Pelayanan Bank BRI Tidak Memuaskan Terkait Aduan Penipuan

Pada tanggal 24 Februari 2025, sekitar pukul 14.17 WIB, saya menerima notifikasi pesan WhatsApp dari nomor 082124361281 yang mengaku sebagai Indra Pamungkas. Pesan tersebut mengatasnamakan Layanan Informasi Pengkinian Data Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan meminta pembaharuan NPWP. Pesan itu mencantumkan data pribadi saya secara lengkap, sehingga saya yakin bahwa pesan tersebut benar-benar dari pihak DJP.

Saya membalas pesan tersebut untuk menginformasikan bahwa saya ingin menghapus NPWP saya yang sudah tidak aktif. Pelaku kemudian menawarkan bantuan untuk proses penghapusan NPWP. Percakapan berlanjut melalui video call dan share screen WhatsApp. Pelaku menginstruksikan saya untuk mengunduh aplikasi “M-Pajak” melalui tautan yang dikirimkan: https://pajak.acugo.cc (tautan ini sekarang sudah tidak dapat diakses).

Selanjutnya, pelaku memandu saya untuk menginstal aplikasi tersebut dan mendaftarkan akun DJP. Proses pendaftaran melibatkan beberapa tahap verifikasi, termasuk verifikasi OTP, sidik jari, dan verifikasi wajah. Namun, setelah melakukan verifikasi, tampilan aplikasi terlihat error dan tidak bisa dilanjutkan. Pelaku kemudian menyarankan saya untuk mencoba menggunakan ponsel lain.

Pada saat itulah, saya mulai curiga bahwa ini adalah modus penipuan. Saya segera mematikan panggilan dan memeriksa akun bank saya. Ternyata, tanpa saya sadari, telah terjadi transaksi pengiriman uang sebesar Rp700.000 dari rekening Bank Jago milik saya ke rekening BRI 442501000016566 atas nama Rijal Sodikin pada pukul 14.18 WIB. Padahal, pada waktu itu, saya masih dalam video call dengan pelaku untuk proses pendaftaran M-Pajak.

Setelah kejadian ini, saya langsung melaporkan kasus tersebut ke polisi. Sekitar pukul 19.00 WIB, saya menghubungi pihak Bank Jago, dan pada pukul 23.00 WIB, saya menghubungi Bank BRI untuk meminta pemblokiran sementara rekening pelaku. Namun, respons dari pihak BRI sangat mengecewakan. Mereka menyatakan bahwa hanya pemilik rekening yang dapat mengajukan pemblokiran, dan tidak ada tindakan darurat yang dapat dilakukan meskipun rekening tersebut digunakan untuk tindakan kriminal. Intonasi suara customer service BRI juga terkesan tidak ramah, seolah merasa terganggu karena dihubungi pada malam hari.

Saya memahami bahwa prosedur normal pemblokiran atau penutupan rekening harus diajukan oleh pemilik rekening. Namun, dalam kasus penipuan seperti ini, seharusnya ada langkah darurat yang bisa diambil oleh bank untuk melindungi nasabah. Pihak Bank Jago telah mengirimkan surat laporan bilateral kepada BRI, tetapi hingga saat ini, rekening pelaku (442501000016566 a.n Rijal Sodikin) masih aktif.

Sejak kejadian ini dilaporkan pada 24 Februari 2025, saya merasa sangat kecewa dengan respons BRI yang terkesan lamban dan tidak membantu. Saya berharap ada tindakan lebih lanjut dari pihak berwenang untuk menangani kasus ini.

