nya kalo memang pelanggaran kenapa gk semua cashback pesanan nya di batalkan, pesanan yg cashback ny kecil lolos, giliran pesanan yg cashback besar nya di batalkan.

          1
          2
        • 11 Februari 2022 - (17:44 WIB)
          Permalink

          Itu uda ada ktp masing2 sob. Beda klo hanya akun abal2 tdk bisa upload ktp dgn alamat sama. Mau bikin ktp palsu pun pasti ketauan karena akan dicrosschek dgn data dukcapil

          • 11 Februari 2022 - (18:04 WIB)
            Permalink

            Biarpun ente pakai ktp pasutri asli pun jika sistem menemukan kesamaan data (alamat, rekening) ya bakal dianulir cashback ente apalagi kalau yg besar2 nilainya. Kalau ada yg lolos ya untung itu ente sob, kalau ente gak dapat ya trima aja, wong memang ada aturannya kok kalau ikut sistem cashback.

            1
            1
        • 11 Februari 2022 - (19:30 WIB)
          Permalink

          Mestinya kalau memang satu alamat hanya boleh satu akun, harus ada disyarat dan ketentuan tertulis JELAS

          Jadi suami, istri, anak, mertua, para art yg tinggal serumah harus satu akun saja klo mau transaksi dan pake cashback

          Jadi yg pada ngontrak/ngekos dg satu alamat yg sama juga harus satu akun harus satu akun saja klo mau transaksi dan pake cashback

          Jadi yg pada tinggal diasrama dg satu alamat yg sama juga harus satu akun harus satu akun saja klo mau transaksi dan pake cashback

          Jd yg pada kerja dg satu alamat yg sama juga harus satu akun harus satu akun saja klo mau transaksi dan pake cashback

          Emang begetòo ya?
          Udh jelas ga ada ketentuan tertulis begitu ditokopedia, Mestinya aplikasi pendeteksi fraud yg menyesuaikan dg ketentuan. Bukan malah aplikasinnya yg jelek, malah mau ngubah aturan yg udah ada, atau malah cs nya pada buat aturan baru, krn ga sanggup mau ngomong klo emang ada error diaplikasi pendeteksi fraud

          • 11 Februari 2022 - (19:36 WIB)
            Permalink

            M. Promo
            1. Tokopedia sewaktu-waktu dapat mengadakan kegiatan promosi (selanjutnya disebut sebagai “Promo”) dengan Syarat dan Ketentuan yang mungkin berbeda pada masing-masing kegiatan Promo. Pengguna dihimbau untuk membaca dengan seksama Syarat dan Ketentuan Promo tersebut.
            2. Pengguna hanya boleh menggunakan 1 (satu) akun Tokopedia untuk mengikuti setiap promo Tokopedia. Jika ditemukan pembuatan lebih dari 1 (satu) akun oleh 1 (satu) Pengguna yang mempunyai informasi akun yang sama dan/atau identitas pembayaran yang sama, maka Pengguna tidak berhak mendapatkan manfaat dari promo Tokopedia.

            1
            1
          • 11 Februari 2022 - (19:49 WIB)
            Permalink

            Ente baca itu poin ke 2 sob. Intinya tokped gak peduli ente suami istri, punya saudara 11 orang kek, punya ortu dan mertua tinggal serumah kek, mreka gak peduli. Kalau ente cuma ngejar promo dan cashback doang ya bangkrut si tokped. Mereka mau imbal balik, ente belanja banyak nanti dpt promo dan cashback terbatas, karena promo dan cashback itu cuma umpan balik, kadang ada kadang gak ada, kadang lumayan besar kadang kecil banget.

            Mereka (tokped) ya cari untung bukan cari buntung. Kalau promo dan cashback itu jumlahnya terbatas lalu ada sekolompok orang yg bikin banyak akun hanya untuk dapetin barang promo dan cashback doang trus buat orang2 yg belanja apa adanya karena memang butuh barangnya bisa dapat apa? Tokped itu jualan barang bukan jualan promo dan cashback, jadi mreka mau orang banyak belanja lalu mereka hadiahi kupon. Mreka mau smua penggunanya bisa merasakan manfaat promo dan cashback secara adil bukannya diakal2i.

            2
            2
        • 11 Februari 2022 - (19:48 WIB)
          Permalink

          Jd klo ada ratusan orang disatu kantor dg Alamat yg sama harus pakai satu akun saja klo mau dpt cashback tokopedia gt?

