IndiHome Memperlakukan Pelanggan Setianya Sebagai Mainan

Sebelumnya jujur saya malas untuk menulis di surat pembaca ini. Namun apa daya, perlakuan Telkom terhadap saya, yang sudah menggunakan jasa Telkom puluhan tahun (bahkan kalaupun yang dihitung hanya layanan internet pun, hampir 20 tahun), waduh sungguh betul-betul hebat. Sebelum-sebelumnya saya mengalami beberapa kendala. Namun walau membuat saya rugi, tidak separah kali ini perlakuannya. Sehingga kali ini terpakasa saya buat surat pembaca.

Saya pengguna layanan Telkom sejak namanya masih Telkom Speedy. Nah, kira kira 7 tahun lalu, Telkom merilis aplikasi MyIndiHome, yang mulai sering saya gunakan 2-3 tahun terakhir. Seringnya digunakan untuk laporan gangguan, mengecek tagihan, tukar poin, dan lain-lain.

Aplikasi ini, entah kenapa, sering error/gangguan tanpa penyebab yang jelas. Setiap dikomplain ke Telkom, selalu menyalahkan pengguna. Mulai dari bilang internet nya bermasalah (walau ironis, karena internetnya dari Telkom sendiri), hp-nya yang bermasalah, install ulang, dan seterusnya dan seterusnya. Sampai ujung-ujungnya mereka kabur saja tanpa solusi yang jelas. Bahkan permintaan maaf pun tidak ada, pokoknya tidak selesai, kabur.

Saya beri contoh saja. Untuk menukar poin misalnya.

Itu adalah contoh 3 error, masih banyak yang lain, nanti juga saya tunjukkan. Padahal, untuk menukar poin di aplikasi ini, desainnya benar-benar harus bisa dibuka 5 kali, yaitu :

  1. Ketika membuka aplikasi, agar bisa  sampai ke halaman poin.
  2. Ketika sampai halaman list yang mau ditukar poin, agar bisa diklik.
  3. Ketika sampai halaman voucher yang mau ditukar, agar bisa di-reedeem.
  4. Ketika klik redeem, agar voucher masuk akun.
  5. Ketika di tempat penukaran voucher, agar barcode voucher bisa keluar.

Bayangkan, dengan aplikasi, yang entah kenapa, diseting benar-benar harus bisa dibuka 5 kali tersebut, dibuka 1 kali saja sulitnya bukan main. 1 tahap saja tidak bisa, maka tukar voucher tidak akan bisa. Dan error aplikasi itu selalu terjadi di salah satu, salah dua, bahkan semua tahapan tersebut bersamaan, sehingga voucher tidak bisa ditukar, dan poin kita dipaksa hangus begitu saja.

Ini contoh error untuk tiap tahapan:

Sebenarnya masih banyak lagi macam error-nya, bila saya upload semua bisa 20 lebih. Namun supaya tidak begitu panjang itu saja, yang penting sudah tergambarkan contoh kendalanya. Itu belum ditambah lagi masalah lain, misal mau cek tagihan (IndiHome ini sering tiba tiba ada biaya tambahan yang tidak jelas asalnya dari mana), mau mengajukan keluhan, dll. Setiap tahapan itu benar benar harus bisa dibuka, satu saja error, ulang semua dari awal. Jadi aplikasi ini diciptakan justru mempersulit, bukan mempermudah.

Nah sekarang ke bagian selanjutnya, bagian yang membuat saya membuat surat pembaca ini, adalah perlakuan dari Telkom.

Sebelum-sebelumnya, saya memang beberapa kali ada kendala. Misal, ada biaya add-on Rp5.000, yang ketika saya tanyakan ke Telkom Grapari, dikatakan “Biaya layanan”. Namun ketika ditodong, “Teman saya ada yang kena, itu minipack add on“, baru ngaku itu bukan biaya layanan tapi biaya add on, yang itu pun tidak pernah bisa ditunjukkan bukti berlangganannya.

Bahkan untuk tahu itu add on, harus dikasih tahu orang lain. Jika tidak, akan dikatakan “biaya layanan” dan tidak bisa dihentikan. Saya juga pernah langganan paket piala dunia, yang tepat hari-H tiba tiba tidak bisa digunakan, dipaksa beli lagi jadi ngurus refund bayar dobel yang susahnya minta ampun.. Dan masih banyak lagi.

