Hati-Hati Keluhan Surat Pembaca Pencurian Isi Paket Berisi Redmi Pad, Tokopedia dan JNE Tidak Mau Membantu Menyelesaikan 19 Mei 202519 Mei 2025 Jonny 40 Komentar Alasan pembatalan, Alasan pengembalian, Bukti Terima, Cash On Delivery, COD, Customer complaint handling, Customer Service, e-Commerce, Isi paket berbeda, isi paket hilang, JNE, JNE Express, Jualan Online, Kurir, Kurir Rekomendasi Tokopedia, Layanan kurir, Marketplace, Pembatalan pesanan, Pusat Resolusi Tokopedia, Retur paket, SOP, Standard Operating Procedures, Status kiriman barang pesanan, Status kiriman paket, Status kiriman paket kurir, Tokopedia, Tokopedia Care, Video packing, Video Unboxing Ikuti kami di Google Berita Nomor invoice penjualan di Tokopedia: INV/20250319/MPL/4499347027, dengan nomor resi JNE: TLJR3DGUP5GCXFWP, yang berisi Tab Redmi Pad SE senilai Rp2.205.000. Sayangnya, tidak ada video unboxing dari pembeli, sehingga kami tidak dapat memastikan apakah paket tersebut sempat diterima atau tidak oleh pembeli, karena statusnya tidak ada keterangan. Padahal informasi ini seharusnya berasal dari Tokopedia. Paket tersebut dilengkapi dengan asuransi pengiriman dan juga dilindungi oleh proteksi elektronik dari pembeli. Tidak mungkin bagi kami untuk merekam video packing setiap barang yang kami kirim. Tidak ada satu pun penjual yang merekam proses pengemasan setiap paket yang dikirim. Jika transaksi terdeteksi sebagai fraud, kami masih bisa memeriksa rekaman CCTV pada tanggal tersebut. Namun barang tersebut barang dikirim pada 19 Maret 2025, dan kami menerima paket retur pada 7 April 2025, yang sudah melewati batas dua minggu untuk penyimpanan rekaman CCTV pada saat packing. Anehnya, setelah pengiriman pada 19 Maret 2025, tidak ada update status apapun, tapi tiba-tiba pada 3 April 2025, pesanan dibatalkan. Ini bukan karena paket COD yang gagal dikirim, tetapi transaksi dibatalkan. Apakah ada sesuatu yang terjadi pada paket saat itu? Setelah kami menerima paket pada 7 April 2025, tim gudang kami selalu memeriksa paket yang dikembalikan dengan video unboxing. Karena ini bukan pertama kalinya paket kami dicuri atau rusak dalam retur dan kami selalu merekamnya sebagai bukti. Berikut ini video unboxing paket retur: Kami telah menyertakan tautan video unboxing di sini, dan kami juga telah secara resmi melaporkan masalah ini ke Tokopedia sejak 8-9 April 2025. Namun, hingga saat ini, kami belum menerima update dari Tokopedia, yang terus meminta kami untuk melampirkan bukti barang, biaya, dan video unboxing, yang sudah kami kirimkan sebelumnya. Kalian bisa melihat sendiri sikap tim Tokopedia Care terhadap kami, yang tidak menunjukkan upaya untuk membantu, meskipun semua informasi telah disampaikan. Saat ini, balasan chat di Tokopedia bisa memakan waktu 7-8 jam. Ini bukan pertama kalinya paket kami hilang atau tertukar. Kami harus mengakui bahwa kejadian seperti ini sering terjadi di dunia marketplace. Yang sangat disayangkan adalah, setelah kami memberikan bukti pada tanggal 7 April 2025, hingga surat