          Jd klo ada puluhan orang disatu kosan/kontrakan dg Alamat yg sama harus pakai satu akun saja klo mau dpt cashback tokopedia gt?

          Jd klo ada belasan orang disatu rumah nenek, kakek, mama, papa, adik, kaka, art dll dg Alamat yg sama harus pakai satu akun saja klo mau dpt cashback tokopedia gt?

          Ada diklausul yg mana sih????

          • 11 Februari 2022 - (20:02 WIB)
            Permalink

            Yup betul pakai salah satu akun aja kalau mau dapat promo n cashback besar2. Karena itu dianggap ente seorang yg belanja. Ane belanja kperluan kantor, ibu, mertua, istri, anak, adik, ipar, semua lewat akun ane. Alhasil dpt semua cashbacknya yg besar2. Dah dpt berjuta2 sob, dan ini sah mnurut sistem tokped.

            Logikanya apa tujuannya ngejar promo dan cashback dengan banyak akun kalau masih dlm 1 alamat? Pastinya cuma nyari 2 itu doang bukan belanjanya yg diutamakn. Sedangkan promo dan cashback itu pasti di setting dengan limit/aturan tertentu per akun. Contoh, ada promo yg hanya didapatkn akun baru, ada celah dimana orang bisa bikin banyak akun hanya untuk dapat promo ini, ini sekedar contoh.

        • 11 Februari 2022 - (19:58 WIB)
          Permalink

          Artinya logika sistem nya dibuat sm orang yg ga bs mikir secara holistik..
          Klo memang aturannya begitu, tulis dong secara Jelas, jgn berusaha ngumpet2 nipu dibalik klausul M.
          Tulis bagini: Cashback hanya dapat dimenangkan oleh satu akun dengan Alamat yg sama, meskipun satu alamat dimiliki beberapa akun dg nomor KTP yg berbeda.

          • 11 Februari 2022 - (20:09 WIB)
            Permalink

            “Pengguna yang mempunyai informasi akun yang sama dan/atau identitas pembayaran yang sama”. Kalimat ini sudah mencakup semuanya sob. Diksinya sudah tepat kok. Dan kalimat ini hanya untuk membatasi pemanfaatan promo atau cashback saja kok, kalau belanja sih gak ada klausul tersebut di atas sob.

      • 11 Februari 2022 - (20:06 WIB)
        Permalink

        Balik lagi deh ke definisi fraud, fraud artinya curang

        Akun beda dan masing2 sdh terverifkasi dengan:
        Nama beda
        Nomor HP beda
        HP nya juga beda
        No KTP beda
        Norek, nomor kartu kredit yg teregister, link OVO atau link gojek beda
        HANYA ALAMAT SAMA karena suami istri, anak, mertua, pembantu tinggal serumah, atau karena sama-sama satu kosan atau satu kontrakan…. Kalau mrk transaksi mau pakai cashback dibilang…. Trus mereka disebut CURANG gt?

        Jd plis deh manajemen tokopedia, pahami dlu definisi curang/ fraud, buat ketentuan yg jelas ttg fraud, buat aplikasi yg bs filter fraud yg sesuai dengan ketentuan.

        Saya juga kerja di perusahaan asuransi milik negeara, masuk jd tim yg buat aplikasi pendeteksi fraud, ga bisa asal2n klo buat sistem logic nya

        • 11 Februari 2022 - (20:19 WIB)
          Permalink

          Terus kalau mau ngefraud tinggal bikin akun orang serumah, bila perlu rumah saudara dipake juga, rumah teman dipinjam juga gitu sob?
          Ane kerja di perusahaan software engineering, secara software, logika ente itu gak masuk bosku, banyak celah

        • 11 Februari 2022 - (20:51 WIB)
          Permalink

          Menurut ane sistem yg dibikin developer app tokped itu akan menganalisa traffic belanja kita sob, kita belanja ditujukan ke alamat mana saja. Lalu kalau ada akun lain yg pakai alamat yg sama pada transaksinya, sistem akan lihat trafficnya juga, jika history alamat penerimaan barangnya tidak terpaku di 1 tempat maka sistem akan menganggap ini transaksi wajar.
          Contoh nih, saya dan ipar saya bekerja pada perusahaan yg sama, alamatrumah kami pun sama, kami juga pengguna tokped, kami juga sama2 sering belanja dengan alamat tujuan barang yg sama, kami dapat semua tuh promo dan cashbacknya. Tentunya banyak alamat penerimaan belaja kami yg berbeda pada tiap transaksi akun kami, ini sedikit menggambarkan bahwa logic yg digunakan developernya itu ya kompleks sob, jadi biarpun ada klausul “kesamaan” pada prjanjian tadi, sistem masih punya logic2 lain untuk menjadi parameter transaksi dari 2 atau lebih akun yg kebetulan pada beberapa transaksinya memiliki kesamaan dalam hal ini alamat sehingga transaksi akun2 tersebut dianggap wajar dan sah.