Untuk kasus kali ini, selama 2-3 tahun ini, pola dari penanganan Telkom kurang lebih sama, seperti ini :

  1. Dimulai dengan menyalahkan pengguna, silakan pakai koneksi lain, jangan pakai Telkom (loh kok?), silakan pakai hp lain, install ulang sampai kuota mobile data habis, clear cache sampai tangan kemeng, dan seterusnya.
  2. Karena tetap tidak bisa, akan dibuatkan tiket.
  3. Tiket akan diproses.
  4. Setelah 1 minggu, tiket ditutup, semua hilang. Silahkan ceritakan keluhan dari awal semula lagi, dan lewati tahap 1 lagi.
  5. Harus benar benar tidak bisa. Satu saja bisa, misal keluar poinnya walau gak bisa ditukar, tiket baru tidak akan dibikin.

Setelah tahunan dan poin saya hangus puluhan ribu (karena saya langganan IndiHome ini tidak tanggung tanggung. 2 rumah dan kecepatannya yang tinggi karena buat kerja), sehingga tagihannya banyak, dan poin yang didapatkan pun ikut jadi banyak. Maka saya yang sudah capek komplain ke customer service tersebut, akhirnya bikin surat. Setelah itu, mereka menunjukkan keseriusannya, walau semu.

Jadi, di awal November ini, saya didatangi petugas Telkom beberapa orang. Katanya sih pangkatnya agak tinggi, dan memang sudah agak berumur orangnya. Dengan ramah diminta izin untuk rekam video, jadi saya mengemukakan keluhan dari awal sampai akhir, termasuk keluhan lain begitu. Keluhan tersebut direkam video agar saya tidak bakal capek-capek mengulang semuanya seperti sebelum sebelumnya, kan berasa robot gitu. Keluhan ini akan dikawal sampai selesai, dan seterusnya.

Dua minggu kemudian, saya ke Grapari untuk mengecek tiket saya tersebut. Saat itulah saya sadar, ternyata kedatangan orang orang Telkom tersebut hanya drama, karena tiketnya rupanya sudah ditutup. Bahkan petugas Grapari kali ini setengah mengusir saya, dia bilang “Ya aplikasinya siapapun yang pake juga gitu pak!! Aplikasinya emang gitu!!!“.

Saya lalu menghubungi nomor yang sebelumnya menghubungi saya untuk ketemu tersebut dan dikatakan akan dibantu.

Kemudian setelahnya, saya beneran dihubungi petugas, yang sayangnya, hanya meminta saya mengulang semua keluhan dari awal seperti robot, dan setelahnya, enak sekali ngomongnya, silakan lapor ke 147.

Ya kalau cuma lapor ke 147, ngapain dia minta saya jelasin keluhan dari awal? Terus kemana semua rekaman video tersebut? Keluhan sebelumnya dihapus semua ? Wow, hebat sekali. Yang lebih hebat lagi, disitu dia bilang “Jika terdapat error“. Iya, betul, “Jika”. Jadi, selama ini orang komplain bertahun tahun, tentang error, disebut “Jika ada error“. Komplain orang bertahun-tahun, sampai divideo, semuanya itu, gak dianggap. Terus dia nangani apa coba? Kalau keluhan utamanya saja dianggap “Jika ada”.

Selama itu, juga petugas yang menghubungi tidak hanya satu orang, ada banyak, dan semuanya sama. Intinya saya harus cerita keluhan yang sama dari awal sampai akhir, untuk ujung ujungnya antara disuruh lapor ke 147, Grapari, atau bahkan centang satu saja. Ini contoh beberapa diantaranya:

Itu masih ada chat-chat lain, yang kalau saya upload nanti disini jadi ladang screenshot banyak orang. Belum juga termasuk yang telepon, dan bahkan, terakhir terakhir ini, telepon hanya untuk nanya siapa nama bapak saya, berapa nomer IndiHome saya, sampai bot juga ada.

Bayangkan, sebagai manusia biasa, Anda diminta mengulang keluhan yang sama puluhan kali. Bahkan sampai ditanya yang tidak berhubungan sama sekali dengan keluhan anda, hanya untuk mendapatkan hak anda sendiri, apakah layak?

Bahkan, itu lebih dari sekedar hak. Di antara tagihan tagihan yang saya bayarkan, itu pun termasuk tagihan tambahan, seperti paket yang tiba tiba berubah sehingga biayanya lebih. Add on yang tidak jelas siapa yang berlangganan, dan lain lain.

Apalagi, ditambah hal lain juga, misal setiap bulan harus nunggu teknisi datang, karena internet bermasalah secara rutin, kabelnya putus terus, yang mana teknisi datang itu harus janjian dulu, nunggu lagi, dan seterusnya.

