Rugi Jutaan Rupiah Ketiga Kalinya karena “Fitur Pengembalian Produk Berubah Pikiran” dari Shopee

Ini adalah kejadian ketiga kalinya saya mengalami kerugian jutaan rupiah akibat fitur Pengembalian Produk Berubah Pikiran dari Shopee yang sangat tidak masuk akal.

Pada tanggal 18 Mei 2025, saya menerima orderan dengan nomor pesanan: 25051877B0Q9FY untuk barang “RECORDING TECH LUXURY 12 MK2 / LUXURY12 MK2 / LUXURY-12 MK2 Audio Mixer 12 Channel”. Kami langsung mengirimkan barang tersebut pada tanggal 19 Mei 2025 dan diterima oleh pembeli pada tanggal 22 Mei 2025.

Kemudian, pembeli menghubungi kami dan mengatakan bahwa dia salah membeli tipe mixer, seharusnya yang dibutuhkan adalah yang 16 channel. Di sini kami memberitahukan bahwa pembatalan tidak bisa dilakukan karena barang sudah dikirim. Seharusnya jika ingin membatalkan, informasi tersebut harus disampaikan sebelum pengiriman barang. Ini jelas merupakan kesalahan dari pihak pembeli.

Akhirnya, pihak pembeli mengajukan pengembalian barang dan anehnya disetujui oleh Shopee. Kami sudah khawatir, barang elektronik jika dikirim bolak-balik pasti akan merusak kemasannya. Dan benar saja, setelah kami terima, kotaknya sudah penyok-penyok dan robek-robek. Kami tidak tahu apakah barang tersebut sudah sempat dibuka dan digunakan oleh pihak pembeli.

Kami pun akhirnya mengajukan banding ke Shopee. Prosesnya pun tidak jelas, lebih dari satu minggu. Dari pihak Shopee hanya bisa meminta bukti-bukti yang sudah kami lampirkan semua, dan anehnya, mereka meminta bukti yang sama berulang kali seolah-olah ingin mengulur waktu. Dan hasilnya pun ZONK. Banding kami ditolak, dan dana dikembalikan kepada pembeli.

Masalahnya sekarang adalah bagaimana dengan barang saya? Kotaknya sudah robek-robek dan penyok-penyok seperti ini. Tidak mungkin saya bisa menjualnya lagi kepada pembeli lain dalam kondisi seperti ini.

Saya menunggu itikad baik dari Shopee atas kerugian yang saya alami. Terima kasih.

David
Jakarta Utara

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

37 komentar untuk “Rugi Jutaan Rupiah Ketiga Kalinya karena “Fitur Pengembalian Produk Berubah Pikiran” dari Shopee

  • 12 Juni 2025 - (10:25 WIB)
    Permalink

    Hallo kak David, Perkenalkan saya Prita dari tim DataPinter ingin mengangkat kasus kakak dipostingan kami. Jika diperkenankan akan kami sebarluaskan kembali diakun instagram kami di @datapinter. Terima kasih

    4
    1
  • 12 Juni 2025 - (13:02 WIB)
    Permalink

    Seller wajib melampirkan bukti berlapis2 namun solusi tidak dimenangkan malah pro ke pembeli. Harusnya kesalahan pembelian bukan dibebankan ke seller. Apalagi klo sudah buka kemasan. Klo memang salah pembelian dari awal paket belum terima pastikan menolak barangnya saat kurir datang kasih reason yg sesuai. Jangan sudah diobrak abrik bilang barang g ssuai. Enak sekali.

    • 12 Juni 2025 - (13:18 WIB)
      Permalink

      Resiko jualan Online & numpang di lapak orang (shopee) ya begini.

      Solusinya jangan jualan disitu klo kebijakan pemilik lapak tidak mau diterima.
      *Eh tapi butuh ya?😏

      Jelas ada s&k saat buat akun seller. Ga dibaca kan? Iya iya aja.