          • 11 Februari 2022 - (21:48 WIB)
            Permalink

            Pada sistem pendeteksi fraud, analisis traffic transaksi itu hanya jd filtrasi awal utk warning, krn analisa traffic belanja itu hasilnya ada 2 kemungkinan bs memang curang, atau tidak curang, baru filtrasi kedua adalah pembuktian kecurangan atau memang yg jelas curang misal kesamaan nomor KTP utk langsung blocking cashback.
            Kalau tidak curang tp dituduh melakukan kecurangan.. pencemaran nama baik konsumen..menyakiti hati konsumen krn fitnah, dosanya smp akhirat, dan memalukan diri sendiri krn menuduh tp tdk sesuai ketentuan

          • 14 Februari 2022 - (08:21 WIB)
            Permalink

            Pak khusnul kerja di software engineering tapi cara pikirnya kyak pasukan nasi bungkus aja yg barbar membela tokped. Sya juga di software engineering dan semua data yg divalidasi oleh system itu sifatnya fix tdk pilih2 jika memang itu melanggar aturan. Nah klo menurut anda kan cashback itu sifatnya hoki-hokian. Mana ada sistem yg modelnya begitu kalau memang benar tdk ada campur tangan manusia. Atau anda memang terbiasa ya bikin sistem yg asal-asalan seperti itu :p

          • 14 Februari 2022 - (08:50 WIB)
            Permalink

            Kristian, ente bohong pun kami juga tidak tahu. Yg jelas saya dan keluarga tidak mengalami kemalangan seperti ente sebagai pemburu cashback. Yg jelas tokped itu punya sistem yg lebih baik dari kompetitornya, tokped juga punya hak menganulir semua keuntungan user jika ditemukan kesalahan dari sisi user. Ente mau nuntut ya gak bisa, lha sudah disebut itu hak mutlaknya tokped. Kalau ente trmasuk tipe user yg menuntut tokped untuk selalu membuktikan tuduhannya ya ente pemburu cashback level receh, walaupun ente ngaku kerja di software engineering. By the way, ini bukan demo bro ngapain dibayar nasbung, pakai otak lah, ini ruang diskusi publik, setiap orang berhak berargumen. Otak kok mikir sempit, kita adu argumen, begitu ada yg membela salah satu pihak kok dibilang antek nasbung.

          • 14 Februari 2022 - (09:20 WIB)
            Permalink

            Lah kalo tdk tau org bohong atau tdk, lalu apa dasarnya ente beragumen secara bar2 membela sesuatu yg sebenarnya anda tdk tau. Lain hal nya jika anda memang tau sistem validasinya tokped. Logikanya dipakai saja, jika anda dituduh bersalah pasti anda tdk senang dan menuntut buktinya, apa anda rela dicap sbg pesakitan tanpa adanya bukti? Jika ada yg mengadukan tokped di forum ini artinya memang ada yg merasa dirugikan. CB tokped itu sbg iming2 utk menarik orang agar belanja dgn syarat dan ketentuan yg berlaku. Tapi jika ternyata CB itu tdk diberikan padahal sudah sesuai skb, berarti itu sudah termasuk penipuan seperti investasi bodong yg hanya memberi janji di awal tapi zonk pada akhirnya.
            Buzzer juga ada bro yg tdk perlu demo, hanya perlu komen bar2 di sosmed. Jadi jika anda tau sistem tokped dalamnya seperti apa, monggo dijelaskan kesalahannya apa, jgn ngaku2 software engineering tapi tdk mengerti cara kerja sistem. Anda berhak beragumen membela tokped tapi juga harap sertakan datanya jika tdk mau disebut pasukan nasi bungkus

            1
            1
    • 11 Februari 2022 - (20:47 WIB)
      Permalink

      Ngapain mesti ditelp satu2 dateng utk verifikasi..
      Skrg sistem otomasi, Makanya dibuat aplikasi pendeteksi fraudnya yg CERDAS, gmn caranya deteksi fraud sesuai logika, AI nya digunakan.