Kali ini saya benar-benar sudah capek. Saya teruskan juga keluhan ini ke Ditjen, ke Kementerian BUMN, dan lain-lain. Semoga ada minimal kejujuran dari Telkom, dan saya juga akan cari tahu kenapa di beberapa tempat, layanan internet selain Telkom tidak boleh masuk.

Abraham Dharmawan
Surabaya, Jawa Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

25 komentar untuk “IndiHome Memperlakukan Pelanggan Setianya Sebagai Mainan

  • 26 Desember 2023 - (15:22 WIB)
    Permalink

    Sama, di saya juga gitu. Aplikasi lambat banget (meski pakai indihome 100mbps), kalau tukar poin error melulu.
    Kalau bayar tagihan via myindihome selalu harap2 cemas takut error, kalau error uang tetep terdebit tapi tagihan tidak terbayar.
    Harus extra sabar😄

    • 27 Desember 2023 - (07:25 WIB)
      Permalink

      Saya juga sebagai salah satu pengguna Indihome,tidak saya pungkiri pelayanan Yang saya dapat kan mungkin agak lebih baik dari rekan rekan pelanggan lainnya,tetapi akhir akhir ini saya tidak puas dengan pelayan 147 ..yang ternyata hanya PHP saja ..tidak jelas..sungguh saya kecewa..terkadang ada perbedaan informasi yg saya dapat kan dari operator 147,sehingga membingungkan saya
      Pelanggan Yth,

      Berikut Nomor Tiket : *INC3542702*
      Laporan gangguan *INTERNET* pada Nomor Layanan : *111331103596* Anda.

      Untuk mendapatkan Informasi Progress Perbaikan silakan klik : https://tlkm.id/INC3542702
      dengan password :

      Terima kasih.

      • 28 Desember 2023 - (09:39 WIB)
        Permalink

        Lain kali kalo nulis di media konsumen jgn panjang2. Nulis keluhan nya apa mlh jd males baca. Kayak nulis skripsi aja

    • 28 Desember 2023 - (05:29 WIB)
      Permalink

      Saya juga pengguna indihome saat ini mau berhenti menggunakan layanannya.saya sudah berlangganan lebih dari 3 tahun tapi sama cs selalu di persulit apakah ini cara menperlakukan pelanggannya.

      1
      1
    • 28 Desember 2023 - (11:40 WIB)
      Permalink

      Itu yg repot. Sistem error dianggap belum bayar, kalau sampai dobel ngurus untuk pembayaran dobel ini sulitnya bukan main.

  • 26 Desember 2023 - (15:50 WIB)
    Permalink

    Kadang kl mau gunakan harus update dulu dan harus login ulang pakai otp yg kadang tidak terkirim.

    • 27 Desember 2023 - (09:21 WIB)
      Permalink

      Dari dulu entah kenapa belum ada perbaikan dari Telkom, mulai menggunakan pihak ke 3 sebagai eksekutor pemasangan dan perbaikan dilapangan, sampai pelayanan CS yang kurang memadai. Sekarang saya malah pake myrepublik. Seenggaknya lebih murah dengan kec yang sama, penanganan dalam gangguan juga cepat

  • 27 Desember 2023 - (07:25 WIB)
    Permalink

    Di rmh dan di kantor sy pake indihome. Sy pernah pake operator lain. Untuk layanan utamanya (jaringan internet nya) si indihome lumayan lah. Ga bagus2 banget, tapi masih lebih bagus dr jaringan yg lain. Bahkan, indihome, Kalo di komplain masih lebih cepet datang kok dibanding yg lain.

    Kalo aplikasi, sy sih menganggap itu hanya alat bantu memberi informasi2 saja. Jadi kalo banyak kurang, sy ga anggap penting tok semua apkikasi dr operator2 lain pun sama. Ga lebih baik juga.

    Saran sy, buat indihome, perbaiki layanan aj. Dan buat pengguna, kalo ga cocok karena merasa banyak masalah, bisa ganti ke operator lain baik yg fiber maupun yg via jaringan 4g. Di buat simple aj.

    1
    11
    • 27 Desember 2023 - (23:29 WIB)
      Permalink

      Simple buat lo tapi ga sesimpel buat yang lain, jgn suka menyepelekan hidup orang lain bro, ga semua orang hidup semiskin anda.

