Keputusan Shopee Menyatakan Barang Hilang dalam Proses Pengiriman Merugikan Penjual dan Tidak Sesuai dengan Pokok Permasalahan

Saya merupakan penjual dan pembeli di marketplace Shopee. Sudah 4 tahun saya menjadi pelanggan Shopee. Awalnya semua aktivitas berjualan maupun belanja saya berjalan lancar dan baik-baik saja, sebelum saya bertransaksi dengan pelanggan lain Shopee dengan akun Jro Suganing dan sekarang berganti menjadi Made Ariawan setelah tim mediasi Shopee membuat keputusan menyetujui pengembalian dana kepada pembeli.

Kronologi peristiwanya, saya selaku penjual di Shopee dengan akun jfmark8 menerima pesanan untuk produk handphone Poco X3 6/64GB dari pelanggan atas nama Jro Suganing pada tanggal 20 Juni 2023 pukul 18:14 WIB, dengan nomor pesanan: 230620UW0JWN5P. Pembeli menggunakan metode pembayaran SPayLater dan menggunakan jasa kirim Shopee Xpress Standard: SPXID036354379866. Jasa pengiriman ini otomatis ditentukan oleh sistem Shopee.

Dengan cepat, beberapa jam setelahnya, saya langsung mereset ponsel tersebut( yang sebelumnya saya gunakan) dan langsung saya kemas dengan aman untuk dikirim ke gerai Shopee Express yang berada di Otista dekat Terminal Kampung Melayu. Pada pukul 22:23, barang pesanan yang saya kirimkan telah di-update dan resinya mulai bisa dilacak hingga sampai di tujuan dan diterima oleh yang bersangkutan pada tanggal 23 Juni 2023 pukul 10:28 waktu Bali.

Saya selalu berusaha memberikan pelayanan yang prima dan baik kepada pelanggan dengan selalu mengirimkan pesanan di hari yang sama jika pesanan tersebut masuk sebelum jam 21:00, seperti yang saya jelaskan pada deskripsi produk yang dijual.

Selama ini, saya tidak pernah membuat video pengemasan produk, saya hanya membuat video pengecekan barang sebelum dikirim. Saya berpikiran bahwa nanti pembeli yang akan melakukan unboxing, dan selama ini saya belum pernah mengalami masalah seperti ini. Saya selalu bertemu dengan pembeli yang jujur.

Di Shopee sendiri, saya sudah berhasil menjual ratusan barang dengan review yang positif, dan rating toko saya juga sangat bagus, bintang 5. Di marketplace Tokopedia, rating toko saya juga bagus dan belum pernah menemui kendala seperti ini. Ini baru pertama kali saya mengalami masalah ini.

Tiba-tiba, pada hari yang sama, pembeli menghubungi saya melalui aplikasi WhatsApp ke nomor pribadi saya dengan foto resi dan menelepon melalui WhatsApp. Namun saya terlambat mengangkat panggilan pada pukul 16:20, dan langsung saya menelepon balik pembeli.

Pembeli menyatakan bahwa paket yang diterima tidak sesuai dengan pesanan, dan mengirimkan video unboxing yang menunjukkan bahwa di dalam paket hanya terdapat case yang seharusnya saya kirimkan, serta kue dengan tulisan “LUIGI Wafer Klepon” yang sebelumnya tidak pernah saya kenal.

Foto bukti perbedaan kemasan kemasan paket. Diduga sudah direkayasa sudah diganti isinya dan dikemas ulang menyerupai aslinya
Foto bukti perbedaan kemasan paket. Diduga sudah direkayasa sudah diganti isinya dan dikemas ulang menyerupai aslinya

Saya menyarankan pembeli untuk langsung mengajukan komplain melalui Shopee, bukan menghubungi nomor pribadi saya, agar dapat diinvestigasi oleh pihak Shopee. Secara normal, pembeli seharusnya langsung menghubungi pihak Shopee jika menemukan ketidaksesuaian pesanan, karena Shopee adalah penyedia layanan.

Saya tidak tahu maksud dan niat pembeli untuk tidak langsung mengajukan komplain ke Shopee dan malah menghubungi saya. Namun, dari situ saya mulai curiga dengan perilaku pembeli. Setelah saya mengamati video unboxing pembeli, saya merasa ada yang tidak normal.

