Tokopedia yang Semakin Semena-mena

Terima kasih kepada Media Konsumen yang bersedia memuat unek-unek saya tentang Tokopedia.

Saya adalah seller di Tokopedia sejak 2017. Selama beberapa tahun berjualan, tidak pernah ada masalah. Namun, masalah mulai muncul sejak Tokopedia menerapkan fee untuk setiap produk yang terjual. Tiba-tiba, toko saya dituduh melakukan pelanggaran, yaitu manipulasi judul dan kategori—padahal sebelumnya hal ini tidak pernah dipermasalahkan. Alhasil, akun saya dimoderasi permanen.

Saya pun mencoba membuka toko baru dengan akun dan email berbeda, sesuai saran Customer Service (CS) Tokopedia. Namun, sebelum sempat meng-upload produk pertama, toko baru itu langsung dimoderasi lagi dengan alasan “terkait dengan akun lain yang sudah kena moderasi.”

Jika kebijakannya seperti ini, Tokopedia secara tidak langsung menutup pintu rezeki seller seperti saya. Bukan hanya saya, mungkin banyak seller lain yang mengalami nasib serupa—dilarang berjualan di platform ini selamanya tanpa kesempatan memperbaiki kesalahan.

Saya tidak paham pola kebijakan seperti apa yang Tokopedia terapkan. Selama berjualan, tidak pernah ada komplain dari pembeli. Hanya karena satu kesalahan penempatan kategori (yang sebenarnya disesuaikan oleh sistem mereka sendiri), tiba-tiba akun saya dihukum permanen. Seolah-olah mereka mencari-cari alasan untuk membenarkan tindakan mereka.

Saat saya komplain ke CS (@TokopediaCare), jawaban yang diberikan hanya respons standar, tidak membantu sama sekali. Seakan CS hanya pajangan layanan tanpa solusi nyata.

Saya harap ini menjadi perhatian bagi pihak Tokopedia: Kesuksesan platform ini tidak lepas dari kontribusi seller yang berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada pembeli. Sebelum menjatuhkan hukuman moderasi permanen, sebaiknya Tokopedia lebih mempertimbangkan rating dan ulasan pembeli, serta memberikan peringatan terlebih dahulu jika memang ada pelanggaran. Jangan langsung mengambil tindakan ekstrem untuk kesalahan yang sebenarnya bisa diperbaiki.

Agus Rahman
Jakarta Utara

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

8 komentar untuk “Tokopedia yang Semakin Semena-mena

  • 13 April 2025 - (14:19 WIB)
    Permalink

    Tokopedia dan Gojek itu paling sensitif sistemnya.Jika bikin toko baru dan dimoderasi lagi karena hp yg dipake sudah ditandai imei nya terhubung dgn akun toko sebelumnya.Kalo dinfactory reset entah pengaruh atau tidak.Intinya Tokopedia ini e-commerce sensitif.

    15
  • 14 April 2025 - (00:05 WIB)
    Permalink

    Parah emang tokopedia sekarang, sejak gabung dengan tiktok memang makin aneh”
    Sama sensitifnya kaya tiktok.
    Udah Fee adminnya makin gede, pelayanan makin buruk dan bobrok.
    Benar yang anda sampaikan CSnya cuma pajangan. Sama sekali tidak memberikan solusi. Mau menang sendiri. Padahal sistemnya yang ga jelas, orang ga salah dibilang salah sama sistem, mirip banget dengan tiktok.
    Aku udah pernah sampaikan kalo menilai pelanggaran atau tidak itu, harusnya manusia bukan program otomatis.
    Karena program tidak bisa berpikir, menimbang dan memutuskan.
    Seperti halnya manusia.
    Ini serba bot semua mulai dari CSnya sampai yang paling parah program yang memutuskan pelanggaran, udah botnya cacat dalam menilai pelanggaran, dikritik malah kekeh ga mau dengar saran dan masukan.
    Padahal sistem dia yang salah bin aneh.
    Ga heran kalo shopee lebih maju.

  • 14 April 2025 - (02:33 WIB)
    Permalink

    Produk anda itu produk sensitif, produk cerutu import, yang mana dasar perpajakannya masuk barang mewah, bahkan barang terlarang karna industri rokok di indonesia itu sangat terproteksi.. Ya iyalah tiap tahun habis berapa ratus milyar pabrikan kretek lobby dpr. Mending jualan barang lain aja, yang nggak membuat orang kanker paru2, masih banyak kok.

  • 14 April 2025 - (03:22 WIB)
    Permalink

    Sepertinya hanya anda saja, kl banyak yg kena pasti juga sudah nulis disini atau ada yg sadar diri kalau memang salah. 😀

  • 14 April 2025 - (08:04 WIB)
    Permalink

    Udh pernah coba bikin akun pke PC sapa tau g kena ban, emng payah toped skg udh biaya ini itu bikin keuntungan jd kecil, kl dulu kan g segitu bnyk potongan toped, waduh

  • 14 April 2025 - (08:38 WIB)
    Permalink

    Ya maklumin aja. Kita sebagai seller ataupun buyer pasti kalah oleh sistem. Awalnya akun buyer saya yg sudah belanja ratusan juta di sana ( poin aja sudah dapet belasan juta ) kena banned, gak bisa pakai promo apapun.
    Selang sebulanan, akun seller saya baru saja diselesaikan order pembelian hp bekas oleh buyer, kena moderasi melanggar blablabla….udah males ngurus.
    Bikin akun seller baru lagi, jualan suka2, ini udah hampir 50 item laku, sempat power merchant tapi vakum lama gak posting barang, otomatis diturunin jadi akun biasa, bodo amat…

 Apa Komentar Anda?

Ada 8 komentar sampai saat ini..

Tokopedia yang Semakin Semena-mena

oleh ray dibaca dalam: 1 menit
8