Ilustrasi Keluhan Surat Pembaca Masalah Retur Barang dari Shopee yang Tidak Jelas dan Kurir TIKI yang Tidak Mau Kirim Sampai ke Alamat 12 Oktober 202112 Oktober 2021 Tajudin Beri komentar Barang Rusak, Belanja Online, Customer complaint handling, Customer Service, e-Commerce, Kebijakan pengembalian barang, Kurir, Layanan kurir, Marketplace, Mediasi Konsumen, Retur barang, Shopee, Shopee Mall, Syarat dan Ketentuan, TIKI Ikuti kami di Google Berita Salam sehat untuk kita semua. Saya mau menceritakan sedikit kendala yang saya alami saat bertransaksi di Shopee. Jadi saya membeli barang berupa headset JETE di Shopee dari toko jeteindonesiaofficial, pada tanggal 1 September 2021. Tanggal 6 September 202, saat saya terima headset-nya tidak ada cacat fisik, tapi saat saya gunakan untuk menelepon, suara saya yang didengar lawan bicara tidak jelas, seperti suara robot. Sedangkan saya biasa gunakan headset lain tidak ada kendala saat menelepon. Karena pada produk yang saya beli, ada keterangan “Garansi 2 Tahun, Rusak Ganti Sepuasnya”, jadi saya meretur barang saya dengan harapan bisa ditukar dengan headset yang berfungsi dengan normal. Saya pun meretur barang, kemudian beberapa hari saya tidak buka aplikasi Shopee. Namun saat saya buka aplikasi Shopee, ternyata permintaan saya ditolak dengan alasan barang yang diterima di warehouse dalam keadaan rusak dan patah. Sehingga transaksi diselesaikan dengan penerusan dana ke seller dan barang saya dikembalikan menggunakan layanan TIKI. Saya tidak terima dengan keputusan tersebut, karena barang yang saya tukar tidak cacat fisik, tapi hanya rusak fungsi. Saya akui, saya lupa foto barang sebelum meretur. Namun sebelum saya retur, barang sudah saya packing dengan aman menggunakan Ddus tambahan dan saat di gerai J&T, saya melihat barang saya ditempel stiker fragile. Saya email ke Shopee untuk konfirmasi hal ini dan meminta video simulasi dari pihak warehouse saat barang retur diterima. Akan tetapi tidak diberikan oleh pihak Shopee, hanya dikirim foto headset rusak dan saya tidak tahu itu headset siapa. Kemudian saya mendapat chat WA dari pihak TIKI, dimana mereka infokan jika barang sudah berada di gerai Sekayu dan tidak ada pengiriman ke luar daerah Sekayu. Gerai tersebut berjarak kurang lebih 1 jam dari rumah saya. Saya keberatan jika harus ambil paket tersebut karena saya bekerja (WFH) dan keadaan lagi pandemi, jadi saya tidak berani untuk beraktivitas ke luar rumah. Kemudian saya dihubungi melalui telepon oleh pihak Shopee dengan menawarkan voucher belanja senilai 50 ribu rupiah agar kendala tidak berlarut-larut. Saya menolak penawaran tersebut, karena harga headset lebih dari 50 ribu rupiah dan yang dikirim kembali ke saya tidak mau dikirim oleh pihak Tiki. Sebenarnya saya sudah tidak butuh headset tersebut, karena sebelumnya memang rusak fungsi. Ditambah info dari pihak Shopee jika headset tersebut juga patah. Jadi ya tidak ada gunanya juga bagi saya. Di sini saya mau lihat tanggung jawab dari kedua pihak. Jika memang pengajuan saya ditolak ya minimal barang rusak yang gak berguna tersebut kembali lagi ke saya dan akan saya terima jika memang saya salah. Hanya saja saya kecewa dengan pihak Shopee yang menyelesaikan kendala berlarut-larut dan pihak TIKI yang tidak mau kirim barang ke alamat saya. Ssedangkan saya sering berbelanja online dan kurir selalu sampai ke rumah saya untuk kirim barang. Sampai surat ini saya buat, barang rusak tersebut tidak kembali ke saya dan tidak ada pertanggungjawaban dari kedua pihak. Semoga hal ini bisa dijadikan pelajaran agar tidak kembali terjadi ke orang lain. Terima kasih. Tajudin Adi Assegath Musi Banyuasin, Sumatera Selatan Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.