Kebijakan Retur Shopee Hanya Menghancurkan Penjual Jujur, Ke Manakah Harus Mengadu?

Halo semua, kali ini saya ingin berbagi mengenai kebijakan pengembalian barang terbaru dari marketplace Shopee. Kebijakan ini sangat merugikan pihak penjual yang berjualan dengan jujur.

Saya adalah penjual di Shopee sejak tahun 2018. Saya sudah mengalami perubahan kebijakan Shopee dari tidak ada biaya admin sampai dengan saat ini yang biaya admin dan gratis ongkir mencapai total 12% (gratis ongkir ini kita penjual membayar sebesar 5% dari total nilai transaksi, jadi misalkan ada transaksi Rp 1.000.000, otomatis penjual seperti saya harus membayar Rp 50.000). Saya dari Januari-Februari mengalami 2 kendala retur dimana semuanya itu alasannya sungguh-sungguh tidak masuk akal.

Yang pertama dengan nomor pengaduan: 24021007A5SM05D:

Alasannya salah klik ukuran kemudian bilang tidak punya uang. Kasus ini dimenangkan oleh pihak pembeli dengan hasil akhir pemotongan biaya pengiriman bolak balik dibebankan ke penjual (nominal barangnya hanya 120 ribu-an rupiah).

Sebenarnya untuk kasus ini kita diberikan kesempatan untuk mengirimkan barang kembali. Pada tanggal 15 Februari, Shopee menulis silahkan tunggu jawaban dari Shopee, kemudian tanggal 18 Februari ada jawaban dari pihak Shopee (Penjual harus mengirim balik barang dengan biaya dari penjual sendiri), tapi tidak ada notifikasi sama sekali dari pihak Shopee kalau Shopee sudah ada jawaban atas hasil mediasinya.

Akhirnya kita baru membaca di tanggal 20 Februari (dimana pada tanggal ini ada tulisan segera tanggapi karena akan segera berakhir pada tanggal 20 Februari tanpa menyebut jam dan detik), akhirnya kita cepat-cepat kirimkan balik dengan kurir JNE jam 16.49, bukti terlampir:

Tetapi setelah bukti resi dan foto serta persyaratan Shopee lainnya sudah kita siapkan, pada tanggal 20 Februari pukul 19.40 malam, kita mau upload semua bukti, ternyata kasus sudah ditutup. Jadi tidak ada pemberitahuan lewat notifikasi, tidak ada panggilan dari pihak Shopee, tidak ada tulisan batas jam detik terakhirnya kapan, kita dianggap telat dan gugur. Jadi barang yang kita kirim balik senilai 120 ribuan + biaya kirim balik menggunakan JNE sebesar Rp 71.000 juga hilang, dengan total kerugian mencapai hampir 300 ribu rupiah padahal tidak ada kesalahan apapun dari pihak penjual.

Berikut saya lampirkan bagaimana model pemberitahuan Shopee yang hanya menuliskan tanggal, tanpa jam dan detik terakhir, tetapi waktu kita mau kirim bukti, tiba-tiba sudah ada jam dan detik yang terlewati:

Jadi di halaman-halaman tersebut tidak ada tulisan jam terakhirnya kapan, beda dengan Tokopedia yang ada tulisan jam dan detik terakhirnya kapan bisa menyanggah atau mengirimkan bukti.

Untuk case ke 2, nomor pengaduan: 2402250GJQ62EXT. Untuk ini pembeli hanya klik berubah pikiran, dan barang langsung otomatis retur ke kita. Nominal barang hanya 22 ribu rupiah, biaya ongkir yang ditanggung penjual adalah Rp 25.000. Retur ini kita sanggah karena penjual sudah mengirimkan barang sesuai perintah kerja Shopee dan hal lain, barang yang diretur sudah dipakai beberapa pcs.

 

Kita ajukan sanggahan ke Shopee (kita penjual sudah menyertakan video unboxing utuh dari awal buka sampai memperlihatkan produk sudah rusak semua packing-nya dan sudah ada yang dipakai), tetapi apa jawaban dari tim mediasi Shopee:

Bisa dilihat, yang ditanya adalah mana bukti video asli pada saat produk ini dibungkus pertama kali… Seandainya ada pembaca Media Konsumen disini yang berjualan di Shopee, apakah semuanya memiliki bukti video pada saat packing dari awal sampai penempelan resi untuk setiap pesanan yang ada? Berapa banyak SDA dan SDM yang harus dikeluarkan untuk hal-hal seperti ini?

