Taktik Berkedok “Bundling” dari Indosat Ooredoo

Dear Indosat Ooredoo,

Pada tanggal 25 September 2020, saya mendapat surat dari PT Perkasa Abadi Perdana. Amplop yang digunakan kecil berwarna putih dengan tulisan tangan yang tidak rapi. Tadinya saya mengira modus penipuan apa lagi ini? Dan enggan membuka surat tersebut. Namun karena penasaran akhirnya saya buka amplop dan mendapatkan surat berisi 2 lembar, yang satu dengan kop PT Perkasa Abadi Perdana lengkap dengan isi yang bernada mengancam, lalu lembar kedua berupa tagihan dari Indosat sebesar Rp590 ribu. Ini kali pertama saya mendapat surat dari debt collector.

Sampai saat itu saya masih mengira ini penipuan dikarenakan surat tidak terlihat profesional seperti billing pada umumnya. Hanya berupa tulis tangan dan lembar milik Indosat pun seperti lembar fotokopi. Kemudian saya bertanya ke CS Indosat melalui DM Twitter, yang mengkonfirmasi kalau surat tersebut benar dan saya memang memiliki tagihan.

Satu-satunya nomor Indosat yang saya punya adalah yang saya dapat dari Bundling pembelian Samsung Galaxy Note 9 di Erafone pada Maret 2019. Pada saat itu, sales mengatakan kalau nomor tersebut adalah GRATIS berisi kuota untuk satu tahun. Hanya perlu pinjam KTP untuk mengisi data diri. Belakangan baru saya ketahui saat melihat kwitansi, harga HP ditumpuk cap oleh Erafone sehingga nominalnya tidak begitu jelas, sedangkan harga kartu Indosat senilai Rp1,2 juta dan diskon menjadi Rp590 ribu. Padahal sebelumnya saya sudah menanyakan opsi, apakah bisa membeli tanpa kartu? Namun dijawab harganya akan sama saja, dan ini sifatnya seperti bonus saja. Saat itu tidak diinformasikan kalau kartu akan terus berjalan setelah 1 tahun secara otomatis tanpa konfirmasi perpanjangan kontrak.

Saya menggunakan kartu tersebut selama 1 tahun, dan saya keluarkan dari handphone setelah kartunya mati. Kartu SIM lalu saya buang karena saya kira itu sudah expired. Sampai akhirnya beberapa bulan kemudian datanglah surat yang saya ceritakan sebelumnya. Selama jangka waktu tersebut, tidak ada tagihan resmi dari Indosat seperti layaknya tagihan pascabayar lainnya. Saya merupakan pengguna pascabayar operator lain selama 12 tahun, dan setiap bulan selalu dikirimi tagihan lewat SMS, email, dan apabila terlewat bayar beberapa hari akan ditelepon. Akan tetapi, Indosat sama sekali tidak mengontak saya untuk menginformasikan adanya tagihan.

Karena merasa tertipu, kemudian saya googling dan menemukan surat dari Bapak Albert dan Bapak Thomas. Isinya benar-benar persis seperti yang saya alami, kalau begini tidak mungkin kan saya yang salah dengar saat sales berbicara? Mereka pun mengatakan kalau informasi yang diberikan adalah kartu hanya akan aktif selama 1 tahun.

Masih penasaran, saya search di twitter dengan keyword “PT Perkasa Abadi Perdana” dan “Indosat debt collector”, lalu keluarlah semua keluhan orang-orang yang mengalami hal persis seperti yang saya alami, yaitu dapat nomor saat beli handphone, kemudian nomor tersebut tidak digunakan dan berbulan-bulan kemudian dapat surat dari debt collector.

Kalau sebanyak ini orang yang terjebak, apakah ini memang sudah program dari Indosat bekerjasama dengan Erafone? Yang jelas, kepercayaan saya terhadap Indosat dan Erafone sudah benar-benar hilang.

Saya berharap dengan menulis surat disini ada penyelesaian dari Indosat, dan juga untuk meningkatkan awareness konsumen maupun calon konsumen lainnya supaya lebih berhati-hati.

Lisgumantika Suha
Bekasi, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Indosat Ooredoo untuk Ibu Lisgumantika Suha

Dengan Hormat, Terkait dengan keluhan yang disampaikan oleh Ibu Lisgumantika Suha, seperti yang dimuat di mediakonsumen.com tanggal 24 September 2020...
Baca Selengkapnya

 Apa Komentar Anda mengenai Indosat Ooredoo?

Belum ada komentar.. Jadilah yang pertama!

Taktik Berkedok “Bundling” dari Indosat Ooredoo

oleh Lisgumantika dibaca dalam: 2 menit
34