Hati-Hati Keluhan Surat Pembaca TikTok Shop, Platform yang Paling Mudah Disalahgunakan oleh Pembeli Penipu 22 Desember 202422 Desember 2024 Alexander Martinus 12 Komentar Alasan pengembalian, Alasan penolakan, Customer complaint handling, Customer Service, Dana hasil penjualan, dispute, e-Commerce, Fraud, Indikasi Fraud, J&T Express, Jual beli online, Jualan Online, Kebijakan pengembalian barang, Marketplace, Modus Penipuan, Notifikasi aplikasi, Ongkos kirim, Pengajuan banding, Potongan hasil penjualan, Retur barang, Sistem otomatis, SOP, Standard Operating Procedures, Syarat dan Ketentuan, Tiktok, TikTok Business Center, TikTok Seller, TikTok Shop, Unboxing, Video Unboxing Ikuti kami di Google Berita Untuk para penjual di TikTok Shop, harap waspada! Meskipun TikTok Shop bisa memberikan keuntungan yang cukup menggiurkan, penting untuk tetap berhati-hati. Pembeli yang memiliki niat buruk dapat dengan mudah melakukan penipuan di platform ini, terutama karena tim TikTok Shop sering kali tidak kompeten dan cenderung lebih mendukung pembeli, meskipun bukti yang diberikan tidak jelas atau acak. Cerita ini dimulai dari sebuah pesanan di TikTok Shop dengan nomor pembelian: 577574789154112771: Pembeli tersebut memesan barang kecil, yaitu dua paket tepung maizena 250 gram dan tiga paket kantong plastik hitam, masing-masing dengan berat sekitar 500 gram. Meskipun kami tidak dapat menunjukkan secara rinci proses pengemasan, kami memiliki foto yang menunjukkan bahwa total berat pesanan ini sekitar 2.000 gram atau 2 Kg (250 gram x 2 paket tepung maizena + 500 gram x 3 paket kantong plastik hitam). Setelah barang diterima oleh konsumen, muncul permintaan untuk pengembalian dana dengan alasan bahwa barang yang dikirim salah: Gambar yang dikirim oleh pembeli menunjukkan dua kantong tepung beras (merah) seberat 500 gram dan tas bening, yang sebenarnya tidak pernah kami jual. Sistem TikTok secara otomatis menyetujui transaksi ini, sehingga barang diberikan kepada pembeli, tetapi uangnya tidak diterima oleh penjual. Semua keputusan diambil oleh sistem secara otomatis. Kami mengajukan protes melalui dukungan TikTok di seller center dan mengirimkan bukti berupa kemasan dan timbangan awal produk yang kami kirim. Namun, entah bagaimana, pihak dukungan TikTok memberikan balasan kepada pembeli, yang akhirnya diharuskan mengembalikan barang kepada kami. Beberapa hari kemudian, kami dihubungi oleh pihak J&T Express yang mengirimkan video. Dalam video tersebut, mereka menjelaskan bahwa barang yang dikembalikan adalah paket kosong. Pihak kurir bahkan menyatakan akan melaporkan kasus ini, karena jelas terlihat ada penipuan, mengingat berat yang tertera adalah 2 Kg. Pihak J&T Express tidak menyadari bahwa itu adalah barang retur dari pembeli. Setelah kami menjelaskan situasinya, pihak kurir akhirnya memahami bahwa pembeli yang melakukan retur ini telah berbuat curang dan ingin mengembalikan barang kepada kami. Akhirnya, barang tersebut kami terima dari J&T Express, dan kami melakukan foto serta video unboxing. Karena kurangnya pengalaman dalam menangani penipuan di TikTok Shop, foto yang kami ambil tidak sepenuhnya menunjukkan bahwa paket yang kami terima adalah kosong. Kami lebih menekankan pada video unboxing, tetapi saat kami mengirimkan bukti, TikTok hanya menerima foto dan tidak memungkinkan pengunggahan video. Berikut adalah foto yang kami siapkan sebagai bukti, di mana terdapat dua resi yang dikirimkan, padahal paket kami hanya satu dengan berat 2 Kg seperti yang terlihat pada gambar awal. Paket resi 1 berisi sendok plastik dan 1 pcs tusuk gigi yang sudah digunakan: Bukti isi paket resi 2: Paket yang dikembalikan adalah Bayfresh yang sudah dipakai. Seharusnya jika ada kesalahan dari toko, barang yang dikembalikan harus memiliki berat yang sama persis. Bukti awal dari pembeli