Hati-Hati Keluhan Surat Pembaca Isi Paket Berupa iPhone Hilang dalam Pengiriman Kurir Rekomendasi Tokopedia 19 April 202519 April 2025 Choirul Wahyudi 24 Komentar Asuransi Pengiriman, asuransi pengiriman kurir, Belanja Online, Bukti Terima, Customer complaint handling, Customer Service, dispute, ID Express, Investigasi klaim asuransi, iPhone, Isi paket berbeda, isi paket hilang, Jual beli online, Jualan Online, Klaim Asuransi, Klaim kerugian, Kurir, Kurir Rekomendasi Tokopedia, Layanan kurir, Pusat Resolusi Tokopedia, Repacking, SLA, SOP, Standard Operating Procedures, Tokopedia, Tokopedia Care, Video packing, Video Unboxing Ikuti kami di Google Berita Kepada pihak Tokopedia dan ID Express, Saya adalah salah satu penjual di Tokopedia dengan status Official Store/Mall. Nama toko: Digitech Mall, yang telah beroperasi sejak tahun 2019 dan telah menjual puluhan ribu produk. Silakan cek ulasan tokonya: Saat ini kami mengalami kendala terkait pesanan dengan nomor: INV/20250303/MPL/4471162248. Berikut kronologinya: Pembeli memesan 1 unit iPhone pada 3 Maret 2025, 00:22 WIB. Barang dikirim dalam keadaan segel pada 3 Maret 2025, 19:05 WIB. Barang diterima pembeli pada 5 Maret 2025, 14:20 WIB. Pembeli mengajukan komplain pada 5 Maret 2025, 21:41 WIB, dengan alasan kotak kosong. Setelah kami cek, paket terindikasi dibuka dan diganti isinya oleh pihak ekspedisi, dengan bukti lakban yang terlihat sobek. Terlampir bukti video packing kami: Masalah ini tidak hanya terjadi pada satu pesanan. Saat ini, ada 5 invoice lain dengan kendala serupa, dan yang mencurigakan, semuanya memiliki alamat tujuan yang sama (Depok, Jawa Barat). Berikut daftar nomor invoice yang bermasalah: INV/20250306/MPL/4477089359. INV/20250313/MPL/4488461526. INV/20250404/MPL/4516336378. 578403941554095365. Kami, sebagai penjual, sangat kecewa dengan ID Express. Meskipun menjadi kurir rekomendasi Tokopedia, respons terhadap masalah ini sangat lambat dan selalu berusaha mengelak dari tanggung jawab, padahal buktinya jelas. Sebagai ekspedisi, seharusnya ada catatan scan isi paket dan berat barang saat masuk ke gerai pengiriman dan saat akan dikirim ke pembeli Tokopedia juga tidak tegas dalam menangani ekspedisi ini. Kami bahkan pernah meminta agar ID Express dinonaktifkan, tetapi ditolak karena sudah ada kerja sama. Kami meminta bantuan Tokopedia dan ID Express untuk segera menyelesaikan masalah ini. Kalian bukan perusahaan baru, seharusnya sudah paham cara menangani kasus seperti ini dengan cepat. Penjual dirugikan karena barang hilang, sementara pembeli tidak menerima barang dan dananya tertahan. Sudah lebih dari 45 hari sejak pemesanan, tetapi belum ada kejelasan. Mohon tindak lanjut segera. Choirul Wahyudi Jakarta Barat Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
frank versteegh19 April 2025 - (13:48 WIB)Permalink Apa yang akang sampaikan itu semua sudah benar. Itu juga terjadi pada diri saya, dimana penjual dalam hal ini Revlon lalu TokopediaCare, dan JNE Express bena1 tidak sama sekali melindungi gak pembeli. Saya uninstalled tokped dan tidkanakan pernah beli lagi Revlon, apalagi via online. Itu saja Kang, saya turut berdukacita atas gangguan layanan operasional penjualan online di Indonesia khususnya. Di AS perbedaannya adalah Amazone misalnya sudah mengantar namun ada orang lain yang lewat depan rumah orang atau pembeli dan mengambilnya begitu saja. Kalau di sini belum ada sih, sejauh pengamatan saya. Sukses selalu ya Kang. 2 Login untuk Membalas
poer20 April 2025 - (09:28 WIB)Permalink Masalah ny ada di kurir rekomendasi, misal di pick up jne diantar jnt, atau di pick up jnt diantar id express Mending nonActifkan nama ny KURIR REKOMENDASI yg sebenarnya gk bener2 di kerjain oleh 1 EXPEDISI, melainkan 2 EXPEDISI, artinya ada Hub penghubung Yg pick up jne yg anter id Express, nah yg gini2 yg di manfaatkan celah OKNUM KLEPTO MENTAL MALING MENTAL KORUPSI, 3 Login untuk Membalas
Aya Zhou20 April 2025 - (15:18 WIB)Permalink Kurir rekomendasi otomatis aktif kalau kita ikut layanan gratis ongkir, atau mengaktifkan salah satu dr JNE, sicepat dan anteraja. CMIIW yaa, ini info dr cs Tokopedia. 1 Login untuk Membalas
