Cathay Pacific, Bukti Kemenangan Kapitalis di Atas Segalanya..

Pada tanggal 8 Mei 2025, saya membantu melakukan pemesanan booking tiket pesawat Cathay Pacific secara online untuk Kepala Program Studi saya melalui tiket.com. Pihak maskapai sudah menjual kepada saya (mendapat pemasukan), menjual lagi tiket yang diklaim terbatalkan otomatis (dapat pemasukan lain), dan menjual kursi bisnisnya pada orang yang kepepet pada tanggal 17 Mei 2025 ke Taiwan.

Tiket untuk Kepala Program Studi saya, dengan kode booking 53LQ8J, yang akan menyusul saya pada tanggal 20 Mei 2025. Transaksi di tiket.com menggunakan akun saya dan pembayaran juga dengan menggunakan kartu kredit milik saya.

Namun drama terjadi pada tanggal 20 Mei 2025, dikarenakan demo yang dilakukan para driver Gojek pada pagi hari, mengakibatkan kemacetan di Surabaya (Massa demo ojol di Surabaya Mulai Bergerak dari Frontage Ahmad Yani dan https://www.tempo.co/politik/demo-ojol-di-surabaya-pengemudi-ngotot-tuntutan-harga-mati-1493990). Akibatnya, Kepala Program Studi saya mengalami keterlambatan pada saat tiba di bandara.

Sehingga akhirnya, beliau tertinggal pesawat CX 780 pada pagi hari tersebut. Karena jadwal pertemuan di Taiwan dengan Tsing Hua University telah dijadwalkan, Kepala Program Studi saya memilih tetap berangkat pada malam harinya, dengan membeli tiket pesawat lain yang berangkat tengah malam hari itu dan transit di Singapore. Tiba di Taiwan pada 21 Mei dini hari.

Sampai sini ya sudahlah, kami menganggap ini memang kesialan karena bertemu dengan demo. Namun tiket kepulangan mestinya tidak ada masalah keterlambatan apa pun lagi.

Namun ternyata pada tanggal 23 Mei 2025, saat tiba di Bandara Taoyuan Internasional Airport, Kepala Program Studi saya baru mendapat info bahwa tidak dapat menaiki pesawat kembali ke Surabaya. Padahal sehari sebelumnya pada tanggal 22 Mei 2025, saya sempat membantu check-in online, dan tidak ada masalah pada nama dan nomor kursi, semua sudah keluar (saya memiliki bukti screenshot check-in tanggal 22 Mei 2025 tersebut).

Alangkah terkejutnya Kepala Program Studi saya saat tiba di Bandara Taoyuan Internasional Airport, justru diinformasikan bahwa tiketnya sudah tidak dapat digunakan, dengan alasan karena tidak jadi berangkat sesuai kode booking tiket.

Karena sudah terpaksa, akhirnya beliau terpaksa membeli ulang tiket bisnis dari Cathay dengan harga jauh lebih mahal. Total kerugian tak hanya tiket keberangkatan saja, namun juga bahkan tiket kepulangan seharga tiket bisnis yang berharga hampir dua kali lipat harga tiket pulang-pergi yang kami booking pada awal perjalanan.

Dalam tulisan di bukti pemesanan tiket.com memang tertulis kalimat: “Tiket dengan satu penerbangan atau lebih (penerbangan pulang pergi, transit atau multikota) harus digunakan secara berurutan.” Namun tidak ada info apa pun bahwa tiket kembali akan hangus atau tidak dapat digunakan bila keberangkatan gagal…

Karena itu saya mengajukan refund pengembalian, karena kami sendiri sebenarnya telah dirugikan secara waktu dan material. Kami sudah memesan tiket ulang keberangkatan, ternyata pulang pun harus pesan ulang dengan tipe kelas bisnis yang jauh lebih mahal daripada kelas ekonomi sebelumnya.

Namun pengajuan refund saya ditolak, dengan alasan hanya dapat mengembalikan pajak bandara saja sebesar Rp2.300.000, itu pun akan dipotong biaya administrasi dan lain-lainnya.

Memang kesalahan di awal adalah kesalahan kami tidak dapat tepat waktu naik pesawat. Namun bahkan ternyata tiket pulang pun tidak dapat digunakan? Adalah sistem kapitalisme yang hanya menguntungkan perusahaan tanpa memikirkan konsumen yang melakukan pembelian.

Cathay membatalkan penggunaan tiket pulang tanpa pemberitahuan apa pun (buktinya kami tetap berhasil check-in sehari sebelum tanggal boarding), namun juga tetap menjual kursi yang sebenarnya telah kami beli pada orang lain? Karena kemudian Kepala Program Studi saya tidak dapat melakukan pemesanan tiket dengan alasan penuh semua, hingga pada akhirnya hanya dapat membeli tiket kelas bisnis.

Yang menjadi masalah adalah tiket yang dibeli dari tiket.com yang tidak pernah dicatat sebagai tiket No Show. Menurut pemahaman saya, tiket yang harus digunakan secara berurutan adalah untuk penerbangan lanjutan. Jadi, tidak mungkin terbang dengan maskapai lain ke HK dan kemudian melanjutkan dengan Cathay di HK. Seharusnya ini bukan masalah penerbangan saat kepulangan, karena kaprodi saya tiba tepat waktu di bandara, namun pihak Cathay menolak dengan alasan tiket tidak digunakan saat berangkat.