      1
      4
      • 12 Juni 2025 - (17:41 WIB)
        Permalink

        S&k yang mana tuh yang anda maksud? Anda sudah baca belum? Coba dikasihkan kesini s&k mana yang dimaksud, apa jangan2 cuma cocot doang tapi kosong otaknya?

        • 12 Juni 2025 - (20:33 WIB)
          Permalink

          Memang tipe orang iterasi rendah ya begini.

          Anda korban karena “tidak membaca kan ya?” term & condition shopee juga ya?

          #nyamberajalutong

      • 12 Juni 2025 - (20:23 WIB)
        Permalink

        hal seperti ini tidak berlaku di Tokopedia yang selalu memenangkan seller, saya komplen kaos aerostreet palsu aja kalah di tokped. padahal kesalahan seller yang mengatakan kaosnya original aerostreet.

        • 12 Juni 2025 - (20:35 WIB)
          Permalink

          Memang pelik apalagi klo berhadapan dgn seller yg udah masukkan dokumen resmi reseller suatu brand.

          *terlepas itu dokumen asli atau palsu

        • 13 Juni 2025 - (08:20 WIB)
          Permalink

          Semua marketplace sama
          Maketplace yang dulu bukan yang sekarang
          Semua sudah berubah

          Ada seller nakal
          Dan ada juga pembeli nakal
          Ada exp nakal ada exp baik juga

          Pemerintah harusnya bisa bertindak
          Menengahi ini semua
          Biar tidak merugikan ke 2 belah pihak
          Pedagang dan pembeli

          Di Tokopedia saya sudah 2x rugi gara gara pembeli nakal
          Di shopee saya sudah 2x juga ketipu penjual nakal

          Ayo dong pemerintah
          Ayo gerak !!
          Sudah terlalu banyak aduan seperti ini
          Masak cuma numpang lewat saja

          Tidak ada maksud apa” di balik komen ini.saya cuma sharing pengalaman saja.terima kasih

      • 12 Juni 2025 - (21:01 WIB)
        Permalink

        ya elah dari dlu uda bosen g ngadepin komen yg kyk begini. gk ada komenan lain lagi yg lebih berbobot atau yg lebih ber”isi” gtu??

      • 12 Juni 2025 - (23:58 WIB)
        Permalink

        Anda membela pembeli. Coba anda pikiran . Ada pembeli membeli sesuatu itu tidak asal klik2 aja di pastikan ada pemikiran matang. Barang sudah di kirim dan di terima udah di bongkar. Kembaalikan ke penjual cuma 1 kata . Berubah pikiran gak skaalian aja otak nya berubah jadi otak hewan. Otak di pakai bro sebelum order. Kasianlah penjual udah paking dgn baik2 dan rapi. Lalu retur. Jadi ramaikan aja tentang kebijakan shope yang menitik beratkan ke penjual beener2 jujur dan amanah. Anehnya suruh penjual kasik bukti. Gobloknya shope si pembeli tanpa kasik video unboxing skrg tidak masalah. Masak ya penjual satu persatu video mau paking. Mau jadi apa.?!

      • 12 Juni 2025 - (17:09 WIB)
        Permalink

        Memang gak mempan. Keluhan apapun Dan dimanapun gak akan digubris sama Shopee, karena dia sudah merasa jadi Dewan yg dibutuhkan umat manusia… Ngeluh seperti apapun, tetep aja semua balik ke shopee…

    • 12 Juni 2025 - (20:59 WIB)
      Permalink

      Ya begitulah kualitas marketplace kita sekarang. Padahal uda banyak yg komplain dan info, tapi NIHIL hasilnya. Sebenarnya saya jg masih ada 1 kasus lagi kyk ini di shopee. cm ya gtu pasti penjual lagi yg kalah

      • 12 Juni 2025 - (23:59 WIB)
        Permalink

        Percuma aja koh . Pasti banyak kalahnya. Saya aja heran kebiijakan apa ni. Tp mending shope ketimbang si tiktok. Lbh parah lg.

