Headline Keluhan Surat Pembaca TransNusa Meninggalkan Penumpang yang Sudah Menunggu di Boarding Area 17 September 202324 September 2023 Suwarni Suwarni 106 Komentar Bagasi Pesawat, boarding gate, Boarding pass, Check in, Check in penerbangan, Customer complaint handling, Customer Service, jadwal penerbangan, Ketinggalan pesawat, Nusatrip, online check in, Pemesanan tiket online, Rebooking tiket, Syarat dan Ketentuan, Tiket Pesawat, TransNusa, TransNusa Airlines, Travel agent online Ikuti kami di Google Berita Sebenarnya kejadian ini sudah cukup lama, yaitu 2 minggu yang lalu. Namun sampai saat ini saya masih tidak percaya bahwa saya mengalaminya. Sudah ratusan kali saya melakukan penerbangan, baik domestik maupun international, dan sekali pun saya tidak pernah mengalami yang namanya “missed flight” alias ketinggalan pesawat. Kejadiannya pada tanggal 1 September 2023, saya melakukan penerbangan JKT – DPS dengan maskapai Trans Nusa. Pada saat booking tanggal 1 Agustus 2023, jam penerbangan yang tertera di tiket pesawat adalah keberangkatan pukul 13:10 WIB dan tiba pukul 15:55 WITA. Namun pada tanggal 09 Agustus 2023, saya mendapat email dari Nusatrip (agen tiket), yang memberitahukan bahwa penerbangan saya ada perubahan jadwal, tiba menjadi 16:20 WITA. It’s ok lah buat saya. Pada hari H penerbangan, seperti biasa saat masih di rumah sekitar pukul 07:00, saya melakukan check-in online. Yang mana hal itu sudah menjadi kebiasaan saya saat melakukan penerbangan domestik. Berasa tenang saja kalau sudah check-in. Saya estimasikan pula bahwa saya akan tiba paling lambat 2 jam sebelum keberangkatan. Sekitar pukul 11:10 WIB, saya tiba di terminal 3. Setelah melakukan check in bagasi, saya sempat makan siang di salah satu restoran di dalam terminal 3. Setelah selesai, lalu saya bergegas ke Gate 27 yaitu loket TransNusa. Cukup jauh perjalanan dari proses check in menuju gate, apalagi gate 27 adalah gate paling ujung terminal 3. Terus terang saat itu saya memang tidak duduk di area gate 27, karena saat itu saya ingin membeli kopi di kedai kopi yang berada di ujung terminal. Saya pun sempat mengambil foto kedai kopi tersebut. Yang mana foto tersebut menunjukkan pukul 12:40 WIB. Lalu saya duduk sekitar gate tersebut, membaca berita dari HP. Saya tidak menggunakan handsfree, karena saya khawatir saya tidak mendengar saat dipanggil untuk masuk pesawat. Saat itu sesekali saya mendengar intercom panggilan penumpang GA dan Citilink, dan sesekali suara pesawat take off. Sampai pukul 13:25 WIB waktu di jam tangan saya, saya tersadar dan merasa aneh, kok tidak ada panggilan untuk naik pesawat? Saat itu juga saya langsung menuju ke gate 27, dan menanyakan kepada petugas yang masih ada di sana, kenapa tidak ada panggilan penumpang untuk naik pesawat? Saat itu saya sempat berpikir, apakah ada delay? Karena dengan waktu berangkat yang sama yaitu pukul 13:10 WIB, tapi mengapa ada perubahan tiba menjadi 16:20 WITA? Alangkah kagetnya, ketika petugas yang ada di gate 27 mengatakan, bahwa pesawat saya sudah terbang/tinggal landas. Lalu mereka menulis di boarding pass saya, pukul 13:31 WIB (menunjukkan waktu show up). Saya kaget dan panik, karena seumur-umur baru kali ini yang namanya ketinggalan pesawat. Petugas tersebut bilang, bahwa nama saya sudah dipanggil-panggil. Namun demi Tuhan saya tidak mendengar sama sekali. Saya pun tidak melihat petugas dari TransNusa tersebut berkeliling mengecek penumpang, seperti yang biasa saya lihat di maskapai lain, yang mana mereka memanggil nama penumpang dengan HT, Karena merasa saya tidak dipanggil, lalu saya meminta tanggung jawab mereka atas hak saya sebagai penumpang. Karena saya sudah berada di area boarding dan saya merasa tidak “dicari”. Padahal bagasi saya sudah ada dalam kargo pesawat. Lalu petugas gate tersebut mengarahkan saya untuk komplain ke bagian check in, mungkin saja saya bisa dialihkan ke penerbangan berikutnya. Dalam kondisi benar-benar panik dan lelah, saya kembali lagi menempuh