Korban Penyalahgunaan Akun Tokopedia, Merugi 20 Juta Rupiah dan Harus Menanggung Tagihan GoPay Later

Saya ingin menyampaikan keluhan serius atas dibajaknya akun Tokopedia saya, yang menyebabkan kerugian lebih dari Rp20 juta. Namun hingga kini tidak ada solusi nyata dari pihak Tokopedia, dan muncul tagihan GoPay Later yang seharusnya tidak dibebankan ke saya sebagai korban.

Kronologi singkatnya adalah sebagai berikut:

Pada Sabtu, 24 Mei 2025, saya melakukan pembelian kulkas showcase di akun PUTRA ELEKTRONIKA4 di Tokopedia senilai Rp2,6 jutaan. Sore harinya, saya mendapat pesan WhatsApp dari seseorang yang mengaku penjual, meminta penggantian kurir dengan mengirimkan tautan formulir yang berlogo Tokopedia. Tanpa curiga, saya mengklik dan mengisinya.

Sore harinya ternyata kemudian transaksi dibatalkan oleh penjual dan uang masuk ke saldo Tokopedia. Sempat saya tanya melalui chat di Tokopedia kenapa dibatalkan, jawabannya karena pergantian kurir. Bukti chat terlampir.

Keesokan harinya (25 Mei 2025), saya mendapati akun Tokopedia saya telah digunakan untuk banyak transaksi mencurigakan dalam jumlah besar, antara lain:

  • Pembelian emas melalui Gojek Instant hampir Rp20 juta ke alamat Jl. Swadaya BTN Hamusa Blok B No. 7, Kelurahan Tompobalang, Kec. Sombaopu, Kab. Gowa, Somba Opu, Sulawesi Selatan 92111. Padahal saya berlokasi di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dan tidak ada kenalan atau saudara di alamat tersebut.
  • Transaksi pulsa, voucher, PLN, game, dan lain-lain
  • Seluruh saldo Tokopedia dan GoPay saya habis, bahkan akun saya digunakan untuk menghabiskan limit GoPay Later.

Saya cek nama akun Tokopedia saya berubah menjadi Djunaedy dan ada aktivitas menambahkan alamat di Sulawesi Selatan tersebut.

Saya segera mencoba menonaktifkan GoPay Later, tapi tidak ada fitur nonaktif mandiri yang tersedia. Saya pun berusaha melapor melalui channel chat CS dan formulir pengaduan Tokopedia. Namun formulir tidak bisa dikirimkan (error berulang kali) dan tidak ada akses untuk berbicara langsung dengan customer service manusia. Intinya, saya tidak menemukan cara berkomunikasi yang tepat atas kejadian darurat tersebut. Bukti terlampir.

Akhirnya, saya minta akun saya diblokir sementara dan mengirimkan email aduan lengkap disertai bukti. Namun hingga kini belum ada penyelesaian memadai. Jawaban yang saya terima hanya diminta untuk hati-hati dan tidak menerima WhatsApp pribadi.

Saya menuliskannya di Media Konsumen sebagai bentuk upaya mendapatkan keadilan sebagai pelanggan, karena tagihan GoPay Later tetap ditagihkan dan akan jatuh tempo beberapa hari lagi. Untuk saldo Tokopedia dan GoPay yang terkuras, biarlah saya ikhlaskan untuk menjadi pelajaran buat saya.

Keberatan saya:

  1. Saya adalah korban, tapi malah dibebani tagihan GoPay Later hampir Rp20 juta.
  2. Respons dan sistem pengaduan Tokopedia sangat buruk, menyulitkan korban untuk segera bertindak.
  3. Tidak ada itikad cepat dari Tokopedia untuk menyelesaikan masalah serius ini. Padahal alamat pelaku dan kronologinya sudah jelas dan seharusnya bisa ditindak cepat oleh Tokopedia selaku entitas yang lebih besar. Seharusnya mempunyai team cyber crime sendiri dan bisa bekerja sama dengan pihak kepolisian di area mana pun, alih-alih oleh saya sebagai pihak korban yang mempunyai keterbatasan waktu, tenaga, dan materi.
  4. Yang saya sesalkan adalah mengapa tidak ada proses verifikasi saat penggunaan GoPay Later sehingga bisa melakukan transaksi sebesar Rp20 juta?