        • 13 Juni 2025 - (16:13 WIB)
          Permalink

          Setuju kak, TikTok shop lebih parah lagi kalau case seperti ini, ongkos kirim pulang pergi di tanggung penjual, Dan penjual di kenakan lagi biaya layanan 20.000 , walaupun penjual punya bukti jelas Dan tidak Salah, masih mending shopee kasih kompensasi packing 5000.
          Kalau TikTok shop zonk di kenakan biayan aplikasi

  • 12 Juni 2025 - (14:15 WIB)
    Permalink

    Perlu anda ketahui, posisi seller bagi e comerce tidaklah penting. Bagi mereka ini yg penting trafic tinggi, sehingga gimick alasan retur berubah pikiran pun diciptakan. Hal ini terjadi di semua e comerce.

  • 12 Juni 2025 - (15:27 WIB)
    Permalink

    Sudah ketiga kali… Berarti sudah paham resiko. Kalo ga mau resikonya, yg ga usah jualan di shopee…

    • 12 Juni 2025 - (17:11 WIB)
      Permalink

      Nah, ini…. Buat Shopee, keluhan, kritikan spt apapun gak penting, baik buat seller maupun buyer. Karena pada akhirnya, semua tetep kembali ke Shopee buat berjualan atau belanja. Prinsip mereka: “Gak usah bawel kalo masih butuh gw!”

      • 13 Juni 2025 - (00:02 WIB)
        Permalink

        Semua sistem dan aplikasi peerlu perbaikan kritik dan saran. Penjual dan pembeli di butuhkan oleh shope. Tidak ada penjual dan pembeli tidak akan tercipta sebuah pasar. Nah di sni penulis artikel menyarankan dan memberikan maasukan ke shope supayaa program berubah pikiran atau berubah otaknya harus di hapus. Dan perlu ada debat mediasi seperti dahulu kala. Ada penjual pembeli debat di sebuah chat dan si shope sbgai penengah itu yg bagus. Dgn memberikan bukti masing2.

        • 13 Juni 2025 - (01:57 WIB)
          Permalink

          Sekarang alasan berubah pikiran sudah tidak ada,bahasanya sudah diperhalus ingin mengembalikan seperti awal..retur sepihak dr pembeli sangat merugikan seller,banyak yg niat maling juga,belanja barang baru retur barang bekas pakai ketika banding sm shopee,seller diminta kirim video pengepakan,tampak resi, kalau tidak ada bukti video seller udah pasti kalah.. Seller packing barang sampe ratusan dan banyak pekerja tidak semua didepan kamera. Badut2 Shopee gk mikir apa ya sampe kesitu!

    • 12 Juni 2025 - (21:03 WIB)
      Permalink

      karena saya paham resiko nya, makanya saya post disini sebagai bentuk kritikan untuk sistem shopee yg seperti itu. coba komen pake narasi yg lain lagi deh, bosen g baca nya

      1
      1
  • 12 Juni 2025 - (17:44 WIB)
    Permalink

    TS ini salah satu seller yang pernah liat komenan saya bahwa “ada caranya” untuk ngakalin ini bukan sih? Dan salah satu seller yang cuma minta caranya di kolom komentar walau sudah dibilangin saya gak mau sebar luaskan caranya?

    Kalo iya, ya pastinya bakalan ada ke empat kalinya, ke lima kalinya, ke seratus kalinya..

  • 12 Juni 2025 - (19:47 WIB)
    Permalink

    Akun sy di blokir karna dianggap menjual yg di larang oleh UU, pdhl UU ny tdk boleh di jual belikan keluar dr NKRI, tp pihak sope bersikeras tetep dianggap melanggar

    Kyknya emnk lbh baik buka WEB penjualan sendiri dg kerja sama oleh EXPEDISI utk dpt potongan diskon / subsidi ongkir

    Biar gk dagang via MP yg terlalu byk POTONGAN

  • 12 Juni 2025 - (20:31 WIB)
    Permalink

    Shopee tidak butuh seller attau buyer. Yang dipikirkan manjemen shopee bagimana agar harga sahamnya di bursa tinggi. Investor bertamah dan perusahaannya jadi kuadran.