ini ditulis, sudah lebih 10 hari kerja berlalu tanpa tanggapan dari pihak Tokopedia. Mengenai pembeli, hingga saat ini belum ada komunikasi dari mereka terkait paket yang tidak diterima. Biasanya, ketika seseorang melakukan pembelian, mereka akan bertanya kepada kami mengenai alasan pengiriman yang dibatalkan, karena itu adalah reaksi yang wajar. Sudah menunggu lama, tapi paket dibatalkan dan mereka tidak menghubungi kami atau mengeluh sedikit pun. Namun, seperti yang telah kami sampaikan, kami tidak tahu siapa yang bertanggung jawab dalam hal ini. Apakah pembeli yang sudah menerima paket kemudian menukarnya saat proses retur? Apakah paket ditukar oleh kurir saat pengiriman ke pembeli, sehingga ditolak oleh mereka? Apakah paket ditukar oleh kurir saat barang dikembalikan kepada kami karena pembeli tidak dapat dihubungi? Lalu, siapa yang bisa mengetahui? Seharusnya Tokopedia membantu kami untuk menelusuri ke JNE dan memeriksa foto paket di setiap lokasi, kapan lakban mulai berubah, dan lain-lain. Oleh karena itu, kami terpaksa menulis surat ke Media Konsumen, karena lambatnya kinerja Tokopedia dalam menangani masalah serius seperti ini. Ini bukan sekadar masalah isi paket yang tertukar, tetapi juga menyangkut SOP Tokopedia dan kurir yang bekerja sama (dalam hal ini JNE), dalam menangani paket yang hilang. Seharusnya ini menjadi prioritas dalam pekerjaan mereka sehari-hari, mengingat maraknya kasus pencurian paket dan kurangnya tindakan tegas, akan membuat calon pelaku semakin berani. Kami hanya bisa berharap kepada Media Konsumen untuk mencari keadilan bagi para penjual kecil seperti kami. Jonny Lesmana Jakarta Barat Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bob19 Mei 2025 - (12:46 WIB)Permalink > Tidak mungkin bagi kami untuk merekam video packing setiap barang yang kami kirim. Tidak ada satu pun penjual yang merekam proses pengemasan setiap paket yang dikirim. Yah memang entah sengaja atau ngak sengaja, ujung2nya cuma perusahaan dengan sumber daya dan personel yang cukup baru bisa jualan di marketplace. UMKM dan penjual kecil2an banyak yang mana sanggup bikin video satu2. Ini di luar biaya2 marketplace yang mahal dan kebijakan mereka yang aneh2. Udah lagi situasi ekonomi begini, tindakan kejahatan pasti makin banyak. Dipaksa lah kurang lebih harus CCTV dan videoin semuanya. Dan juga harus simpan videonya agak lama. Madesu. > Kalian bisa melihat sendiri sikap tim Tokopedia Care terhadap kami Udah lumayan lama kan CS TokopediaCare kaya begini? Terserah dah mau salahin karena dibeli TikTok Shop atau ngak. Intinya sekarang jualan (dan belanja) di Tokopedia lumayan serem. Karena CS TokopediaCare kalau ngak respon yah ngak nyambung. Madesu. 2 32 Login untuk Membalas
Andri Haryono21 Mei 2025 - (15:03 WIB)Permalink Koreksi untuk poin “tidak ada satupun penjual yang merekam proses pengemasan tiap paket” Kata siapa ga ada penjual yang mau rekam? Apalagi kalau nilai barangnya mahal. Kalo murah ya ga perlu direkam² Login untuk Membalas