Tindakan pembeli dalam melakukan unboxing terlihat kasar dan tidak hati-hati sambil berdiri, serta menggunakan pisau. Padahal pembeli mengetahui bahwa paket tersebut berisi handphone, yaitu perangkat elektronik sesuai dengan yang dia pesan.

Ekspresi pembeli juga terlihat seperti sudah dipersiapkan dan tidak ada kecemasan atau kepanikan bahwa pesanan yang dia beli tidak sesuai. Seharusnya pembeli menyadari bahwa pembelian dilakukan melalui Shopee dan menggunakan pembayaran SPayLater. Secara lazim, pembeli seharusnya menghubungi pihak Shopee terlebih dahulu sebagai bentuk komplain, terutama karena sebelumnya pembeli tidak pernah menghubungi saya di luar aplikasi Shopee.

Pembeli kemudian mengajukan komplain melalui Shopee dan mengunggah bukti berupa foto kemasan pesanan dan video unboxing barang pesanan yang sebelumnya dia kirimkan kepada saya melalui WhatsApp. Saya juga segera mengirimkan bukti berupa video pengecekan produk sebelum dikemas yang saya rekam sesaat sebelum barang pesanan dipacking.

Keesokan harinya, saya diwakili oleh istri saya mendatangi gerai Shopee Xpress untuk mengkonfirmasi dan menanyakan mengenai masalah komplain pembeli. Di gerai Shopee Xpress, kami diperlihatkan rekaman CCTV secara langsung pada saat barang pesanan berada di sana dan ditangani oleh petugas.

Kami juga diperlihatkan foto saat pertama kali barang sampai dan diterima oleh pembeli pada pukul 10:28 WIB waktu Bali. Kami juga dijelaskan bahwa pengiriman tidak mengalami kendala dan berhasil terkirim sesuai waktu. Kami diberi izin untuk merekam dan memfoto rekaman CCTV serta data di komputer gerai Shopee Xpress tersebut sebagai bukti.

Saya mulai menganalisis dengan membandingkan kondisi kemasan produk yang saya dapatkan dari gerai Shopee Xpress saat barang pesanan berada di sana, dengan foto bukti bahwa barang telah berhasil diterima oleh pembeli yang diambil oleh kurir Shopee Xpress yang mengantarkan barang pesanan, beserta foto dan video unboxing pembeli.

Di sini, saya menemukan ketidaksesuaian pada kemasan paket. Terlihat dalam foto dan video unboxing pembeli, ada bagian lakban yang berbeda pada tulisan “Fragile” dan lakban tersebut terlihat telah terpotong dengan tidak rapi, seolah-olah bekas dilepas dan ditempel ulang.

Hal ini sudah saya informasikan kepada tim Shopee yang menangani masalah ini, tetapi tim Shopee tersebut abai dan tidak menghiraukan bukti yang saya ajukan. Padahal, bukti tersebut tidak dibantah oleh pembeli dalam diskusi di pusat resolusi.

Saya sangat kecewa dengan keberpihakan tim mediasi Shopee dalam menangani masalah ini. Mereka cenderung membela pembeli tanpa mempertimbangkan dan menganalisis bukti-bukti yang diajukan baik oleh pembeli maupun penjual.

Seharusnya Shopee secara jelas, menyeluruh, aktif, dan objektif dalam melihat suatu permasalahan dan menyadari bahwa keputusan yang salah dapat berdampak pada kerugian salah satu pihak. Mereka tidak seharusnya membuat keputusan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan memberikan informasi atau alasan yang tidak benar, seperti pada kasus yang saya alami.

Shopee memberikan informasi bahwa barang hilang dalam proses pengiriman, padahal data dari Shopee Express sebagai jasa pengiriman yang bekerja sama dengan Shopee mencatat bahwa barang pesanan telah diterima oleh pembeli pada tanggal 23 Juni 2023 pukul 10:28 waktu Bali. Tim Shopee memutuskan untuk menyetujui pengembalian dana kepada pembeli dalam waktu 2×24 jam, sedangkan kepada penjual disuruh menunggu proses penggantian klaim selama 1-5 hari kerja melalui saldo penjual.