    • 14 Juni 2025 - (09:24 WIB)
      Permalink

      yg komen kl gak suka jgn jualan di shopee..tdk semudah itu ngebacot bambang..ecomm butuh seller dan buyer, mereka ciptakan ekosistem jual beli dgn tujuan mempermudah secara transaksi dgn harga relatif murah, jadi semua sdh diatur regulasi nya yg tdk merugikan semua pihak, dan pemerintah sebagai regulator harus selalu mengawasi praktek² curang atau kebijakan yg merugikan seller maupun buyer, apalagi platform ini memungut biaya tinggi dan menahan dana selama beberapa hari..dan semoga pemerintah lebih perhatian terhadap kasus²nyg terjadi di semua ecomm untuk menciptakan iklim jual beli yg sehat

  • 12 Juni 2025 - (20:41 WIB)
    Permalink

    Yakin pak alam?

    Dapat fee dari setiap ribuan transaksi/hari, baik dri sisi seller & buyer tidak menambah pundi² uang pemegang saham/investor shopee tiap bagi dividen?

  • 12 Juni 2025 - (20:44 WIB)
    Permalink

    Klo berjualan cukup lama di shopee, mereka kontak langsung seller (mungkin hanya star seller) untuk memberi masukan khusus pada shopee lho pak.

    Sy mengalami sendiri banyak perubahan kebijakan dari tahun ke tahun yg seringkali di sosialisasikan via shopee seller center.

    Tapi kembali lagi ke “prioritas ecommerce, apa?”

  • 13 Juni 2025 - (07:58 WIB)
    Permalink

    Mungkin ga sih kalau ini modus gesek tunai? Jadi semacam dibayar menggunakan cicilan atau semacamnya, tapi kalau gagal/cancel berubah pengembalian dana jadi virtual cash yg bisa di cairkan.. keuntungannya pelaku bisa dapat cicilan lebih kecil daripada bunga pinjam cash langsung.. bisa di cek gak pembayarannya pakai apa? Ya ini negatif thinking saya aja lho ya.. belum tentu benar.. 🙏🏻

  • 13 Juni 2025 - (08:53 WIB)
    Permalink

    Pengalaman pribadi ya, retur produk nya dari shopee basah kena hujan sampai ke dalam2 kena, kemasan produk robek semua box nya nggak berbentuk.
    Waktu komplain dijawab “karena kerusakan hanya di kemasan maka mohon maaf tidak diganti rugi”…jadi nasib oh nasib kl “numpang” jualan

  • 13 Juni 2025 - (19:45 WIB)
    Permalink

    Kedepannya semua marketplace juga akan kearah seperti ini, pengembalian tidak lagi ditanyakan alasannya. Malah di china, banyak toko yang mengalami pembelian besar pad saat event, da tingkat pengembaian diaas 90%. Karena pada saat event, pembeli melakukan pembelian besar demi mengejar disc tertentu, dan retur barang yang tidak dibutuhkan. Mestinya hal seperti ini dibuat isu nasional, agar perkembangan MP kita nga sama dengan yang di china.

  • 14 Juni 2025 - (15:22 WIB)
    Permalink

    maaf komen, kalau penyok,berlubang seperti di gambar itu masalah di expedisi bukan di pembeli..karena saya sering sekali menemui, packing ancur kalau barang berfungsi ya saya terima saja kecuali memang rusak baru komplen,
    bublewarp 3 lapis pun tetap kotak kemasan rusak..kecuali packing kayu.
    yang patut di tuntut expedisi yang harusnya memberlakukan barang orang dengan baik.

 Apa Komentar Anda?

Ada 37 komentar sampai saat ini..

Rugi Jutaan Rupiah Ketiga Kalinya karena “Fitur Pengembalian Produk …

oleh david saputra dibaca dalam: 1 menit
37