Saya menolak membayar tagihan yang bukan saya lakukan dan mendesak Tokopedia serta Gojek/GoPay untuk:

  1. Menghapus seluruh tagihan GoPay Later akibat pembajakan akun ini.
  2. Memproses pengaduan saya dengan serius dan profesional.
  3. Meningkatkan keamanan sistem dan pelayanan pelanggan agar tidak ada lagi korban serupa.
  4. Lebih menghargai customer dengan menyediakan channel yang lebih responsif, beretika, dan manusiawi untuk kasus-kasus darurat daripada hanya sekadar chat AI.

Saya telah menyertakan screenshot bukti transaksi dan chat pelaku. Alamat pengiriman pelaku juga telah terekam. Mohon segera ditindaklanjuti sebelum saya mengambil langkah hukum dan menyebarluaskan kasus ini di media sosial.

Hormat saya,

Agus Supriyadi
Jakarta Selatan

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

83 komentar untuk “Korban Penyalahgunaan Akun Tokopedia, Merugi 20 Juta Rupiah dan Harus Menanggung Tagihan GoPay Later

  • 2 Juli 2025 - (14:50 WIB)
    Permalink

    Sebelumnya turut prihatin atas musibah yang terjadi ya kak, tapi dengan Kesadaran penuh kakak mengklik Link tsb 😢😢😢

    7
    4
  • 2 Juli 2025 - (15:03 WIB)
    Permalink

    Turut prihatin, ini kemungkinan besar dari sellernya yang “nakal”
    Saya coba cari di Tokopedia sudah tidak menemukan nama sellernya.

    5
    4
    • 2 Juli 2025 - (15:19 WIB)
      Permalink

      “Meningkatkan keamanan sistem dan pelayanan pelanggan agar tidak ada lagi korban serupa.”

      Lha itu anda sendiri b3g@k, orang seperti ini tidak layak dapat limit besar, karena gak bisa jaga akun sendiri dengan aman

      7
      10
      • 2 Juli 2025 - (16:08 WIB)
        Permalink

        Setahu saya Toped sdh melarang untuk melakukan percakapan diluar room yg sdh disediakan buat buyer dan seller. Toped pun sdh melock number bila buyer dan seller pembicaraannya mulai mengarah ke informasi no hp atau no wa. Sebelum install term and condition dibaca dulu.

        5
        5
        • 7 Juli 2025 - (18:12 WIB)
          Permalink

          tokopedia itu menjual data jangankan paylater data kartu kredit saja di bobol habis…. dia itu ( tokopedia) sistem nya sangat amburadul data seller data customer pun mereka jual belikan. ga taunya dulu beritanya menggemparkan se indonesia

      • 2 Juli 2025 - (16:49 WIB)
        Permalink

        penjualnya penjahat, tapi ente yg memberikan nomer wa ke penjual, sangat jelas di chat yah, ente salah alamat (belum revisi) , lalu penjual minta no WA

        jadi tolong jangan dikronologikan seolah-olah penjual langsung yg menghubungi ente melalui WA, ada sebab akibat, sebabnya adalah ente memberikan nomer WA ke si penjahat ini.

        alamat salah ya langsung minta pembatalan melalui aplikasi, bukan chat meminta penjual yg ganti alamatnya

        mengenai keamanan, keamanan apalagi yg bisa diberlakukan apabila ente sendiri yg memberikan “kunci” kepada si penjahat