Lai19 April 2025 - (14:12 WIB)Permalink Dengan alamat tujuan yg sama? Ini kalo bukan pembeli yg curang ya bisa jd kurirnya. Yg oenting produk harus diasuransikan 1 2 Login untuk Membalas
Kevin19 April 2025 - (20:11 WIB)Permalink Itu nama produknya kelihatan kah? , aku 3x beli hp secara online minta sellernya gk di perlihatkan nama produknya di kertas resi takutnya ada oknum kurir yg nakal dan alhamdulillah slalu aman 1 1 Login untuk Membalas
James20 April 2025 - (14:29 WIB)Permalink Tujuannya berbeda kebetulan lokasinya sama² di Area Depok. 1 1 Login untuk Membalas
DSTH19 April 2025 - (15:15 WIB)Permalink Apa itu kota dpk byk LingMa ya? Soalnya saya jg klo kirim paket HP (via JnE) udeh gk bisa ke agen, harus ke cabang 1 Login untuk Membalas
Cullen19 April 2025 - (16:29 WIB)Permalink Ithu kemungkinan namanya pembeli yang kongkalikong dengan kurir ekspedisi, kali aja mereka satu tim. Login untuk Membalas
dhan19 April 2025 - (18:26 WIB)Permalink Jualan kek gini untungnya tipis, dibawa lari oknum pula. Bisa-bisa seller pada lari ke jagalaba yg mau diluncurkan tahun ini. 1 4 Login untuk Membalas
poer20 April 2025 - (09:24 WIB)Permalink Masalah ini tidak hanya terjadi pada satu pesanan. Saat ini, ada 5 invoice lain dengan kendala serupa, dan yang mencurigakan, *semuanya memiliki alamat tujuan yang sama* (Depok, Jawa Barat). Berikut daftar nomor invoice yang bermasalah Ini kyknya ada sesuatu Login untuk Membalas
roni_sukmana20 April 2025 - (09:48 WIB)Permalink Cek seksama pembeli nya patut di curigai… Login untuk Membalas
Ning20 April 2025 - (09:54 WIB)Permalink Saya jg ngalamin, beli 1 dus minyak goreng dikirim casing hp. Sdh dikirim foto paket tapi tetap uang diberikan ke seller. Itu Saya alamin 2 x. Percuma kalo kita kirim bukti tapi percuma. Itu seller tidak bisa diulas. 2 Login untuk Membalas
Ever20 April 2025 - (10:10 WIB)Permalink Ya, sayangnya, celah untuk kongkalikong seperti ini memang bisa ada jika sistem pengawasan tidak cukup ketat. Beberapa potensi celah yang bisa dimanfaatkan antara lain: 1. Kurangnya Dokumentasi yang Detail: Jika barang tidak dipindai atau ditimbang secara akurat pada setiap tahap pengiriman, maka sulit untuk memverifikasi isi paket. 2. Minimnya Protokol Keamanan: Tanpa pengawasan video atau segel keamanan khusus, paket berharga tinggi lebih rentan dibuka dan diganti isinya. 3. Kolaborasi Oknum: Adanya kemungkinan kerjasama antara pihak internal jasa kurir dan pembeli tertentu, terutama jika mereka memiliki riwayat klaim yang mencurigakan. 4. Kurangnya Tindakan Tegas: Jika pihak platform atau kurir tidak mengambil tindakan tegas terhadap laporan-laporan semacam ini, maka hal tersebut dapat mendorong praktik serupa di masa depan. Memperkuat SOP, menambahkan audit reguler, dan melibatkan teknologi seperti GPS real-time atau barcode tracking bisa menjadi solusi untuk meminimalkan peluang penyalahgunaan ini. Agar penjual merasa benar-benar aman dan mencegah praktik buruk yang terulang, sistem e-commerce harus memberikan perlindungan yang nyata dan transparan. Berikut adalah beberapa langkah konkret yang dapat dilakukan: 1. Verifikasi Data dan Audit Berkala: – Semua paket bernilai tinggi harus menjalani proses penimbangan dan dokumentasi (foto atau video) di setiap tahap perjalanan. – Audit rutin dilakukan terhadap kurir dan pembeli yang sering terlibat dalam klaim mencurigakan. 2. Segel dan Keamanan Tambahan: – Gunakan segel pengamanan khusus yang sulit untuk diubah tanpa meninggalkan jejak. Jika segel rusak, itu bisa langsung dilaporkan. – Penjual dianjurkan untuk menampilkan video packing yang jelas, dan wajib diunggah ke sistem platform. 3. Asuransi yang Andal: – Berikan opsi asuransi dengan transparansi yang jelas mengenai proses klaim dan penyelesaiannya. – Penjual tidak seharusnya menanggung kerugian dari kasus yang terbukti di luar kendali mereka. 