Keluhan Surat Pembaca Kompensasi Palsu MyRepublic Janji Bebas Biaya, Malah Ditagih dan Diancam Penalti 17 Juni 202519 Juni 2025 irvan irvan Beri komentar Call Center, Chat Bot, Customer complaint handling, Customer Service, Gangguan internet, Gangguan layanan, gangguan masal, Internet Service Provider, Kompensasi kerugian, Koneksi internet, Kunjungan teknisi, MyRepublic, SLA Ikuti kami di Google Berita Pada tanggal 31 Mei 2025, saya menerima email resmi dari pihak MyRepublic yang menyatakan bahwa saya akan mendapatkan kompensasi penuh—100% bebas biaya—untuk periode 11 Juni hingga 12 Juli 2025, sebagai bentuk permintaan maaf atas gangguan layanan yang membuat internet saya tidak berfungsi hampir satu minggu penuh. Namun, apa yang terjadi pada kenyataannya sangat berbeda. Tepat pada tanggal 12 Juni 2025, saya justru menerima tagihan penuh seperti biasa, tanpa adanya potongan atau pembebasan biaya seperti yang dijanjikan sebelumnya. Ironisnya, tagihan ini justru mencakup periode kompensasi yang sebelumnya sudah diinformasikan akan bebas biaya. Hal ini tentu sangat mengecewakan. Janji kompensasi yang diberikan oleh MyRepublic ternyata tidak lebih dari sekadar formalitas tanpa realisasi. Lebih parahnya lagi, saya sebagai pelanggan malah dipaksa untuk melakukan pembayaran. Jika tidak membayar, pihak MyRepublic mengancam akan mengenakan penalti sebesar Rp50.000. Yang lebih tidak masuk akal, ketika saya melakukan konfirmasi, saya justru mendapatkan informasi bahwa proses kompensasi akan memakan waktu hingga 14 hari kerja, dan ini baru diinformasikan pada tanggal 16 Juni 2025. Jika benar demikian, maka dari tanggal 31 Mei hingga pertengahan Juni seharusnya sudah cukup untuk menyelesaikan proses tersebut. Namun, kenyataannya tidak ada realisasi nyata dari kompensasi yang dijanjikan. Situasi ini tidak hanya memperlihatkan kurangnya profesionalitas dari MyRepublic, tetapi juga memberikan kesan bahwa pelanggan seperti saya sedang dipermainkan. Janji kompensasi ternyata berubah menjadi tagihan, dan jika tidak dibayar, justru dikenakan denda. Ini adalah praktik yang tidak hanya tidak etis, namun juga mencederai kepercayaan konsumen. Saya nggak terbayang, berapa orang yang diberikan kompensasi palsu, sedangkan ini tagihan sangat mepet, ketika berargumen dibalasnya bisa satu hari tidak selesai. Irvan Tangerang Selatan, Banten Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.