        8
        2
      • 3 Juli 2025 - (04:54 WIB)
        Permalink

        Turut perhatian atas kejadian ini, tapi ini benar-benar fatal kesalahan pembeli.
        1. Tergiur dengan harga produk yang murah tanpa reputasi toko yang baik.
        2. Mengiklik tautan dan penuh kesadaran dengan mengisi formulir yang mungkin diisi dgn PIN paylater dll.
        3. Menerima panggilan yang diarahkan untuk OTP. (Mungkin) padahal sudah banyak modus penipuan begini kan?
        4. Tidak melaporkan ke pihak kepolisian. Karena pihak marketplace manapun tidak bertanggung jawab akan hal ini..

        3
        5
      • 3 Juli 2025 - (06:40 WIB)
        Permalink

        Bukan org nya kaya kamu harus rampok, bukan org pakai sexy kamu harus apain cewek nya. Masalah nya di penjual, dan org tipu. Safety box se bagus apapun tetap bisa di congkel, hanya yang posting itu lagi musibah. Tolong kasih pengertian buka mala di injak.

        • 3 Juli 2025 - (10:36 WIB)
          Permalink

          masalahnya adalah : org yg punya safety box, memberikan kuncinya kepada maling, lalu menyalahkan yg buat safety boxnya, paham?

          silakan ente bantu manusia2 macam begitu, atau ente sendiri spt itu?
          sudah melakukan kesalahan lalu menyalahkan pihak lain?

      • 11 Juli 2025 - (05:06 WIB)
        Permalink

        Bang gak baik nulis komentar seperti itu, orang kena musibah bukan nya prihatin malah sok Sie paling pintar yang gak akan pernah kena musibah

    • 3 Juli 2025 - (13:20 WIB)
      Permalink

      Turut prihatin pak
      Ga ada solusi pak dari Tokopedia maupun dafi findaya selaku gopaylater karena kesadaran anda mengisi link dan memberikan otp kepada si scamer

      Solusinya hanya satu BAYAR

      1
      1
    • 4 Juli 2025 - (07:18 WIB)
      Permalink

      saya turut prihatin sama musibah yang dialami ente dan juga prihatin sama pemikiran ente
      keluhan anda sudah beda konteks jadi wajar saja kalau banyak yg bully
      jangan menyalahkan marketplace karna kesalahan sendiri
      buat laporan ke POLISI biar nanti bisa dilacak pelakunya

  • 2 Juli 2025 - (16:08 WIB)
    Permalink

    Turut prihatin. Dlu saya jg smpat hampir kena di shopee .. smoga berakhir dengan baik. Smoga bs menjadi pembelajaran bagi yang lain

    1
    7
  • 2 Juli 2025 - (16:17 WIB)
    Permalink

    Sungguh naif sekali menyalahkan sgalanya ke market place,smntara yg megang akun anda sndri. Trus akibat dri “pencet link” knpa tidak diBOLD kan, krena akar masalahnya disitu. Bukanya mengaku salah eh malah melemparkan kesalahan ke market place.. ini termasuk ke dalam “kelalaian konsumen” klu mau investigasi mending usahakan dulu sendiri, alamatnya jelas.

    6
    11
    • 3 Juli 2025 - (06:45 WIB)
      Permalink

      Jadi menurut bapak/ibu uang yang hangus karena jelas tipu itu di biarkan? Gak bisa di bantu sama pihak marketplace? Polisi? Atau pihak lain? Kalau gitu negara kita sangat kacau, kita harus lindungi sendiri semua. Kalau ikut philosophy bapak/ibu Kalau ada war kita sendiri yang siapkan senjata dan semua dan kita fight sendiri? Tentu pembeli juga ada salah Kalau asal klik link atau lakukan hal yang tidak wajar. Tapi menurut saya yang penulis hanya hopeless pengen ada siapa yang bisa bantu dia.