4. Pemberian Sanksi Tegas: – Untuk oknum kurir, pembeli, atau pihak lain yang terlibat, sanksi administratif hingga hukum perlu diterapkan. – Berikan insentif kepada jasa kurir atau pihak yang memiliki tingkat keamanan dan kepatuhan tinggi. 5. Resolusi Cepat dan Transparan: – Pastikan SLA (Service Level Agreement) untuk menangani keluhan penjual dengan tenggat waktu jelas. – Penjual harus menerima laporan perkembangan investigasi, tanpa harus terus-menerus meminta informasi. 6. Peningkatan Teknologi: – Terapkan pelacakan paket berbasis RFID atau blockchain untuk transparansi penuh dalam setiap tahap pengiriman. – Sistem AI bisa digunakan untuk mendeteksi pola klaim mencurigakan atau anomali lain dalam pengiriman. Semua ini bertujuan menciptakan sistem yang adil sekaligus memberikan rasa aman bagi penjual. Namun, peran platform dan kurir dalam mewujudkan langkah-langkah ini sangat krusial. 1 Login untuk Membalas
Power Glue20 April 2025 - (10:37 WIB)Permalink Aku sudah non aktifin di semua marketplace saya : J&T dan ID express. 1 Login untuk Membalas
Rel20 April 2025 - (15:17 WIB)Permalink Maksudnya bukan 1 alamat rumah, tapi 5 paket dgn pengiriman daerah depok. Beda2 alamat. Jadi menurut sy ini ulah oknum kurir ekspedisi nya. 1 Login untuk Membalas
Ali20 April 2025 - (19:02 WIB)Permalink Kalau saya sebagai konsumen sih saat tiap beli HP. Ketika barang sudah di transit akhir (di gudang ya, bukan saat ke rumah), saya langsung pergi ke tempat gudang penyimpanan tersebut (tempat agen/kurir sebelum mengirim barang ke alamat tujuan akhir). Disana langsung saya bongkar, tapi saya minta ke agen nya biar saya nge bongkar deket CCTV mereka + saya juga video in unboxing nya pake hp saya juga (jadi bukti ganda). Memang agak ribet tapi penjual juga jadi percaya 100% sama saya ketika terjadi kesalahan. Login untuk Membalas
Abby20 April 2025 - (19:26 WIB)Permalink Beli iphone 8 jutaan, cuma jakarta depok, tapi nggak pilih pengiriman instant malah pake ekspedisi rekomendasi? Pembeli sangat mencurigakan. Login untuk Membalas
Setiawan20 April 2025 - (21:13 WIB)Permalink Pembelian online semakin ke sini semakin buruk banyak kasus hilang dan bahkan tokopedia berlaku cuek cuci tangan tanpa merespon keluhan diatas dengan jelas dan terarah. Rip tokopedia menggandeng expedisi yang penuh kecurangan. Login untuk Membalas
Sugi21 April 2025 - (07:05 WIB)Permalink Tokopedia, makin ke sini makin ke sana. Login untuk Membalas
Jonny21 April 2025 - (09:36 WIB)Permalink ini terjadi di semua tempat. kita jg baru di balikin paket tab yang di tuker dengan detergent daia 2 pc. solusi hanya 1, complain ke mediakonsumen.com dan nanti gk lama jg akan di hubungi dan di kasih full refund. di hari mediakonsumen.com tidak mampu lagi menindaklanjuti complain di marketplace adalah hari terahir saya akan menjual barang mahal di marketplace. Karena sudah terbukti mau di asuransi kan atau tidak , sekali paket hilang / di tuker akan menjadi sengketa panjang antara seller dengan marketplace. alih2 marketplace salahin kurir, malah seller di salahin. harusnya SOP tuh jelas, KURIR wajib foto paket waktu di serahin ke pembeli. pembeli jg wajib video unboxing. 2 hal ini harus wajib karena biasa informasi nya putus di sini. pembeli bisa ajukan refund dengan sekedar foto, dan di sini kita sangat sulit menilai apakah kurir / pembeli yang bermasalah. tentunya ada seller nakal juga, tapi tetep semua akan selesai dengan kebiasaan pembeli video unboxing untuk semua produk mereka. Login untuk Membalas
Adam21 April 2025 - (11:10 WIB)Permalink Ngeri tertahan sampai 45 hari.. karena kasusnya pencurian bisa gak sih di kawal bahkan sampai ikut dilaporkan.. Biar pada kapok tuntut aja sih.. menimbulkan kerugian.. Login untuk Membalas
ade21 April 2025 - (14:07 WIB)Permalink Itulah india.. pejabat nya aja korupsi..gmn kurir nya?? Tokopedia harus tanggung jawab..apa perlu didemo biar tutup tuh aplikasi ijo? Login untuk Membalas
kris21 April 2025 - (15:59 WIB)Permalink app ijo tutup? kan ada app simbol tanda musik? app ijo sekarang udah anak tiri bang beda app tanda musik, soalnya itu anak kandung dari induknya ijo mah anak angkat sih gitu analoginya Login untuk Membalas