Memang sebagai penumpang, posisi kami memang lebih lemah. Memang kesalahan karena gagal tepat waktu tiba saat pesawat boarding. Namun menjual tiket yang telah kami beli dan membatalkan tiket perjalanan pulang tanpa pemberitahuan apa pun juga? Bagaimanapun memang yang diuntungkan adalah pihak maskapai perusahaan. Dia sudah menjual pada saya (mendapat pemasukan), menjual lagi tiket yang diklaim terbatalkan otomatis (dapat pemasukan lain), dan menjual kursi bisnisnya pada orang yang kepepet…

Olivia
Surabaya, Jawa Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

5 komentar untuk “Cathay Pacific, Bukti Kemenangan Kapitalis di Atas Segalanya..

  • 9 Juni 2025 - (15:22 WIB)
    Permalink

    dianggap no Show Pak/Bu
    kalau belinya roundtrip atau PP (pulang pergi)
    Kalau berangkatnya no show/hangus, maka pulangnya juga ikut hangus
    Biasanya kode booking tiket pulang dan tiket pergi sama (kalau roundtrip begitu)

    hal ini berlaku secara umum, bukan cuma di tiket.com
    Di krisflyer, garuda miles juga sama

    3
    1
  • 10 Juni 2025 - (01:39 WIB)
    Permalink

    Sebagai orang Travel Agent, saya kasih pandangan sedikit.

    “… dengan alasan karena tidak jadi berangkat sesuai kode booking tiket.”
    Dalam dunia penerbangan, istilahnya adalah “segmented ticket policy.” Hal ini terjadi ketika anda membeli tiket pulang pergi yang promo (bisa saya lihat tiket adalah Sub-Class). Walaupun anda sudah check-in tetapi pihak maskapai berhak menghanguskan tiket pulang nya. Silakan google peraturan IATA soal ini.

    “Namun tidak ada info apa pun bahwa tiket kembali akan hangus atau tidak dapat digunakan bila keberangkatan gagal…”
    Itu tertulis koq di Catatan Penting, poin terakhir.

    “Cathay membatalkan penggunaan tiket pulang tanpa pemberitahuan apa pun…”
    Yang membatalkan adalah penumpang. Dalam dunia penerbangan, penumpang tersebut dinamakan involuntary cancellation due to missed segment.

    “…(buktinya kami tetap berhasil check-in sehari sebelum tanggal boarding)..”
    Pihak maskapai mulai me-refresh disystemnya buat penerbangan biasanya adalah 4 hingga 6 jam sebelum penerbangan. Tergantung load traffic di masing-masing airport. Anda terdeksi sebagai penumpang dalam category involuntary cancellation due to missed segment makanya langsung di-removed dari manifest (kurang lebih begitu proses karena, beda airport, beda maskapai dan beda sistem)

    “…namun juga tetap menjual kursi yang sebenarnya telah kami beli pada orang lain?”
    Kalau masih ada seat, masih dijual dong. Bingung sama statement ini. Apakah seperti ini pengandaiannya: saya penjual tahu. Anda pesan buat jam 17:00. Anda batalkan. Lalu ada yang mau beli tahu pesanan tersebut. Saya jual dong ke orang yang mau beli.

    “Yang menjadi masalah adalah tiket yang dibeli dari tiket.com yang tidak pernah dicatat sebagai tiket No Show.”
    Tercatat dong. Memang maunya dicatat dimana?

    “Menurut pemahaman saya, tiket yang harus digunakan secara berurutan adalah untuk penerbangan lanjutan.”
    Itukan pemahaman anda. Coba baca lagi S&K-nya CX seperti yang tertulis di e-ticket anda.

    “Namun menjual tiket yang telah kami beli…“
    Analogi tukang tahu deh.

    “…dan membatalkan tiket perjalanan pulang tanpa pemberitahuan apa pun juga?”
    Bukankah anda yang membatalkan?

    “Bagaimanapun memang yang diuntungkan adalah pihak maskapai perusahaan.”
    Saya setuju dengan pernyataan sistem kapitalisme yang TS sebut. Sistem ini jelas memihak perusahaan. Apakah kiranya TS berencana untuk mengajukan keluhan resmi ke maskapai, atau ke badan perlindungan konsumen (YLKI)? Sepertinya kebijakan ini eksesif. Coba ajukan soal kapitalis ini. Mungkin saja anda jadi pendobrak bisnis penerbangan yang S&K nya merugikan penumpang.

  • 10 Juni 2025 - (17:39 WIB)
    Permalink

    Kalo saya baca di bagian catatan penting tiket.com poin nomor 8 si tertulis “Tiket harus di gunakan secara berurutan”

  • 12 Juni 2025 - (10:45 WIB)
    Permalink

    Hi Olivia,
    Sejak penerbangan pulang perginya itu di 1 kode booking yang sama dan tidak menaiki penerbangan keberangkatan, tentu penerbangan pulang tidak dapat digunakan, karena dianggap no show. Pihak maskapai tidak memberikan kompensasi adanya demo yang mengakibatkan terlambatnya perjalanan kebandara. untuk kedepan guna menghindari hal2 seperti ini, ada opsi lain untuk memesan tiket dengan kode booking yang berbeda. untuk pengembalian pajak bandara itu sudah benar, namun untuk tiket tidak ada pengembalian, kecuali sebelum nya diajuakan refund (itu juga kalau ada opsi refund). semoga membantu..

 Apa Komentar Anda?

Ada 5 komentar sampai saat ini..

Cathay Pacific, Bukti Kemenangan Kapitalis di Atas Segalanya..

oleh Olivia Olivia dibaca dalam: 3 menit
5