jarak 2 Km untuk mencapai counter check in yang berada di lantai 2. Sampai di counter check in, saya diarahkan ke counter petugas CS (mungkin counter ini untuk menangani keluhan penumpang). Setelah saya ceritakan duduk perkaranya, CS tersebut menginformasikan bahwa saya bisa ikut penerbangan berikutnya, tetapi saya tetap harus membayar Rp737 ribuan. Angka tersebut berasal dari rate flight saat itu (sudah Rp1,6 juta) dan ditambah charge dikurangi harga tiket saya. Saya jelas tidak mau membayar sejumlah itu. Karena menurut saya missed flight ini bukan sepenuhnya karena keteledoran saya. Saya sudah melakukan online check in pukul 07:00, lalu tiba di Airport terminal 3 pukul 11:00, dan sudah berada di area boarding pukul 12:40. Jadi sebagai penumpang saya sudah melakukan apa yang harus saya lakukan sebelum melakukan penerbangan. Masalah yang lebih besar lagi, saya ke Bali bukan liburan buat diri saya sendiri. melainkan di sana saya membantu meng-guide kolega saya yang datang dari Australia. Mereka pasangan orang tua berumur 80 tahun, yang mana saya bertanggung jawab untuk pemesanan transport dan akomodasi selama mereka berada di Bali. Sehingga no matter what, saya harus terbang hari itu juga. Karena kalau tujuan ke Bali untuk liburan buat diri saya, saya lebih memilih pulang ke rumah, cancel penerbangan/trip saya, daripada membayar kembali seharga tiket pesawat. Apalagi saat itu saya baru mem-booking one way tiket, jadi nothing to lose bila saya membatalkan penerbangan/perjalanan. Saat itu saya meminta keringanan biaya, karena pada saat itu uang rupiah saya hanya tersisa Rp250.000. Saat itu saya tidak membawa kartu ATM, yang saya bawa saat itu adalah kartu kredit dan mata uang asing (AUD 200). Sebenarnya uang tersebut pun akan saya gunakan untuk membeli tiket pulang. Namun CS keukeuh mengatakan saya harus membayar sejumlah tersebut atau saya tidak terbang sama sekali. Tidak ada empatinya sama sekali, malah kesannya menyalahkan saya, yang mana ada 167 penumpang tapi hanya saya yang tertinggal. Well, kalau saya ketinggalan pesawat karena saya telat sampai airport atau sibuk belanja, boleh lah yang bersangkutan berkata seperti itu. Namun kondisinya saat itu saya sudah berada di area boarding dan menunggu keberangkatan pesawat. Akhirnya saya pun harus berlari ke Money Changer untuk menukar uang AUD saya, karena mereka tidak menerima Credit Card/Debit Card. CS mengatakan pembayaran harus cash/tunai dan setelah saya membayar, CS I** tampil dengan senyum ramahnya mengatakan, terima kasih…hahaha. Saat saya membayar untuk penerbangan selanjutnya, yaitu pukul 15:10 WIB, saya langsung menanyakan status koper saya yang sudah berada di pesawat sebelumnya. Alangkah kagetnya saya, karena CS I** mengatakan bahwa koper saya sudah dikeluarkan dari pesawat. Hal ini terus terang malah makin membingungkan saya, karena pada saat saya bertanya di gate, petugas menulis waktu show up pukul 13.31 di boarding pass. Berarti hanya selisih 21 menit dari waktu take off. Apakah mungkin mengeluarkan koper bisa secepat itu??? Apalagi koper saya berukuran kecil dan saat itu jumlah penumpang adalah 167 orang. Apakah ini berarti feeling saya benar, bahwa saya tidak serius “dipanggil dan dicari”. Mereka hanya memanggil mengandalkan mulut mereka. Karena mau teriak-teriak kayak gimana pun ya gak akan terdengar apalagi kalau petugasnya perempuan. Teriak-teriaknya dari meja gate pula. Ditambah dengan begitu mudahnya mengeluarkan koper yang sudah berada di kargo pesawat. Apakah tidak ada di logika mereka, kalau koper sudah masuk bagasi, ya berarti penumpang cukup serius untuk melakukan penerbangan, akan berbeda kalau penumpang check in tanpa bagasi. Saat saya sudah berada di pesawat, saya melihat masih banyak seat kosong. Sedih sekali, karena kalau memang masih banyak seat kosong, kenapa tidak memberikan free saja? Atau hanya membayar fee yang biasanya berkisar sekitar Rp200 – 250 ribu. Karena saya pernah mengalami keterlambatan penerbangan dengan