JonnyPenulis artikel21 Mei 2025 - (16:58 WIB)Permalink koreksi yang baik, harusnya lebih ke tidak ada keperluan untuk merekam setiap proses pengemasan paket berkali2 kita kejadian kehilangan paket berhasil di selesaikan dengan video unboxing returan paket yang jelas. mungkin selama 3 tahun ini kita sudah ada kehilangan 30 paket, 7-8 yang sangat rumit sehinga harus di muatkan surat di mediakonsumen baru bisa terselesaikan. kalau memang makin memburuk mungkin ada keperluan untuk juga selain CCTV di area packing, harus ada video packing per paket. Login untuk Membalas
Hendy21 Mei 2025 - (22:45 WIB)Permalink Emang asli parah cs toped ini saya tunggu 1 jam gak ad respon. Emang asli cs s@mpah. 1 Login untuk Membalas
Power Glue22 Mei 2025 - (01:03 WIB)Permalink Mending 1 jam. Saya 7 hari ga ada respond. Karna dah diserahkan ke tiktok jd gini. Jd ini tiktok yg pegang cs nya sekarang 1 Login untuk Membalas
Tjahya19 Mei 2025 - (13:53 WIB)Permalink Kalo jualan berharga jgn pake COD karna hilang tdk diganti sdh ada kasus di MK coba aja cari 0 14 Login untuk Membalas
Power Glue19 Mei 2025 - (20:16 WIB)Permalink Nah betul tuh. Untuk produk yg menarik untuk di curi sebaiknya jgn pake COD. Untuk hindarin itu. Spt gadjet, perhiasan, elektronik, logan mulia, dll. Tapi ngenes bgt ya di tuker daia. Kakak johny lesmans udah integrasi dgn tiktok shop blum? 6 Login untuk Membalas
JonnyPenulis artikel20 Mei 2025 - (09:33 WIB)Permalink belom, karena toko mainan 1 lagi di integrasi penjualan malah menurun, jadi kita tahan2 sampe batas waktu yaitu akhir bulan ini untuk COD di shopee kalaupun ada paket di curi / hilang / di tuker selalu akhirnya di menangkan buat kita, jadi kita masih tetep jalanin. Ini aja yang apes terjadi di tokopedia dan mungkin karena merger jadi terbengkalai. masalahnya ini tokopedia engan bantu urusin ke JNE padahal kita jg tau bukan salah tokopedia. tapi selama kita masih dalam tahap normal returan, ya wajib di bantu sampaikan ke JNE supaya JNE selesaikan. ini malah di tunda2 sampe akhirnya baru aja setelah surat ini terbit, tadi malam complain kita langsung di tutup dengan alasan sudah melewati batas waktu investigasi internal tokopedia. Tokopedia nya yg lelet dalam investigasi, kita yang kena imbas nya. 6 Login untuk Membalas
Power Glue20 Mei 2025 - (13:12 WIB)Permalink @jonny Tiktok 1 ktp 1 toko. Jd saya pun kesulitan integrasi semua toko. Sedang dulu tokopedia 1 ktp bisa maximal 3 toko kan. Jadi yg 2 toko tersisa di tokopedia ga bisa integrasikan cuma 1 aja deh karna teebentur 1 ktp 1 toko tadi di tiktok. Tokopedia yg blum integrasi kamu cek deh di website seller center tokopedia pada pengaturan toko / lokasi. Nah ada peringatan ga tulisan merah : lokasi toko anda di blokir utk ekspedisi yg kamu pilih padahal ekspedisi di centang semua (ini artinya ga bisa di order kah oleh pembeli) Info ya kalo udah cek. 1 Login untuk Membalas
JonnyPenulis artikel21 Mei 2025 - (16:43 WIB)Permalink Belom ada peringatan seperti itu, jadi kita akan mepet2 sebelom akhir bulan menyatukan tokopedia dan tik tok.