adalah tepung dalam kantong merah dan tas bening, namun yang kami terima adalah 1 pcs tusuk gigi bekas dan 1 pcs Bayfresh bekas. Kami telah mengajukan bukti ini di TikTok Shopp untuk sanggahan, tetapi pihak pembeli yang kami anggap penipu justru mengajukan sanggahan balik. Dari bukti awal yang menunjukkan 2 tepung dengan kemasan merah dan 1 kantongan bening, bukti sanggahan dari pembeli menunjukkan 1 pack tepung maizena dalam plastik kuning dan 1 kantongan plastik hitam. Bukankah seharusnya tim yang profesional bertanya mengapa ada perbedaan antara foto klaim awal dan bukti kedua? Mengapa foto awal berwarna merah, sementara yang kedua kuning? Ternyata, TikTok Shop menyetujui bukti tersebut dan meminta kami untuk melakukan sanggahan. Masalahnya, kami sebagai penjual tidak mendapatkan informasi bahwa TikTok Shop meminta bukti tambahan dari kami. Tidak ada notifikasi yang masuk, dan di seller center kami tidak ada peringatan untuk segera merespons permintaan dari TikTok Shop. Tampilan depan seller center di TikTok Shop memang berbeda dengan marketplace lain seperti Shopee, Lazada, atau Tokopedia. Di TikTok Shop, tidak ada notifikasi yang muncul jika ada pembaruan yang memerlukan tindakan dari kami sebagai penjual. Biasanya, jika ada sanggahan, marketplace lain akan memberikan peringatan yang jelas, tetapi di sini kami harus memeriksa sendiri bagian yang telah kami tandai dengan merah. Ketika kami tidak melakukan pengecekan, pihak TikTok Shop menganggap itu sebagai kesalahan kami, sementara pembeli sudah memberikan bukti. Namun, barang yang dijadikan bukti oleh pembeli dalam komplain kedua ternyata berbeda dari yang awal. Meskipun demikian, kami tetap dianggap salah karena tidak membalas bukti sanggahan. Lalu, apa sebenarnya tugas tim TikTok Shop? Hanya meminta bukti tambahan tanpa memberikan dukungan yang memadai? Akibatnya, kami harus menanggung penalti dari TikTok Shop. Kami diminta membayar Rp53.000 dan kehilangan barang senilai Rp60.000, sehingga total kerugian kami mencapai Rp 113.000. Pihak TikTok Shop beralasan bahwa kesalahan ini terjadi karena kami sebagai penjual tidak segera merespons pertanyaan dari tim mereka. Saya minta maaf jika TikTok Shop terlalu mengagungkan kehebatan sistem otomatisasi mereka, tapi kenyataannya, sistem TikTok Shop sangat buruk. Mereka tidak mampu membedakan antara penipuan dan transaksi yang sah. Jika ada yang terasa aneh, mengapa mereka tidak mendorong kami sebagai penjual untuk segera meminta bukti tambahan? Kami juga telah menyampaikan hal ini kepada Account Manager, tetapi jawaban yang kami terima selalu sama: kami dianggap salah karena tidak merespons tim. Penjelasan kami mengenai inkonsistensi dari pihak pembeli menjadi tidak berarti, karena penipuan di TikTok Shop ini sangat mudah terjadi. Bagi tim TikTok Shop, sistem mereka selalu dianggap benar dan tidak mungkin salah, tanpa adanya intervensi manusia. Semua berjalan seperti robot, padahal dalam dunia e-commerce, banyak cara orang melakukan kecurangan yang tidak bisa hanya dianalisis oleh sistem. Diperlukan pemikiran manusia untuk mendengarkan penjelasan dari kedua belah pihak. Pertimbangkan kembali untuk berjualan di TikTok Shop. Selain kasus penipuan yang jelas seperti ini, biasanya tim TikTok Shop langsung memenangkan pembeli dengan memberikan barang tanpa sepengetahuan penjual. Sistem seller center mereka tidak memberikan notifikasi sama sekali, sementara penjual harus terus memeriksa semua fitur TikTok Shop secara mandiri. Jika tidak memeriksa sistem secara berkala, maka penjual yang akan dirugikan karena barang bisa diberikan kepada pembeli tanpa pembayaran, dan kami yang harus menanggung semua biaya yang timbul. Sekali lagi, saya minta maaf, tetapi Tokopedia hancur setelah merger dengan TikTok, dan TikTok Shop ini ternyata merupakan platform e-commerce paling buruk yang pernah kami gunakan. Mereka sama sekali tidak mau menerima argumen yang jelas dan logis, hanya mengagungkan sistem otomatisasi mereka yang juga masih bermasalah. Alexander Sidoarjo, Jawa Timur Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Muhamad Saiful22 Desember 2024 - (10:31 WIB)Permalink Masih nyimpan alamat pembeli kan? Nah bom COD aja minimal 50 paket,1 paket seharga 100rb cukup.Jahat memang tapi ngasih pelajaran.Teman saya jualan di Tiktok jg kena scam begini,lalu bales nge bom COD pembeli 7 paket. 9 201 Login untuk Membalas