Jika ada yang bilang harusnya pasang CCTV, berarti seandainya ada 2 orang yang bisa packing sebanyak 50 nota pesanan setiap hari, harus kita sediakan CCTV dari berbagai sudut yang menunjukkan dengan jelas produk dari awal pengambilan barang, menunjukkan kondisi barang, menunjukkan kondisi packing, dll. Apakah yang berjualan di Shopee ini semuanya corporate besar yang uangnya tak terbatas?

Kalau Shopee dikatakan membantu UMKM, dengan permintaan bukti seperti itu, berapa banyak UMKM yang jujur yang mampu memenuhi persyaratan dengan syarat seperti perusahaan besar kelas nasional atau multinasional.

Di manakah kita penjual ini bisa mengadukan nasib? Bukan perkara sudah tidak usah berjualan di Shopee, salah sendiri berjualan di Shopee, mau dapat penjualan dari Shopee kok tidak mau menurut malah melawan Shopee… tapi apakah penjual ini tidak boleh mendapatkan keadilan?

Di manakah harus mengadukan hal ini? Apakah ada lembaga pemerintah atau non-pemerintah yang bisa membantu kita para penjual? UMKM mana yang bisa bertahan menghadapi persyaratan seperti ini? Seandainya ada sebuah black campaign dimana lawan memiliki modal kuat, membentuk sebuah tim untuk melakukan pembelian fiktif dan melakukan retur, ongkir yang ditanggung penjual apakah tidak membuat penjual UMKM ini gulung tikar?

Hormat saya,

Alexander R.
Sidoarjo, Jawa Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

77 komentar untuk “Kebijakan Retur Shopee Hanya Menghancurkan Penjual Jujur, Ke Manakah Harus Mengadu?

  • 6 Maret 2024 - (11:58 WIB)
    Permalink

    Saya juga seller lama di shopee dr masih free admin hingga sekarang admin mencapai lebih 10 persen

    saya selalu menjaga rating toko sehingga meminimalkan kesalahan, atau pengembalian hingga saya menonaktifkan cod

    tapi tetap saja pasti suatu saat menemui pembeli seperti ini, saya pernah dikembalikan produk ya dengan alasan tidak jelas sehingga bisa kirim dan pengembalian ditanggung penjual

    saya pernah complain ke cs shopee tapi hanya info memang kebijakan baru shopee sekarang seperti ini dan saran saya akan dicatat

    sangat memberatkan, tolong shopee sdh admin semakin besar dan mencekik minimal tidak merugikan kami penjual dengan kebijakan baru ini apalagi ongkir ditanggung penjual

    2
    4
  • 6 Maret 2024 - (12:19 WIB)
    Permalink

    Lazada Indonesia lebih parah lagi saya ras…
    Konsumen komplain aj gak di lihat kasusnya dulu, apalagi lazada Indonesia ini menerapkan sistem pakai AI.meskipun kita kirim barang sesuai dengan pesanan pun jika konsumen lapor ke lazada barang tidak sesuai toko/akun kita langsung di blokir sepihak.mau di ajukan banding 100x pun gak akan di respon

    • 26 Maret 2024 - (21:09 WIB)
      Permalink

      @mandiri..
      Lazada begitu.. Buset sadis bgt ya. Masih ok tokopedia jg ya dari semua. Tp yg rame justru malah marketplace yg banyak masalah ya.. Netizen pada suka soalnya di buai pembelinya.. Penjualnya apes

  • 6 Maret 2024 - (14:56 WIB)
    Permalink

    SAYA BISA MERASAKAN APA YANG ANDA RASAKAN SAAT INI DENGAN ADANYA ATURAN BARU INI

    Tidak usah pusing selama shopee tidak menentukan harga jual seller.

    Caranya : Kita punya Mindset tinggal kita putar balikkan saja.

    Secara luarnya kelihatan pembeli sangat diuntungkan dengan program program aneh dan konyol nya seperti bebas pengembalian barang karena ” berubah pikiran ” wkkkkkkkkkkk.

