Beli Laptop tapi Paket yang Datang Isinya Sampah

Saya berharap surat saya ini bisa dimuat di Media Konsumen, semoga bisa menggerakkan hati nurani pihak-pihak terkait.

Pada tanggal 30 April 2024, saya membeli laptop Lenovo senilai Rp25.659.200 melalui Tokopedia, dari toko Lenovo Authorized Store Surabaya dan dikirim ke Jakarta (Invoice/20240430/MPL/3880658404). Nomor resi pengiriman JNE: TLJX35UC3XY97NJY.

Barang sampai pada tanggal 3 Mei 2024, tetapi setelah paket dibuka ternyata isinya karton dan sampah. Saya ada video unboxing-nya:

Saya kaget sekali melihat isi paket, rasanya mau nangis. Saya langsung ajukan komplain tanggal 3 Mei 2024 (hari itu juga) ke Tokopedia. Namun sampai hari ini (sudah lewat sebulan), Pusat Resolusi Tokopedia selalu memberikan jawaban standar: “Hingga saat ini masih melakukan koordinasi dengan pihak kurir untuk proses kelengkapan dokumennya. Mohon Pembeli dan Penjual menunggu prosesnya hingga selesai.”.

Tiap hari saya chat Tim Tokopedia Care, jawaban mereka selalu sama. Saya pilih kurir JNE pada saat mau check out barang dengan ongkir Rp96.000 (padahal ada pilihan kurir SiCepat yang lebih murah dengan ongkir Rp60 ribuan), karena saya percaya dengan JNE yang notabene sudah lama berkibar.

Saya juga sudah chat ke penjual, supaya penjual bisa push ke Tokopedia juga (chat terlampir). Ternyata penjual juga sudah tiap hari tanya ke Tokopedia, tapi tidak ada hasil.

Kepada JNE, bolehkah dibantu supaya dokumen yang diperlukan segera dikirim ke Tokopedia? Kepada Tokopedia, sebagai salah satu toko online yang besar di Indonesia, bisakah memberikan solusi yang memuaskan di Pusat Resolusi, yang bukan jawaban standar itu-itu saja?

Saya sangat berharap refund bisa diproses secepatnya, karena saya butuh beli laptop untuk kuliah anak saya. Tolong kiranya bisa dibantu. Terima kasih.

Indahwaty
Kota Jambi, Jambi

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

46 komentar untuk “Beli Laptop tapi Paket yang Datang Isinya Sampah

  • 7 Juni 2024 - (09:45 WIB)
    Permalink

    Tokped salah 1 market place yg jadi andalan saya bertahun2, tapi sejujurnya belum berani checkout utk barang2 elektronik seperti handphone, laptop atau sejenisnya karena hal2 seperti itu. Pernah beli freezer utk usaha kuliner itupun memastikan dulu lokasi tokonya, delivery oleh toko ybs dan lokasinya sama2 di Tangerang Selatan. Semoga segera mendapatkan solusi yg adil dr penjual dan Tokped.

    • 7 Juni 2024 - (09:55 WIB)
      Permalink

      Iya, rasa nya kapok dan takut beli barang elektronik online lagi. Setelah kejadian ini, baru tahu ternyata banyak kasus seperti ini

  • 7 Juni 2024 - (09:47 WIB)
    Permalink

    Memang ngeselin kan yah? Udah rugi banyak, kaya dari pihak mereka ngak ada niat bantu, ngak berasa bersalah begitu. Intinya memang ngak aman beli barang mahal online.

    • 7 Juni 2024 - (09:57 WIB)
      Permalink

      Masalah nya kalau tidak dimuat di medsos dan surat pembaca seperti ini, tokopedia care terkesan tidak serius menangani komplain pembeli dan penjual

  • 7 Juni 2024 - (09:54 WIB)
    Permalink

    Sekedar masukan aja utk unboxing ke depan nya. Kalau ngga ada org yg bantu videoin, posisikan HP di pinggir meja, rak, atau apapun itu, atur frame/zoom nya agar semua sisi paket bisa jelas terlihat. Proses unboxing nya hrs dimulai dgn memperlihatkan semua sisi (di balik” paketnya, yg detail keliatan kondisi lakban dll dan resi terlihat jelas), baru lanjutin sampai ke isi paket, kelengkapan, serial number dll (jika ada).
    Jangan sampai ada bagian yg terpotong/menghilang dr frame video dan dinyatakan kurang valid.
    Semoga cepat kelar proses klaim nya. Bakal lama sih ber bulan” berdasarkan pengalaman pribadi (itu aja utk nilai recehan).

