Keluhan Surat Pembaca Tokopedia yang Semakin Semena-mena 13 April 2025 ray 8 Komentar Akun Pengguna, Alasan pembatasan, Customer complaint handling, Customer Service, Deskripsi produk, Display produk, e-Commerce, informasi produk, Jualan Online, Kategori Produk, Marketplace, moderasi akun, pembatasan akun, Pemblokiran Produk, Pengajuan banding, Penghapusan produk, product listing, Reputasi penjual, Sistem otomatis, Syarat dan Ketentuan, Tokopedia, Tokopedia Care, Transparansi Informasi, tuduhan pelanggaran Ikuti kami di Google Berita Terima kasih kepada Media Konsumen yang bersedia memuat unek-unek saya tentang Tokopedia. Saya adalah seller di Tokopedia sejak 2017. Selama beberapa tahun berjualan, tidak pernah ada masalah. Namun, masalah mulai muncul sejak Tokopedia menerapkan fee untuk setiap produk yang terjual. Tiba-tiba, toko saya dituduh melakukan pelanggaran, yaitu manipulasi judul dan kategori—padahal sebelumnya hal ini tidak pernah dipermasalahkan. Alhasil, akun saya dimoderasi permanen. Saya pun mencoba membuka toko baru dengan akun dan email berbeda, sesuai saran Customer Service (CS) Tokopedia. Namun, sebelum sempat meng-upload produk pertama, toko baru itu langsung dimoderasi lagi dengan alasan “terkait dengan akun lain yang sudah kena moderasi.” Jika kebijakannya seperti ini, Tokopedia secara tidak langsung menutup pintu rezeki seller seperti saya. Bukan hanya saya, mungkin banyak seller lain yang mengalami nasib serupa—dilarang berjualan di platform ini selamanya tanpa kesempatan memperbaiki kesalahan. Saya tidak paham pola kebijakan seperti apa yang Tokopedia terapkan. Selama berjualan, tidak pernah ada komplain dari pembeli. Hanya karena satu kesalahan penempatan kategori (yang sebenarnya disesuaikan oleh sistem mereka sendiri), tiba-tiba akun saya dihukum permanen. Seolah-olah mereka mencari-cari alasan untuk membenarkan tindakan mereka. Saat saya komplain ke CS (@TokopediaCare), jawaban yang diberikan hanya respons standar, tidak membantu sama sekali. Seakan CS hanya pajangan layanan tanpa solusi nyata. Saya harap ini menjadi perhatian bagi pihak Tokopedia: Kesuksesan platform ini tidak lepas dari kontribusi seller yang berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada pembeli. Sebelum menjatuhkan hukuman moderasi permanen, sebaiknya Tokopedia lebih mempertimbangkan rating dan ulasan pembeli, serta memberikan peringatan terlebih dahulu jika memang ada pelanggaran. Jangan langsung mengambil tindakan ekstrem untuk kesalahan yang sebenarnya bisa diperbaiki. Agus Rahman Jakarta Utara Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Muhamad Saiful13 April 2025 - (14:19 WIB)Permalink Tokopedia dan Gojek itu paling sensitif sistemnya.Jika bikin toko baru dan dimoderasi lagi karena hp yg dipake sudah ditandai imei nya terhubung dgn akun toko sebelumnya.Kalo dinfactory reset entah pengaruh atau tidak.Intinya Tokopedia ini e-commerce sensitif. 15 Login untuk Membalas
Mathew13 April 2025 - (20:22 WIB)Permalink Anda jualan apa sehingga Anda memanipulasi judul? Login untuk Membalas
Sari14 April 2025 - (00:05 WIB)Permalink Parah emang tokopedia sekarang, sejak gabung dengan tiktok memang makin aneh” Sama sensitifnya kaya tiktok. Udah Fee adminnya makin gede, pelayanan makin buruk dan bobrok. Benar yang anda sampaikan CSnya cuma pajangan. Sama sekali tidak memberikan solusi. Mau menang sendiri. Padahal sistemnya yang ga jelas, orang ga salah dibilang salah sama sistem, mirip banget dengan tiktok. Aku udah pernah sampaikan kalo menilai pelanggaran atau tidak itu, harusnya manusia bukan program otomatis. Karena program tidak bisa berpikir, menimbang dan memutuskan. Seperti halnya manusia. Ini serba bot semua mulai dari CSnya sampai yang paling parah program yang memutuskan pelanggaran, udah botnya cacat dalam menilai pelanggaran, dikritik malah kekeh ga mau dengar saran dan masukan. Padahal sistem dia yang salah bin aneh. Ga heran kalo shopee lebih maju. 1 Login untuk Membalas
Miss14 April 2025 - (04:44 WIB)Permalink Iya lah bamg perasaan itu cerutu dah tapi masuk kategori DVD YA jauh bngt lahhh.. Login untuk Membalas
Abby14 April 2025 - (02:33 WIB)Permalink Produk anda itu produk sensitif, produk cerutu import, yang mana dasar perpajakannya masuk barang mewah, bahkan barang terlarang karna industri rokok di indonesia itu sangat terproteksi.. Ya iyalah tiap tahun habis berapa ratus milyar pabrikan kretek lobby dpr. Mending jualan barang lain aja, yang nggak membuat orang kanker paru2, masih banyak kok. Login untuk Membalas
Hery Mulyanto14 April 2025 - (03:22 WIB)Permalink Sepertinya hanya anda saja, kl banyak yg kena pasti juga sudah nulis disini atau ada yg sadar diri kalau memang salah. 😀 Login untuk Membalas
Riki Hermawan14 April 2025 - (08:04 WIB)Permalink Udh pernah coba bikin akun pke PC sapa tau g kena ban, emng payah toped skg udh biaya ini itu bikin keuntungan jd kecil, kl dulu kan g segitu bnyk potongan toped, waduh Login untuk Membalas
Victorius14 April 2025 - (08:38 WIB)Permalink Ya maklumin aja. Kita sebagai seller ataupun buyer pasti kalah oleh sistem. Awalnya akun buyer saya yg sudah belanja ratusan juta di sana ( poin aja sudah dapet belasan juta ) kena banned, gak bisa pakai promo apapun. Selang sebulanan, akun seller saya baru saja diselesaikan order pembelian hp bekas oleh buyer, kena moderasi melanggar blablabla….udah males ngurus. Bikin akun seller baru lagi, jualan suka2, ini udah hampir 50 item laku, sempat power merchant tapi vakum lama gak posting barang, otomatis diturunin jadi akun biasa, bodo amat… Login untuk Membalas