      Verifikasi KTP kan bs link dg data disdukcapil, BtW Udah ada MOU blm sama disdukcapil? Klo belum, ya jalankan. Kan katanya orang2 IT nya cerdas, berdayakan dong…. ga usah gaji pegawai tambahan

      • 11 Februari 2022 - (20:54 WIB)
        Permalink

        Justru logika yg harusnya dipakai, apa definisi curang, apakah contoh yg diatas tadi masuk kategori curang?

        kalau merasa masih banyak celah, artinya keahlian nya yg belum nyampe, belum bisa buat aplikasi yg mumpuni sesuai logika, jangan malah krn ga mampu buat aplikasi yg bagus mendekati logika, justru tutup mata, menganggap contoh2 diatas sbg kecurangan.

        Padahal kita semua tau, setiap orang serumah yg buat akun masing2,bukanlah bentuk kecurangan, setiap orang sekosan yg buat akun masing2,bukanlah bentuk kecurangan,
        setiap orang sekantor yg buat akun masing2,bukanlah bentuk kecurangan,

    • 9 Februari 2022 - (14:17 WIB)
      Permalink

      Lebih tepatnya 1 alamat hanya boleh digunakan 1 orang. Makanya saya akali, saya sendiri pakai alamat rumah, istri pakai alamat ibunya. Itupun sistem masih bisa mendeteksi jika pembayaranya pakai rekening bank yg sama atau nama orang yg sama. Nanti pasti ada yg menyarankan alamatnya dirubah sedikit. Tunggu saja.

      • 9 Februari 2022 - (15:50 WIB)
        Permalink

        Sekeluarga pake tokped semua pake alamat sama .. tapi gak kenapa2 om cashback tetep bisa .. gak ada masalah

        • 9 Februari 2022 - (22:21 WIB)
          Permalink

          klw di bilang fraud ya fraud.. 1 device cuma bisa buat 1 akun.. lu pake cashback bikin akun baru di hp yg sama.. ya kedetect lah..
          klw bisa 1 hp banyak akun pasti lu beli nomer kosongan 20 box buat bikin akun ngambilin gratisannya wkwkkw dasar mahluk cashbackan..

          1
          4
          • 11 Februari 2022 - (20:18 WIB)
            Permalink

            Fraud itu artinya curang, jd belajar lg definisi curang

        • 10 Februari 2022 - (15:54 WIB)
          Permalink

          Tokopedia itu harus 1 alamat 1 akun, 1 payment methode 1 akun. Kalo diantaranya ada yg dipakai lbh dr 1 akun jelas sistem akan menilai itu adl org yg sama. Makanya kalo suami istri ya harus beda alamat dan beda cara bayar.

          • 11 Februari 2022 - (19:21 WIB)
            Permalink

            Aneh aplikasi pendeteksi fraud ditokopedia, ga capable dong manajemen tokopedia yg ngusulin ke programernya

            Akun beda dan masing2 sdh terverifkasi dengan:
            Nama beda
            Nomor HP beda
            HP nya juga beda
            No KTP beda
            Norek, nomor kartu kredit yg teregister, link OVO atau link gojek beda
            HANYA ALAMAT SAMA karena suami istri, anak, mertua, pembantu tinggal serumah, atau karena sama-sama satu kosan atau satu kontrakan…. masa dibilang Fraud….

            Ditanya bagian transaksi yg mana diakun saya yg terindikasi fraud dikaitkan dg transaksi yg mana akun yg mana, ga bs jawab..
            Jd abal2 gt deh alat pendeteksinya…

    • 10 Februari 2022 - (09:55 WIB)
      Permalink

      Seperti nya ini dibatalkan karena bisa jadi akun yg jual produk nya tsb akun masih satu alamat/ satu KK / terindikasi kecurangan buat akun sendiri jual sendiri trs beli sendiri buat dpt CB sendiri wkwkwk

    • 11 Februari 2022 - (20:08 WIB)
      Permalink

      Balik lagi deh ke definisi fraud, fraud artinya curang

      Akun beda dan masing2 sdh terverifkasi dengan:
      Nama beda
      Nomor HP beda
      HP nya juga beda
      No KTP beda
      Norek, nomor kartu kredit yg teregister, link OVO atau link gojek beda
      HANYA ALAMAT SAMA karena suami istri, anak, mertua, pembantu tinggal serumah, atau karena sama-sama satu kosan atau satu kontrakan…. Kalau mrk transaksi mau pakai cashback…. Trus mereka disebut CURANG gt?