Kemas22 Mei 2025 - (08:14 WIB)Permalink Memang Ini Sangat Dilema Bagi Seller dan Buyer, Bagi Pembeli Barang Mahal Merasa Ragu Kalau Bayar Cash, Sedang Bagi Penjual Juga Begitu, Klau Dijual dg Cash Sebagian Besar Barangnya Akan Sulit Laku. Login untuk Membalas
kak19 Mei 2025 - (19:03 WIB)Permalink Untuk mengantisipasi ini. Saya setiap jual hp, tablet dan elektronik lain selalu bikin video bukti pengiriman barang dari sebelum di packing sampe selesai. Kadang sampe ke jne/kurir. Sengaja karena rawan kejahatan atau penipuan. Walaupun saya belum pernah mengalaminya tapi antisipasinya seperti itu kak. Videonya bisa upload di yutub atau telegram biar hp gak penuh atau sambil live yutub. Biar gak repot upload. Saya jg penjual ratusan penjualan di shopee tokped tiktok. Semoga segera selesai solusinya kak. 6 Login untuk Membalas
Bob20 Mei 2025 - (09:16 WIB)Permalink Ini agak seram. Kalau akun youtubenya ditutup tiba2 gimana? Perusahaan macam Google, Meta, dll. suka tutup akun karena berbagai alasan, katakan anda ngak pakai VPN sekali pun. Yah memang kalau belum pernah alami ngak bakal takut. 21 Login untuk Membalas
JonnyPenulis artikel20 Mei 2025 - (09:39 WIB)Permalink selama ini SOP kita sih hanya video unboxing paket returan / paket gagal kirim kalau video bukti packingan, kita mengandalkan 2 CCTV yang menyoroti area packing. Masalahnya paket ini di retur nya melebihi 2 minggu setelah packing sehinga kita gak bisa lagi gali keluar video CCTV. kalau misalnya kita kirim paket dan waktu pembeli menerima nya dalam waktu 10 hari dan kabarin kita misalnya kita kurang kasih 1 pc atau salah kasih model, kita tingal playback CCTV untuk melihat jelas apakah benar claim tersebut. Ini masalahnya di batalkan diem2 oleh JNE setelah 14 hr. hari ke 18 baru sampe ke tempat kita, baru kita video unboxing dan sadar paket di curi. hari ini baru lagi kejadian di toko oren kita, rice cooker yang di complain model/tipe nya salah oleh pembeli, nyampe tempat kita jadi kandang ayam. Kali ini CCTV kita keluarkan untuk buktiin waktu paket sampe lokasi kita udah kandang ayam. 4 Login untuk Membalas
Aya Zhou21 Mei 2025 - (13:06 WIB)Permalink Kak, ini bukan batal tiba2. Kalau cek resinya, paket dibawa kurir 3x utk percobaan pengiriman tp alamat penerima tidak valid sehingga akhirnya dikirim kembali ke seller. Login untuk Membalas
kue21 Mei 2025 - (15:42 WIB)Permalink boss ane pembeli ga punya toko online, termasuk konsumtif tapi lebih suka COD karena apa ? karena toko sm ekspedisi lebih garcep agar uangnya juga bisa lekas cair, samping itu kurir akan bawakan pesanan depan hidung kita krn harus dapet uang pembayaran, beda kalo bayar didepan/tf, toko, ekspedisi, kurir ogah²an karena sdh dapet uang, yang kiriman terlambat lah, barang ditaruh manalah sekenanya ada orgnya ga ada orgnya, penting laporan sudah diterima pake foto ga jelas. 1 hal selama ane pesan barang pakai COD ane barang 1xpun blom pernah retur/kembalikan apapun bentuk yang aku pesan bahkan kurir sering ane kasih tips karena barang tepat waktu dan kita langsung menerimanya, beda kalau bayar didepan tracking pengantaran ke alamat tpi barang bisa 2 hari, telpon ekspedisi hampir tiap waktu, sudah lewat hari baru barang datang kalau ga tengah malem, paket di taruh ditetangga yg kadang ga kenal dengan baik. apa nama toko anda yang bilang pembeli COD tikus ? Login untuk Membalas