      2
      7
      • 3 Juli 2025 - (22:25 WIB)
        Permalink

        Pengaduan korban tdk salah, hanya saja konsumen” lainnya lebih fokus ke korban yang lalai dalam perilakunya sendiri, kita semua tau kan apapun yang terjadi diluar dari sarana atau fasilitas marketplace itu murni kesalahan user seperti chat menggunakan aplikasi whatsapp, apalagi dengan meng-klik situs” antah berantah tanpa mengecek kejelasannya (misalnya cek situs dlu menggunakan opera atau browser vpn lainnya biar hp ga ke tracking” atau paling minimal liat com atau id diakhir situsnya deh).

        Klo udh bgini sih jelas pihak marketplace tdk mau disalahkan karna memang bukan salahnya, jikalau ingin melapor ya ke Polisi atau mungkin bisa debat kusir ama pihak Gopay knapa paylater nya mudah di bypass tanpa persetujuan via nomor ataupun email pengguna

      • 3 Juli 2025 - (22:38 WIB)
        Permalink

        Dibantu marketplace? udah dibantu blokir? bantu duitnya balik? tentu gak, karena “kesadaran penuh” klik link. Sama seperti Kartu Kredit, kalau kesadaran sendiri memberikan data pribadi ke org lain dan disalah gunakan, pihak bank yg punya kartu kredit bisa apa? yah cuma bisa “blokir” trus duitnya balik gak? kagak. itu semua tanggung jawab yg punya kartu kredit, trus apa yg bank bisa lakuin? yah cuma bisa blokir kartu supaya tidak bisa digunakan oleh orang lain tersebut.

        Kalau polisi jelas cuma buat nangkep pelaku, apa duit balik? belum tentu juga paling ujung2nya dipenjara, trus duitnya ttp pembeli yang naggung, jangan dibandingkan apple to apple, Polisi dan TNI itu dibayar pajak untuk berlatih perang. Jika terjadi perang, barisan TNI dan Polisi dulu, kita bayar duit untuk melindungi. Jika udah last resort baru kita.

        Tokopedia jelas2 dibayar oleh kita untuk supaya tidak ada penipuan, Aplikasi mereka sebagai calo antara pembeli dan penjual untuk sama2 tenang, diluar itu bukan salah Tokopedia.

        Emang Tokopedia dilatih untuk jika USER salah sendiri ngerugiin duit sendiri, Tokopedia mesti ganti rugi tersebut? tentu gak. Caranya Tokopedia apa? yah blokir. sama seperti Pihak bank Kartu kredit.

        • 5 Juli 2025 - (15:29 WIB)
          Permalink

          saya tidak mendukung korban karena memang korban sendiri lalai. tapi saya tidak setuju dengan anda. Belajar lagi ya pak tugas polisi itu bukan buat perang tapi salah satunya menegakkan hukum, perlindungan, pengayoman dan pelayanan ke masyarakat. Uang pajak rakyat itu dikeluarkan salah satunya buat kasih gaji mereka tiap bulan.

          Masalahnya adalah Polisi Indonesia mau ga kerja sesuai dengan tugas dan kewajibannya? tiap daerah polisi banyak, tiap tahun rekrutmen polisi selalu dibuka. Uang rakyat habis buat kasih makan mereka tiap bulannya tapi kinerjanya anda tahu seperti apa. Saya tidak menyebutkan polisi keseluruhan seperti itu ya, ada juga pasti polisi yang bekerja dengan sungguh2 tapi itu ga banyak.

          Ini lah negeri ini, ketika itu anak penguasa kena kasus penipuan polisi langsung gerak cepat dan langsung tertangkap pelakunya.

          Anda tahu juga kan berita ini? Saya prihatin dengan korban kali ini karena anda bukan siapa-siapa, anak pejabat bukan, anak presiden bukan. Tapi tetap korban lalai dan itu jadi pembelajaran buat korban.

          Karena hidup di Indonesia harus pandai-pandai jaga diri. Jangan terlalu berharap dengan polisi di negeri ini, entah kapan polisi negeri ini sama seperti polisi di negara luar yang sangat profesional dengan profesinya.