      Jd plis deh manajemen tokopedia, pahami dlu definisi curang/ fraud, buat ketentuan yg jelas ttg fraud, buat aplikasi yg bs filter fraud yg sesuai dengan ketentuan.

      Saya juga kerja di perusahaan asuransi milik negara, masuk jd tim yg buat aplikasi pendeteksi fraud, ga bisa asal2n klo buat sistem logic nya.

  • 9 Februari 2022 - (14:29 WIB)
    Permalink

    jd meski suami istri pun, hp-akun-pembayaran harap dipisah masing2, jgn campur2. itu berlaku bagi siapapun yg ingin mengincar cashback. sebenernya gampang aja utk dapatin cashback tanpa perlu drama. ikuti cara mainnya

  • 9 Februari 2022 - (14:46 WIB)
    Permalink

    sy iseng cari seller JA789 tidak ditemukan produk Xiaomi 11T 8+256 , baik di bagian Xiaomi, bagian Bekas, bagian Produk Terjual, apa seller langsung hapus produk begitu terjual …. harganya pun selisih lumayan dari Official Store yg di 5999 , seller ini jual 5600 dgn sama sama kondisi baru? hmmmm……

    4
    2
  • 9 Februari 2022 - (21:11 WIB)
    Permalink

    Kalo mau dpt CB aman akun harus perawan isi pulsa/tagihan/belanja utk sendiri kalo dah campur aduk sama keluarga/orang lain pasti masalahnya diungkit lagi bilang ada kesamaan data digital dan alasan tdk bisa dijelaskan oleh agen 007

  • 10 Februari 2022 - (07:08 WIB)
    Permalink

    Official Tokpednya cuek bebek, eh Buzzernya yg cepat tanggap, sampai ada yg merasa perlu hitung gaji pegawai perjamnya pula, ckckck.
    Tokped kalian pengecut, Tuntaskan segera komplain pelanggan.

    6
    4
    • 10 Februari 2022 - (12:02 WIB)
      Permalink

      Banyak yang mengatakan berjualan di toped itu sehat. Padahal di toped itu sendiri masih banyak cara cara yg masih belum terprogram dengan baik, alias memutuskan sesuatu masih pakai cara biasa. Ada di MK ini komentator sebagai penjual ditoped yang menghalalkan segala cara.

      2
      3
  • 10 Februari 2022 - (09:35 WIB)
    Permalink

    Cashback Tokopedia memang ketat. Perangkat, nomor telepon penerima, alamat pengiriman harus beda semua. Kalau ada kesamaan cashbacknya akan batal otomatis.

  • 10 Februari 2022 - (10:29 WIB)
    Permalink

    Iya itukan 2.3 thn yl msh bisa cb 2 akun 1 almt, kl skrg dr info, uda benar2 ga bisa lg!, coba baca di info promonya kan ada ketentuan skb nya..

    2
    2
    • 14 Februari 2022 - (08:23 WIB)
      Permalink

      Sekarang pun masih bisa tuh. Transaksi berikutnya sya dan istri masih dpt cashback. Lalu aturan yg mana yg dilanggar

      1
      1
  • 10 Februari 2022 - (20:59 WIB)
    Permalink

    Persis yg saya alami, katanya terindikasi fraud dg akun suami saya, trus sy tanyakan apa ada klausul yg menyatakan suami istri harus satu akun, atau satu keluarga hanya satu akun krn Alamat yg sama, katanya ga ada boleh akun yg beda. Jd dimana fraudnya ditanya Berulang2 cs ga bs jawab

    Rekening pembayaran saya dan suami pun beda, barang yg dibeli pun jenisnya beda

    Aneh memang, aplikasi pendeteksi fraudnya masih jelek, ga sesuai dg ketentuan yg berlaku

    1
    3
    • 11 Februari 2022 - (17:48 WIB)
      Permalink

      Ini aja sya uda kejadian ketiga kalinya. Sepertinya angot2an sistem toped ini. Klo sedang error ya mulai berulah lagi. Dan yg sangat disayangkan peran manusia di tokped tdk dianggap lebih tinggi dari suatu sistem yg masih bisa error

      1
      1
      • 11 Februari 2022 - (23:26 WIB)
        Permalink

        Setuju pak. CSnya pun di tiap jawabannya pasti mengatakan berdasarkan sistem… Saya yakin hingga saat ini tidak ada pihak Tokopedia yang menghubungi bapak untuk memberikan solusi (sama seperti teman2 lain yang memiliki keluhan terhadap Tokopedia). Tampaknya Tokopedia sudah menjadi toko yang sombong dan tidak peduli lagi dengan keluhan pelanggannya. Mereka yakin sudah menjadi toko no.1.
        Saran saya, tinggalkan Tokopedia dan beralih ke toko lain. Agar mereka bisa instrospeksi diri atas kekurangan mereka. Saya sendiri sudah cape dengan toko yang satu ini dan memutuskan tidak akan lagi berbelanja disini.