Simandjuntak20 Mei 2025 - (12:39 WIB)Permalink “Tidak mungkin bagi kami untuk merekam video packing setiap barang yang kami kirim. Tidak ada satu pun penjual yang merekam proses pengemasan setiap paket yang dikirim”??? Kenapa gak mungkin, apa yg gak mungkin didunia ini? Yg penting ada upaya keras. Kalo itu demi manfaatmu, bisa membantumu utk mengurus problem spt yg kau hadapi skr kau harus mungkinkan itu bisa kau lakukan, krn itu keuntungan buatmu 1 Login untuk Membalas
JonnyPenulis artikel21 Mei 2025 - (16:46 WIB)Permalink kita tentunya melakukan SOP untuk packing barang. karena kita sudah ada CCTV di area packing. kalau ada yang complain, kita akan langsung tarik footage CCTV Maka itu kita hanya ada SOP video unboxing untuk paket retur. Dan selama ini semua masalah terselesaikan dengan baik berkat mediakonsumen.com yang menjadi garda terakhir untuk seller2 Login untuk Membalas
tobias_boon20 Mei 2025 - (13:10 WIB)Permalink JNE setelah masuk ke eCommerce, hancur layanannya banyak komplen ngggk diberesin 1 Login untuk Membalas
Abby21 Mei 2025 - (02:18 WIB)Permalink 1. Saya sebagai penjual sekarang selalu rekam packing paket setelah tau kelakuan shopee dan tokopedia yang cari2 alasan menyalahkan penjual. Ada cara mengakalinya sih tapi nggak akan saya share disini. 2. Kenapa anda masih aktifkan cod? Inilah kenapa yang namanya kebijaksanaan itu bukan masalah usia.. Anda sudah riset belum? Coba matikan COD selama 2 minggu, bandingkan apakah ada penurunan penjualan minus paket retur (saya rasa returnya sudah sisa sedikit banget) berbanding ketika cod dinyalakan MINUS PAKET YANG RETUR. Hal kayak gini harusnya gak usah diajarin. Saya udah tes sendiri berkali-kali, hasilnya? Penjualan berhasil justru meningkat 1-2% ketika COD saya matikan. Kenapa? Karna yang pake COD rata2 orang mencla mencle yang gak niat beli, dan cuma cari2 alasan untuk tidak beli. Sekarang toko saya bersih, hampir gak ada customer syaiton yang “coba2”. Walaupun secara volume penjualan pasti berkurang tapj keuntungan bersih malah naik tuh. Matikan COD, ngapain anda pelihara customer tikus2 yang ga ada otak. 3 Login untuk Membalas
Lestari21 Mei 2025 - (09:39 WIB)Permalink Saya pernh loh beli laptop non COD dngn harga di atas 2 juta, stlh paket smpk isinya mlh sendal 2 pasang, saya punya niat buat complain dan ngajuin return, tp tiba² tokonya sdh ilang.. gimna itu,? Bnyak juga penjual yg jdi penipu. Mlhn mungkin dri 100% toko² yg ada di onlain shop hmpir 60% adlh penipu. Login untuk Membalas
JonnyPenulis artikel21 Mei 2025 - (16:47 WIB)Permalink COD ada kurang ada baik nya. tidak dapet mempungkiri kita kehilangan banyak customer kalau tidak nyalakan COD. pengalaman kita selama ini dan surat2 kita di mediakonsumen.com selama bukti ada kita gak pernah di rugikan. baru ini ada 1 paket rice cooker di ganti dengan kandang ayam dan karena video unboxing ada, langsung complain pembeli di batalakan dan dana di teruskan ke kita. maka itu selama mediakonsumen.com masih hadir, kita akan nyalakan terus fitur COD 3 Login untuk Membalas
Power Glue21 Mei 2025 - (16:55 WIB)Permalink Berarti cs tokopedia dan tiktok ga ada guna ya. Lebih berguna CS semua umat media konsumen. Apa kita jd gak rugi? Kita bayar fee ke tokopedia/tiktok tapi yg membantu selesaikan media konsumen 😁. 4 Login untuk Membalas