          Semoga ada polisi yang mau bantu korban di negeri ini yang sedang baca tulisan anda. Aamiin..

  • 2 Juli 2025 - (17:19 WIB)
    Permalink

    Mungkin TS, buka MK karena telah kena tupu ajah, jadi ga tau kalo klik link sembarangan itu amat berbahaya, seperti yg TS alami, moga jadi pelajaran

    3
    10
  • 2 Juli 2025 - (18:27 WIB)
    Permalink

    Silahkan kalo mau ambil langkah hukum mungkin bisa tangkap penipu sendiri tentu dgn biaya sendiri, MP mana mau keluar biaya tangkap penipu dia aja cari untung dr transaksi makanya tdk heran aksi tipu makin marak dgn segala modus karna tdk pernah ditangkap

    2
    50
  • 2 Juli 2025 - (18:31 WIB)
    Permalink

    setahuku merk RSA merk sendiri GEA sendiri. maksudku RSA bukan pabrikan GEA.. sy juga pernah nanya² ke toko elektronik. RSA hampir mirip GEA harganya lebih murah apalagi itu 5 rak cmn 2 jtan, aku dapet 5 rak aja hampir 5jt an

  • 2 Juli 2025 - (19:12 WIB)
    Permalink

    Kocak amat nyalahin ke marketplace..padahal ini semua karna kelalaian mu dalam menjaga akun..

    2
    5
      • 3 Juli 2025 - (07:51 WIB)
        Permalink

        Gimana caranya berEMPATY
        Seandainya anak kecil dikasih SenPi trus Coba² nembak kepalanya sendiri 🤷

        4
        3
        • 3 Juli 2025 - (22:30 WIB)
          Permalink

          Berempati kepada orang yg kena musibah, mau gimanapun yanh namanya kena musibah gada yg tau waktunya, walaupun pinter tpi tetep ada masanya kadang kita lalai entah karna ga fokus, capek, marah, dsb.

          Dan klo analogimu itu yg anak” dikasi senpi itu yang di empati kan itu kematian anaknya, bukan kesalahannya. Sampe sini paham kan bang?

          3
          2
  • 2 Juli 2025 - (20:08 WIB)
    Permalink

    Turut prihatin, tp kesalahan tdk bisa jaga akun sendiri. Ma’af apakah belum tau klo klik link sembarangan akan merugikan diri sendiri. Sering2 baca di medsos bung, supaya tambah wawasan.

    2
    8
  • 2 Juli 2025 - (20:18 WIB)
    Permalink

    Turut prihatin mas. Setahuku seller-seller macam ini. Suka memberi harga yang jauh di bawah pasaran untuk produknya. Soalnya pengalaman juga tapi. Alhamdulillah tidak sampai kena jebakannya. Karena keburu curiga. Kalau memang mas ada kemampuan bisa dicari dan dilacak pelakunya. Tapi kalau tidak ada. Mudah-mudahan Tuhan kasih ganti kerugian yang mas alami dan Tuhan kasih balasan kepada para penjahat itu

    1
    6
  • 2 Juli 2025 - (21:01 WIB)
    Permalink

    Maaf om bukan menyalahkan, tapi ini kesalahan fatal nya ada pada user bukan Tokopedia nya, ibarat nyimpen duit di lemari, mau cuma lemari doang yg di tutup, mau lemari sama pintu doang yg di tutup, atau bahkan sampe pager pun di kunci tapi kalo pemilik rumah nya malah ngasih semua kunci lemari, pintu, pager ke maling ya jelas bakal kemalingan, bukan salah pager, pintu sama lemari nya yg gak aman tapi pemilik nya yg bermasalah, ada orang cuma kunci lemari doang aja sampe skrng gak pernah sampe kebobolan