Dadan
Kab. Tangerang, Banten

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan perihal “Pelayanan Bank BRI Tidak Memuaskan Terkait Aduan Penipuan”

Sebelumnya kami menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada BRI dan mohon maaf atas ketidaknyamanan yang Bapak Dadan...
Baca Selengkapnya

50 komentar untuk “Pelayanan Bank BRI Tidak Memuaskan Terkait Aduan Penipuan

  • 21 Maret 2025 - (10:27 WIB)
    Permalink

    ternyata masih banyak yang kena modus pajak begini ya…. klo udah kena yang disalahkan ya bank tujuan nya pdhal murni kesalahan dan keluguan …………

    semoga lekas balik uang nya ya om
    mayan buat THR

    2
    1
    • 21 Maret 2025 - (10:42 WIB)
      Permalink

      konteknya disini adalah respon mitigasi penanganan kendala mas, bukan menyalahkan karena kejadian tersebut. kesalahan kembali kepada individu masing-masing termasuk saya.

      yang saya harapkan adalah agar tidak menimbulkan korban lain selanjutnya, sehingga harus ada penanganan optimal, minimal dengan pemblokiran akun pelaku dapat membatasi ruang geraknya. thank you atas komentarnya

      10
      2
      • 21 Maret 2025 - (10:54 WIB)
        Permalink

        Enak bgt mana ada bank mau blokir nasabah lain lewat aduan telp..pakai logika
        Polisi aja ga bisa tlp bank untuk blokir klo tidak ada surat penyelidikan
        Semua butuh proses..klo ga mau proses jgn jadi orang bodoh..
        Mana bisa npwp bisa hapus..kecuali wajib pajak mati

        2
        28
        • 21 Maret 2025 - (11:08 WIB)
          Permalink

          Anda ini kalau gak tau detil lengkap gak usah menjudge jadi manusia paling cerdas di dunia. Semua prosedur sudah saya jalankan, anda paham sampai sini?

          tolong kalau berkomentar jangan mancing keributan, anda ini tipikal orang yang bahagia kalau ada orang lain menderita

          15
          4
        • 21 Maret 2025 - (11:47 WIB)
          Permalink

          oya, gue mau hapus NPWP gue yang gak aktif, bukan NPWP pribadi tapi NPWP badan, lu coba googling pake hp lu deh, NPWP badan yang udah gak beroperasi itu bisa dihapus… jadi jangan tanya NPWP bisa dihapus atau gak, oke bos

          2
          2
      • 21 Maret 2025 - (10:55 WIB)
        Permalink

        Cocok om…. mitigasi dan edukasi adalah tanggung jawab bank atau lembaga keuangan di indonesia. Semoga kedepan nya penipuan dengan korban seperti ini sudha gak ada lagi, cukup sebagai pelajaran buat yang lain

        1
        1
    • 25 Maret 2025 - (01:34 WIB)
      Permalink

      Merepotkan.
      Seharusnya ngerti dari awal, kurang kerjaan banget orang pajak nelpon seluruh rakyat Indonesia untuk pengkinian data dan sebagainya.
      Sudah dari jaman jebot juga diwanti wanti dilarng mengklik atau instal aplikasi yang tidak jelas.
      Repooooot.
      Playing victim menyalahkan orang…

  • 21 Maret 2025 - (10:39 WIB)
    Permalink

    Setau ku di semua bank emang prosedur nya kaya gtu sih kak. Kalo kita jadi korban penipuan, memang benar untuk laporan bisa dilakukan oleh pihak bank yg kita punya dalam kasus ini bank jago, karna nanti akan ada proses surat menyurat ke bank terkait atau bank bri. Yang sabar ya Kak, semoga cepet kelar. Kedepannya lebih hati2, apalagi klo ada yg nyuruh klik link sampe download apk, khawatir penipuan soalnya skrg udh banyak modus kejahatan perbankan.

    • 21 Maret 2025 - (11:15 WIB)
      Permalink

      betul, prosedur normal memang demikian. Namun hal ini adalah kejadian emergency, bank swasta justru mereka sangat tanggap. Saya juga ada pelaporan ke bank swasta lain, dan sangat baik tanggapannya, ada yang namanya temporary suspend dalam 2×24 jam, tujuannya agar dana transaksi tidak mengalir kemana-mana. Dalam masa temporary blokir itu pihak bank akan meminta berkas persayaratan untuk suspend (permanent), salah satunya laporan kepolisian. suspend ini akan memaksa sang pemilik akun untuk menyelesaikan persoalannya tersebut. Dan hal ini sudah banyak berjalan di bank swasta ko.

