Keluhan Kritik dan Saran Surat Pembaca Fitur Bebas Pengembalian TikTok Shop Bisa Dimanfaatkan Pembeli Nakal untuk Mendapatkan Barang Gratis 18 Maret 202519 Maret 2025 Andika Christianto 18 Komentar Alasan pengembalian, Alasan penolakan, Customer complaint handling, Customer Service, dispute, e-Commerce, Jual beli online, Jualan Online, Kebijakan pengembalian barang, Klaim kerusakan, Marketplace, Pengajuan banding, Retur barang, SOP, Standard Operating Procedures, Syarat dan Ketentuan, Tiktok, TikTok Business Center, TikTok Seller, TikTok Shop Ikuti kami di Google Berita Terima kasih kepada Media Konsumen yang telah mempublikasikan surat ini. Saya ingin menyampaikan keluhan ini bukan untuk menjatuhkan TikTok Shop, melainkan sebagai masukan konstruktif demi perbaikan sistem yang lebih adil bagi semua pihak, terutama bagi para seller yang berkontribusi dalam ekosistem TikTok Shop. Saya yakin ribuan seller di platform ini pernah mengalami kasus serupa terkait fitur “Bebas Pengembalian”. Fitur ini memang menarik bagi pembeli dan dapat meningkatkan volume transaksi. Namun, tanpa pengawasan dan filter yang ketat, fitur ini justru memberi celah bagi oknum pembeli nakal untuk menyalahgunakannya demi mendapatkan barang secara gratis. Poin-Poin Masalah yang Perlu Dievaluasi Kemudahan Klaim Tanpa Bukti yang Memadai Pembeli bisa dengan mudah mengajukan klaim seperti “produk salah ukuran” atau “tidak sesuai deskripsi.” Sayangnya, sistem TikTok Shop langsung menyetujui klaim tersebut tanpa verifikasi mendalam. Seharusnya, ada mekanisme validasi, seperti meminta bukti foto atau video dari pembeli, untuk memastikan klaim tersebut benar-benar valid. Kurangnya Responsif dan Objektivitas Tim Dispute Setelah seller menerima barang yang dikembalikan, proses banding yang diajukan seller seringkali menemui jalan buntu. Tim dispute terkesan hanya memberikan respons berbasis template tanpa memahami keluhan seller secara mendalam. Bahkan ketika seller menyertakan bukti yang jelas, keberatan mereka seringkali diabaikan. Kerugian Seller Akibat Biaya Pengiriman yang Tidak Masuk Akal Setelah pengembalian disetujui, seller harus menanggung biaya pengiriman bolak-balik. Sebagai contoh, dalam kasus saya, produk yang dijual hanya seharga Rp26.000, tetapi biaya ongkir bolak-balik mencapai Rp129.000. Ini jelas memberatkan seller, terutama bagi bisnis kecil dan menengah. Contoh Kasus yang Saya Alami Saya menjual spare part chopper dengan ukuran yang telah dicantumkan secara jelas di foto dan deskripsi produk. Namun, pembeli mengajukan pengembalian dengan alasan “tidak sesuai deskripsi” tanpa memberikan bukti apa pun. Anehnya, klaim tersebut langsung disetujui oleh sistem TikTok tanpa verifikasi lebih lanjut. Ketika saya mencoba melakukan banding dengan bukti kuat bahwa produk sesuai deskripsi, hasilnya tetap ditolak. Saran Perbaikan untuk TikTok Shop Perketat Verifikasi Pengembalian TikTok Shop sebaiknya menerapkan sistem validasi yang lebih ketat sebelum menyetujui pengembalian. Misalnya, dengan meminta bukti foto atau video dari pembeli yang menunjukkan ketidaksesuaian produk. Evaluasi Kinerja Tim Dispute Tim dispute perlu lebih profesional dan empatik dalam menangani keluhan seller. Respon