    Tapi sebenarnya yang membiayai semua program program itu adalah pembeli sendiri ( DARI PEMBELI DAN UNTUK PEMBELI JUGA ).
    Gratis Ongkir/ Cashback/ diskon ini itu, hanyanya bumbu bumbu manis marketing.

    TIDAK ADA YANG GRATIS DI DUNIA INI

    Solusinya tinggal kita sebagai penjual meyesuaikan harga jual saja.
    Harga Barang + Biaya admin +gratis ongkir + Promo ini itu + iklan ads + Resiko retur Brubah pikiran( mengasuransikan brg kita sendiri) + lain lain = MODAL ASLI

    MODAL ASLI tinggal tambahkan saja mau untung brp… Gitu aja
    Jadi yang membayar semua biaya biaya tsb ada lah pembeli, bukan seller, Betul gak ?

    Selanjutnya terserah pembeli mau order dari MP apa,,mengenai perbedaan harga jual, jelaskan saja ke konsumen.

    SELLER adalah Raja

    Semangat Seller

    2
    2
    • 6 Maret 2024 - (17:23 WIB)
      Permalink

      ngomong ngalur ngidul gak ada tujuannya lu.. lu pikir ongkir seratus dua ratus rupes?? harga barang beda seribu rupiah aja buyer bisa minggat beli yang lebih murah, mau dimahalin berapa lu? sejuta sekalian sama ongkirnya? ngakak kocak namanya

      1
      3
      • 7 Maret 2024 - (18:09 WIB)
        Permalink

        jualan jgn dimahalin oh abangku, susah lakunya,
        Tapi menyesuaikan harga dengan resiko, bukan dinaikin apa lagi dimahalin.
        Sampai disni faham ?

        Dan kebijakan baru ini bukan hanya untuk satu dua seller, tapi seluruhnya.
        jadi bukan hanya brg kita yg jadi mahal sendiri tapi semuanya sama,,bakal jadi mahal.
        Kecuali mereka yg kepingin bangkrut, kalau saya Ogah…
        Sampai disni faham abangku ?

        Salam Sehat

    • 7 Maret 2024 - (17:00 WIB)
      Permalink

      iya, harga jual barang saya di shopee per hari ini smua naik 10% daripada di tokopedia / lazada / bukalapak.
      high risk jualan di shopee… minimal 10% ini bisa untuk nutupi risiko jualan di shopee

      1
      3
      • 7 Maret 2024 - (18:16 WIB)
        Permalink

        Smart….

        Betul, tinggal kita seller saja yg meyesuaikan saja,,
        mau biaya admin 100% juga masalah…
        Yang punya barang dan yang menentukan harga jual adalah Seller,

        SELLER ADALAH RAJA
        Tanpa Seller Marketplace bukan apa apa

        Semangat,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

        1
        1
  • 6 Maret 2024 - (15:33 WIB)
    Permalink

    Pasti lah yg dirugikan sellernya , tidak semua pembeli orangnya baik semua ada jg yg nakal tidak beli di kita tapi barangnya rusak retur ke kita itu yg pernah saya alami, ada jg kasus yg barang kita kirim kondisi kondisi dos box segel garansi 1 tahun dan bisa digaransikan di kota2 besar perwakilan diseluruh wilayah indonesia, tapi kenyataanya pembeli minta pengembalian barang alasan tidak berfungsi dan lokasi jauh dari service center. Alhasil pengembaliannya barang kita kemasan dos box kita rusak segel sudah terbuka belum LG kita harus menservice klaim ke service center .dan setelah kondisi barang normal lagi nilai jualnya jadi merugi dikarenakan produk sudah tidak segel dan kemasan rusak otomatis harga jadi barang second . Diterus 2 kan kita berdagang disini lama2 gak untung malahan jadi buntung. Ya sudah mau bagaimana LG sudah saatnya meninggalkan apk seller yg model gini

    1
    4
  • 6 Maret 2024 - (16:27 WIB)
    Permalink

    Kebijakan Shopee sekarang NGAWUR alias BLUNDER, Kesalahan pembeli pada saat CO kemudian seenak nya saja pembeli Retur Barang kita penjual hanya bisa banding setelah barang di Terima. Apakah Kalian Shopee sudah Berlaku adil dengan kebijakan yang ngawur. Resiko barang rusak di jalan atau rusak oleh customer atau di tukar? Begitu mudah meloloskan barang di kembalikan ke penjual tanda ada syarat2 video unboxing dari awal. Menurut saya Shopee hanya berpihak kepada pembeli bukan kepada seller. Semoga Shopee bisa evaluasi kembali kebijakan nya. Atau paling tidak kembali ke kebijakan awal dimana ada kasus Shopee berperan sebagai penengah sebelum barang di kembalikan. Terima kasih