      1
      3
  • 21 Maret 2025 - (11:04 WIB)
    Permalink

    emang cs bank semudah itu percaya dengan laporan ente?
    drmn cs bank tahu kalo ente bukan org iseng yg mau blokir rekening org lain?
    drmn si cs bank tahu kalo bukan ente yg mau nipu dengan menyatakan rekening penerima adalah penipu/penjahat?

    lawak ini TS nya, mau hapus NPWP,
    mudah2an ada org pajak lihat keluhan ini

    5
    1
    • 21 Maret 2025 - (11:41 WIB)
      Permalink

      bos, bank itu ada yang namanya verifikasi data, untuk memastikan laporan itu benar atau hanya iseng, akan ada pertanyaan untuk memastikan.

      Lu kalo komentar yang bener dikit lah,

      ya emang faktanga gue mau hapus NPWP gue yang gak aktif, bukan NPWP pribadi tapi NPWP badan, lu coba googling pake hp lu deh, NPWP badan yang udah gak beroperasi itu bisa dihapus… astaga, ini banyak banget orang-orang kayak lu hidupnya, cuma bisa menjatuhkan doang.

      2
      4
        • 21 Maret 2025 - (12:00 WIB)
          Permalink

          ya terus masalahnya apa? mau NPWP badan atau personal ada masalah apa sama lu???

          kayaknya hidup lu emang paling gemar cari ribut bos,

          luar biasa ya

          1
          6
          • 21 Maret 2025 - (12:49 WIB)
            Permalink

            ane sih ga ada masalah, yg jelas sedang ada masalah khan ente

        • 21 Maret 2025 - (13:18 WIB)
          Permalink

          ane ane ane, kayak orang suci aja lu..
          kata kata lu menyakitkan.. tau gak??

          ketikan lu bisa jadi dosa jariyah seumur hidup

          2
          4
      • 21 Maret 2025 - (16:44 WIB)
        Permalink

        Bentar….Saya mau tanya bray. Gimana caranya Bank BRI verifikasi kebenaran data anda sedangkan anda sendiri adalah Nasabah Bank Jago?

        Jika seandainya dana tadi ditransfer ke Bank Swasta, Saya mau tau Bank Swasta mana yang bisa memverifikasi anda dan memenuhi permintaan anda untuk memblokir akun nasabah bank yang dimaksud?

        6
        2
  • 21 Maret 2025 - (12:05 WIB)
    Permalink

    Pribadi memang gak bisa minta pemblokiran akun orang lain tanpa surat polisi dan atau bank lain yg minta blokir. Tapi percuma sekarang transfer dalam 1 menit ud selesai dan penipu sdh pasti langsung pindah buku. Jd percuma. Lain x harus suudzon atas tawaran apa aja. Mana ada orang yg sangat baik hati menawarkan sesuatu secara tiba2. Sdh pasti penipuan

    • 21 Maret 2025 - (12:53 WIB)
      Permalink

      iya mas, emang kondisi mumet juga jadi ga fokus pikiran terbuai akhirnya. Surat polisi dan semua berkas sudah dikirimkan, sampai saat ini akun pelaku masih aktif.

      padahal teman saya pernah melaporkan kejadian yang mirip, penerimanya akun Maybank
      seketika itu juga pihak maybank melakukan blokir sementara 2×24 jam sambil menunggu surat kepolisian utk dilakukan blokir tetap.

      1
      3
  • 21 Maret 2025 - (12:42 WIB)
    Permalink

    Hati-hati mas, banyak BuzzeRp plat merah berkeliaran, siap siap dapet komentar pedas mas..