    6
    10
    • 2 Juli 2025 - (21:53 WIB)
      Permalink

      Kak mohon maaf dari casenya kakak, saya seorang yang awam hukum masalah kakak sebenarnya bisa diselesaikan!
      1. Buat aduan ke YLKI terkait penanganan buruk customer service e-commerce, via email DM dan lain-lain jelaskan alasannya dengan jelas.
      2. Setelah mengirim aduan kakak datang ke polres, kirimkan screenshot dalam bentuk cetak data bukti penanganan kakak dari CS Tokopedia, keluhan di mediakonsumen, termasuk aduan yang sudah dikirim ke YLKI.
      3.Kakak datang ke lembaga Bantuan hukum terdekat untuk dibuatkan surat somasi ke GO-PAY dan Tokopedia,
      4. Cari alamat pelaku yang didasarkan pada pembelian listrik datang ke kantor PLN berbekal surat pelaporan ke kepolisian dan surat somasi ke GO-PAY dan TokopediaCare.
      Ini hanya bentuk ikhtiar, yang saya khawatirkan GO-PAY itu bunganya besar loh, mending kakak ikuti saran saya.

      1
      9
  • 2 Juli 2025 - (21:07 WIB)
    Permalink

    Kalo kelalaian pribadi yaa susah bre… Dah gak mungkin bisa apa-apa. 🤷🏾

    Ibarat kek pas mudik, pintu rumah dibiarkan terbuka aja gak dikunci… Pas kemalingan nyalahin Pak RT gegara gak bisa jaga keamanan lingkungan.

    Lah piye jal… Situ yang ceroboh kok malah nyalahin orang laen 🥲

    2
    6
  • 2 Juli 2025 - (22:34 WIB)
    Permalink

    Saya menyoroti tuntutan anda terhadap tokopedia,anda yg melakukan kesalahan berat,anda yg galak.Oke anda adalah korban,tapi akibat kelalaian anda sendiri.Padahal penipuan modus WA jasa kurir sudah banyak beritanya.

    4
    34
  • 2 Juli 2025 - (23:10 WIB)
    Permalink

    Seharusnya pas lihat screenshot diatas dan ada TULISAN WARNA BIRU
    h**ps://gratisongkir.biz.id/layanan/tokopedia/1
    Itu adalah link palsu, sama sekali gak ada hubungannya dengan tokopedia,
    di link biru itu logo headnya tokopedia, tapi linknya h**ps://gratisongkir.biz.id/layanan/tokopedia/1
    1000000% phising…

    6
    7
  • 2 Juli 2025 - (23:28 WIB)
    Permalink

    “mengambil langkah hukum” : Anda akan kalah
    “menyebarluaskan kasus ini di media sosial” : Anda dibully

    9
    32
  • 2 Juli 2025 - (23:32 WIB)
    Permalink

    setahu saya jika menggunakan gopaylat4r …..ada pin yg harus di masukan sebelum “transaksi berjalan ??
    apa anda kasih pin nya ke p3nipu ??

    2
    10
  • 2 Juli 2025 - (23:42 WIB)
    Permalink

    Salah siapa yang dituntut siapa?
    Gopaylater itu ibarat kartu kredit, ibarat anda dikasih pinjem duit KUR BANK BRI lalu anda belanjakan tapi anda tertipu dan pinjeman duit KUR BRI tersebut ludes hilang, anda minta tanggung jawab KUR BANK buat ngebebasin hutang pinjeman tsb? Ya kagak bisa mas, itu murni kelalaian user human error di anda kok gak mau bayar tagihan hadeh

    3
    6
  • 3 Juli 2025 - (00:23 WIB)
    Permalink

    Turut prihatin tapi, maaf, memang kocak. Data apa saja yang sudah anda berikan saat mengisi formulir? Kata sandi akun tokopedia? Tidak mungkin si penipu bisa akses akun tokopedia anda jika tidak ada info login, seperti email dan password. Tidakkah anda tau bahwa informasi seperti itu tidak boleh diberikan kepada orang lain? Jika kita meminta kode OTP saja, bukankah selalu ada tulisan untuk jangan memberikan kode tersebut kepada orang lain?