Daniel22 Mei 2025 - (08:15 WIB)Permalink Johnny ini berprasangka baik dengan berkata tidak tahu siapa yang curi. Tapi menurut saya sih sudah pasti oknum pembeli lah pencuri nya. Aneh banget balikin barang cod tanpa ada chat dan komplain apa pun kepada penjual. Dari pembeli juga tidak ada video unboxing kan? Matikan saja lah Cod tuh. Lebih aman. Karena untuk kasus seperti ini, pihak toped tinggal tetap potong uang si pembeli. Login untuk Membalas
eko21 Mei 2025 - (07:52 WIB)Permalink Sepertinya sudah sering banget ya kejadian² paket hilang atau ditukar seperti ini. Banyak buyer² yg nakal. Mngkin kalau hanya share di media konsumen sperti ini akan tenggelam beritanya karena jarang ada yg baca. Jadi akan lebih baik klo kita bantu² share ke medsos supaya lebih viral, dan lebih luas jangkauan nya. Semoga semua seller yg dirugikan diganti rezekinya berkali² lipat lebih baik. 1 Login untuk Membalas
JonnyPenulis artikel21 Mei 2025 - (16:52 WIB)Permalink terima kasih bang dukungan nya, pengalaman kita mediakonsumen gini sudah lumayan efektif. tiap kali ada masalah yang tidak terselesaikan, kita tulis surat ke sini dan selalu di followup oleh marketplace selama ini justru di sosmed, harus sampe viral banget baru ada kejadian. namun memang bener pemerintah memang tidak ada gigi / kepentingan mengatur SOP / etika marketplace sehingga berat sebelah tindak marketplace ke seller dan buyer padahal kalau kita lihat penjualan online semakin lama menguasai pasar, harusnya kementerian perdagangan harus step in bikin aturan yang jelas. contoh seperti kenaikan fee marketplace, masa iya tiap x ada kenaikan itu serentak dan nominal nya sama. bukankah itu sudah menunjukan jelas bahwa ada terjadi oligopoly di mana 3 marketplace utama saat ini sama2 sepakat kenaikan seller fee ? belakangan ini setelah tokopedia naikin batas ambang biaya free ongkir menjadi 20rb, shopee juga mengikuti dengan cepat. ini juga sudah bukti bahwa bukan lagi persaingan sehat antara marketplace namun sudah ada kartel dan kolusi yang terjadi. Login untuk Membalas
Erickjo21 Mei 2025 - (08:14 WIB)Permalink Percaya kah sobat sobat semua, kalau aplikasi tiktok banyak penipu dan ditambah aplikasi ini adalah media adudomba, boleh cek dan alhamdulillah sampai sekarang pemerintah (masih) diam saja, seakan akan tidak perduli, negara lain sudah banyak memblokir tiktok 1 Login untuk Membalas
Daffi Daffi26 Mei 2025 - (14:58 WIB)Permalink Betul….Blokir aja tiktox di indonesia karena bayak vidio2 tidak senonoh. Login untuk Membalas
Gojek21 Mei 2025 - (08:55 WIB)Permalink Kurir paket sekarang banyak yg sampingan jadi maling ,tau aja ada barang mahal dikit di curi.. Login untuk Membalas
Aya Zhou21 Mei 2025 - (13:10 WIB)Permalink Inilah akibat dr PHK kurir lama, kurir yg udh kerja belasan tahun diputus trs diganti sm kurir2 baru yg gajinya msh rendah, padahal mereka kebanyakan kurir buangan ekspedisi lain yg biasanya (walau gak semua) bermasalah. Terakhir kurir langganan sy diputus kontrak jg dgn pertimbangan gaji dia udh lbh gede dr kurir baru, jd skrg yg dipertahankan adalah kurir2 yg msh mau digaji murah, padahal secara integritas mereka msh kurang dibanding kurir lama yg udh teruji. Login untuk Membalas