    • 7 Juni 2024 - (10:33 WIB)
      Permalink

      Memang pada saat unboxing, hp nya dipegang sendiri. Terimakasih atas masukan nya

  • 7 Juni 2024 - (10:30 WIB)
    Permalink

    Barang bernilai mahal kok berani beli di market place online… Resikonya besar..dimaling. di tipu. Tega banyak penjual isi karton dan sampah.
    Apa gak cek dulu rating tokonya. Review dari pembeli terdahulu bagus apa gak.

    1
    3
    • 7 Juni 2024 - (10:36 WIB)
      Permalink

      Rating toko bagus, toko authorized, menurut penjual juga baru kali mengalami kejadian seperti ini. Kapok sekarang, tidak berani lagi beli online untuk hp dan laptop. Baru tahu ternyata banyak kasus seperti ini

  • 7 Juni 2024 - (11:20 WIB)
    Permalink

    kenapa tidak membeli di sesama jakarta, bukannya dijakarta melimpah toko elektronik dan bisa pakai kurir express. sangat beresiko membeli barang dengan kurir apalagi masuk ke gudang karena banyak kasus disana banyak oknum yang bermain dan jika sudah melihat nilai barang maka akan digelapkan seperti yang sudah sudah. ngeri sekali kalo kasusnya hanya diganti dengan 10 x pengiriman = 96rb x 10 = 960ribu kurang dari sejuta, karna nilai yang sedikit jadi banyak oknum yang bermain. HATI HATI jangan mengirim barang mahal melalui expedisi.

    • 7 Juni 2024 - (12:58 WIB)
      Permalink

      Pada waktu itu sudah membandingkan harga yg authorized tangerang dan srby, lebih murah yg srby. Sebelumnya jg tdk tahu ada ada kasus seperti ini. Habis kena, baru tahu ternyata banyak kasus paket hp dan laptop diganti isi nya. Sudah ada byr asuransi jg. Cuman proses di tokpedcare nya terkesan tidak diurus. Asuransi nya ternyata ada macam2, yg saya pilih ini asuransi dr tokopedia nya

  • 7 Juni 2024 - (13:03 WIB)
    Permalink

    Sebagai pelajaran buat yang lain, jangan membeli barang2 berharga jutaan melalui on-line. Selama ini gue belanja melalui on-line maksimal nilai 250 ribu rupiah, ya aman2 saja.

  • 7 Juni 2024 - (13:37 WIB)
    Permalink

    Kejadian yg sering ini, laptop dan HP. Kalau pembelian bernilai jutaan harusnya nambah packing kayu sih.

  • 7 Juni 2024 - (13:42 WIB)
    Permalink

    saya cukup sering beli barang mahal di toped tapi selalu cari instan. memang lebih mahal ongkirnya tapi barang bisa sampai cepat dan agak lebih aman saat pengiriman

    • 7 Juni 2024 - (14:44 WIB)
      Permalink

      Habis kejadian ini, saya baca berita kasus seperti ini, ada juga pakai pengiriman instan, beli macbook atau hp (lupa) ternyata dibawa hilang ojol juga

      • 7 Juni 2024 - (15:55 WIB)
        Permalink

        betul ada tapi dulu lebih cepat responnya karena person nya langsung ketahuan. kalo expedisi bisa kurir, gudang dll

      • 10 Juni 2024 - (08:41 WIB)
        Permalink

        kalo utk instan , pelaku lebih mudah ditemukan, karena sewaktu pickup barang, penjual akan meminta KTP (disamakan dengan order) dan difoto, berjaga jaga sebagai barang bukti valid dari penjual kalo dibawa kabur. mungkin utk proses asuransi lebih terjamin, karena saya pernah mengalami seperti itu karena pembeli dan penjual ada bukti kuat akhirnya semua dapat kembali, beda seprti pengiriman yang mana bukti utk CCTV di gudang sangat kurang dan dimanfaatkan oleh oknum