    Anda memang korban, korban atas si penipu dan korban atas, bahasa halusnya, kepolosan anda sendiri. Tokopedia tidak bersalah dalam kasus ini.

    5
    3
  • 3 Juli 2025 - (00:40 WIB)
    Permalink

    Kelalaian km. Klik link trus isi data pribadi mkny bsa d bobol. Pdhl udh sering diingatkan jgn klik link sembarangan.

    3
    3
  • 3 Juli 2025 - (03:47 WIB)
    Permalink

    Itu kan udah ada nama lengkap pelaku nya yg pasti di pembelian token listrik dan jg ada alamat lengkap rmh pelakunya (meskipun blm pasti) di pembelian emas, lapor aja ke kepolisian bagian cyber crime, berikan aja itu bukti SS yg transaksi pembelian emas dan token listriknya pasti akan sangat mudah itu ditangkapnya.. Klo hanya mengharapkan tagihan gopaylaternya dihapuskan mah itu ga bakalan mungkin karna diplatfom paylater manapun jg ga akan mau menghapuskannya dan akan tetap menagihnya karna mereka telah membayarkan transaksinya terlebih dahulu jd apabila uang pembayaran transaksinya itu tdk dikembalikan tentunya mereka akan rugi walaupun pelaku penipuannya sdh tertangkap pun blm tentu mereka akan mendapatkan uang mereka kembali dr sipelakunya tsb..

  • 3 Juli 2025 - (04:55 WIB)
    Permalink

    Turut perhatian atas kejadian ini, tapi ini benar-benar fatal kesalahan pembeli.
    1. Tergiur dengan harga produk yang murah tanpa reputasi toko yang baik.
    2. Mengiklik tautan dan penuh kesadaran dengan mengisi formulir yang mungkin diisi dgn PIN paylater dll.
    3. Menerima panggilan yang diarahkan untuk OTP. (Mungkin) padahal sudah banyak modus penipuan begini kan?
    4. Tidak melaporkan ke pihak kepolisian. Karena pihak marketplace manapun tidak bertanggung jawab akan hal ini..

    1
    4
  • 3 Juli 2025 - (07:31 WIB)
    Permalink

    Turut prihatin ya om, semoga Allah ganti rejekinya yg lebih baik.. Jd pelajaran apapun itu di Tokopedia/kartu kredit/bank dll jng pernah kasih data pribadi, nomor ktp pasword pin dan kode otp jika ada yg minta kepada siapa pun yg telah mengaku sebagai pihak Matket Place / Bank, dn jng klik link apapun

    0
    1
      • 4 Juli 2025 - (20:43 WIB)
        Permalink

        Terima kasih atas komentar2 semua.
        Saya sadar sesadar2nya memang kesalahan saya sendiri sehingga sy jadi korban.
        Yg saya keluhkan adalah layanan dr tokped untuk case semacam ini:
        1. lambat bahkan tidak merespon sama sekali atas email aduan saya.
        2. Berkali2 error saat submit bukti keluhan
        3. Jawaban template oleh mesin yang terkesan tidak simpatik
        4. Sistem keamanan gopay later yang tidak ada double verifikasinya

        Sekali lagi terima kasih.
        Semoga Allah melindungi kita semua dari kejahatan manusia.

        1
        0
        • 11 Juli 2025 - (20:54 WIB)
          Permalink

          turut prihatin, semoga jadi pelajaran berharga dan rejeki nya diganti allah dengan yang lebih baik

 Apa Komentar Anda?

Ada 83 komentar sampai saat ini..

Korban Penyalahgunaan Akun Tokopedia, Merugi 20 Juta Rupiah dan Harus …

oleh Aa dibaca dalam: 2 menit
83