    1
    4
  • 6 Maret 2024 - (20:01 WIB)
    Permalink

    Shopee mulai redup karena kebijakannya sendiri. Sekarang mereka lebih fokus ke pengumpulan dana dari masyarakat. Mesti waspada. Semua kebijakan banyak yg memberatkan penjual. Selain opsi berubah pikiran yang absolut selalu menang pembeli itu.kebijakan ganti uang 10X ongkir buat barang yang diembat kurir dan pembeli nakal juga gak kalah obsurb. Intinya mereka bikin kebijakan sendiri tanpa persetujuan penjual ditokonya tapisemua biaya shopee gak mau nanggung. Ditambah cs yang lebay lebay. Nama aja sering pakai nama artis korea.

    1
    3
  • 6 Maret 2024 - (21:41 WIB)
    Permalink

    1minggu ini ada 2 brg retur dg alasan berubah pikiran. Dan sudah bisa ditebak, pembeli selalu dimenangkan oleh pihak shopee. Tapi kebijakan shopee yg mengharuskan penjual menanggung biaya kirim + retur sangat tidak masuk akal,, dg alasan pembeli mendapatkan 100% refund tapi penjual yg dirugikan,, ajukan banding pun sama tetap penjual yg dirugikan dg kompensasi tidak sepadan dg biaya yg harus ditanggung penjual..

    1
    2
  • 7 Maret 2024 - (07:50 WIB)
    Permalink

    kayaknya ada buzzer sopi nih, coba deh perhatikan semua komen, lebih banyak dislike daripada like, padahal komen biasa ajah, hati hati banyak akun buzer

    2
    4
    • 7 Maret 2024 - (08:19 WIB)
      Permalink

      @KUN ANTHOXY, saya menduga seperti itu juga 🙂
      Padahal komen2nya sebagian besar malah menarik ya, pengalaman dari sisi seller, bisa jadi masukan buat sopi.
      Atau.. bagian UX nya sopi pada baca thread SP ini, jadi baper hehhhe…
      mungkin ya, mohon dimaafken kalo salah ya Sop 🙂
      Mestinya, dijadikan masukan oleh manajemennya, karena sistem pendukung untuk opsi “Berubah Pikiran” ini memang masih lemah.
      Belum dipikirkan gimana perilaku buyer jika iseng beli kemudian retur berubah pikiran,
      karena belum ada batasan/kompensasi jika retur barang, misalnya tanggungan biaya seller saat kirim ke buyer, dsb dll.
      Seperti amazon kan retur nggak sembarangan, ada kompensasi biaya yang harus ditanggung juga oleh buyer.
      Sehingga, retur dari buyer memang sudah benar2 diputuskan oleh buyer nya (bukan sekedar iseng).

      1
      2
  • 7 Maret 2024 - (11:33 WIB)
    Permalink

    Kebijakan shopee saat ini adalah buntut dari ke nakalan seler2. Yg lebih mementingkan dan mendahulukan packing tiktok shop, sedangkan pesanan yg masuk di shopee expres di terakhir kan atau bahkan di terlantarkan. Sehingga shopee membuat kebijakan yg terbilang ekstream untuk menjaga konsumen nya dengan cara memperketat peraturan untuk seler2nya.

    Banyak kasus terjadi di seler. Seperti barang tidak ready tapi di pajang di etalase, waktu pemakingan yg lama bisa sampai berhari2, pengajuan refund/retur yg selalu di tolak oleh seler. Kebayang beli barang pas sampai gabisa di pake barang nya karna rusak, terus beralibi rusak dalam perjalanan pengiriman, padahal seler sendiri yg kurang rapih dalam pemakingan, banyak kasus beli barang mudah pecah/mudah patah/mudah rusak tapi packing dus buble saja. Mana tahannnn

    • 7 Maret 2024 - (13:35 WIB)
      Permalink

      Kalau alasannya sedangkal itu, artinya shopee mau membunuh tikus di lumbung padi, satu lumbung di bakar semua… Saya rasa tidak mungkin shopee segagabah itu untuk alasan sedangkal itu, apalagi shopee ini market leader yang tidak terkejar oleh pesaing2 nya, bahkan tokopedia itu sudah sangat jauh dari shopee.