    • 28 Desember 2023 - (08:17 WIB)
      Permalink

      saya lumayan sependapat sama pernyataan ini bhwa jgn berharap lebih di apk myindihome sya pngguna indhome msh di 3th dan ada juga biaya tambahan add on yg sdh sya stop namun msh trtagih nominal 10rb, plaporan mlalui apk my indhome dan plasa msh tdk trsolusikan dan tiket dclose, hmpir stiap bulan komplain dan akhrnya tlp ke 147 tdk smpai 2hr kndala sy dsolusikan dan add on trhapus tagihan sdh di sesuaikan, intinya klo gk ada sesuai tagihan lgsung komplen di channel byak akn dbantu luruskan
      untk poin jg tdk brharap lbh krn aplikasi srg error, memang hak kita tp sbnrnya tdk drugikan jg scara materi krn poin kyk hadiah yg dkasihkan ktka byar tagihan. prnh tuker poin bln dsmber sdh sngat susah skali mgkn krn byk yg tukar dan stok sdkit, stelah itu sy tuker di bln november slalu dpt mercandise nya

    • 28 Desember 2023 - (11:36 WIB)
      Permalink

      Disini masalah utama justru cara mereka menanggapi dan memperlakukan, bukan soal koneksi atau aplikasi. Anda bayar mendadak naik, dibilang biaya layanan, kalau ndak tahu itu ternyata addon bakal dipaksa langganan terus, paket kadang dirubah tanpa persetujuan, gitu2 nya.

      Dan di akhir juga sudah saya tulis soal sebagian tempat cuma indihom yg boleh masuk, provider lain tidak boleh. Jadi seperti termonopoli, ga semudah itu langsung ga puas langsung ganti. Ini pun masi saya cari tahu kenapa sayangnya gajelas

  • 27 Desember 2023 - (10:12 WIB)
    Permalink

    Itulah mereka, pengalaman seperti itu bukan hanya berlaku kepada PKL saja tapi saya sendiri sudah mengalami beberapa kali bahkan sering, komplain berkali-kali sampai boncos, memang dalam banyak hal mereka harus berbenah. Selama mereka tidak memiliki pesaing setara mereka akan selamanya santai menanggapi berbagai macam keluhan para pelanggannya.

  • 27 Desember 2023 - (10:25 WIB)
    Permalink

    Sama bos
    Poin saya jumlahnya ribuan, mau coba² ikut keberuntungan dengan menukar poin dengan undian akhir tahun ini,
    Tapi ya itu masalahnya seperti yg dijelaskan saudara arahan dharmawan itu.

  • 27 Desember 2023 - (11:52 WIB)
    Permalink

    Saya juga sama pernah kecewa dengan telkom indihome
    Mulai dari tagihan siluman addon yang tidak pernah saya minta sampai penawaran melalui call yang menganggu
    Setiap mau bayar tagihan naik dan harus komplain dulu baru tagihan normal
    Itu dulu terjadi berulang
    Ketika saya komplain tentang penawaran melalui call yang mengganggu (kadang saya lagi naik motor dijalan tiba tiba ada panggilan masuk, saya berhenti dan angkat telp ternyata hanya penawaran yang menurut saya tidak penting) saya bertemu dengan GM witel setempat, katanya mau diblokir dari penawaran
    Tapi tetap masih ada penawaran juga, sampai saya minta dibuatkan surat hitam diatas putih sebagai jaminan agar saya bisa tenang dari penawaran yang mengganggu
    Akan tetapi lagi dan lagi ada penawaran juga walaupun sudah ada surat hitam diatas putih dari telkom yang menjamin tidak ada lagi penawaran
    Dan sampai akhirnya tidak ada titik temu antara saya dengan GM witel setempat, sehingga saya berhenti berlangganan
    Jika diceritakan detailnya panjang 😅

  • 27 Desember 2023 - (14:55 WIB)
    Permalink

    Layanan internet selain Telkom nggak bisa masuk? Wah. Padahal daerah tempat Anda tinggal bukan daerah terpencil. Saya bersyukur di tempat saya (kota kecil di Sumatera Utara) bisa pakai iCon-Net. Layanan internet dari PLN. Aman lancar dan sudah berjalan hampir 2 tahun (pernah ada perbaikan dan sedikit lambat selama 1 bulan, setelah itu sudah lancar kembali) . Bayar sekitar 200ribuan, nyambungin ke 10 gadget dan 3 laptop juga masih aman. Bahkan kalau sudah habis 1 bulan dan belum memperpanjang pembayaran, masih dikasih tenggang waktu selama 1 Minggu untuk Internetan dan lancar. Alhamdulillah.

    • 28 Desember 2023 - (11:38 WIB)
      Permalink

      Bukan daerah terpencil, ibukota malah. malah kalau jalan ke perumahan sebelah, bisa pasang yang lain kayak mnc biznet. Disini sampe menyerah sales mereka karena jaringan kabel tidak boleh masuk.