Keputusan tersebut tidak adil dan tidak jelas bagi penjual, karena pembeli diberi informasi nominal pengembalian secara jelas, sedangkan penjual hanya disuruh menunggu tanpa informasi yang jelas. Saya sangat keberatan dengan keputusan tim Shopee yang asal-asalan menyatakan informasi bahwa barang hilang dalam proses pengiriman. Padahal, proses pengiriman sudah selesai dan barang telah berhasil dikirim. Alasan tersebut terkesan hanya untuk mengalihkan perhatian dari pokok masalah dan lari dari tanggung jawab.

Sebenarnya, ada banyak cara untuk menentukan apakah barang pesanan tersebut sebenarnya berisi handphone atau wafer. Misalnya, dapat dilihat dari timbangan, karena berat kedua barang tersebut sangat berbeda. Wafer yang terlihat dalam video unboxing pembeli memiliki berat sekitar 43 gram, sedangkan berat handphone Poco X3 NFC yang dipesan adalah sekitar 215 gram.

Saya tidak puas dengan keputusan tim Shopee tersebut, jadi saya menghubungi layanan pelanggan Shopee melalui telepon dan obrolan berulang kali untuk menanyakan dasar informasi bahwa barang hilang dalam proses pengiriman. Namun, tidak ada satu pun CS Shopee yang bisa atau mau menjelaskan.

Saya ingin tahu mengapa barang pesanan yang sudah dikirim diinformasikan hilang dalam pengiriman. Jika barang hilang, siapa yang bertanggung jawab atas kehilangannya? Di mana barang pesanan tersebut hilang? Bagaimana kronologinya?

Karena masalahnya bukanlah barang pesanan yang hilang, tetapi ditukar. Jadi, siapa yang melakukan pertukaran tersebut? Tim Shopee seharusnya peka dan mengikuti perkembangan mengenai modus-modus penipuan dalam transaksi online.

Saya yakin masalah ini tidak hanya saya yang mengalaminya. Setelah saya mencari informasi, ternyata banyak penjual di Shopee yang mengalami masalah serupa. Yaitu, ketidakadilan Shopee dalam menyelesaikan masalah dan kurangnya kemampuan tim Shopee dalam merumuskan masalah atau kurangnya kompetensi tim Shopee dalam menangani suatu masalah.

Akibat masalah ini, saya sebagai penjual mengalami kerugian secara materiil dan imaterial. Selain itu, saya merasa ditipu dan dibohongi dengan keputusan tim Shopee tersebut yang memberikan informasi bahwa barang hilang dalam proses pengiriman. Padahal, masalahnya bukanlah barang hilang dalam pengiriman, tetapi ada praktik kecurangan dalam masalah ini.

Menurut klausul baku yang dibuat, penggantian barang yang hilang dalam proses pengiriman tanpa asuransi dikenakan biaya pengiriman sebanyak 10 kali ongkos kirim, atau maksimal Rp1.000.000, mana yang lebih rendah. Namun asuransi? Saya baru mengetahui tentang asuransi pengiriman setelah mengalami masalah ini. Karena sebelumnya saya tidak pernah menemui informasi tersebut saat mengatur jasa pengiriman untuk produk yang dijual melalui aplikasi Shopee di ponsel.

Secara materiil, saya mengalami kerugian kehilangan satu unit handphone yang diganti dengan nominal Rp400.000. Selain itu, saya juga mengalami kerugian pulsa karena harus menghubungi CS Shopee beberapa kali dengan durasi yang lama dan berulang kali.

Imaterial, saya mengalami kerugian waktu dan beban pikiran dalam mengurus masalah ini yang tidak kunjung selesai dan penyelesaiannya tidak jelas. Sejak tanggal 23 Juni 2023 hingga saat penulisan ini pada tanggal 13 Juli 2023, saya masih terus mengajukan komplain kepada Shopee untuk menyelesaikan masalah ini. Akibat masalah ini, konsentrasi saya terganggu dan saya menjadi tidak fokus dalam pekerjaan karena harus mengurus masalah ini.

Shopee seharusnya, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang bisnis online, berkomitmen untuk memberikan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara transparan. Memberikan informasi yang tidak benar, yang dapat merugikan orang lain, dilarang dalam Undang-Undang ITE Pasal 28 Ayat 1. Shopee juga harus mematuhi dan taat dalam melindungi hak-hak konsumen serta tidak menerapkan klausul baku yang dapat merugikan konsumen atau pelanggan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999.