        2
        1
        • 14 Februari 2022 - (12:51 WIB)
          Permalink

          Benar sekali dugaan anda bahwa tdk akan ada klarifikasi dari tokped terkait hal ini karena mereka tdk bisa memberikan bukti yg valid terkait pelanggaran yg dituduhkan. Kalau mau dbilang fraud sebenarnya sistem tokped lah yg fraud dalam hal ini. Mengutip definisi fraud adalah perbuatan melanggar aturan dgn tujuan menguntungkan diri sendiri atau kelompok dgn merugikan pihak yg lainnya. Sudah jelas dalam hal ini pembeli yg dirugikan dimana sudah melakukan transaksi sesuai skb tapi cashbacknya tiba2 dibatalkan sepihak oleh tokped

  • 11 Februari 2022 - (20:37 WIB)
    Permalink

    Alasan klausul.M poin 2

    Jika ditemukan pembuatan lebih dari 1 (satu) akun oleh:
    1 (satu) Pengguna yang mempunyai informasi akun yang sama dan/atau identitas pembayaran yang sama

    Jd klo jelas pembuatan lebih dari satu akun oleh BEBERAPA pengguna/orang (bukan oleh 1 pengguna, krn dibuktikan nomor KTP yang terverifikasi beda, wajahnya beda, sidik jari beda). Ya tentu ga masuk kategori klausul M poin 2.

    Klo masih bingung, tanya dan Belajar bahasa hukum dlu sama pakar hukum

    Jd para buzzer dan cs jangan berlindung di poin M nomor 2.
    Krn yg masuk poin M nomor 2 adalah jika 1 (satu) Pengguna/ 1 orang yg memiliki mempunyai lebih dari satu akun, spt informasi akun dg nomor KTP dan/atau norek yang sama.

    Balik lg ke definisi curang dengan, jd jangan asal dg buat logic sistemnya misal… .
    1.menganggap curang orang yg namanya sama dg akun yg beda (lha nama itu bisa banyak yg sama)

    2.menganggap curang orang yg alamatnya sama dg akun yg beda dan identitas diri dr nomor ktp, jenis kelamin, sidik jari, muka (lha Alamat sama krn bisa satu kantor, bisa satu kontrakan, bisa satu kosan, bs serumah)

    • 14 Februari 2022 - (09:45 WIB)
      Permalink

      Ya memang si kusnul dan teman2 buzzernya itu kurang cerdas memberikan argumennya. Lain kali Tokped harus membayar org yg lebih capable dan berpendidikan jadi buzzernya atau minimal jubir di sosmed.
      Ngaku2 software engineering tapi koq bilang cara kerja sistem itu sifatnya untung-untungan. Ini pasti bikin para programmer dan software engineering yg asli jadi pingin nangis merasa dipermalukan 😀

      1
      1
  • 29 Mei 2023 - (19:10 WIB)
    Permalink

    Kepada Ibu Viecentia dan Bapak Kristian,

    Dengan hormat,
    Perkenalkan nama saya Theresia mahasiswi tingkat akhir Jurusan Ilmu Hukum di salah satu universitas negeri di Indonesia. Adapun saat ini saya sedang menyusun Tugas Akhir berkaitan dengan penggunaan perjanjian baku elektronik atau biasanya jika dalam marketplace dapat kita temui pada syarat dan ketentuan platform.

    Melalui kisah yang dialami Bapak dan Ibu, saya menilai kisah dari Bapak/Ibu sangat relevan pada topik skripsi saya, sehingga saya mohon izin untuk menggunakan kisah dari Bapak dan Ibu untuk menjadi obyek penelitian saya.

    Sekiranya jika Bapak dan Ibu berkenan, apakah saya boleh untuk dapat mengubungi Bapak/Ibu melalui email atau kontak yang dapat dihubungi?

    Berikut email saya: contact.theresiagp@gmail.com

    Terima kasih.

 Apa Komentar Anda mengenai Tokopedia?

Ada 67 komentar sampai saat ini..

Cashback Tokopedia Dibatalkan dengan Tuduhan Pelanggaran Tanpa Bukti

oleh K dibaca dalam: 2 menit
67