      Dan bukan hanya perumahan tertentu. Apartemen apartemen juga banyak yang hanya Indihome yang boleh masukin kabel

  • 27 Desember 2023 - (16:44 WIB)
    Permalink

    ini mewakili saya banget. Keluhan eror seperti itu sudah sering dan lama terjadi. Saya juga pernah melaporkan hal tersebut ke 147. Prosesnya sama tiket di close dan masalah tidak selesai. Aneh banget, padahal di nada NSP 147 ngiklanin apk my Indihome, tapi aplikasi nya burik bangettttttttttt, emang SDM IT indiehome seminus itu ? Atau emang dana pengembangannya gak ada ? Agak lawak.

  • 27 Desember 2023 - (18:37 WIB)
    Permalink

    Sama kak..seperti saya 2x saya kena php dr pihak telkom. Dan selalu di akhir tahun. Tahun lalu pembayaran saya 2 rumah tidak masuk smp perlu 3bulan gantung. Naik ke surat pembaca juga. Nah sialnya saya tahun ini berurusan lg dg kendala telkom, dan harus berkali2 konfirmasi hal yg sama tanpa tindak lanjut yg jelas. Di akhir november ini akhirnya saya bentrokan antar CS di gerai telkomsel dan CS 147 karena saking capeknya saya ngurusi kendala smp 1bulan. Dan akhirnya di proses lah keluhan saya sampai selesai setelah saya bentrokan antara CS gerai dan 147 🤣🤣🤣

  • 27 Desember 2023 - (19:19 WIB)
    Permalink

    Klo yg punya BUMN / Pemerintah kenapa pelayanannya jelek semua ya ga kaya swasta bagus2 gmn mau maju…indihome emang mendominasi karna jaringannya dmn2…klo ada yg lain mending pake yg swasta aja jgn pake indihome pelayanan ga bagus dari dl sampai sekarang parah

  • 28 Desember 2023 - (08:45 WIB)
    Permalink

    berarti kasus hpr sama semua, urusan sama gerai Telkom or 147 sama aja buang waktu, kendala ga selesai . sy dr awal jaman speedy sering kendala, tp semua selesai.. cause punya keluarga manajer telkom pusat, malah sempat ada kena mutasi, tp bbrp tahun kebelakang sdr sdh pensiun ada kendala jadi repot urusannya.. mau cabut indihome aja panjang urusannya.. ini no telp sampai sekarang hidup segan mati tak mau. tp bayar terus 😂

  • 28 Desember 2023 - (10:22 WIB)
    Permalink

    Klu indie home sudah jangan heran soal pelayanan… Sangat buruk. Mungkin krn merasa merajai pasar internet Indonesia jadi bisa seenaknya… Di kantor saya layanan internet tiba-tiba upgrade ke internet + TV dengan tagihan diatas 400 rb… Tahunya setelah jalan setahun lebih. Padahal tidak pernah dapat setup Box… Waktu komplain tagihan berubah bulan berikutnya tapi tidak ada kompensasi untuk satu tahun lebih yg sudah berjalan… Mau diurus juga males capek hati

    • 28 Desember 2023 - (11:58 WIB)
      Permalink

      sama gan saya juga awalnya capek hati, tapi karena sudah dipermainkan terus terusan begini sama Indihome, yang tagihan tiba2 ditambah itu saya laporin ke ditjen kementrian perdagangan (https://www.kemendag.go.id/s/pengaduankemendag2023) + lapor go id juga

      Sudah lewat beberapa bulan sih, semoga dibantu mereka. Ini kalau pelanggan ga teliti, satu pelanggan bisa dapet sampe jutaan, klo pelanggan nya ribuan bisa milyaran, dapet triliun gampang

  • 28 Desember 2023 - (22:43 WIB)
    Permalink

    Saya juga heran, memang SOP sebusuk itu atau emang sengaja ya. Saya laporan problem routing sudah 3 tahun, sampai sekarang masih tidak ada solusi. Tiap ganti CS, sama, harus ngulang dari 0. Tunggu beberapa hari, sudah agak senang nih krn ada respon, ganti CS lain yg jawab, terus kereset jd 0 lagi progress laporannya. Sampe puluhan ticket problem yg sama, akhirnya saya nyerah. Bener2 kayak dibuat mainan.

 Apa Komentar Anda mengenai Telkomsel IndiHome?

Ada 25 komentar sampai saat ini..

IndiHome Memperlakukan Pelanggan Setianya Sebagai Mainan

oleh Abraham dibaca dalam: 5 menit
25