    2
    3
  • 21 Maret 2025 - (12:54 WIB)
    Permalink

    Yang lebih mengerikan sebenarnya adalah pelaku sudah punya data-data korban yg akurat. Mulai dari nama, nomor telepon, data usaha, NIK, NIB, NPWP, dll. Artinya korbannya bukan acak, tapi sudah ditarget. Pertanyaannya, dari mana pelaku bisa tahu data-data itu semua? 😱 Apakah ada kebocoran data? 🤔

    3
    1
    • 21 Maret 2025 - (13:04 WIB)
      Permalink

      betul bang, padahal saya ga pernah isi form aneh aneh, karena tau potensi phising pencurian data.. saya coba selidiki dan ingat ingat, gak pernah sama sekali saya isi form apapun

      sampe saya akses situs WLKP kemnaker, dan saya cek datanya persis yang didapatkan oleh pelaku, apakah mungkin darisana sumbernya atau ada sumber lain, saya ga paham.

      sependapat, saya juga mikir ini bukan random, tapi korbannya ditarget..

      • 22 Maret 2025 - (21:06 WIB)
        Permalink

        Nggak usah kaget dari mana bocornya. Data kita kan sudah terjual di form dark web. Entah dari BPJS, Pajak, dll. Hari ini Anda korban, bisa jadi besok salah satu di antara kita. Pelaku sudah punya data, tinggal mereka mau usaha untuk social engineering. Paling penting sih bentengi diri dengan pengetahuan digital.

    • 21 Maret 2025 - (13:10 WIB)
      Permalink

      Kebocoran data udah gak bisa dihindari di konoha. Ngurus apa aja, buka rekening apa saja semua butuh ktp, hape, npwp, surat keterangan dll. Jd sbenarnya data2 bgituan sdh umum. Masalah yg timbul adalah penulis menginstall aplikasi di hapenya dimana ada mbanking dan lain2 yg jg tersimpan credential pribadi sperti pin, password dsb yg ketika aplikasi scamming terinstall maka bisa menjalankan semua aplikasi finansial di hape tersebut. Kalau dia gak install maka gak bakal terjadi hal hal tersebut

      2
      1
  • 21 Maret 2025 - (14:08 WIB)
    Permalink

    Gercep banget BuzzeRI cuy… kalo ada masalah terkait itu bank pasukannya langsung pada nyerang… wkwkwwk

    1
    4
    • 21 Maret 2025 - (16:48 WIB)
      Permalink

      Maaf gua bukan buzzer BRI. Tapi gua harus fair melihat sesuatu di bulan Radmadhan ini.
      Kalau anda sendiri buzzer mana? Atau hater?

        • 25 Maret 2025 - (08:47 WIB)
          Permalink

          Yang bilang anda bertanya siapa? Bozar bozzer …bozzar bozzerr.. Gitu doang komen kerjaan hater. Sekarang saya tanya sama kamu.. Itu BRI udah benar prosedurnya atau salah?

          • 25 Maret 2025 - (11:40 WIB)
            Permalink

            BACOT BUZZER

          • 29 Maret 2025 - (21:03 WIB)
            Permalink

            Mungkin dia tidak terbiasa diskusi. Ada yang beda pendapat dianggap musuh, dianggap buzzer. Semuanya harus sependapat, seragam 🙂

  • 21 Maret 2025 - (22:39 WIB)
    Permalink

    Itu link phishing mas, emang ga curiga kah dari awal? Lain kali jangan klik link sembarang ya, coba dicari tau dulu sebelum klik linknya

  • 22 Maret 2025 - (20:58 WIB)
    Permalink

    Bank manapun tidak akan mau segegabah itu langsung memblokir rekening bank orang lain tanpa prosedur. Jangankan 700 rb, saudara saya pernah mengalami kerugian puluhan juta akibat modus penipuan serupa, ketika lapor polisi, dibilangnya “Yang kehilangan 300 jt saja duit tidak balik, jadi Anda harus siap untuk mengikhlaskan”. Menurut saya, satu-satunya cara agar tidak mengalami kerugian adalah jangan sampai tertipu, entah dengan modus apapun. Jadi perbanyak literasi digital, pisahkan perangkat ber-mobile banking dengan perangkat komunikasi. Memasang aplikasi yang tidak dikenal tidak bedanya dengan menyerahkan kendali akses ke perangkat Anda.