AA, waktu itu saya ke Malaysia, saya terlambat karena di tol ada kecelakaan (hal itu bisa dibuktikan di berita), dan akhirnya saya diikutkan dengan penerbangan berikutnya hanya membayar Rp150.000 saja. Setelah duduk di pesawat pun saya jadi mengerti kenapa saya bisa ditinggal. Karena pesawat yang saya tumpangi sangat cepat sekali untuk take off. Mungkin hanya duduk sekitar 5 menit, pesawat langsung jalan di runway dan take off. Saya perhatikan tidak ada juga penghitungan penumpang oleh petugas cabin crew maupun petugas darat, yang mana selalu saya lihat di penerbangan-penerbangan saya sebelumnya. Kesimpulan saya, ya untuk mengejar zero delay, mereka dengan tega mengabaikan penumpang. Ya boleh saja sih kalau mereka meninggalkan penumpang lalu memindahkan ke penerbangan berikutnya tanpa biaya apa pun. Namun di kasus saya, saya harus membayar selisih harga tiket. Setelah 10 hari di Bali, akhirnya tiba kembali pulang ke Jakarta. Jujur, kejadian missed flight ini membuat saya sedikit anxious. Akhirnya saya memilih kembali ke Jakarta melalui jalan darat dan biaya tiket pun lebih murah, walaupun harus lebih lama sampai Jakarta, tapi minimal bisa melupakan suasana airport dan boarding. Saat ini yang masih tidak masuk akal buat saya adalah, koper yang sudah berada di kargo pesawat bisa dikeluarkan dalam waktu 15-20 menit. Bagaimana menurut kalian?? Suwarni Sidik Jakarta Timur Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya. Berikan penilaian mengenai TransNusa Airlines: [Total:236 Rata-Rata: 2.2/5]
barjad19 September 2023 - (07:01 WIB)Permalink Sesering apapun saya naik pesawat atau kereta api atau transportasi lain nya, saya lebih baik bertanya, supaya lebih aman aja, human eror itu ada, apalagi urusan dengan maskapai diindonesia, ya tau sendiri lah, mending crosscheck terus kepetugas nya sih kalau saya, jadi pembelajaran aja dari kasus i ini Login untuk Membalas
Chairul19 September 2023 - (18:50 WIB)Permalink waktu keberangkatan 13.10.. 12.40 masih ngopi cantik.. 😅 kok kayanya yang lalai anda ya.. anda tau kan itu cuma selisih 30 menit?. dah tau itu dah waktu boarding malah masih ngopi.. ngopinya jauh pula dari gate… kenapa hasrat ngopinya g anda tahan dulu.. 1 Login untuk Membalas
Chairul19 September 2023 - (21:03 WIB)Permalink saya memang sudah lama tidak ke gate 27, memang malacca toast ujung terminal ke gate 27 g terlalu jauh tapi g terlalu dekat juga sekitar 70 meter kemungkinan anda tidak bisa melihat langsung gate 27 dari lokasi anda duduk karena terhalang jadi anda tidak memperhatikan saat penumpang lain mulai mengantri didepan gate… tapi secara naluri sesering apapun anda terbang biasanya 30 menit sudah stand by didepan gate sih.. Login untuk Membalas
8220 September 2023 - (22:53 WIB)Permalink Berasa nyarter pesawat yak? Nahan ketawa aku malah kentut… Ketawa aja deh… Login untuk Membalas
Tjeng jek Hua20 September 2023 - (00:44 WIB)Permalink Saya mau memberi dukungan utk org yg menulis di tinggal terbang transnusa.saya py pengalaman buruk jg dgn transnusa.cuma krn saya orgnya sgt teliti dan hati2 jg msh hokky saya luput ditinggal transnusa.kejadiannya gini. Saya 3 jam sblm jam terbang sdh sp bandara sukarno hatta…saya sdh check in online sdh ada no seat.tgl mskin koper bsr dan cetak boarding pass. Itu tanpa kendala berarti krn cpt.trs saya bisa santai2 di lounge.krn saya liat di boarding pass saya tertera gate 27 dan papan pegumuman bandara jg tertera gate27 itu di ujung sekali saya pilih lounge yg agak ujung jg.spy lbh dkt jika mau boarding.saya keluar dr lounge 1jam sblm wkt terbang.sp gate 27 msh blm buka gatenya jd saya duduk tunggu di gate.eh sdh tgl 30 menit mau terbang knp gatenya blm buka jg.sdh wkt boarding.saya lsg berdiri dan jln ke gate tanya petugas.petugasnya jg bingung2 dan cek sana sini.akhirnya ksh tau saya gatenya pdh ke gate 1.OMG ini dari ujung ke ujung.lsg gue keluar keringat dingin krn sdh wkt boarding dan jika saya laripun itu perlu wkt 15 menit sp gate 1.krn jauh sekali.saya lari dgn koper satu pula.akhirnya sp ke gate 1.nafas saya spt mau putus.untung pesawat delay 20menit.sehingga aku aman.tdk tertinggal pesawat.trm ksh Tuhan…tp dlm hati saya kapok naik trans nusa lg.gatenya paling ujung.blm lg pdh gate tiba2.dan pdhnya dr ujung ke ujung.jika tdk delay bisa2 saya di tinggal terbang ama transnusa.dlm hati ckp sekali ini naik trans.gue kapok 1 Login untuk Membalas