Berikut adalah tambahan bukti yang diterima setelah tim mediasi Shopee memutuskan untuk menyetujui pengembalian dana kepada pembeli. Pembeli mengubah nama akun dari “JRO SUGANING” menjadi “MADEARIBAWA”.

Demikian keluh kesah dan pengalaman saya, semoga dengan berbagi cerita ini, apa yang saya alami tidak terjadi kepada penjual Shopee lainnya. Saya juga berharap agar kita semua lebih berhati-hati, baik bagi saya maupun orang lain. Semoga Shopee dapat menjadi lebih baik di masa depan dan dapat merekrut tim yang kompeten yang memahami permasalahan dan memberikan pelayanan yang lebih baik.

Terakhir, terima kasih kepada Media Konsumen yang memberikan wadah bagi konsumen untuk mengungkapkan permasalahan mereka. Dan ingat, kejahatan tidak ada yang sempurna. Keadilan harus ditegakkan dan diperjuangkan.

Joni Firmansyah
Jakarta Utara


Update (14 Juli 2023): Terkait surat pembaca di atas, penulis memberikan klarifikasi dan apresiasi atas tanggapan dari pihak Shopee sebagai berikut:

 

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

20 komentar untuk “Keputusan Shopee Menyatakan Barang Hilang dalam Proses Pengiriman Merugikan Penjual dan Tidak Sesuai dengan Pokok Permasalahan

  • 14 Juli 2023 - (11:00 WIB)
    Permalink

    Mohon maaf ada kesalahan pengetikan nama akun pembeli. Nama akun pembeli berubah setelah SHOPEE menyetujui pengembalian dana ke pembeli. Yaitu dari semulanya saat order pesanan dengan nama akun JRO SUGANING tidak lama setelah SHOPEE memutuskan menyetujui pengembalian dana pembeli merubah nama akun menjadi MADEARIBAWA. Saya tidak tahu niat dan maksud pembeli merubah nama tp yang jelas mencurigakan saja jika dilihat dari waktunya.

  • 14 Juli 2023 - (11:58 WIB)
    Permalink

    Keputusan sepihak yang aneh, investigatornya mungkin masih level rekrutmen sehingga tidak adil dalam menyikapi masalah.

    • 14 Juli 2023 - (13:35 WIB)
      Permalink

      Ya kak.. saya sangat mengeluhkan profesionalitas dari tim mediasi SHOPEE. Seharusnya kan posisi SHOPEE ditengah sebagai mediator. di ruang mediasinya pun tim shopee tidak aktif dalam berkomunikasi untuk berdiskusi menanggapi masalah. Hanya memerintah ke-2 pihak untuk kirim bukti-bukti dan meminta menunggu tanpa mengklarifikasi bukti bukti tersebut dan tanpa memberi tanggapan & penjelasannya.tiba-tiba langsung saja mengambil keputusan.

    • 14 Juli 2023 - (13:37 WIB)
      Permalink

      Keputusan CS semua ecommerce skr aneh2 kayaknya. Gak di ijo gak di oren sama semua. Bbrp minggu lalu ada pembeli komplain barang belum diterima via chat setelah pesanan selesai hampir 2 3 mingguan. Terus saya dikasih rating 1 krn barangnya belum diterima, lapor ke CS toped malah dibuka lg komplain semata dan saya disuruh isi dokumen asuransi. Saya tolak jelas uda hampir 1 bulan selesai dan bukan kesalahan penjual, dan saya dateng justru krn ulasan tidal relevan, dijawab copy paste jawaban yang sama sampai ketutup otomatis cuma disuruh isi dokumen asuransi, baru Ulasan bisa diproses. Keren emang admin2 skr.

  • 14 Juli 2023 - (12:21 WIB)
    Permalink

    Dari sekian panjang artikel yang kamu muat di media konsumen ini.
    Kelalaian kamu hanya satu, padahal ini bukti valid paling kuat.
    “Selama ini, saya tidak pernah membuat video pengemasan produk, saya hanya membuat video pengecekan barang sebelum dikirim.”
    Jika kamu punya video packing, kamu bisa debat lebih kuat lagi soal dugaan repacking oleh pembeli.
    Kedepannya sediakan arsip video packing, kamu gak akan pernah tau lagi bertransaksi dengan siapa, orangnya gimana, nama sebenarnya siapa dll.
    Jadi wajib ada pikiran antisipasi untuk hal seperti ini.

