Shopee Tidak Amanah dan 2 Kali Membohongi Seller

Saya sebagai seller di Shopee menjual baju anak mendapatkan retur pengembalian barang dengan nomor pesanan 250314GYPR3PES. Setelah retur, saya menerima barang yang tidak sesuai. Seharusnya menerima baju dress anak, tetapi yang saya terima adalah bawang merah dengan kondisi hampir busuk.

Kemudian saya konfirmasi ke pembeli dan alasan pembeli, kurir SPX salah mengambil barang retur. Ternyata dress tersebut masih di tangan pembeli. (Bukti terlampir).

Dengan ketidaksesuaian barang retur yang saya terima, saya mengajukan banding. Ternyata solusi dari Shopee di luar dugaan. Shopee menyatakan barang hilang dan mengganti kompensasi ke penjual 10 kali ongkir senilai Rp90.000, sedangkan harga baju Rp226.000. Padahal barang tersebut tidak hilang, melainkan masih di tangan pembeli.

Saya menilai keputusan Shopee sangat tidak adil. Berarti pembeli mendapatkan pengembalian dana penuh dan baju dress yang saya kirim.

Saya tidak terima dengan keputusan Shopee dan mengajukan komplain:

  1. Tanggal 30 Februari 2025, dengan nomor laporan 1905366081468403804 dan mendapatkan solusi dari Shopee bahwa sisa pengembalian dana akan diterima dalam 5-7 hari atau maksimal tanggal 16 April 2025. Ternyata sampai batas estimasi yang dijanjikan pihak Shopee, sisa dana belum juga masuk ke saldo penjual. (Terlampir gambar)
  1. Tanggal 17 April 2025, saya kembali mengajukan komplain dengan nomor laporan: 1912370616803205175 dan kembali mendapatkan solusi pengembalian dana sisa akan diterima dalam 5-7 hari atau maksimal tanggal 5 Mei 2025. Terjadi kembali ketidakkonsistenan Shopee. Sampai tanggal 6 Mei 2025, sisa pengembalian dana belum masuk ke saldo penjual. (Terlampir gambar)

Sangat disayangkan Shopee tidak konsisten dan tidak menepati janji atas solusi yang sudah dijanjikan. Untuk para seller, jika mendapatkan solusi dari Shopee sebaiknya dicrosscek kembali karena dengan kejadian ini menjadi pembelajaran bagi saya.

Dalam kasus ini, saya tidak melihat dari nominal yang hilang, tetapi pembelajaran bagi Shopee untuk ke depannya dapat lebih bijak, adil dalam mengambil keputusan, dan lebih amanah kepada para seller-nya. Semoga Shopee ke depannya lebih baik lagi. Terima kasih Media Konsumen.

Harli
Kota Bekasi, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

4 komentar untuk “Shopee Tidak Amanah dan 2 Kali Membohongi Seller

  • 10 Mei 2025 - (16:19 WIB)
    Permalink

    Mungkin banyak yang belum sadar kalau shopee itu omsetnya sudah anjlok. Jadi tim terkait shopee selama ini jahat sekali sifatnya. Kalau ada shader komplain langsung toko seller tersebut di take down sehingga Langsung sepi pembeli, mirip driver go-jek yang tetap boleh narik tapi nggak dikasih penumpang oleh providernya. Jadi toko seller tetap buka di shopee tetap bisa terima orderan tapi omzetnya langsung anjlok karena link toko tersebut di take down dari algoritma shopee. Dari hasil perbincangan saya dengan sesama seller diduga keras tim terkait shopee ini memang kerjanya makan gaji buta aja malas melayani komplain, sehingga kalau ada seller komplain langsung dianggap bawel dan ketimbang nyusahin banyak protes lebih baik langsung dimatiin aja tokonya secara halus. Cuma tim terkait shopee ini Nggak sadar bahwa tokoh-tokoh yang mereka matikan itu adalah tokoh-tokoh yang omsetnya sudah ratusan juta perbulan. Sementara shopee sendiri ngambil untung komisi dari tiap transaksi yang terjadi. Seandainya omset toko anjlok sudah pasti komisi untuk shopee pun anjlok. Akhirnya semakin lama semakin turun lah omset shopee. Nah Celakanya begitu omset topi turun mereka culas berusaha keras naikin omset dengan segala macam cara, antara lain yg terdeteksi :
    1. Diam-diam menaikkan biaya iklan perklik dari yang semula sekitar 400 menjadi nyaris rp1.000/klik
    2. Secara sepihak Shopee Royal membagikan diskon kepada calon pembeli di mana ketika pembeli tertarik dan order barang ternyata diskon potongan harga tersebut seller yang harus tanggung bukan shopee, jadi diam-diam Shopee potong dari saldo penjual untuk menutupi diskon yang diberikan kepada pembeli tersebut
    3. Melarang seller memblokir pembeli yang nakal. Sebelumnya kan seller bisa blokir kalau ada pembeli yang Sembarangan kasih ulasan buruk atau retur COD seenak dengkul. Nah sekarang fitur blokir tersebut dihilangkan oleh shopee sehingga siapapun bebas membeli barang di suatu toko. Shopee nggak peduli kalau penjual harus menanggung kerugian akibat ulasan yang buruk yang di karang-karang oleh pembeli, shopee juga nggak peduli toko mengalami kerugian akibat harus mengirim barang COD kepada pembeli yang jelas-jelas punya penyakit suka tolak COD krna bagi shopee yang penting mereka tetap untung. Karena begitu barang ditolak oleh pembeli kemudian diretur kepada penjual nah biaya return dulu gratis sekarang bebankan kepada penjual dengan cara potong dari saldo penjual. Dengan demikian kalaupun shopee gagal mendapatkan keuntungan dari Komisi transaksi penjualan tapi shopee tetap bisa dapat keuntungan dari ongkos retur yg dipotong dari saldo penjual.
    4. Maling / garong dgn segala macam cara. Cara terakhir yang dilakukan shopee adalah Ya seperti kasus yang sedang di posting di media konsumen. Sudah terlalu banyak kasus di mana tiba-tiba secara sepihak shopee membekukan saldo penjual dengan 1001 Macam Alasan, semuanya tentu saja dengan tujuan nyolong saldo penjual. Tapi sebenarnya bukan nyolong sih karena kalau Mencuri itu kan diam-diam, kalau ini tepatnya ngegarong karena dilakukan secara terang-terangan.

    Sebaiknya shopee segera berbenah diri bisa diawali dengan memecat tim bisnis development yang kebijakannya banyak merugikan seller, lalu pecat karyawan di bagian tim terkait yang senang take down link toko seller dari algoritma toko terlaris. Kalau shopee nggak mau melakukan itu ya silakan bangkrut di tahun depan.

  • 10 Mei 2025 - (17:38 WIB)
    Permalink

    Kalau saya memang jualan tidak di satu marketplace saja. Cuma memang Shopee yang selalu banyak masalah. Kalau toko saya di take down saya ga terlalu pikirin. Rezeki sudah ada yang mengatur. Tapi jika ada nya ketidak adilan yang zholim, saya tidak akan Terima. Dalam Agama pun kita wajib memperjuangkan hak kita. Shopee harus nya berbenah diri. Karna di Media konsumen ini sudah sangat banyak komplain. Saya menulis berita disini karena memang tidak mendapatkan perlakuan adil di Shopee.

 Apa Komentar Anda?

Ada 4 komentar sampai saat ini..

Shopee Tidak Amanah dan 2 Kali Membohongi Seller

oleh Harli dibaca dalam: 1 menit
4