  • 7 Juni 2024 - (16:38 WIB)
    Permalink

    Antar pihak terlibat:
    1. Admin
    2. Kepala gudang
    3. Pekerja scan input resi dan pembagian paket ke keranjang kurir
    4. Agen
    5. Kurir yang jemput paket.
    6. Penjual yang terakhir (mana tahu penjual tidak video packing)
    7. Kurir yang antar paket.
    8. Supir

    yang terlibat silakan JNE lacak. Uang pembeli kalau memang sah ya dikembalikan

    • 8 Juni 2024 - (08:46 WIB)
      Permalink

      Sangat gampang melacak paket itu di curi. Pertama CCTV ketika kurir yang jemput paket jika Paket dijemput pakai kendaraan.

      Ketika kurir jemput paket telah sampai ke Gudang sortir, maka bisa di Check paket itu berdasarkan nomor plat yang menjemput. Jika sudah berbeda kemasan nya maka Fix kurir yang jemput paket pelakunya.

      • 8 Juni 2024 - (09:34 WIB)
        Permalink

        Sudah saya mention @jnecare di twitter, kata jne nya, paket diterima masih dalam keadaan disegel, jadi mereka menolak klaim. Jadi harus menunggu investigasi dari tokopediacare. Mereka ga mau repot ngecek cctv lagi

        • 8 Juni 2024 - (15:23 WIB)
          Permalink

          Wkwkwk berarti mafia JNE nya. Wkwkwkwkwkkwkw

          Segel itu maksudnya gimana? Bagaimana segel produk itu? Apa JNE melakukan segel atau segel lakban doang? Wkwkkwkw Jne nya mafia itu.

          • 8 Juni 2024 - (15:23 WIB)
            Permalink

            Wkwkwk berarti mafia JNE nya. Wkwkwkwkwkkwkw

            Segel itu maksudnya gimana? Bagaimana segel produk itu? Apa JNE melakukan segel atau segel lakban doang? Wkwkkwkw Jne nya mafia itu.

  • 8 Juni 2024 - (00:34 WIB)
    Permalink

    Mbak, itu di Harco Mangdu harganya dibawah official store.
    Itungannya gini, official store itu ada banyak potongan dari tokped, gak mungkin dibawah harga store offline. Sedangkan offline itu biasanya barang konsinyasi distri dan resikonya rendah. Kecuali storenya itu MD (master dealer) dan juga harganya dibawah online official. Sebetulnya bisa ditawar dari harga pricelist, ah karena mindset kita nya aja suka membandingkan secara baku dengan harga online jadi terkesan harga online itu masih dibawah harga offline.

    • 10 Juni 2024 - (10:58 WIB)
      Permalink

      gak selalu valid om

      coba om bandingin harga Handphone di onlen ama offline.
      Konteksnya harga normal (bukan promo promoan)
      kalo sesama Official Store, pasti sama om

      Bandingin aja Official Samsung dengan offline SES nya
      Sama om, udah gw bandingin kok
      Cuma nanti perbedaannya di promo payment atau promo vocher onlen nya

      Kalo laptop, saya masih kurang paham ama harga patokannya
      kalo hp kan lebih mudah tuh

      • 10 Juni 2024 - (11:14 WIB)
        Permalink

        Betul om Kris, kalo official store atau toko online yang ada toko fisik, setahu saya untuk laptop harganya sama. Sebelum 2 tahun lalu saya beli laptop selalu melalui online karena banyak voucher/diskon dan pengiriman via Instant. Mulai 2 tahun ini, tidak berani lagi beli online. Jadinya order lewat Tokped dan ambil sendiri ke tokonya (sesuai saran dari Tokonya). Dulu paling enak belanja elektronik via online, sekarang udah serem. Kalo ada masalah pihak MP lamban menanganinya. Duit lama ketahan, itu juga kalo bisa balik lagi duitnya..