Power Glue22 Desember 2024 - (14:32 WIB)Permalink @muhammad saiful Pake cara boom COD yg kasian kurir dan seller lain. Ga mikir? Plese smart . Yg anda kerjain tinggal nolak. Tapi kurir dan seller lain? 44 5 Login untuk Membalas
Alexander MartinusPenulis artikel23 Desember 2024 - (12:14 WIB)Permalink disensor tiktok kak, di resi pengiriman yg kami cetak pun bintang2 semua..hanya tau mayangan, probolinggo, dan nomer hp pembeli (dari paket retur, no hp ga disensor tapi ga ada alamat nya)…hanya pihak JT express selaku jasa kirim yg bisa cek alamatnya. 111 1 Login untuk Membalas
Bob22 Desember 2024 - (11:36 WIB)Permalink Cuma anda dan yang lain bakal tetap jualan di Tiktok Shop kan? Dan pihak Tiktok juga ngak pernah peduli artikel yang muncul di Media Konsumen kan? Jadinya artikel begini cuma buat keluarin uneg2 saja. Dan bonus nakut2in saingan biar ngak buka Tiktok Shop. 6 168 Login untuk Membalas
Power Glue22 Desember 2024 - (14:45 WIB)Permalink @bob Ga ada yg nakut nakutin bro. Kalo mau nekad join seller tiktok shop silahkan, bebas bebas aja kayaknya deh. 🤣 Artkel gini kok dibilang unek unek. Justru bagus buat pengetahuan calon seller baru dan study banding dgn marketplace lain . Faktanya sellerr di tiktok emang dikit. 36 5 Login untuk Membalas
Alexander MartinusPenulis artikel23 Desember 2024 - (12:17 WIB)Permalink siapa yg mau nakutin?? saya bilang HARAP WASPADA sama pembeli modelan begini, biar sesama seller saling belajar BAPAK terhormat!!! Lucu, mau buka ya silakan, takut ya ga usa buka toko, ngapain saya repot ngurusi saingan mau buka di tiktok ato ga, komentar terlucu 2024! 177 2 Login untuk Membalas
Bob23 Desember 2024 - (12:55 WIB)Permalink Terserah mau bilang apa. Tiap kali bikin artikel kaya marketplace yang dipake super buruk dan sangat tidak aman, cuma tetap aja jualan di situ. Kalau bukan nakutin orang lain namanya apa? Jelas2 tulis artikel di sini ngak bakal bisa ganti sistem mereka. 2 157 Login untuk Membalas
Power Glue22 Desember 2024 - (14:39 WIB)Permalink Terus bikin surat.. Supaya yg lain dan seller di tiktok waspada… Kalo saya sih dah cukup banyak surat tentang tiktok. 😅 ga pernah di gubris. Tapi setidak nya bisa buat pengetahuan buat pembaca lain dan calon seller untuk mikir 2-4x untuk join seller tiktok.. Buat yg nekad nekad aja join seller di tiktok shop 27 4 Login untuk Membalas
Yusrida22 Desember 2024 - (15:02 WIB)Permalink terima kasih untuk informasi & pengalamannya 161 4 Login untuk Membalas
8225 Desember 2024 - (06:29 WIB)Permalink Pengguna Tiktok membuat akun awalnya bersosmed, bukan untuk belanja. Jadi giliran nyampur sama menu menu berbelanja disinilah dunia persilatan menjadi kacau. Dari biasa iseng menjadi belanja iseng. Nah. 1 Login untuk Membalas
Alexander MartinusPenulis artikel25 Desember 2024 - (10:15 WIB)Permalink ditambah tim media sosialnya juga iseng, akhirnya yang di iseng in yang pusing 7 keliling… 1 Login untuk Membalas
Hadi5 Januari 2025 - (01:15 WIB)Permalink Setuju,,,, Sudah waktunya pemerintah menyoroti kebijakan dan peraturan tiktok yang menurut saya menciptakan, mengajari, memelihara, membudidayakan buyer buyer nakal untuk tetap nakal, dan untuk berkembang menjadi penipu, karena mereka dilindungi kebijakan dan peraturan tiktok 1 Login untuk Membalas