    2
    1
    • 25 Maret 2025 - (11:42 WIB)
      Permalink

      Gak juga tuh,
      saudara gue pernah kena tipu 500rb, penipunya pake rekening bank swasta, langsung di suspend rekeningnya sama pihak bank dan gak bisa terima transfer lagi…

      jangan asbun bos

      1
      1
        • 25 Maret 2025 - (14:27 WIB)
          Permalink

          tau drmn si penipu gak bisa terima transferan lagi? si fatimeh coba transfer ke si penipu dan tidak berhasil sehingga berkesimpulan di suspen? ato jangan2 si fatimeh penipunya jd tau rekeningnya di suspen🤣

          • 25 Maret 2025 - (16:47 WIB)
            Permalink

            kan bisa di cek pake akun bank lain buat coba transfer, lalu hasilnya muncul keterangan “akun tersebut tidak bisa menerima transfer”…

            jadi buzzer jangan dongo dongo amat

  • 26 Maret 2025 - (05:18 WIB)
    Permalink

    Intinya next time jangan percaya apapun dengan orang yg menawarkan seperti ini, utk memastikan bisa dilakukan dengan menghubungi Call Centre. Pihak bank hanya bisa memblokir rekening seseorang atas perintah pengadilan dalam rangka penyelidikan, tdk bisa atas perintah orang yg tertipu. Sebab apabila bank semena mena menutup rekening orang atas perintah dari orang, maka menyalahi SOP dan bisa kena tuntut dari si pemilik rekening yg ditutup.

    • 26 Maret 2025 - (09:23 WIB)
      Permalink

      coba lampirkan SOP nya apa aja?
      itu kata siapa tuh?

      coba baca ketentuan dari OJK terkait laporan tindakan penipuan, korban bisa melaporkan untuk blokir akun pelaku dengan surat laporan kepolisian, jadi jangan asbun..

      tuh TS juga udah lapor polisi coy, baca makanya, baru komentar

  • 26 Maret 2025 - (09:27 WIB)
    Permalink

    buzzeRp pada komen nyalahin korban.. bukan prihatin, nyari duit sampe segitunya…
    +62 lebih ganas menyalahkan korban daripada pelaku, emang kumpulan orang orang wakanda aneh cara berpikirnya, korban dihujat, pelaku dilindungi.. kocakkk zerrrrrp

  • 26 Maret 2025 - (10:19 WIB)
    Permalink

    Gua merasa dapet fitnahan elu diatas. Ga semua orang itu yang kontra TS itu buzzer. Sampai saat ini TS yang nasabah bank Jago belum bisa menjawab gmn caranya Bank Penerima menentukan dana tersebut penipuan.

    Ya mungkin anda sendiri yang buzzer karena ngebela recehan dengan menjelekkan kompetitor anda. Setiap kita diminta pertanggung jawaban kok nanti. See..

  • 29 Maret 2025 - (18:25 WIB)
    Permalink

    Sudah jelas link palsu malah di klik 🤣😂 itukan dri namanya saja tak perlu liat domain belakangnya, namanya saja sudah ketahuan klo itu link palsu apalagi domainnya menggunakan .cc yang bukan resmi

    1
    1

 Apa Komentar Anda?

Ada 50 komentar sampai saat ini..

Pelayanan Bank BRI Tidak Memuaskan Terkait Aduan Penipuan

oleh darideka dibaca dalam: 2 menit
50