      Kebijakan yang mengorbankan penjual ini hanya di buat untuk meningkatkan GMV (Gross Merchandise Value) as a whole, mungkin bisa di pelajari dulu GMV itu apa, karena nilai GMV ini yang menentukan valuasi shopee untuk pendanaan maupun untuk nilai bisnisnya di mata investor, GMV kemungkinan hanya akan merecord penjualan yang terjadi di platform dan berapa banyak usher yang menggunakan platform, sedangkan nilai retur barang itu tidak akan terecord di GMV perusahaan, jadinya lebih baik kebijakan pengembalian barang seperti ini bagi shopee, karena seolah2 di atas kertas perputaran uang di platform mreka meningkat dan juga usher pengguna aktif nya meningkat, kalau jumlah seller nya habis pun, tetap yang di lihat hanya nilai sales atau GMV nya.

      Tapi ingat semuanya ini akan berputar, jika tidak ada seller yang memang jujur, meskipun banyak promo2 banyak gratisan, endingnya juga bakalan habis sendiri pembelinya kalau isi nya orang yang berjualan di shopee bukan penjual yang berintegritas

      3
      3
    • 7 Maret 2024 - (18:01 WIB)
      Permalink

      pembeli bisa dan tidak ada kesulitan mengajukan komplain pengembalian barang dan dana, dan untuk kasus produk barang yg rusak biaya ongkir pengembalian akan ditanggung pembeli (ditanggung kurir dikasus2 tertentu), saya sebagai seller meskipun berat tetapi masih tetap lebih rela keluar biaya ongkir kirim&pengembalian dari pada memberikan barang GRATIS

  • 7 Maret 2024 - (16:54 WIB)
    Permalink

    SAYA seller shopee sejak Covid 2020
    awal nya hanya Jualan di tokopedia, karena produk saya Spart Laptop & PC
    saya gabung ke shopee karena di tarik oleh Agent Shopee yang nawari lewat DM di Tokopedia.
    mereka memfasilitasi Smua, sampe import barang saya yang 2000 jenis ke akun shope saya. waktu itu berpikir “Wah… shope sangat bagus pelayanan nya ke Seller ya, boleh juga ini di coba”
    akhir nya saya Jualan di Shopee..

    Kebijakan terakhir ini [bebas pengembalian], membuat saya berpikir ulang. Seller di Shopee jadi objek penderita, sapi perah, tidak ada perhatian samsek dari shopee…

    cerita nya barusan kemarin ga sengaja lihat mutasi saldo di shopee. eh kepotong 73rb. ini kenapa?
    saya telusuri ternyata 73rb ini dipotong karena ada produk yg dikembalikan oleh pembeli {Gawad dalam 30hari terakhir ini 10an paket dhe, dikembalikan karena kebijakan baru ini. fyi: 1 hari di shopee saya biasa ada orderan 10-20paket]

    saya cek harga barang 98rb, buyer salah checkout karena tipe laptop nya beda dengan produk yg dipajang, padahal udh ditulis di judul dan deskripsi. jadi di DM sama buyer utuk dikirim yang lebih panjang {produk kabel laptop}

    OK donk, selama ini kita jualan lebih care ke pembeli juga, kirai saya BEBAS PEMGEMBALIAN ini shopee ada kontribusi. saat barang diterima ternyata seller di bebankan 73rb untuk ONGKIR PP, WTF….

    udh coba contact admin shopee via twitter/X, dikasih liat dm dan bukti2, gak guna, jawaban nya pun template. seller layaknya sapi perah / budak saja di shopi ini.

    biaya adm + bebas ongkir 8%-10%
    biaya untuk program Bebas pengembalian 100% seller
    biaya IKLAN 100% seller
    biaya packing, kerusakan, listrik, atk… 100% seller.

    ntah apa benefit yg saya dapat di shopee ini. utuk jangka Panjang bener2 Big NO utk stay di MP ini. pelan2 mw saya alihkan pembeli saya ke tokopedia.

    per Hari ini, smua produk yg saya jual di shoppee harga nya saya naikkan 10%
    kalo mau lebih murah beli di tokopedia / lazada

    doa saya, smoga Shopee kena Karma… lihat perlakuan mereka terhadap seller yg semena2 ini.