Chairul20 September 2023 - (05:42 WIB)Permalink ini kejadian kapan?.. masa pandemi? gate 1 kan untuk penerbangan Internasional… Login untuk Membalas
Ricky Julianto20 September 2023 - (22:51 WIB)Permalink Awas awas..yg kasih koment kontra berarti tidak pernah naik pesawat!!. Kata si paling ratusan yg udah naik pesawat katanya, tapi ketinggalan pesawat. Hahaha sok2 bilang udh kmn2 naik pesawat padahal naik juga maskapai yg lowcost. Apa sii yg di sombongin pakk. Gmn klo naik business class yah. Minta di mandiin pramugari kali yah wkwkwkwkwk 4 1 Login untuk Membalas
Sarry30 September 2023 - (20:37 WIB)Permalink ini anak hutan naik pesawat, hus!! jangan di bully tar bùnuh diri,🤣 Login untuk Membalas
mels22 September 2023 - (03:06 WIB)Permalink Tiap minggu saya biztrip keluar kota naik Garuda di terminal 3 biasa di gate 11-14.. saya pernah beberapa kali naik citilink di gate 27/ 28 itu diujung dan sangat jauh jalannya dari counter check in. Kesalahan BAPAK ada 2: 1. 12.40 itu waktu boarding time( maskapai umumkan naik pesawat).. waktu dimana semua penumpang harus stand by dan antri naik ke pesawat.. di waktu yang sangat krusial ini BAPAK MALAH BELI KOPI. 2. sibuk ngopi dan main HP Bapak sendiri yang bilang baru sadar di jam 13.25 dan langsung bergegas ke gate 27. Seharusnya bapak bertanya itu di jam 12.40-13.00 pas boarding time ke petugas.. bukannya malah beli kopi.. Kalo bapak kekeuh nyalahin maskapai karena ngerasa ga kasih pengumuman.. Terus penumpang lain naiknya gimana? Lagian juga udah ada Boarding Time di Boarding pass.. kalo saya delay 1 menit aja udah saya samperin gate nya dan tanya ke petugasnya kenapa belum dibuka gatenya.. jadikan pembelajaran berharga.. Boarding time langsung ke gate jangan beli kopi jangan main hp 3 Login untuk Membalas
Sarry30 September 2023 - (20:42 WIB)Permalink ya yg upload ini khan raja, raja boleh dong beli kopi kenangan majt , ama main hp iphone 15 pro pro and pro…. bebas dia , bos . jangan bully ya, nangis doi, 🤣 tapi media konsumen lah kita bisa crita apa ada nya🙏 Login untuk Membalas
Fari23 September 2023 - (23:14 WIB)Permalink kbrgkatan 13:10, tapi kok ada kata2 “setelah 13:25, BARU TERSADAR”.. terimakasih atas kisah lawakannya ya.. 🙂 1 Login untuk Membalas
Gagah24 September 2023 - (00:41 WIB)Permalink Kalau penumpangnya 1 orang wajar ketinggalan,,,, tp kalau ada penumpang lain aga aneh aja bisa ketinggalan. Login untuk Membalas
Jasminia25 September 2023 - (00:58 WIB)Permalink Cuman ketawa aja baca cerita sama komennya 😅 paling kocak adalah statement “memang masih banyak seat kosong, kenapa tidak memberikan free saja?” ….. 1 Login untuk Membalas
yog29 September 2023 - (09:46 WIB)Permalink Turut prihatin. Karena tiket penerbangan cukup mahal buat saya, biasanya saya siapkan dengan baik. Bila terbang pukul 13.30 saya sudah standby dekat lokasi boarding atau layar flight information yang terdekat lokasi boarding. Anti jalan jalan, makan, ngopi, karena bisa dilakukan di kota, bukan di bandara. Dan karena datang awal, kadang ditawar pindah ke penerbangan lebih awal. Misal Jakarta Balikpapan di jadwal pukul 13.30, karena tiba di dekat boarding pukul 11.30, ditawari pindah ke penerbangan yang 12.15 karena 15 menit lagi waktunya boarding. Lain hal nya kalau tiket pesawat semurah KRL atau angkot Jaklingko yang gratis, mungkin tak masalah ketinggalan. Jadi kalau tiket dirasa mahal, sebaiknya lebih fokus. Login untuk Membalas
Sarry30 September 2023 - (20:34 WIB)Permalink cape baca nya!!!! inti nya itu kegoblokan anda yg hakiki ! lain kali tar gw sentil hidung loh , nyet Login untuk Membalas