berbasis template sebaiknya digantikan dengan analisis kasus per kasus agar keputusan yang diambil lebih objektif. Revisi Kebijakan Biaya Pengembalian Seller seharusnya tidak dibebani biaya pengembalian yang tidak proporsional. TikTok Shop perlu meninjau ulang kebijakan ini agar tidak merugikan seller secara finansial. Harapan ke Depan Saya berharap TikTok Shop dapat memperhatikan dan mengevaluasi sistem ini demi terciptanya lingkungan bisnis yang lebih adil dan berkelanjutan. Kami, para seller, adalah bagian penting dari ekosistem TikTok Shop. Kebijakan yang berpihak pada keadilan akan meningkatkan loyalitas seller serta mendorong pertumbuhan platform ini dalam jangka panjang. Terima kasih atas perhatiannya. Andika Christianto Jember, Jawa Timur Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bob18 Maret 2025 - (10:28 WIB)Permalink Oh yah, siapa suruh jualan di marketplace ngak jelas kaya Tiktok Shop by Tokopedia / ShopTokopedia? Walaupun jujur aja, semua marketplace lain pelan2 bakal jadi cacat sepeti ini. Karena mereka kan cuma niru template Amazon dan ecommerce luar lainnya, yang returnya serba gampang. Kalo di Amazon sih pembeli bermasalah yang suka retur terus2an biasanya dibanned ama Amazon nya sendiri. Kalo di sini? Katakan sistemnya sama pun, UMKM mana sanggup lama2 kalau begini terus. Ujung2nya cuma perusahan gede doang yang bisa nelen ongkos2 ngak jelas begini. Nikmatin aja lah. Bakal terus ditambah kebijakan baru yang merugikan, dan makin serba bot pelayanannya. Intinya madesu. 4 2 Login untuk Membalas
poer18 Maret 2025 - (15:01 WIB)Permalink Itulah celah, efek gretong ongkir yg asli ny di beban kan ke seller Login untuk Membalas
Rudy18 Maret 2025 - (19:12 WIB)Permalink Makin hari makin berat perjuangan jualan di marketplace di Indonesia, potongan besar. Apalagi kasus bebas pengembalian yang alasan asal2an produk berbeda dengan foto, apalah itu, terlalu mudah untuk di rekayasa. Makin kesini makin aneh. 0 Login untuk Membalas
Abdurrahman Abdurrahman18 Maret 2025 - (17:55 WIB)Permalink itulah tiktok.. foto asal aja bisa claim retur utk tiktok…asli parah ini aplikasi tiktok kalau ga di benahi Login untuk Membalas
Abdurrahman Abdurrahman18 Maret 2025 - (17:58 WIB)Permalink ini saya pernah upload juga ke Media konsumen Indonesia, tapi yah Krn TAKTOK sudah merasa diatas Angin ngak ada tanggapan https://mediakonsumen.com/2025/03/02/surat-pembaca/ketidakadilan-aturan-tiktok-kepada-penjual Login untuk Membalas
Hendra18 Maret 2025 - (20:25 WIB)Permalink Saya bahkan pernah kena tipu pembeli nakal retur paket yg isinya berbeda jauh dengan apa yg kita kirimkan. Padahal foto terima paket dari kurir jnt sudah benar. Artikelnya bahkan sudah pernah dimuat MK tapi ada penyelesaian? Oh tentu saja tidak… 🤣🤣 Tiktokshop alias shoptokopedia ga ngaruh sepertinya meskipun dikirimi surat cinta dari MK sekalipun… Login untuk Membalas
Indra18 Maret 2025 - (21:11 WIB)Permalink Saya juga penjual di MP seperti anda, namun bukan di tiktok. Inti dari permasalahannya sama, Pertama, MP saat ini cenderung sangat pro pembeli, apapun yg dikomplain pembeli cenderung dimenangkan. Kedua, penjual itu seperti sapi perahan saja, fee total yg naik gila gilaan menyentuh 15% dan 17% saat campaign. Jadi penjual marginnya sangat sangat sangat tipis., hampir tdk ada. Sepertinya memang mulai harus dipikirkan cara utk berjualan dengan tidak menumpang ke e comerce jika semakin tdk menguntungkan Login untuk Membalas