    1
    3
    • 7 Maret 2024 - (18:34 WIB)
      Permalink

      Hahaha, saya baca kalimat yg ditulis,, betapa kesalnya sama si shopee

      Saya sudah jualan di shopee sejak 2017

      Jangan frustasi gan, tetap semangat…
      Sekarang kita fokus saja bagaimana nya caranya kita memanfaatkan shopee , jgn mau dimanfaatkan terus.

      Kita yang pegang kendali, karena kita yang punya barang.

      Dengan kebijakan begini bakal, banyak seller yang nyerah dan banyak juga seller yang tangguh dan bisa beradaptasi dgn kebijakan baru ini.

      Kalaupun tidak mau jualan di shopee, ya manfaatin saja sebagai media promosi produk , mubazir juga kalau ditinggalin..pengunjungnya rame soalnya

      Selanjutnya kan terserah kita maunya tranksaksinya dmn..

      SELLER ADALAH RAJA

      Mari kita manfaatin shopee semaximal mungkin, jgn mau dimanfaatin

      Tetap semangat gan

      1
      2
  • 7 Maret 2024 - (17:46 WIB)
    Permalink

    Sistem komplain BARU Shopee memang KACAU, komplain2 sistem lama masih fair, kita sebagai seller bisa pilih solusinya, dan kebanyakan diselesaikan dgn solusi pengembalian barang dan dana. ini fair buat pembeli dan penjual
    tetapi dgn sistem baru shopee yg menentukan solusi dan jarang diselesaikan lewat solusi pengembalian barang dan dana, kebanyakan diselesaikan lewat pengembalian dana (pembeli mendapatkan barang GRATIS)
    beberapa contoh kasus:
    1. pembeli SALAH membeli jenis lampu, pembeli ingin membeli lampu EMERGENCY, tetapi membeli lampu LED biasa ditoko kami(dijudul dan diskripsi produk tidak ada keterangan lampu EMERGENCY), setelah barang sampai pembeli mengajukan komplain pengembalian barang krn salah membeli produk, tapi yg dikenakan ongkir pengiriman dan ongkir pengiriman kembali adalah penjual, Pengajuan Banding juga tetap semua ongkir ditanggung penjual, padahal kasus ini sama sekali tidak ada faktor kesalahan dari penjual
    2. pembeli mengajukan komplain pengembalian barang dan dana (sekarang disebut dgn “produk tanpa kerusakan kemasan luar(dapat dikembalikan)) dengan hanya bukti orang pegang lampu, tanpa ada bukti video unboxing, video test, atau paling tidak foto pada saaat ditest.
    tapi pihak shopee putuskan PENGEMBALIAN DANA saja tanpa perlu pengembalian barang
    3. pernah juga kasus dimana admin shopee minta seleller sertakan bukti
    “- Video yang menunjukkan pengetesan produk yang kemudian akan sedang dikemas ke dalam paket dengan nomor resi yang terlihat jelas.”
    apakah pernah terpikir oleh shopee butuh CCTV RESOLUSI berapa besar yg mampu merekam video yg terlihat JELAS nomer resi? ditambah untuk mencari video packing barang yg bersangkutan saja butuh waktu sangat lama (masih bisa dilakukan meskipun merepotkan), sedangkan PEMBELI HANYA PERLU MENUNJUKKAN BUKTI ASAL2AN

  • 7 Maret 2024 - (18:43 WIB)
    Permalink

    admin shopee dan website shopee memang harus berbenah, sudah sangat kacau, sejak aturan baru seller kalau mau asuransi full harus ikut program shopee +0.5% biaya komisi layanan admin shopee kalau mau dapat asuransi barang full, sejak saat ini paket-paket sering hilang, dari yang biasanya 3 bulan atau 2 bulan 1x hilang paketnya jadi 1 bulan saya lihat di data penjualan toko kami minimal 5 barang hilang, seolah-olah disengaja oleh pihak oknum shopee dan oknum expedisi bermain supaya seller-seller kapok dan wajib atau dipaksa / mau nga mau ikut program asuransi paket shopee dan dipaksa bersedia membayar layanan biaya admin layanan shopee yang 0.5% itu kalau nga paket-paket akan dibuat terus hilang khususnya barang-barang mahal diatas 2 juta rupiah sering sekali hilang / tidak sampai ke pembeli, sungguh aneh tapi nyata, saya banyak buktinya kalau mau saya upload semua boleh kalau shopee tidak juga segera berbenah dan memperbaiki hal ini