poer21 Mei 2025 - (12:02 WIB)Permalink Bnyk kejadian pengiriman via Online bnyk problm, klo boleh jujur mending beli di online tp di kirim offline, ongkir bayar di lokasi all in drpd via Online, resiko jaminan asuransi tdk sesuai, jgn lupa biasakan VIDEO utk jaga2 Selama gw pake JNE udh 7thn lbh di daerah Bintaro jl. Pdk betung ry, alhamdulillah amanah dan aman, Gw kirim iphone 15 512gb ke lampung aman, gw percaya sama JNE di pondok betung ry bintaro Yg penting asuransi + pk biar mahal dikit mereka agen jne itu amanah Udh sering ke jne itu, gw tahu ny jne jl. Pdk berung ry bintaro udh ada dr thn 2010 dr owner smpe yg kerja masih itu2 aja Utk barang2 dr tokped, sope dll dr agen jne Yg di tempat gw super AMANAH, tp gk tahu klo Gudang dan tujuan karna hand to hand Selama ini so far jne langganan gw sie Amanah 1 Login untuk Membalas
erikeien2321 Mei 2025 - (12:20 WIB)Permalink Akumah jujur nya kaum mendang mending , pertama tokopedia itu ongkir nya mahal ga bisa milih pulak harus JNE , kedua , barang yg sama bisa lebih mahal dari toko sebelah.. ke tiga kenapa cs nya dan kurir tokped selalu bikin rugi penjual dan pembeli selalu ada aja kasus hilang bukan sekali dua kali loh yaa Login untuk Membalas
JonnyPenulis artikel21 Mei 2025 - (16:55 WIB)Permalink yes semua sangat tergantung kepada kurir setempat namun tidak memungkiri juga sudah mulai ada sindikat2 yang menjalankan modus mencuri paket yang mebuat marketplace dan kurir kewalahan jg selama intinya SOP terjaga, pasti celah tertutup. masalahnya SOP banyak di langar di daerah2 sehinga sangat sulit untuk perusahaan expedisi dan marketplace melacak kembali. Login untuk Membalas
poer30 Mei 2025 - (17:58 WIB)Permalink Celah ny sie, klo offline selama ini aman Login untuk Membalas
Setiawan21 Mei 2025 - (17:08 WIB)Permalink Maaf ya kak sebelumnya. Video packing harus ada untuk mengetahui apakah benar isi paket sesuai. Video unboxing saja tidak kuat untuk bukti karena perlu tau paket yang di kirim apa. Kan nggak salah juga kita berprasangka kalau dari packing isinya memang sudah deterjen. Karena kita gak tau paket yang di packing apa kan gitu. Saran sebaiknya kedepan packing harus ada video yang bisa di jadikan bukti saat ada kendala kayak gini. Semoga cepat selasai tanpa ada yang di rugikan. Login untuk Membalas
Vhaa25 Mei 2025 - (22:46 WIB)Permalink Sebagai penjual hp, paling anti dengan yg namanya Cod, aktifkan wajib asuransi itu harus, nah konsekuensi dari asuransi tersebut ya mau ga mau sebelum kita packing siapkan nomer resi dan videokan proses pengecekan fungsi barang dan proses pengemasan produk sampai resi ditempel, untuk data dukung disaat terjadi sesuatu yg tidak kita inginkan, Login untuk Membalas
JonnyPenulis artikel26 Mei 2025 - (08:16 WIB)Permalink Ini bukan masalah COD, karena sering terjadi jg non COD yang paket nya di curi / ganti Asuransi sudah on unboxing video sudah ada tokopedia atau shop tokopedia lepas tangan padahal semua bukti sudah ada padahal di shopee masalah sama terjadi di produk rice cooker senilai 1 jt, kita langsung di teruskan uang nya setelah complain dan berikan bukti jadi sekarang posisi nya tokopedia bukan mereka investigasi dan kurang bukti posisi nya sama sekali mereka gk perduliin sama complain di tokopedia kalau kalian liat di semua surat pembaca media konsumen, bukan kita aja, bahkan pembeli aja banyak yg masih menungu refund duit atas HP yang di curi kurir. saya cmn berharap ada naungan seller seperti naungan buat OJOL yang bisa complain ke DPR tentang semena2 nya kurir / marketplace. Login untuk Membalas