Daniel Widodo18 Maret 2025 - (21:50 WIB)Permalink Inti nya peraturan tiktokshop sudah benar dan akan selalu paling benar, percuma komplain ke media konsumen, saya sudah 3x muat ke media konsumen tidak ada tanggapan / respond sama sekali dari pihak tiktokshopnya, jadi ya selamat datang di dunia tiktokshop 1 Login untuk Membalas
Ruskin19 Maret 2025 - (02:09 WIB)Permalink Ndelalah kok sama kyk shopee ya?!. Byk kasus dimana mitra drivernya di Dzolimi oleh system shopee yaitu fitur bebas pengembalian barang oleh customer!. Byk customer shopee bermental penjahat yg menyalahkan gunakan fitur itu. Cnth, ketika barang (SPX) ato food sudah sampai ditangan customer (dgn bukti foto yg tertera) tp mrk minta pengembalian dana alias ingin mendapatkan makanan ato barang dgn gratis. Jika hal itu terjadi yg dirugikan adalah mitra drivernya yg tiba2 saldo di akun menjadi minus?!. Semoga tulisan sy ini juga bisa diliat oleh pihak shopee dan scptnya bisa memperbaiki system yg ad agar mitra driver tdk dirugikan. 1 Login untuk Membalas
Alam19 Maret 2025 - (02:38 WIB)Permalink Pembeli itu bagaikan madu. Penjual itu seperti kumbang. Dimanapun ada madu kumbang akan datang. Dan sebaliknya, adakah madu yang mendatangi kumbang? Dengan berpihak kepada pembeli, ekomerce tetap jaya dan penjual tak akan lari. Walaupun penjual sakit hati, tetap membutuhkan pembeli, membutuhkan madu. 1 Login untuk Membalas
Dwi19 Maret 2025 - (07:58 WIB)Permalink Penjajahan era digital.. Buruk sangat tiktok sistem pengembalian nya .. Login untuk Membalas
eric19 Maret 2025 - (17:02 WIB)Permalink namanya juga aplikasi joged2, yg jualan juga tujuanny cuma nyari happy sambil joged2 bukan buat nyari untung biar bisa makan Login untuk Membalas
Ifa19 Maret 2025 - (21:45 WIB)Permalink Memang kebijakan tiktokshop sangat merugikan seller… !!!!!!! Tiktokshop terlalu merajakan pembeli. Login untuk Membalas
Thekotasatria21 Maret 2025 - (21:29 WIB)Permalink Fitur bebas pengembalian ini betul betul fitur “kurang ajar”, tanpa persetujuan seller, tanpa bukti kuat, alasan ngawur pasti disetujui. Dan yang luar biasa seller dibebankan biaya yang timbul bahkan lebih besar dari harga barang itu sendiri. Tak bisa banding Pula!, mending shopee masih bisa banding! Inilah alasan kenapa tiktok tak akan pernah didepannya shopee, karena mereka mengekor tanpa siap konsekuensinya. Login untuk Membalas
Thekotasatria21 Maret 2025 - (21:33 WIB)Permalink Realita jualan di tiktok shop : administrasi tinggi, bebas pengembalian yang “ngawur”, seller ditekan fair price semurah mungkin..tiktok sih untung untung aja, lah kamu? Login untuk Membalas
Jessica24 Maret 2025 - (15:59 WIB)Permalink Tiktok nih masih banyak celahnya ternyata. Salahsatunya ya ini fitur pengembalian yg berasa ga ada validasi bener/enggk complainnya itu. jadinya gampang buat ngajuian pengembalian tanpa ngasih bukti yg valid. Keknya kalau pembeli ngasih alasan pengembalin yg ngasal juga ttep bakal disetujuin sama pihak tiktok. Login untuk Membalas