  • 8 Juni 2024 - (12:49 WIB)
    Permalink

    Saya permah klaim tokopedia dan tahu celahnya dimana supaya klaim cepat ditangani .. kuncinya kita yang harus aktif ke kurir untuk minta BAP

    • 8 Juni 2024 - (12:51 WIB)
      Permalink

      Boleh w.a kesaya 08953205053** , saya bantu kasih tau celahnya dimana .. cukup kasih seikhlasnya aja wkwkwkwkw

    • 8 Juni 2024 - (12:54 WIB)
      Permalink

      Thanks info nya. Saya baca di komen media konsumen (kasus lain) ada yg kasih saran mention di twitter. Saya buat lah akun twitter ternyata mmg langsung dibalas, baik oleh jne maupun tokopedia nya

      • 8 Juni 2024 - (12:59 WIB)
        Permalink

        Oo.. jadi harus minta BAP nya ke JNE yang mana ya ? Ke JNE surabaya atau JNE jkt ? Minta nya by phone atau email atau gimana ?

        • 8 Juni 2024 - (14:04 WIB)
          Permalink

          Betul kak . Harus minta bap ke jne . Nanti gak sampe seminggu kelar . Tapi memang agak tricky

  • 8 Juni 2024 - (16:29 WIB)
    Permalink

    turut berduka ya kak, semoga cepet diganti uangnya.. karena 25 juta buanyaaakk.. info aja utk tokped, sepertinya btyedance selaku pemilik ny beritanya santer mau dimatikan saja tokpednya.. jadi kalau penanganan kasusnya seperti ini harap maklum karena internal nya lagi kacau balau… semoga segera diganti,, estimasi asuransi paling g 6 bulan… yang sabar aja

  • 10 Juni 2024 - (11:57 WIB)
    Permalink

    Update hari ini 10 juni, sudah lagi proses klaim asuransi. Sabar menunggu lagi..

  • 22 Juni 2024 - (10:48 WIB)
    Permalink

    Update hari ini 22 juni 2024. Pihak asuransi Tokio marine meminta dokumen tambahan dari kurir JNE. Tapi JNE lama proses nya. Disuruh bersabar menunggu terus. Sama saja dengan tokopedia

    • 22 Juni 2024 - (11:18 WIB)
      Permalink

      logika sebagai pencuri : ngapain kirim2 dokumen tambahan, bayar saja 960rb (JNE bayar ke toped 10x ongkir) dapat produk senilai lebih dr 25juta.

      toh kalau belanja di marketplace asuransinya itu asuransi independen yg biayanya lbh mahal drpd pakai asuransi ke pihak ekspedisi.
      yg rugi itu penjual dan pembeli karena proses yg lama dikarenakan pihak ekspedisi tidak mengirimkan dokumen/ bukti2 yg diperlukan.

      • 25 Juni 2024 - (12:33 WIB)
        Permalink

        Update hari ini, selasa 25 juni 2024. Masih menunggu dokumen tambahan dari kurir JNE. Dalam kasus klaim asuransi ini, pihak Tokopedia (sebagai pihak Tertanggung) mempunyai KEWAJIBAN menyediakan dokumen yang dibutuhkan oleh pihak asuransi Tokio marine (sebagai pihak Penanggung). Jadi Tokopedia, saya tunggu ya

        • 25 Juni 2024 - (13:06 WIB)
          Permalink

          dikirimnya harus “dipaksa”, sebab pihak JNE menganggap urusan sudah selesai, cukup ganti 10x ongkir ke tokopedia. spt yg saya jabarkan sebelumnya, buat apa kirim2 dokumen tambahan lagi, toh kalaupun ngaku salah, urusan sudah selesai dengan mengganti 10x ongkir. ini yg saya maksud trik oknum, asuransi tokopedia tidak bisa mencairkan klaim dengan alasan dokumen (dr JNE tentunya) belum lengkap.

          jika produknya harganya sama dengan atau dibawah 10x ongkir, maka klaim langsung cair sebab dapat klaimnya langsung dr pihak ekspedisi yg diberikan kepada marketplace dan pihak marketplace langsung memberikan kepada pihak yg dirugikan (pembeli/penjual)

          • 25 Juni 2024 - (13:10 WIB)
            Permalink

            Punya saran gimana cara dipaksa ?

 Apa Komentar Anda?

Ada 46 komentar sampai saat ini..

Beli Laptop tapi Paket yang Datang Isinya Sampah

oleh Indah dibaca dalam: 1 menit
46