    10
    • 18 Juli 2023 - (09:46 WIB)
      Permalink

      Modus kejahatan saat ini semakin banyak.. para penjual mau tak mau harus rela melakukan kerepotan tambahan. Demi tidak merugi.

  • 14 Juli 2023 - (14:00 WIB)
    Permalink

    Saran saya bawa masalah ini ke BPSK setempat,bisa konsultasi terlebih dahulu.Bisa di cek di google nomor telpon dan alamat BPSK setempat

  • 14 Juli 2023 - (14:38 WIB)
    Permalink

    Saya pernah kejadian kaya gini di market place hijau. Beda nya pelaku yg saya curigai pihak agen, saya tidak punya video pengemasan cuma saya ada foto pas di tempel resi saat paket saya serahkan ke agen. Setelah sampai ke customer foto pengemasan sudah beda foto tersebut dari kurir yg mengantar bukan dari customer. Jd saya curiga ke pihak ageb untung customer juga mengiyakan foto pengemasan yg saat saya kirim berbeda dengan yg dia terima. Jd penyelesaian nya uang penjual dan penerima sama2 balik. Karna customer juga pakai asuransi.

  • 14 Juli 2023 - (15:22 WIB)
    Permalink

    CS shopee banyak yang tidak profesional. saya juga termasuk seller yang dirugikan oleh cs shopee khususnya bagian komplain. paket saya sudah jelas sampai tujuan berdasarkan status tracking shopeee & pihak expedisi tapi pihak shopee mengembalikan dana kepada buyer dengan menyatakan pihak expedisi tidak merespon.

    • 14 Juli 2023 - (22:00 WIB)
      Permalink

      Seperti nya bahaya jual yg mahal2 di Shopee. Karna tidak ada ASURANSI. Bukanya Untung Malah buntung nanti. Tolong di Perbaiki Shopee Agar Para penjual tiak kabur dan Kapok

  • 14 Juli 2023 - (15:44 WIB)
    Permalink

    Terimakasih temen-teman semua. Melalui kolom komentar ini saya menyampaikan bahwa masalah yang saya hadapi sudah dalam proses penyelesaian. Saya telah dihubungi oleh pihak SHOPEE secara langsung melalui sambungan telepon dan menyampaikan bahwa SHOPEE akan menyelesaikan masalah ini dengan memproses klaim secara full senilai harga produk yang dijual.

    Melalui ini saya sampaikan terimakasih kepada pihak SHOPEE, Media Konsumen dan rekan – rekan semua. Semoga apa yang saya alami bisa diambil sebagai pelajaran maupun pengalaman agar permasalahan saya tidak terulang lagi dan tidak dialami oleh yang lainnya dan semoga ini bisa menjadikan kita semua menjadi lebih baik lagi kedepannya . Terimakasih

  • 14 Juli 2023 - (21:04 WIB)
    Permalink

    Shope emng susah klo ada kendala gini bos sya jdi penjual ga pernah menang banding klo ada komplain shope pembeli trs yg menang walaupun bukti sya cukup kuat.. Adminny payah

  • 15 Juli 2023 - (11:08 WIB)
    Permalink

    Saran saya berdasarkan pengalaman pribadi, kalau jual barang elektronik atau berharga lebih dari 500rb wajib via toko ijo.
    Di toko ijo, menu asuransi bisa dengan mudah diatur oleh seller supaya jadi wajib dan semua layanan ekspedisi bisa pakai asuransi itu (ditoko oren hanya ekspedisi tertentu dan setau saya jika ingin memakai asuransi biaya asuransi dibebankan ke seller saat drop off paket ke gerai ekspedisi).
    Dan ada lagi faktor yang paling penting, CS toko ijo itu pakai SDM sedangkan oren kalau kita komplain dijawab oleh BOT. Tentu saja dengan CS manusia akan lebih obyektif dan jernih dalam menyelesaikan masalah).