  • 7 Maret 2024 - (19:29 WIB)
    Permalink

    begini lah kalau bikin peraturan cuma mikirin omset naik, tidak memperdulikan sisi dari segi pedagang / belum berasa dia yang kelola toko sendiri atau yang jadi pihak toko / pedagangnya, maunya omset secara keseluruhan shopee naik terus, pembeli pada mau belanja di shopee karena dimanjakan dan dirajakan, pembeli senang, penjualnya yang pada jual rugi & setengah mati kena komplainan dan kena komplain dibalikin nga gratis lho, penjual kena fee / denda, dan lagi banyak paket pengiriman yang hilang di shopee ini aneh tapi nyata, tidak seperti di sebelah yang ijo-ijo hampir jarang sekali ada paket hilang dan kalau pun hilang diganti full senilai harga barangnya ke pihak penjual 100% senilai harga jual toko, tidak seperti di shopee ini barang mahal hilang hanya diganti 1.000.000 rupiah, miris

  • 7 Maret 2024 - (19:34 WIB)
    Permalink

    menyediakan asuransi, penjual lagi yang kena kalau mau asuransi paket pengiriman seluruh omset penjualan kena lagi biaya layanan adminnya +0.5% dari bruto, bener-bener ajaib aturan-aturan yang dibuat pihak shopee, padahal dimana-mana atau website online shop lain normal nya itu yang harus kena beban biaya asuransi pengiriman dan mau apa nga pakai asuransi pengiriman itu pihak pembelinya lah, ini ide darimana tau penjual tau-tau yang dipaksa / disuru bayar biaya asuransi pengiriman, website ini yang mempelopori sistem COD di Indonesia dan menyusahkan seller jadi repot semua kan, COD oh COD siapa yang membuat aturan transaksi ini, sangat menyesatkan, demi omset bener si omset naik, tapi jadi banyak orderan fiktif dan banyak paket yang sudah sampai di alamat pembeli trus nga mau dibayar / pembelinya ternyata nga punya uang akhirnya balik lagi ke seller dengan kondisi dus hancur2 / benyek / rusak.. si paling pelopor sistem COD di marketplace indonesia

  • 10 Maret 2024 - (08:31 WIB)
    Permalink

    emang marketplace ini kaga ramah pada penjual. cuma pembeli yang di dewakan disini. kalau ga ada penjual mau jadi apa ini marketplace.

    saran aja pindah ke tiktok

    • 26 Maret 2024 - (23:56 WIB)
      Permalink

      @Rama
      Tiktok?? Ga salah??? Justru tiktok sistem nya tidak manusiawi. Blum pernah ada masalah pelanggaran ya nanti bila sudah baru bisa rasakan…. Pelanggaran 1 lgs bisa bikin toko kamu hancur di tiktok.. Bangkit lg ga tau butuh brp lama… Menurut saya yg terbaik sih masih tokopedia ya

  • 17 Maret 2024 - (23:14 WIB)
    Permalink

    Shopee ngawur bikin kebijakan, jika ingin menyediakan pengembalian karena berubah pikiran seharusnya jangan dipaksakan ke semua seller, bagi yang mau mau saja.

    ngawurrrrrr pada manajemen kalau kayak begini, bisa bisanya dikirim langsung tanpa ada konfirmasi dari seller. Teman teman redaksi media konsumen adakah yang bisa buatkan petisi yang tinggal klik klik atau apapun itu agar dinotis dirjen perdagangan, barang kali bisa viral sampai ke seller seller yang dirugikan agar ikut membantu.

    Lumayan juga bila redaksi media konsumen bisa ikut berperan menggerakan massa sampai mengubah kebijakan korporat besar yang berat sebelah seperti ini, dijamin menjadi kanal yang trusted dimata publik.

 Apa Komentar Anda?

Ada 77 komentar sampai saat ini..

Kebijakan Retur Shopee Hanya Menghancurkan Penjual Jujur, Ke Manakah H…

oleh Alexander Martinus dibaca dalam: 3 menit
77