    Sy pernah mengalami kendala pengiriman baik itu sbg seller maupun buyer di kedua marketplace tsb. Dan di toko oren persis sama saya hanya dapat ganti 10x ongkir karena barang sy hilang dan tidak diasuransi, sedangkan saya tidak pernah tau cara memakai asuransi pengiriman di marketplace tsb dan saya jg selalu pakai jasa pickup kurir.

    Sebaliknya sy pernah bermasalah barang rusak saat pengiriman via toko ijo. Semua selesai dengan baik dan fair (barang diminta pihak asuransi, dana saya dikembalikan utuh dan seller juga dapat penggantian dana sesuai nilai barang tsb.

    Semoga dapat ganti yg lebih baik Mas, buyer anda itu terindikasi memang penipu dan dia sdh tau celah2 marketplace sehingga dengan mudah pula penipu itu menjalankan aksinya.

  • 15 Juli 2023 - (12:56 WIB)
    Permalink

    Kalau saya terakhir komplain di market place ijo beli GTX 1060 6gb yg masalah nya terlimit GPU clock di 139mhz

    Sangking jengkel dan dongkol ke cs ijo saya saya kasih semua bukti dr vidoe unboxing dan tes bahkan tuduhan seller yg menyebutkan dia lulusan S2 jurusan IT dan menuduh komputer saya terlalu tua ( disini saya pakai Intel gen 3 Ivy bridge) sudah diksh video pakai RX 470, gt 705 RX 580 masih ngeyel akhirnya saya kasih video unboxing pas beli GTX 1660ti seller k.o
    Bahkan sampai pnh saya maki2 admin toko ijo dipusat resolusi mau bela seller ya teman seller ya… Jelas2 bukti ada semua brg VGA dijual bermasalah, saya minta bukti ke seller bahwa VGA yg dijual normal GPU clock nya gak ada tp tetep aja buyer yg dikejar-kejar oleh admin tokped akhir semenjak saya kasih tes video unboxing GTX 1660ti yg bisa berjalan tanpa masalah GPU clock nya baru seller dan admin tokped diem seribu bahasa,

    Sedangkan klu pengalaman buruk di shopee komplain seller nya yg aneh saya komplain poco x3 gt mempersalahkan lcd gantian bahkan sampai saya bawa ke SC Xiaomi resmi gak percaya saya tantang saya bayar 10x seller nya buat brg2 buktikan ke SC Xiaomi dikota saya gak brani eh mlm nya komplain diterima seller dan blm sempet kirim duit balik sebesar 2.8jt ke akun shope saya aneh bin ajaib shopee dan tokped

  • 16 Juli 2023 - (01:11 WIB)
    Permalink

    Kalau hape di online kan dan di aktifkan
    lokasi, bisa di cari find my device pakai nomor imeinya di handphone bisa laporan kehilangan nanti di cari imenya di handphone otomatis ada daftar alamat pertama kali KTP nomor hengpone di hape tersebut ketika di nyalakan atau di gunakan

    • 17 Juli 2023 - (14:00 WIB)
      Permalink

      Kalo saya sebelum kirim paket selalu bikin video pengemasan yang detail karena meminimalisir terjadi seperti ini.

  • 20 Juli 2023 - (06:59 WIB)
    Permalink

    modus serupa sudah sering terjadi,cuma modal unboxing ulang, ..jika mediatornya bahlul,pembeli dapat HP tanpa bayar 1 rupiah pun..next kak jualan hp pakai lakban special yg sudah ada nama tokonya,pakai stiker yg akan robek jika paket sudah pernah dibuka..biar gk dicurangin lagi.

    • 20 Juli 2023 - (18:57 WIB)
      Permalink

      Siap kak terimakasih masukannya. Sulit dihindari memang kak jika ada oknum oknum yang sengaja niat curang.
      Akhirnya banyak pihak-pihak yang dirugikan dan direpotkan. Bersyukurnya untuk masalah saya ini sudah selesai dan saya sudah mendapatkan hak saya untuk itu saya ucapkan terimakasih untuk semua pihak.

 Apa Komentar Anda mengenai Shopee?

Ada 20 komentar sampai saat ini..

Keputusan Shopee Menyatakan Barang Hilang dalam Proses Pengiriman Meru…

oleh joni firmansyachk dibaca dalam: 7 menit
20